yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Saturday 7 June 2014

Pasang di Pohon, Spanduk Joko Widodo Dicopot Satpol PP Bogor

Pasanglah spanduk di media sendiri."
 Spanduk Joko Widodo yang dipasang di pohon dicopot Satpol PP Bogor, Jumat 6 Juni 2014.
Spanduk Joko Widodo yang dipasang di pohon dicopot Satpol PP Bogor, Jumat 6 Juni 2014. (Ayat Humaeni/VIVAnews)
Petugas Satpol PP bersama petugas dari Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bogor, menertibkan puluhan atribut kampanye Joko Widodo-Jusuf Kalla di kawasan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Dadali, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, Jumat 6 Juni 2014.

Puluhan atribut pasangan nomor urut dua itu di pasang di pohon-pohon. Petugas menertibkan spanduk karena dinilai merusak pohon dan mengganggu keindahan kota. Apalagi banyak paku-paku yang menempel di batang pohon dikhawatirkan bakal merusak pohon.

Kasie Pembinaan Politik Kesbangpol Kota Bogor, Rustandi mengatakan kegiatan ini merupakan penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bogor.

"Sekarang ini banyak spanduk atau atribut-atribut  yang dipasang di pohon. Kami menertibkan agar pohonnya tidak cepat tumbang," kata Rustandi.

Lebih lanjut ia mengatakan, kali ini tidak hanya penertiban atribut partai tapi juga atribut komersial lain yang menempel di pohon.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak memasang spanduk atau media iklan lainnya di pohon. Apalagi sampai menancapkan paku ke batang pohon.

"Pasanglah spanduk di media sendiri," tegasnya.
Share:

Ahok: Semoga Joko Widodo Kalah

Biar balik jadi gubernur. Biar saya nggak disuruh-suruh blusukan."

Jokowi dan Ahok di Balai Kota Jakarta sebelum keduanya blusukan ke sejumlah wilayah di DKI, 27 Februari 2014.
Jokowi dan Ahok di Balai Kota Jakarta sebelum keduanya blusukan ke sejumlah wilayah di DKI, 27 Februari 2014. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
 Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin rekannya di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Jakarta nonaktif Joko Widodo, menang di Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.

“Mudah-mudahan Joko Widodo tidak terpilih. Jadi dia balik lagi jadi gubernur,” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 6 Juni 2014.

Ahok ingin Joko Widodo kembali blusukan ke seantero Jakarta. Dengan demikian Ahok tak lagi didesak-desak untuk meniru langkah Joko Widodo ber-blusukan ria.

“Mudah-mudahan Pak Joko Widodo gagal, supaya dia balik lagi. Jadi kalian nggak nyuruh-nyuruh saya blusukan lagi,” ujar Ahok kepada wartawan.

Dibandingkan dengan Joko Widodo, Ahok memiliki gaya berbeda dalam memimpin ibu kota. Dia memilih banyak bekerja di kantor untuk merumuskan kebijakan, dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan bawahan atau para pemangku kepentingan di DKI Jakarta.

Bilapun harus blusukan, Ahok melakukannya disertai agenda lain. “Kemarin saya sudah blusukan ke Ciliwung sambil menghadiri acara PKK,” kata politisi Gerindra itu.

Ahok mengatakan lebih mengandalkan informasi dari media untuk mengetahui kondisi di lapangan. “Baca berita kayak blusukan kan,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

Ke depannya, Ahok bisa mengetahui kondisi di lapangan dari laporan-laporan langsung warga DKI Jakarta melalui aplikasi smartphone SafetiPin yang akan diluncurkan bulan Agustus mendatang.

“Kalau sudah ada SafetiPin, kan tinggal download di Play Store. Nanti tinggal lapor saja warga lagi ada apa, di mana. Jadi wargalah yang blusukan, foto-fotonya laporin ke saya. Sama saja kan itu kayak blusukan,” kata Ahok. (adi)
Share:

Tuesday 3 June 2014

Nasional Pemilu 2014 Regional Internasional Jakarta Super Ball Seleb Bisnis Lifestyle Images Lainnya Tribunnews.com » Internasional » australia ABC Pembicaraan Telepon PM Abbott dengan SBY Direkam Wartawan Indonesia

Pembicaraan Telepon PM Abbott dengan SBY Direkam Wartawan Indonesia
AFP
caption: Perdana Menteri Tony Abbott dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu di Jakarta tahun 2013 

 

TRIBUNNEWS.COM.SYDNEY -Perdana Menteri Australia Tony Abbott menolak memberikan konfirmasi apakah dia mengetahui wartawan mendengarkan dan merekam pembicaraan teleponya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Wartawan ABC di Jakarta mengukuhkan berita bahwa ketika kedua kepala pemerintahan berbicara, para wartawan secara tidak sengaja dijinkan tetap berada di ruangan.
Salah seorang diantaranya kemudian merekam pembicaraan tersebut dan memuat isinya di internet.
Dalam pembicaraan itu, SBY mengajukan rencana pertemuan bulan Juni dengan PM Abbott.
Yudhoyono: Because that time will be the election for a new president. If we can meet before August, then we can complete everything. We can strengthen and step up our relationship even higher. (Karena waktu itu akan menjelang pemilihan presiden. Bila kita bisa bertemu sebelum Agustus, kita bisa menyelesaikan semuanya. Kita bisa memperkuat dan meningkatkan hubungan ke tingkat lebih tinggi).
 Abbott: I will prove that there is a new relationship between Indonesia and Australia as fast as possible. (Saya akan membuktikan bahwa akan ada hubungan baru antara Indonesia dan Australia secepat mungkin)
 Yudhoyono: I'd be glad to join, and we can meet before August ... like in June. We can prove that new relationship. I believe our relationship will get stronger and benefit each other. (Saya senang kita bisa bertemu sebelum Agustus, misalnya bulan Juni. Kita bisa membuktikan adanya hubungan baru. Saya percaya hubungan kita akan lebih erat dan bermanfaat bagi kedua negara).
Sumber ABC di kalangan pejabat tinggi diIndonesiamengukuhkan bahwa rekaman itu benar, namun mengijinkan wartawan mendengarkan pembicaraan Abbott dan SBY adalah sebuah "kesalahan."
Kepada ABC hari Selasa pagi, Abbott mengatakan pembicaraan berlangsung dalam 'suasana hangat" dan "yang penting adalah kualitas dari pembicaraan."
Pembicaraan dilakukan guna mengatur pertemuan alternatif, setelah PM Abbott membatalkan rencana pertemuan sebelumnya di Bali karena persiapan pengajuan APBN di Australia, dan juga adanya operasi untuk menangkal pencari suaka, yang diperkirakan bisa mempermalukan Presiden SBY.
Secara resmi, pertemuan hari Rabu  direncanakan  "memperbarui saling percaya" menyusul ketegangan hubungan antar kedua negara menyusul tuduhan bahwaAustraliamenyadap telepon Presiden SBY.
Namun pejabatIndonesiamengatakan bahwa pembicaraan belum akan menyentuh hal penting bagi kerjasama penuh antar kedua negara.
Patroli maritim bersama dan kerjasama keamanan lainnya masih dibekukan, danIndonesiamengatakan kerjasama penuh tidak akan terjadi sampai kedua negara menandatangani kesepakatan baru mengenai perilaku antar kedua negara.
Di Batam, kesepakatan ini tidak akan ditandatangani, namun kedua pemerintahan berharap sudah akan diselesaikan sebelum berakhir masa pemerintahan SBY bulan Oktober. (ABC)
Share:

Monday 26 May 2014

UFO Muncul di Alun-alun Karawang?

KarawangNews.com - Kejadian unik dan menggemparkan terjadi di Alun-alun Karawang kota, pada Sabtu (24/5/2014) banyak masyarakat sekitar melihat jelas sebuah lampu kelap-kelip di langit Alun-alun ini yang disinyalir sebagai UFO, akibatnya Jalan Tuparev dan Kertabumi macet total.

Seperti dituturkan seorang warga setempat, Tamsis, kejadian tersebut sudah terjadi hampir 4 jam lebih sejak pukul 19.00 WIB hingga tengah malam, benda terbang itu masih tetap ada. Kata Tamsis, dia mendengar kabar kemunculan UFO dari tetangga rumahnya, sehingga dia penasaran ingin melihat langsung kejadian itu dan ketika tiba dilokasi tersebut, benda yang ramai diperbincangkan itu masih ada.

"Bentuknya mirip UFO, terlihat seakan mau mendaratkan pesawatnya di lapangan Alun-alun Karawang," ucapnya.

Warga yang menyaksikan benda menyala yang terbang itu penuh tanya, karena jika itu sebuah pesawat, harusnya banyak bergerak, sedangkan yang ini hanya diam. Sementara, berdasar keterangan radio komunitas Zhadoel Karawang, benda itu adalah layang-layang yang diterbangkan tengah malam dengan dilengkapi lampu, seolah terlihat seperti benda UFO yang terbang di atas langit Alun-alun Karawang.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui siapa dan alasan benda itu diterbangkan. (cup)
Share:

Kisah Presiden Soeharto tak mau naik haji dibiayai negara

Kisah Presiden Soeharto tak mau naik haji dibiayai negara


Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Menteri Agama Suryadharma Ali (SDA) sebagai tersangka korupsi penyelenggaraan haji tahun 2012-2013. Diduga ada permainan menggelembungkan proyek katering, pemondokan dan transportasi sehingga biaya haji menjadi mahal.

Diduga, ada sejumlah anggota DPR dan keluarga Suryadharma Ali ikut dalam rombongan haji bersama Menteri Agama. Mereka menggunakan fasilitas negara untuk naik haji.

"Ada keluarga menteri juga, menteri SDA. Keseluruhan tidak ingat lagi, tapi kurang lebih di bawah 100," kata Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas Gedung KPK Jakarta, Jumat (23/5)

Fakta yang dibeberkan KPK ini membuat miris. Jika menengok sejarah, ada kisah menarik saat Presiden kedua RI Soeharto dan keluarganya naik haji. Walau menjadi orang paling berkuasa saat itu, Soeharto tak mau dibayari negara.

Tahun 1991 Presiden Soeharto bersama keluarga pergi menunaikan ibadah haji. Karena berhaji urusan pribadi, Soeharto menolak dibiayai negara. Dia juga tak mau Departemen Agama repot-repot mengurusi kepergiannya.

Seluruh Paspampres yang ikut dan rombongan pendukung pun dibiayai oleh Soeharto.

Reporter Senior TVRI DR Sutrimo meliput langsung momen Soeharto naik haji. Dia pun menuliskan pengalamannya dalam buku 34 Wartawan Istana Bicara Tentang Pak Harto terbitan UMB Press tahun 2013.

Walau naik haji bukan sebagai kepala negara, nyatanya kehadiran Presiden Soeharto tetap mendapat sambutan meriah para jamaah haji yang datang dari seluruh dunia.

"Sewaktu Pak Harto melempar jumrah, banyak kaum Muslimin melambaikan tangan dan mengelu-elukan Pak Harto dengan berteriak Assalamu'alaikum Rois Indonisi, Assalamu'alaikum Rois Indonisi," kata Sutrimo.

Rois Indonisi artinya pemimpin dari Indonesia. Mereka menghormati Soeharto sebagai pemimpin dari negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Jika benar kini para pejabat Indonesia mengkorupsi dana haji, sungguh memalukan sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar. Setelah sarung, Alquran, haji pun tak lepas dari bagi-bagi proyek dan aji mumpung.
Share:

Pelatih Atletico Madrid Terima Kekalahan Pahit Dari Real Madrid

Terpelesetnya Atletico Madrid di final Liga Champions melawan Real Madrid, Minggu (25/5) dini hari WIB di Estadio da Luz, memberikan kegetiran bagi pelatih Los Rojiblancos Diego Simeone. Meski mengaku tak sedih, Simeone menyebut kekalahan 4-1 ini sebagai sesuatu yang pahit dan tetap menerimanya dengan lapang dada.

Sempat unggul hingga menit 90 via Diego Godin, trofi Liga Champions yang berada di depan mata akhirnya sirna setelah tandukan Sergio Ramos sukses menyamakan skor di masa injury time. Di babak perpanjangan waktu, Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo sukses memanfaatkan minimnya konsentrasi dan stamina Atletico untuk membawa Los Blancos merengkuh gelar Eropa kesepuluhnya dengan skor mencolok.

“Saya tidak merasa sedih. Saya merasakan kepahitan karena gagal mencapai tujuan saya. Real Madrid lebih baik di babak kedua. Kami semua lelah dan mereka sedikit punya fisik yang lebih baik. Saya tetap bangga pada pemain saya karena mereka telah bertarung mati-matian sampai akhir,” ujar Simeone selepas laga.

“Hikmah dari hasil ini adalah, kemenangan adalah segalanya dan yang terpenting. Kini, kami tidak boleh terus-terusan meneteskan air mata. Kami harus tetap berkepala tegak menghadapi musim depan. Kami akan terus berkembang menjadi yang terbaik,” imbuh pelatih asal Argentina ini.

Ditanya soal keputusannya menurunkan Diego Costa sejak menit awal, Simeone menambahkan, “Tanggung jawab sepenuhnya ada pada saya. Saya memang salah. Kondisinya [cedera hamstring] tidak sebagus seperti yang kami lihat kemarin.”

Soal kemarahannya kepada Raphael Varane menjelang laga berakhir -- di mana bek Madrid itu menendang bola ke arah bangku cadangan Atletico selepas gol penalti Ronaldo -- Simeone ingin mendinginkan situasi ini. “Semoga ini akan menjadi pelajaran bagi Varane. Dia adalah pemain hebat dengan masa depan cerah,” pungkasnya.
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook