Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima, Minggu (24/2/2019), puisi yang diciptakan oleh anggota Penugasan Khusus TKN Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah Zubir, itu diberi judul 'Puisi Rakyat dari Sentul'. Puisi berisikan permintaan kepada pihak yang berjanji untuk mengembalikan lahan negara yang dikuasai.
Kendati demikian, tak jelas siapa pihak yang dimaksud Inas. Dalam puisinya, Inas juga menyinggung soal orang yang selalu berteriak nasionalis tapi selalu menebar pesimis.
Berikut isi puisi Inas:
Puisi Rakyat dari Sentul
Balikin dong balikin
Tanah mu yang berhektar hektar
Bukankah kau janji untuk balikin
Hak rakyat-mu yang kau pagar
Kau tampil pengen nyentrik
Mengaku dirimu patriotik
Padahal kau tak punya kode etik
Karena masa lalumu bararoma tengik
Jujur dong jujur dong
Harta mu yang berjibun jibun
Dari mana kau gendong
Uang mu yang sekian triliun
Tingkah lakumu selalu sinis
Berteriak dirimu nasionalis
Tapi kau tebar rasa pesimis
Karena itu kau tak pantas jadi mandataris
Sebelumnya, Jokowi menyinggung penerima konsesi besar dan dia menunggu si pemilik mengembalikannya ke negara. Jokowi lalu menyindir penerima konsesi (pemberian hak izin tanah oleh pemerintah) dengan luas yang besar.
"Nah, nah, nah, jika ada penerima konsesi besar yang mau mengembalikan ke negara...," kata Jokowi. Ucapan Jokowi terhenti sejenak lantaran riuh massa yang hadir.
"Saya ulang, saya ulang. Jadi, kalau ada yang ingin mengembalikan konsesinya kepada negara...," ucap Jokowi. Lagi-lagi perkataan Jokowi terhenti karena riuh pendukungnya.
"Saya ulang, jadi, jadi kalau ada konsesi besar yang ingin dikembalikan ke negara, saya tunggu. Saya tunggu, saya tunggu sekarang. Dan akan, dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil. Karena masih banyak rakyat yang membutuhkan," ucap Jokowi.
