Polisi membatalkan acara diskusi umum berupa kajian dan pemerintahan dalam Islam, yang diadakan di Gedung Wakaf 99 di Bandung, Jawa Barat, Minggu, 27 Mei 2018. Hal ini dilakukan karena polisi tidak mengeluarkan ijin, ditambah sejumlah ormas dan elemen masyarakat lain serta sebagian warga sekitar menolak adanya diskusi tersebut
Tuesday 29 May 2018
Saturday 19 May 2018
Viral, Anak Bakar Rumah Orangtuanya Gara-gara Tak Segera Dibelikan HP
Ulah Agung (16), seorang anak lelaki yang tega membakar rumah orangtuanya gara-gara tidak segera dibelikan ponsel menjadi viral di media sosial.
Beberapa nitizen mengunggah foto peristiwa seorang anak lelaki asal Dusun Krajan, Desa Krebet, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, membakar rumah orangtuanya.
Banyak nitizen yang mengutuk ulah Agung tersebut.
"Cilik digedekne lora ae di gendong, di obatne, gede ra bantu wong tuo malah gae nelongso wong tuo. Sokoe saiki turu neng omah tembok. Anak kok durhaka. (Kecil dibesarkan lalu kalau sakit saja digendong untuk diobatkan. Setelah besar tidak bantu orangtua malah membuat susah. Sekarang rasakan tidur di rumah tembok (penjara). Anak kok durhaka)," tulis Desta Azza dalam bahasa jawa mengomentari postingan Winarto.
Tak hanya cacian, nitizen juga banyak yang iba atas peristiwa yang menimpa Gumbrek (50), bapak dari Agung yang hanya seorang petani.
"Semoga anaknya segera tobat dan orangtuanya tabah dan sabar," tulis Chana Indra.
Sementara itu, Kapolsek Jambon AKP Djoko Winarto membenarkan peristiwa tersebut.
"Motifnya anaknya minta handphone, tetapi belum dibelikan lalu marah hingga membakar rumah milik orangtuanya sendiri," ujar Djoko saat dikonfirmasiKompas.com, Sabtu (19/5/2018)
Djoko menjelaskan, peristiwa itu bermula saat Agung marah kepada bapaknya gara -gara belum diberikan ponsel, Jumat (18/5/2018) siang.
Saat itu, orangtuanya sudah menyanggupi. Namun, baru akan dibelikan setelah Lebaran.
Tak sabar menunggu hingga Lebaran, Agung melampiaskan kemarahannya dengan membakar rumah.
Ia membakar dengan kayu bakar mulai dari dapur yang berada di bagian belakang hingga merambat ke bagian tengah rumah.
Api cepat memberanguskan sebagian rumah karena terbuat dari kayu. Api berhasil dipadamkan oleh warga bersama polisi dan tentara.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Orangtua, nenek dan saudara pelaku selamat dari amukan api.
"Ibu kandung pelaku tidak ada di rumah karena sedang merantau bekerja di Surabaya," ujar Djoko.
"Kerugian material di atas Rp 75 juta, perabot rumah tangga dan uang tunai Rp 3 juta," tambah Djoko.
Banyak masalah
Djoko menuturkan, sebelumnya Agung pernah mengancam akan membunuh orangtuanya kalau tidak dibelikan sepeda motor.
Perkara itu sampai ditangani polisi. Saat itu, Agung membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Setelah membuat pernyataan itu, tak berapa lama kemudian orangtuanya membelikan sepeda motor matic merk Yamaha," jelas Djoko.
Tak hanya mengancam orangtua, Agung juga pernah berurusan dengan polisi gara-gara berselisih dengan pemuda setempat.
Perselisihan itu lantaran Agung ugal-ugalan mengemudikan sepeda motor di jalanan kampung halamannya.
Djoko mengatakan, Bhabinkamtibmas setempat sudah membina Agung agar tak mengulangi perbuatannya.
Kini, atas kasus pembakaran rumah, polisi mengusutnya.
Polri Akan Evaluasi Soal Al Quran Jadi Barang Bukti Kejahatan
Muncul petisi di laman change.org yang meminta Polri tak lagi menjadikan kitab suci Al Quran sebagai barang bukti kejahatan, terutama terorisme. "Ada banyak barang yang ditemukan di suatu TKP yang tidak terkait dengan kejahatan yang terjadi, tetapi mengapa Al Quran yang suci itu dikelompokkan ke dalam barang bukti?" tulis petisi yang dimulai oleh Umat Islam itu.
Menanggapi hal ini, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto mengatakan Polri akan mengevaluasi masalah tersebut. "Nanti dievaluasi," ujarnya.
Baca juga: 31 Macam Barang Bukti Milik Teroris Ciputat
Ads by Kiosked
Hingga sore ini petisi ini sebanyak 2.503 orang telah menandatangani petisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam laman tersebut disebutkan, Al Quran sebagai kitab suci umat Islam tidak pantas dan tidak deibenarkan untuk disita dan disebut barang bukti kejahatan.
Selain itu, disebutkan juga kalau Al Qurantidak pernah dijadikan barang bukti valid yang mendukung kejahatan dalam persidangan.
Dalam petisi tersebut juga tertulis anjuran untuk memuliakan Al Quran dengan mewakafkannya. Gerakan ini diharapkan menjadi momentum di bulan Ramadan
Selain akan mengevaluasi, Setyo mengucapkan terimakasih atas masukan tersebut. "Terimakasih atas masukannya," ujar Setyo
Wednesday 16 May 2018
AIS ANAK TERORIS?
AIS ANAK TERORIS
Bocah perempuan berkaos kuning berkerudung putih lusuh diselamatkan Tuhan. Dia diapit ibu bapaknya mengendarai motor menuju Polres Surabaya. Beriringan dua abangnya naik motor bersiap menuju ke surga khayalan mereka. Sampai di gerbang Polres, ayah, ibu dan dua abangnya meledakkan diri.
Bocah perempuan berkaos kuning berkerudung putih lusuh diselamatkan Tuhan. Dia diapit ibu bapaknya mengendarai motor menuju Polres Surabaya. Beriringan dua abangnya naik motor bersiap menuju ke surga khayalan mereka. Sampai di gerbang Polres, ayah, ibu dan dua abangnya meledakkan diri.
Harusnya tubuhnya hancur. Tapi Allah SWT punya kuasa. Dia turunkan mukjizat. Bocah perempuan itu selamat
karena terhimpit badan dua orang tuanya. Mungkin dia terpental oleh
daya dorong bom yang saling berlawanan. Atau sang ibu secara refleks
karena naluri keibuan mendorongnya menjauh dari ledakan. Dia terjatuh
dan tersangkut di jasad ibunya. Sekujur tubuhnya berlumuran darah.
" Bangun Nak!," Teriak AKBP Rony Faisal yang berlari kearah bocah yang mencoba bangkit merangkak sambil menangis dalam kondisi setengah pingsan. Detektif itu bergegas mendekati sang bocah, mengesampingkan parameter yang wajib dilakukan polisi seusai ledakan bom bunuh diri.
Dalam SOP, polisi tidak boleh mendekati lokasi bom bunuh diri karena ada kemungkinan sisa bom yang akan meledak setelah tertimpa bangkai teroris yang mati seketika. Bahkan polisi dilarang mendekati orang yang hidup di lokasi kejadian karena mungkin saja ada bom ditubuh mereka. Termasuk ditubuh mungil yang kemudian dibopong oleh AKBP Rony Faisal menjauhi lokasi dengan berlari.
Bocah perempuan itu diketahui bernama AIS yang dikenali dari tulisan di celana dalamnya. Usianya antara 6 sampai 8 tahun. Bocah mungil itu tubuhnya tidak bersimbah darah lagi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Surabaya. Kesehatannya berangsur pulih.
AIS jika sudah besar mungkin jadi dokter, pilot,polisi, guru atau ustadzah. Dipastikan dia tidak akan seperti orang tuanya yang gelap mata dan hatinya didoktrin oleh pentolan teroris yang sebenarnya bukan manusia tapi binatang memakai jubah Islam. Banyak orang yang akan mendidik dia belajar Islam yang benar bukannya Islam sesat seperti yang dipelajari orang tuanya.
Kita yakin AIS akan tumbuh kembang menjadi perempuan yang bakal mengumandangkan pahaman Islam moderat.Yang menekankan bahwa agama bukan untuk kematian tapi untuk kehidupan dan kemanusiaan. Rahmatan Lil Alamin yang sebenarnya. Yang menegaskan Teroris dan pembelanya memperkosa Islam. Muslim macam mereka adalah binatang.
Kelak 20 tahun kemudian, kita berharap detektif Rony Faisal yang mungkin sudah pensiun terharu sambil berlinang air mata melihat AIS yang tegas mengatakan, " Saya bilang begini karena orang tua saya teroris! Dan beliaulah yang menyelamatkan saya..."
*) Tribute untuk AKBP Rony Faisal.
" Bangun Nak!," Teriak AKBP Rony Faisal yang berlari kearah bocah yang mencoba bangkit merangkak sambil menangis dalam kondisi setengah pingsan. Detektif itu bergegas mendekati sang bocah, mengesampingkan parameter yang wajib dilakukan polisi seusai ledakan bom bunuh diri.
Dalam SOP, polisi tidak boleh mendekati lokasi bom bunuh diri karena ada kemungkinan sisa bom yang akan meledak setelah tertimpa bangkai teroris yang mati seketika. Bahkan polisi dilarang mendekati orang yang hidup di lokasi kejadian karena mungkin saja ada bom ditubuh mereka. Termasuk ditubuh mungil yang kemudian dibopong oleh AKBP Rony Faisal menjauhi lokasi dengan berlari.
Bocah perempuan itu diketahui bernama AIS yang dikenali dari tulisan di celana dalamnya. Usianya antara 6 sampai 8 tahun. Bocah mungil itu tubuhnya tidak bersimbah darah lagi dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Surabaya. Kesehatannya berangsur pulih.
AIS jika sudah besar mungkin jadi dokter, pilot,polisi, guru atau ustadzah. Dipastikan dia tidak akan seperti orang tuanya yang gelap mata dan hatinya didoktrin oleh pentolan teroris yang sebenarnya bukan manusia tapi binatang memakai jubah Islam. Banyak orang yang akan mendidik dia belajar Islam yang benar bukannya Islam sesat seperti yang dipelajari orang tuanya.
Kita yakin AIS akan tumbuh kembang menjadi perempuan yang bakal mengumandangkan pahaman Islam moderat.Yang menekankan bahwa agama bukan untuk kematian tapi untuk kehidupan dan kemanusiaan. Rahmatan Lil Alamin yang sebenarnya. Yang menegaskan Teroris dan pembelanya memperkosa Islam. Muslim macam mereka adalah binatang.
Kelak 20 tahun kemudian, kita berharap detektif Rony Faisal yang mungkin sudah pensiun terharu sambil berlinang air mata melihat AIS yang tegas mengatakan, " Saya bilang begini karena orang tua saya teroris! Dan beliaulah yang menyelamatkan saya..."
*) Tribute untuk AKBP Rony Faisal.
Tuesday 15 May 2018
Cek Tagihan PLN
Tentang Cek Tagihan Listrik/PLN
Cek tagihan listrik atau PLN ini merupakan
aplikasi untuk mengetahui total tagihan yang belum terbayar saja. Jika
tagihan sudah terbayar, maka data tidak bisa ditampilkan lagi.
Mengetahui tagihan listik atau PLN bulanan
mungkin diperlukan oleh sebagian orang untuk memprediksi jumlah tagihan,
sehingga pada saat melakukan pembayaran di loket bisa mempersiapkan
dananya terlebih dahulu.
Perlu diperhatikan bahwa tagihan listrik
atau PLN biasanya dikenakan biaya admin bank dan/atau biaya loket, yang
mana besar biaya mungkin berbeda pada masing-masing loket. Dalam
aplikasi ini menerapkan biaya standar yang ditetapkan oleh sebagian
besar bank yaitu Rp. 3.000 (tiga ribu rupiah).
Jika ada tunggakkan tagihan maka jumlah
tagihan akan diakumulasi berikut dengan dendanya, aplikasi ini tidak
bisa menampilkan tagihan detil (tunggakkan, denda, tagihan, dll).
Aplikasi ini dibuat hanya untuk membantu
tidak bisa dijadikan bahan acuan tagihan, jika terdapat perbedaan nilai
tagihan, jadi mohon tidak membandingkan jumlah tagihan dari aplikasi ini
dengan data PLN, jadikanlah data PLN sebagai data yang paling akurat.
Silahkan hubungi kantor pelayanan PLN terdekat.
Monday 14 May 2018
Bagi saudara yang menemukan akun pendukung khilafah, terorisme, radikalisme, silakan lapor
Polda Metro Jaya mengunggah foto dalam akun Twitter resminya, @HumasMetroJaya, yang berisi imbauan agar masyarakat melaporkan akun pendukung terorisme ke beberapa saluran resmi, pasca-aksi teroris bom Surabaya.
Cuitan tersebut juga muncul dalam akun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Diketahui, kasus bom bunuh diri di Surabaya terjadi pada Ahad pagi, 13 Mei 2018. Sejumlah orang melakukan aksi biadab di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Ketiga gereja itu adalah Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel, dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.
Ads by Kiosked
Masyarakat bisa melaporkan akun pendukung terorisme kehttps://twitter.com/BNPTRI,https:twitter.com/CCICPolri, sertahttps://twitter.com/DivHumas_Polri. "Bagi saudara yang menemukan akun pendukung khilafah, terorisme, radikalisme, silakan lapor," demikian cuitan tersebut.
Adapun dalam akun resmi Cyber Crime Investigation Center (CCIC) atau @CCICPolri, tertulis imbauan agar warga tetap tenang dengan peristiwa bom gereja di Surabaya. "Masyarakat agar tetap tenang dan beri info kepada kami untuk bantu ungkap kasus ini, silakan DM ke akun ini," demikian ditulis akun tersebut.
Tak hanya melalui media sosial, masyarakat juga dapat mengadu keaduankonten@bnpt.go.id danaduankonten@mail.kominfo.go.id. Judul e-mail yang disarankan adalah "Lapor Situs Radikal". Isinya, nama serta alamat situs radikal yang diusulkan untuk diblokir, juga nama serta nomor telepon pelapor, terkait dengan pasca-peristiwa bom Surabaya.
Sunday 13 May 2018
Jenguk Korban Bom di 3 Gereja, Jokowi Terbang Ke Surabaya
Presiden Joko Widodo (
Jokowi) dijadwalkan terbang ke Surabaya untuk menjenguk korban ledakan
bom, Minggu (13/5/2018). Jokowi akan didampingi Kapolri Jendral Polisi
Tito Karnavian, Menkopolhukam Wiranto, dan Kepala Badan Intelijen Negara
(BIN) Komjen Polisi Budi Gunawan.
Dari Bandara Internasional Juanda Surabaya, kata Kabid Humas Polda
Jatim, Kombes Frans Barung Mangera, rombongan presiden akan menjenguk
korban ledakan bom di RSU dr Soetomo.
"Setelah itu ke RS Bhayangkara Polda Jatim, dan akan menggelar konfrensi
pers di Mapolda Jatim," katanya.
Baca juga: Kapolri Juga Tinjau Lokasi Ledakan Bom di GKI Surabaya
Sebelumnya diberitakan pada Minggu pagi, 3 gereja di Surabaya diguncang
bom dalam waktu yang hampir bersamaan.
Di Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Madya, bom meledak pukul
06.30 WIB, di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB,
sementara di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuno pukul
07.53 WIB.
Hingga pukul 14.00 WIB, polisi merilis ada 11 korban meninggal.
Sementara korban luka tercatat ada 40 orang yang sebagian besar dirawat
di RSU dr Soetomo Surabaya.
Baca juga: Kapolri Pantau Lokasi Ledakan Bom di Gereja Pantekosta
Surabaya
Di Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro dan di Gereja Pantekosta
Pusat Surabaya di Jalan Arjuno, pelaku sempat menyisakan 3 bom rakitan,
namun oleh tim Jihandak Polda Jatim sudah diledakkan di lokasi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenguk Korban Bom di 3 Gereja, Jokowi Terbang Ke Surabaya", https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/14433701/jenguk-korban-bom-di-3-gereja-jokowi-terbang-ke-surabaya.
Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Editor : Aprillia Ika
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenguk Korban Bom di 3 Gereja, Jokowi Terbang Ke Surabaya", https://regional.kompas.com/read/2018/05/13/14433701/jenguk-korban-bom-di-3-gereja-jokowi-terbang-ke-surabaya.
Penulis : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal
Editor : Aprillia Ika
Saksi Bom GKI Surabaya: Pelaku Peluk Satpam dan Meledak
Bom bunuh diri meledak di GKI Surabaya, Jalan Diponegoro, pagi ini.
Saksi menyebut seorang perempuan membawa 2 anak meledakan dirinya di
depan halaman.
"Saya sempat melihat 2 orang anak dan ibunya datang membawa 2 tas," kata satpam, Antonius kepada wartawan di lokasi, Minggu (13/4/2018).
Awalnya, satpam menghadang ibu tersebut di depan pagar halaman
gereja sekitar pukul 07.45 WIB. Namun ibu itu tetap mencoba masuk.
Tiba-tiba saja ibu itu memeluk satpam.
"Tiba-tiba meledak," kata Antonius.
Suara ledakan cukup besar, hingga terdengar sampai lima kali.
Kini, Jalan Diponegoro ditutup. Aparat kepolisian menyisir gereja
"Saya sempat melihat 2 orang anak dan ibunya datang membawa 2 tas," kata satpam, Antonius kepada wartawan di lokasi, Minggu (13/4/2018).
"Tiba-tiba meledak," kata Antonius.
Suara ledakan cukup besar, hingga terdengar sampai lima kali.
Kini, Jalan Diponegoro ditutup. Aparat kepolisian menyisir gereja