Printer 3D atau 3 Dimensi saat ini tengah menjadi perbincangan dimana-mana, di Indonesia sendiri, masyarakat baru mengenal printer 3D sekitar tahun 2014 an. Pada saat itu, harga printer 3D masih tergolong mahal, namun sekarang sudah banyak pengembang yang membuat Printer 3 Dimensi dengan harga yang terjangkau.
Jenis printer 3 Dimensi dengan harga yang terjangkau ini biasanya disebut dengan Desktop 3D Printer yang biasanya digunakan oleh para pehobi hingga pembuatan prototype sederhana dirumah.
Lalu merek printer 3D apa saja kah yang harganya terjangkau dan berkualitas? Berikut ini NGELAG.com akan menuliskan beberapa printer 3 dimensi dengan harga yang murah namun memiliki kualitas yang cukup baik.
Hampir semua printer 3 dimensi dengan harga terjangkau dibawah ini sudah mendukung tipe material PLA, ABS, PETG, Wood, PVA dan Flexible Filaments, dimana material-material tersebut merupakan yang paling populer untuk saat ini.
Harga Printer 3 Dimensi Termurah dan Terjangkau
| Jenis Printer 3 Dimensi | Harga |
| Anet A8 Desktop 3D Printer Prusa i3 | Rp2.200.000 |
| Tevo Tarantula Prusa i3 3D printer | Rp2.700.000 |
| Sunhokey 3D Printer Prusa i3 | Rp2.500.000 |
| Da Vinci 3D Mini Maker Printer | Rp3.900.000 |
| Delta 3D Printer Kit | Rp5.600.000 |
Anet A8 Desktop 3D Printer Prusa i3
- 220 x 220 x 240mm printing volume
- Nozzle diameter: 0.4mm
- Layer thickness: 0.1-0.3mm
- Print speed: 100mm / s
Anet A8 Desktop 3D Printer Prusa i3 adalah salah satu printer yang cukup populer di Tahun 2017 ini. Selain harganya murah, kualitas dan hasil cetakan yang didapat juga terlihat sangat baik.
Harganya saat ini berada di angka Rp. 2.300.000 namun belum termasuk ongkos kirim ke Indonesia. Printer ini juga sudah dilengkapi dengan LCD dan card reader sehingga kamu bisa melakukan printing melalui SD Card berisi file STL, G-code atau STL.
Sayangnya printer ini belum banyak dijual di Indonesia sehingga kamu harus mengimpornya langsung dari China.
Tevo Tarantula Prusa i3 3D printer
- MAX Printing Speed: 150 mm/s.
- Build size: 200X 200 X 200mm.
- Large print area of 200 x 280 x 200 mm (Optional).
- Material specifications 1.75mm in diameter.
Tevo Tarantula -Prusa i3 3D printer merupakan salah satu pesaing berat bagi Anet, karena kedua printer ini sama-sama dibangun menggunakan layout Prusa i3 dan harga yang sangat bersaing.
Sama dengan Anet A8, printer 3 Dimensi ini juga harus diimpor dari luar negeri.
Sunhokey 3D Printer Prusa i3
- Z Axis Positioning Accuracy: 0.004mm.
- XY Axis Positioning Accuracy: 0.012mm.
- The Layer Thickness: 0.1 mm-0.4mm.
- Layer Resolution: 100 microns.
Printer 3 Dimensi yang dijual dengan harga 3,5 Jutaan ini merupakan salah satu yang paling populer di Indonesia. Pada dasarnya Sunhokey 3D Printer ini dibuat menggunakan arsitektur atau layout yang sama dari Prusa i3 (Printer 3 Dimensi Open-Source).
Sunhokey 3D Printer Prusa i3 ini menggunakan frame berbahan akrilik, memiliki diameter nozzle 0.4 mm dan ukuran print maksimalnya adalah 20x20x18 CM.
Printer ini sudah dilengkapi dengan layar LCD dan dukungan SD Card sehingga kamu bisa dengan mudah mencetak objek 3D melalui SD Card. Printer yang menggunakan filament berdiameter 1.75mm ini menggunakan Modul elektronik MKS Gen-2Z V1.1.
Da Vinci 3D Mini Maker Printer
- Print Area: 15x15x15 CM
- Layer Resolution: 100 microns s.d 300 microns.
Printer 3 Dimensi ini di Indonesia dijual dengan harga Rp. 3.900.000, sebenarnya produk ini dibuat untuk mengenalkan teknologi printer 3D dan 3D modeling kepada anak-anak. Namun jika kamu ingin belajar dengan printer ini juga rasanya tidak ada masalah.
Delta 3D Printer Kit
- Print Size: 180mm x 300mm.
- Layer Thickness: 0,05 – 0.3mm.
- Print Speed: 20 – 150mm/s.
- Filament Diameter: 1,75mm.
Delta 3D Printer Kit di Indonesia dijual dengan harga mulai dari Rp. 5.600.000. Memiliki dukungan USB, LCD Display & SD Card Reader, printer 3 dimensi ini selain mudah digunakan juga terkenal dengan kecepatannya karena layout yang unik.
Itulah tadi beberapa Printer 3 Dimensi dengan harga yang murah dan terjangkau. Beberapa printer diatas sudah banyak dijual di Indonesia, sedangkan Anet dan Tarantula masih harus mengimpornya dari luar dan dikenakan biaya pengiriman+pajak hingga kurang lebih 1 jutaan.
