Biar balik jadi gubernur. Biar saya nggak disuruh-suruh blusukan."
(ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Pelaksana
tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin rekannya
di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Gubernur Jakarta nonaktif Joko
Widodo, menang di Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
“Mudah-mudahan Joko Widodo tidak terpilih. Jadi dia balik lagi jadi gubernur,” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 6 Juni 2014.
Ahok ingin Joko Widodo kembali blusukan ke seantero Jakarta. Dengan demikian Ahok tak lagi didesak-desak untuk meniru langkah Joko Widodo ber-blusukan ria.
“Mudah-mudahan Pak Joko Widodo gagal, supaya dia balik lagi. Jadi kalian nggak nyuruh-nyuruh saya blusukan lagi,” ujar Ahok kepada wartawan.
Dibandingkan dengan Joko Widodo, Ahok memiliki gaya berbeda dalam memimpin ibu kota. Dia memilih banyak bekerja di kantor untuk merumuskan kebijakan, dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan bawahan atau para pemangku kepentingan di DKI Jakarta.
Bilapun harus blusukan, Ahok melakukannya disertai agenda lain. “Kemarin saya sudah blusukan ke Ciliwung sambil menghadiri acara PKK,” kata politisi Gerindra itu.
Ahok mengatakan lebih mengandalkan informasi dari media untuk mengetahui kondisi di lapangan. “Baca berita kayak blusukan kan,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ke depannya, Ahok bisa mengetahui kondisi di lapangan dari laporan-laporan langsung warga DKI Jakarta melalui aplikasi smartphone SafetiPin yang akan diluncurkan bulan Agustus mendatang.
“Kalau sudah ada SafetiPin, kan tinggal download di Play Store. Nanti tinggal lapor saja warga lagi ada apa, di mana. Jadi wargalah yang blusukan, foto-fotonya laporin ke saya. Sama saja kan itu kayak blusukan,” kata Ahok. (adi)
“Mudah-mudahan Joko Widodo tidak terpilih. Jadi dia balik lagi jadi gubernur,” ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 6 Juni 2014.
Ahok ingin Joko Widodo kembali blusukan ke seantero Jakarta. Dengan demikian Ahok tak lagi didesak-desak untuk meniru langkah Joko Widodo ber-blusukan ria.
“Mudah-mudahan Pak Joko Widodo gagal, supaya dia balik lagi. Jadi kalian nggak nyuruh-nyuruh saya blusukan lagi,” ujar Ahok kepada wartawan.
Dibandingkan dengan Joko Widodo, Ahok memiliki gaya berbeda dalam memimpin ibu kota. Dia memilih banyak bekerja di kantor untuk merumuskan kebijakan, dan melakukan pertemuan-pertemuan dengan bawahan atau para pemangku kepentingan di DKI Jakarta.
Bilapun harus blusukan, Ahok melakukannya disertai agenda lain. “Kemarin saya sudah blusukan ke Ciliwung sambil menghadiri acara PKK,” kata politisi Gerindra itu.
Ahok mengatakan lebih mengandalkan informasi dari media untuk mengetahui kondisi di lapangan. “Baca berita kayak blusukan kan,” ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ke depannya, Ahok bisa mengetahui kondisi di lapangan dari laporan-laporan langsung warga DKI Jakarta melalui aplikasi smartphone SafetiPin yang akan diluncurkan bulan Agustus mendatang.
“Kalau sudah ada SafetiPin, kan tinggal download di Play Store. Nanti tinggal lapor saja warga lagi ada apa, di mana. Jadi wargalah yang blusukan, foto-fotonya laporin ke saya. Sama saja kan itu kayak blusukan,” kata Ahok. (adi)
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst