yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Monday 28 June 2010

Piala Dunia - FIFA Tidak Minta Izin Soal Lagu "Waka Waka"

Johannesburg (ANTARA) - Organisasi Sepak Bola Internasional (FIFA), pihak yang punya hajat Piala Dunia, ternyata tidak meminta izin kepada pemilik lagu "Waka Waka" sebelum menjadikannya sebagai lagu resmi Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.

Lagu tersebut, dengan judul asli "Zangalewa", adalah milik grup band Golden Sound asal Kamerun, dan di Piala Dunia 2010 diubah menjadi "Waka Waka" yang dinyanyikan oleh penyanyi asal Kolombia, Shakira, berkolaborasi dengan grup Afrika Selatan Freshly Ground.

Ze Bell Jean Pau, salah satu anggota grup Golden Sound seperti yang dikutip Sunday Times, Minggu, mengakui bahwa mereka tidak pernah dihubungi oleh FIFA sebelum lagu tersebut direkam oleh Shakira

"Saya tidak tahu kalau Waka Waka menjadi lagu resmi FIFA. Saya dengar kami akan mendapat royalti. Tapi itu pasti akan membutuhkan waktu lama sekali untuk mendapatkannya," kata Pau.
Share:

Kiper Jerman: Saya mengelabui wasit

Penjaga gawang Jerman Manuel Neuer mengakui ia "membodohi" wasit Jorge Larrionda sehingga membuat salah satu keputusan kontroversial dalam sejarah Piala Dunia.

Seperti kita ketahui, pada menit ke-38, tendangan Frank Lampard memantul ke tiang atas lalu jatuh di belakang garis gawang Neuer di Free State Stadium. Hal ini terekam kamera. Bahkan Fabio Capello pun sudah meloncat girang sebelum wasit mengabaikan gol itu.

Saat bola memantul, Neuer, 24 tahun, buru-buru mengambil bola dan menendangnya ke garis depan, sementara para pemain Inggris mengelilingi Larrionda, memohon sang wasit untuk mempertimbangkan kembali keputusannya.

"Saya tidak bereaksi karena saya ingin berkonsentrasi agar terus melanjutkan pertandingan dan mempercepat permainan," kata Neuer, kiper Schalke di Bundesliga Jerman. "Saya sadar itu lumayan ketat, tapi saya cukup yakin bola sudah melewati garis. Saya kira, sepertinya, cara saya yang buru-buru melanjutkan permainan telah mengelabui wasit, lalu dia pikir itu tak melewati garis."

Setelah laga, Neuer sempat menyaksikan tayangan ulang peristiwa itu di televisi. Dan, "Ya, tentu saja itu melewati garis. Itu seharusnya gol bagi Inggris. Beruntung bagi kami, sial bagi mereka," kata dia.

Bahkan Joachim Loew, sang pelatih Jerman, terpana juga atas keputusan wasit itu. Ia tertangkap kamera mencolek asistennya lalu tersenyum atas keberuntungan itu.

Meski mengakui gol itu, Neuer yakin bahwa gol-tak-jadi Lampard itu tak berpengaruh bila pun wasit mengakuinya. "Itu memang sebuah insiden, dan jelas itu penting. Tapi saya yakin tim kami lebih kuat dan pantas menang, bahkan tanpa kejadian itu," ujarnya.

Menurut Neuer, keberuntungan memang kerap berpengaruh dalam laga sepak bola. Dan, kata dia, "Penting untuk memperbesar keberuntungan itu, dan kami melakukannya."

Der Panzer melaju ke perempat final, dan akan bertemu Argentina di Green Point Stadium, Cape Town, Sabtu nanti.
Share:

Saturday 5 June 2010

Berburu Netbook, Cari Gengsi bukan Fungsi

Bogor - Laris manis bak kacang goreng, penjualan netbook di Indonesia khususnya di kota-kota besar. Termasuk di Bogor, beberapa mall dan pusat perbelanjaan memang banyak membuka gerai tetap dan beberapa membuka gerai temporer di serbu pengunjung, mengincar versi terbaru dari netbook yang penggunaannya sangat praktis karena berukuran mini lagi bergengsi.
Apalagi harga yang ditawarkan sangat kompetitif dan berani. Tak mau kalah dengan produsen elektronik netbook lain, berbagai teknologi ditambahkan dan dipatenkan sebagai teknologi pertama yang ada di produk mereka.
Jika ditilik dari fungsinya, netbook menekankan fungsi pada aplikasi internet dan wireless communication. Makanya, setiap netbook dipastikan wajib memiliki fasilitas wi-fi. Tak jarang, para pemakai netbook akan nongkrong di café-café bertanda Wi-fi atau kedai kopi ternama seperti J-Co atau Starbuck. Hal ini juga berdampak terhadap para pengelola café-café dan kedai kopi lain untuk memasang wi-fi di tempat mereka.
Netbook cenderung lebih cocok disegmentasi pada pengguna pemula. Seperti untuk anak-anak sekolah, atau pun ibu-ibu rumah tangga. Umumnya mereka tidak membutuhkan aplikasi lebih dari sebuah komputasi sederhana.
Namun, di masa sekarang anggap untuk men-kini-kan diri dan gengsi di antara komunitas mereka dirasa menjadi hal yang utama dipikirkan oleh mereka.
“Saya sendiri, memiliki netbook adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa tergantikan. Selain praktis dan bisa dibawa kemana-mana, harganya juga lebih murah untuk mahasiswi seperti saya daripada laptop atau notebook,” papar Arnita, mahasisiwi Komunikasi Diploma IPB semester tiga kepada Jurnal Bogor kemarin.
Tia, panggilan akrabnya juga mengamati komunitasnya di kampus, dimana kawan-kawannya lebih memilih netbook sebagai ajang mengadu gengsi. Itu sudah bagian dari lifestyle mereka, katanya.
“Kebanyakan mereka yang memiliki netbook di kalangan mahasiswa hanya membuka situs-situs pertemanan seperti facebook, Twitter atau untuk mengetik bahan kuliah. Ada lagi yang membeli netbook hanya untuk gengsi karena zaman sekarang kalau gak punya netbook, ‘Apa kata Dunia?’,” paparnya.
Doni Albar, Marketing IT Galery di Lantai Dasar Botani Square mengatakan bahwa penjualan netbook di gerainya lebih tinggi dibandingkan dengan notebook. Kepraktisan, harga, teknologi, kebutuhan dan gengsi adalah faktor-faktor yang dipikirkan dalam memutuskan komputer jenis apa yang akan dibeli dan itu semua ada di netbook.
“Dari semua kalangan yang membeli netbook disini, mahasiswa dan ibu-ibu paruh baya yang paling banyak membeli. Semua ibu-ibu itu membeli netbook yang bergengsi seperti netbook merk HP mini unlimited yang memang disediakan hanya 200 di seluruh Indonesia, sedangkan di gerai kami hanya ada dua buah dan langsung habis pada hari pertama pembukaan gerai,” jelasnya.
Tambahnya, mereka yang membeli dari kalangan ibu-ibu bukanlah orang yang memiliki pengetahuan luas tentang teknologi. Mereka memilih produk tersebut lebih kepada gengsi bukan fungi.
Share:

Sekilas tentang Warehouse Management System (WMS)


Warehouse Management System atau Sistem Manajemen Pergudangan merupakan kunci utama dalam suppply chain (rantai pasok), dimana yang menjadi tujuan utama adalah mengontrol segala proses yang terjadi di dalamnya seperti shipping (pengiriman), receiving (penerimaan), putaway (penyimpanan), move (pergerakan) dan picking (pengambilan).

Paradigma baru yang terjadi sekarang ini adalah dengan integrasi proses-proses yang ada dengan menggunakan suatu teknologi seperti WiFi LAN, Radio Frequency, Biztalk, Email dan teknologi informasi lainnya. Dengan WMS, kita dapat mengontrol proses pergerakan dan penyimpanan dengan lebih baik, pemakaian space gudang dengan lebih optimal, meningkatkan efektifitas proses penerimaan dan pengiriman serta mengetahui jumlah stok dengan lebih akurat pada setiap waktu.

Benefit…

Speed Up Handling Process. Penerapan WMS pada suatu pergudangan dapat mempercepat lead time proses yaitu dengan adanya proses yang dilakukan secara komputerisasi atau otomatis yang sebelumnya harus secara manual dan dilakukan banyak orang.

Ensure Accurate Inventory Data. Dengan WMS kita mengetahui semua transaksi inventory dan jumlah stock dengan lebih cepat dan akurat dalam waktu kapan pun (real time).

Optimize Your Warehouse Layout and Space Utilization. Dengan WMS, kita dapat mengatur lokasi penyimpanan barang dengan optimal. Jumlah dan tipe barang yang akan masuk ke gudang akan dapat diatur penyimpanannya dengan tool yang ada dalam system.

FIFO Implementation. Alur distribusi barang dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prisip FIFO (First In First Out).

Automated Data Collection. Pengumpulan data dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan fasilitas radio-frequency portable data terminal (PDT) dan barcode scanner.

Cycle Counting. Penerapan WMS juga memberikan keuntungan dalam menghitung waktu/siklus setiap proses atau lead time. Data tersebut dibutuhkan untuk menghitung produktifitas gudang dan mempermudah upaya peningkatannya.

Jika pada penerapan WMS telah optimal maka keuntungan diatas dapat dicapai dan akhirnya dapat memberikan keuntungan pada perusahaan karena secara prinsip WMS akan mengoptimalkan tenaga kerja, menurangi waktu proses, mengurangi proses inventory yang tidak perlu dan akhitnya akan meningkatkan pelayanan kita kepada customer selanjutnya.

Di lain pihak, penerapan WMS juga tidak mudah dan membutuhkan penggodokan yang cukup matang. Dari desain Bussiness Process sampai dengan teknis harus fix sehingga hasilnya sesuai dengan yang diinginkan.

Tidak setiap gudang dapat atau harus menerapkan WMS karena adakalanya suatu gudang cukup menerapkan system pergudangn yang sederhana. Contohnya pada gudang dengan skala kecil atau jenis unit handling yang mudah.

Selain itu, keinginan untuk berinvestasi dari perusahaan pun ikut berperan dalam penerapan WMS. Dana investasi WMS yang terbilang cuckup besar, tentunya tidak ingin berakhir dengan sia-sia tanpa hasil.
Share:

Relawan RI Lanjutkan Misi ke Gaza

JAKARTA - Serangan Israel terhadap rombongan kapal Freedom Flotilla pada Senin lalu (31/5) tidak mengendurkan semangat relawan kemanusiaan untuk mengirimkan bantuan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza. Sebagian di antara sepuluh relawan asal Indonesia penumpang kapal Mavi Marmara (satu di antara enam kapal misi Freedom Flotilla) yang kini berada di KBRI Amman, Jordania, siap menembus blokade Israel di Jalur Gaza.

Setelah rapat maraton, 10 WNI yang masih sehat itu memutuskan untuk melanjutkan misi bantuan ke Gaza, Palestina. Mereka berencana menuju Palestina lewat Rafah, pintu perbatasan Jalur Gaza dan Mesir."Secara pribadi, kami merasa misi belum tuntas. Jadi, kami akan melanjutkan lewat Rafah," ujar Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) H Ferry Nur ketika dihubungi dari Jakarta tadi malam (4/6).

Ferry mengatakan bahwa berbagai opsi telah dipertimbangkan oleh tim relawan. Mungkin mereka menuntaskan misi pengiriman bantuan kepada warga Gaza. Namun, keputusan kembali menembus blokade Israel akan dilaksanakan setelah adanya kepastian pemulangan dua rekan mereka yang tertembak, yakni Surya Fachrizal dan Okvianto Emil Baharudin. "Setelah berkumpul, tentu mereka adalah prioritas kami untuk kembali ke tanah air," kata dia.

Ferry menuturkan, kondisi Surya yang tertembak di bagian dada kanan sudah stabil. Tetapi, dia masih belum bisa dipindahkan dari Ramban Hospital, Haifa, Israel. Okvianto yang tertembak di bagian tangan saat ini masih dirawat di RS Bagcilardevlet, Hastanesi, Istanbul, Turki. Dia tidak paham kenapa dua aktivis senegara itu dirawat secara terpisah. "Mungkin itu akan-akalan mereka (Israel, Red) saja," tuturnya.

Peluru menembus dada kanan Surya ketika dia berupaya mendapatkan foto eksklusif. Okvianto ditembak karena berupaya menyemprotkan selang air pemadam kebakaran kepada tentara Israel. Surya adalah wartawan majalah Suara Hidayatullah dan situs Hidayatullah.com. Sementara itu, Okvianto merupakan relawan Kispa.

Mewakili tim relawan, Ferry mengucapkan terima kasih kepada publik di Indonesia atas tekanan yang diberikan terhadap Israel melalui aksi unjuk rasa dan protes. Namun, dia meminta agar masyarakat di tanah air membantu dengan salat gaib dan mendoakan para relawan yang meninggal maupun yang masih sehat agar bisa melanjutkan misi. "Kami memohon dukungan dengan doa dan restu," tuturnya.

Jawa Pos sempat meminta dokumentasi relawan ketika terjadi penyergapan di Kapal Mavi Marmara. Menurut Ferry, semua peralatan elektronik relawan asal Indonesia telah dirampas dan dipastikan rusak setelah kapal tersebut digeledah tentara Israel ketika dibawa merapat di Pelabuhan Ashdod. Arief Rahman, anggota tim medis dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), menyebut bahwa pihaknya terus memantau kondisi Surya dan Okvianto. "Alhamdulillah, kondisi Okvianto makin membaik," ujarnya saat dihubungi Jawa Pos melalui telepon tadi malam. "Meski berada di Jordania, saya selalu memantau melalui dokter yang merawat mereka," sambungnya.

Arief menambahkan, di antara 12 relawan Indonesia yang turut bersama dalam misi Freedom Flotilla, empat orang dipastikan tidak akan kembali ke tanah air. Yakni, Nur Fitri Taher, Abdillah Onim, Nur Ikhwan Abadi, dan Arief Rahman.

Arief menjelaskan, empat relawan akan bekerja sesuai tugas masing-masing. Abdillah Onim dan Nur Ikhwan Abadi akan meneruskan perjalanan melalui Rafah. Sementara itu, Ketua Tim Relawan Nur Fitri Taher mendapat tugas ke Turki untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di sana. Juga mencari jalur alternatif bila Rafah tiba-tiba tertutup. "Bisa juga masih dibuka, tapi kami tidak diizinkan masuk. Jadi, kami akan cari alternatif sebanyak-banyaknya," paparnya.

Arief akan bertahan di Amman, Jordania, untuk menunggu kedatangan Surya dan Okvianto setelah sembuh. Jika keduanya sudah kembali ke Indonesia, dia akan menyusul tiga relawan lainnya ke Palestina. "Itu rencana kami untuk sementara," ucapnya.

Sambil menunggu kedatangan Surya dan Ovianto ke Amman, kata Arief, KBRI telah menyiapkan visa untuk empat relawan ke tujuan masing-masing. Saat ini, mereka juga mengumpulkan data untuk laporan lengkap kepada pemerintah dan rakyat Indonesia. "Kami akan menyampaikan informasi lengkap dan akurat setiba di Indonesia," terangnya. Para relawan yang akan pulang ke tanah air bertugas menyebarkan informasi tersebut.

Terpisah, Kemenlu siap memfasilitasi relawan asal Indonesia untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina melalui Rafah, Mesir. Kemenlu berjanji mengoptimalkan diplomasi agar misi kemanusiaan itu terlaksana. "Tapi, perlu diingat bahwa pintu Rafah ada dua sisi. Sisi yang satu memang di Mesir, tapi sisi yang lain dijaga Israel," kata Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah.

Menurut Faizasyah, pemerintah akan berkoordinasi dengan pemerintah Mesir jika relawan Indonesia mencoba masuk Palestina lewat pintu Mesir. Namun, dia meminta pengadaan logistik di lapangan juga perlu dimatangkan. Pemerintah melalui KBRI untuk Kerajaan Jordania bakal terus memantau relawan, termasuk kesehatan dan rencana pemulangan atau kepergian mereka ke Palestina.

Faizasyah menuturkan, para relawan belum kembali ke Indonesia karena dalam proses pemulihan setelah mengalami trauma atas kejadian yang tidak menyenangkan. Selain itu, mereka diberi pilihan untuk pulang ke Indonesia bersama dua rekan mereka yang terluka saat penyerbuan tentara Israel.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan penghormatan kepada 12 relawan Indonesia yang diserang tentara Israel di kapal Mavi Marmara. Dubes Palestina untuk Indonesia Fariz Al Mehdawi mengatakan, Presiden Abbas memerintah dirinya untuk menawarkan status warga negara istimewa bagi para relawan tersebut. "Presiden memberikan penghormatan kepada 12 relawan Indonesia untuk menjadi warga negara Palestina kapan saja mereka mau," ujar Fariz.

Menurut Fariz, pemberian kewarganegaraan itu didasari keberanian relawan menembus Gaza untuk memberikan bantuan logistik bagi warga Palestina. Presiden Abbas juga mengundang warga Indonesia untuk salat di Masjidilaqsa jika Palestina merdeka. "Kami sangat menghormati Indonesia dan komitmen serta keberanian warganya untuk membantu kami," tuturnya.

Sementara itu, upaya relawan internasional menembus blokade Israel di Gaza juga berlanjut. Saat ini kapal pembawa bantuan asal Irlandia sedang menuju Gaza. Kapal MV Rachel Corrie diperkirakan tiba sekitar 25 mil (40 km) dari garis pantai wilayah Palestina Sabtu dini hari (5/6).

Mairead Maguire, peraih Nobel Perdamaian pada 1976 yang ikut naik kapal itu, menuturkan bahwa seluruh kru dan penumpang MV Rachel Corrie tidak takut menghadapi ancaman Israel.

"Kami tidak mengadakan kontak dengan Israel. Begitu pula, pihak Israel tidak mengontak seorang pun di kapal ini. Kami punya komitmen penuh untuk berlayar dan membawa bantuan ke Gaza," katanya via telepon satelit kepada radio pemerintah Irlandia, RTE, kemarin.

Dia menyatakan, kargo kapal telah diinspeksi oleh pejabat pemerintah Irlandia, serikat dagang Dundalk (pelabuhan di Irlandia), dan para pejabat Partai Hijau. "Selanjutnya, kargo distempel dan disegel. Tidak ada barang lain di dalam selain bantuan kemanusiaan," tegasnya.

Sebelumnya, kapal MV Rachel Corrie dijadwalkan memasuki 20 mil atau 32 km dari zona ekonomi eksklusif Israel Jumat sore atau malam (4/6). Greta Berlin, juru bicara kelompok Free Gaza, mengatakan bahwa kapal bebrbobot 1.200 ton itu langsung menuju Gaza dan tak berhenti di pelabuhan mana pun selama perjalanan. Kapal itu membawa ratusan ton bantuan bagi rakyat Gaza. Termasuk, kursi roda, peralatan medis, dan bahan bangunan. Selain Maguire, mantan Kepala program Oil for Food PBB di Iraq Denis Halliday termasuk di antara sebelas penumpang kapal itu. Kapal tersebut dinamai dengan nama mahasiswa Amerika yang tewas dibuldoser tentara Israel saat memprotes penghancuran rumah warga Palestina di Gaza.

Hingga kini, Israel tidak mengizinkan kapal bantuan untuk memasuki Gaza. Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kepada para menteri kabinetnya pada Kamis malam menyampaikan bahwa Israel mengajukan penawaran. Misalnya, kapal bantuan bisa diarahkan ke pelabuhan Israel untuk bongkar di sana. Setelah diinspeksi, selanjutnya bantuan dapat dikirim ke Gaza lewat darat. Tetapi, tawaran itu ditolak para relawan kemanusiaan.

Netanyahu menolak seruan agar mencabut blokade terhadap Gaza. Dia beralasan, langkah itu dilakukan untuk mencegah serangan rudal terhadap Israel. Dia juga menginstruksi militer Israel untuk bertindak lebih sensitif demi mencegah KM Rachel Corrie berlabuh. Selain itu, dia meminta dihindari kerugian atau kerusakan di atas kapal tersebut.

Kebijakan itu diambil setelah insiden kapal Mavi Marmara dan penyerbuan terhadap rombongan kapal kemanusiaan Freedom Flotilla. Sebuah kelompok amal Prancis telah mengajukan gugatan atas insiden tersebut.CBSP (Committee for Charity and Support for the Palestinians) mengajukan gugatan lewat kantor jaksa di Marseille dan Evry, pinggiran Paris. Anggota CBSP dari dua kota itu termasuk yang ditangkap tentara Israel. Gugatannya terkait dengan penculikan, pemenjaraan para relawan kemanusiaan, kekerasan bersenjata, dan pembajakan kapal.

"Di antara korbannya juga ada warga (relawan) Prancis. Sistem hukum Prancis kompeten untuk menangani kasus itu," kata Liliane Glock, pengacara CBSP. Sebagian besar di antara sepuluh warga Prancis yang tergabung dalam misi Freedom Flotilla adalah anggota CBSP. Lembaga itu menyediakan bantuan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat. (zul/nuq/AFP/AP/c4/dwi)
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook