yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Monday 29 April 2019

Real Count KPU (Update 29 April 2019 Pkl 11.30 WIB)

HASIL HITUNG SUARA PEMILU PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN RI 2019
TINGKAT NASIONAL

Versi: 29 Apr 2019 11:15:03 Progress: 413.242 dari 813.350 TPS (50.80740%) 

 






 

Share:

Friday 26 April 2019

HASIL HITUNG SUARA PEMILU PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN RI 2019

HASIL HITUNG SUARA PEMILU PRESIDEN & WAKIL PRESIDEN RI 2019
TINGKAT NASIONAL

Versi: 26 Apr 2019 13:45:05 Progress: 301.977 dari 813.350 TPS (37.12756%) 

 

Share:

Wednesday 24 April 2019

Mahfud MD : KPU tidak curang

Pakar Tata Negara Mahfud MD menyebutkan tidak terjadi kecurangan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam penghitungan suara. Kecurangan justru terjadi antarkontestan.
“Tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh KPU. Kecurangan itu terjadi antarpeserta pemilu, seperti adanya jual beli suara dan politik uang,” ujarnya seusai memberikan kuliah umum di Aula Barat Kampus ITB Jalan Ganeca, Rabu, 24 April 2019.
Mahfud menyebutkan itu sebagai kecurangan horisontal yang dilakukan peserta pemilu. Ini yang membedakan dengan pemilu pada masa orde baru. Mahfud mengatakan pada masa itu sebagai kecurangan vertikal yang dilakukan oleh negara.
“Pemerintah sudah mengatur sejak setahun sebelumnya, jatah kursi untuk tiap partai politik. Sehingga, rakyat menjadi tenang. Baru marah kemudian setelah bertahun-tahun dan berunjuk rasa pada reformasi,” ungkapnya.
Kegaduhan yang terjadi, kata Mahfud, selama penghitungan suara justru tidak seramai yang diberitakan. Dikatakan Mahfud, pada Selasa, 23 April 2019 ia menyambangi KPU dan melihat proses input data. Menurut Mahfud, faktanya justru berbeda.
“Data yang baru diinput itu baru dari 179.000 TPS. Sementara kesalahan yang terjadi itu, hanya di 87 TPS dan itu pun sudah dikoreksi,” katanya.
Ia menyebutkan itu manusiawi kesalahan manusia yang menginput. Formulir C1 sendiri sudah benar.
Mahfud justru mengapresiasi KPU yang telah membuka penghitungan. Mahfud mengatakan jika penghitungan tidak dibuka seperti saat ini, akan lebih gaduh karena semua seakan-akan ditutup-tutupi.
Share:

Tuesday 23 April 2019

Demokrat: Quick Count Punya Metodologi, Jangan Tak Percaya lalu Marah

Di lansir
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengatakan, setiap hitung cepat atau quick count mempunyai metodologi ilmiah.


"Yang namanya real count dan quick count memang ada metodologinya. Tentunya kami tidak bisa, walaupun saya tidak secara mutlak harus percaya, kalau metodologi itu dijalankan sesuai dengan norma-norma yang standar dan baku, memang seperti itu keadaannya," ucap Amir kepada Liputan6.com, Kamis (18/4/2019).

Dia pun mengimbau, pihak yang kalah pemilu berdasarkan hasil quick count tidak perlu marah-marah. "Tidak bisa kita, karena dikabarkan kecenderungan menurun, lantas tidak percaya, bahkan marah, atau apa pun, itu tidak perlu," ungkap Amir.

Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meyakini dirinya lah yang memenangkan Pilpres 2019. Keyakinan Ketua Umum Partai Gerindra itu berdasarkan hasil real count internal pihaknya, bukan quick count yang diselenggarakan sejumlah lembaga survei.
Share:

Monday 22 April 2019

Lobi Prabowo, Luhut: Kami Ketawa-Ketawa

Di lansir CNBC Indonesia- Pemilihan Presiden 2019 telah berlangsung pada 17 April lalu, namun sisa-sisa pemilihan masih memanas hingga saat ini. Mulai dari saling klaim kemenangan hingga tuduhan kecurangan yang terjadi selama pencoblosan.

Panasnya situasi politik ini tampak sangat kental di kalangan rakyat biasa, di sosial-sosial media. Namun, elit politiknya justru sudah saling bercengkrama.




Seperti yang terjadi di antara Luhut Binsar Pandjaitan dan Prabowo Subianto. Luhut disebut-sebut diutus oleh Joko Widodo untuk menyambangi calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto agar polemik paska-pemilu tak berkepanjangan. 

Luhut mengakui hal ini, "Ya memang saya sudah telepon sama Pak Prabowo. Bicara per telepon, ya kami kan teman," ujar Luhut saat dijumpai di istana kepresidenan Jakarta, Senin (22/4/2019).

Telepon Prabowo, Luhut: Kami Ketawa-Ketawa Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan saat menghadiri TPS untuk memberikan suara. (CNBC Indonesia/Fikri Muhammad)


Ia menuturkan semestinya mereka berdua bertemu hari Minggu kemarin, namun ada masalah teknis karena Prabowo terkena flu lalu dijadwal ulang. 

Sampai saat ini belum ada jadwal pertemuan lagi. "Nanti saya telepon lagi, kami kan biasa telepon-teleponan."

Luhut mengaku saat berbicara di telepon keduanya membahas nostalgia masa lalu sambil tertawa-tawa. "Kita ketawa-tawa," katanya.

Saat ditanya apakah pertemuan tersebut untuk meredam ketegangan pilpres, Luhut mengisyaratkan bahwa dirinya berkomunikasi dengan Prabowo agar tidak mendengar pikiran yang tidak jelas.

"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang ya jangan terlalu dengarkan kalau pikiran yang tidak terlalu jelas basisnya, karena Pak Prabowo orang rasional juga."

Ia menegaskan bahwa perannya adalah menguatkan Prabowo sebagai patriot untuk peduli pada republik ini. 

"Saya betul betul ingin Pak Prabowo legacy-nya di Indonesia ini sebagai pemimpin yang turut mematangkan demokrasi Indonesia dan menghormati apapun yang diputuskan KPU, menghormati demokrasi kita dan konstitusi kita," ujarnya. 

Saat berbicara dengan Prabowo, Luhut juga mengatakan banyak tertawa dan membahas makanan apa yang akan dipilih. "Detailnya saya tanya mau makan apa? Saya mau makan Jepang, kami janjian. Tapi terus terang tadinya kami tidak ingin ungkap ini ke publik tapi karena sudah dibuka ya saya buka."
Share:

BPN Setuju Rekonsiliasi: Prabowo-Jokowi Sahabat, Gandengan Usai Lebaran



Tokoh-tokoh agama menyerukan rekonsiliasi untuk kubu capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kini kubu Prabowo menyatakan setuju dengan rekonsiliasi itu.

"Sejak awal Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah bilang bahwa kita akan tetap bersahabat. Dua kandidat ini sudah berkomitmen, apapun hasilnya mereka akan tetap bersahabat. Ini menjadi highlight yang akan menjadi landasan seluruh pendukung," tutur Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, kepada wartawan, Senin (22/4/2019).


Dia meminta agar semua pihak tidak merasa ketakutan secara berlebihan. Andre menyampaikan, masyarakat Indonesia sudah dewasa dalam berdemokrasi. Tentu saja persaingan Pemilu berlangsung seru, tapi bakal mereda usai kontestasi itu berlalu, seperti pengalaman 2014.

Namun kini persaingan belum selesai. KPU belum mengumumkan hasil rekapitulasi suara secara resmi. Bila hasi Pilpres 2019 sudah diumumkan, masih ada rentang waktu gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK). Baru setelah itu, diperkirakan usai lebaran, Prabowo dan Jokowi akan rekonsiliasi.

"Saya rasa Juni atau Juli akhir kelar lah. Juli, ya pas lah, habis lebaran. Insyaallah kita sudah bisa bergandengan lagi sama-sama fokus membangun Indonesia," kata Andre.

Seruan senada juga disampaikan banyak tokoh agama lain, yakni Waketum PBNU Zainut Tauhid, Uskup Agung Jakarta Ignasius Suharyo yang optimis soal rekonsiliasi, Pendiri Ponpes Daarut Tauhid Aa Gym, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen bin Smith, hingga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. [detik.com]
Share:

Monday 1 April 2019

Zikir pagi untuk membuka rezeki kamu




Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook