Selepas situasi mencekam Jakarta akibat serangan teror bom di Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1), publik dunia besama-sama mengutuk tindakan tersebut.
Sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa kemarin menyampaikan beberapa pernyataan terkait aksi teror yang berlangsung di Jakarta. DK PBB menyatakan kecaman serta ucapan simpati dan duka cita terhadap para korban. Selain itu, DK PBB juga mengapresiasi respons aparat keamanan Indonesia yang cepat dan berani dalam mengatasi serangan tersebut.
Utusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) New York telah bekerja sama dan melakukan koordinasi secara intensif dengan negara-negara kunci di DK PBB guna memastikan agar pernyataan tersebut dikeluarkan secepatnya.
"Pernyataan Dewan Keamanan itu merupakan bukti pengakuan internasional atas kemampuan Indonesia mengatasi ancaman terorisme, serta penghargaan terhadap kerja keras aparat dan masyarakat Indonesia," ujar Duta Besar Desra Percaya, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Jumat (15/1).
Sekretaris Jendera PBB Ban Ki-moon turut menyampaikan rasa duka mendalamnya serta dukungan terhadap Indonesia dalam mengatasi aksi serangan teror dan mengutuk tindakan tersebut. Tercatat, negara sahabat seperti Jepang, Amerika Serikat, Iran, Australia, atau Malaysia, juga telah memberikan pernyataan dukungan bagi Indonesia melalui pernyataan tertulis kementerian luar negeri masing-masing.
Saturday 16 January 2016
PBB puji kecepatan aparat Indonesia atasi aksi teror
Saya Pernah dipijat Bomber Sarinah
Salah satu pelaku penyerangan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, menjadi pusat perhatian. Pria itu berkaos hitam dan bercelana jins biru.
Pria bertopi itu membawa tas ransel. Juga tas selempang pada bagian depan. Sementara, sepucuk pistol di genggaman. Menebar ancaman.
Aksi itu tertangkap kamera. Pria itu terlihat tenang. Mata menatap tajam. Melangkah ke arah kerumunan orang sambil mengokang senjata.
Siapa dia? Pria itu diduga sebagai Afif alias Sunakim.
"Saat media pertama kali merilis foto itu saya tidak ngeh," kata pengamat terorisme, Muhammad Jibriel Abdul Rahman, saat berbincang dengan Dream , Jumat 15 Januari 2016.
“Sampai saya mendapat foto yang close up, saya baru sadar kalau itu Afif,” tambah dia.
Jibriel mengaku kenal dengan Afif. Menurut dia, Afif merupakan tukang urut handal. "Dia beberapa kali mengurut saya, pintar dalam mengurut urat."
Menurut Jibril, Afif merupakan sosok sederhana. Dia mengaku beberapa kali mendengar keluh kesah Afif.
"Anak ini pernah curhat. Dia hanya guru ngaji TPA, saya lupa di mana tapi di Jakarta. Dia tinggal di rumah kecil dengan anak dan istrinya," ujar dia.
Sebelum bergabung dengan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS), Afif sebenarnya biasa saja. Seperti orang kebanyakan.
"Afif yang saya kenal sebelum ISIS dia ingin berbaur dengan orang yang tidak sepaham, namun berbeda setelah dicekoki ajaran untuk membunuh.”
Jibriel mengaku tak lagi ketemu dengan Afif setelah tahun 2012. Sebab, Afif terlibat kasus terorisme. "Sejak itu tak pernah ketemu lagi."
Dan Rabu 14 Januari 2016, Jibriel kembali melihat sosok Afif, namun bukan lagi sebagai tukang urut. Melainkan sebagai salah satu pelaku penyerangan di Sarinah. "Dia yang berada di foto itu, berkaos hitam."
Friday 15 January 2016
ISIS di Balik Teror Bom Sarinah
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah menyatakan bertanggung jawab atas serangan teror di kompleks Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1/2016).
Pernyataan itu disampaikan media propaganda ISIS , Aamaq, melalui saluran Telegram-nya, seperti dikutip Reuters, Kamis.
"Pejuang ISIS menjalankan serangan bersenjata pagi ini menyasar warga asing dan pasukan keamanan yang melindungi mereka di ibu kota Indonesia," tulis Aamaq.
Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Irjen Tito Karnavian juga menyatakan bahwa serangan yang menewaskan tujuh orang—lima di antaranya pelaku—dilakukan oleh ISIS di Indonesia.
Serangan tersebut, kata Tito, sebagai pembuktian sel ISIS pimpinan Bahrun Na'im untuk menunjukkan pengaruhnya sehingga bisa memimpin ISIS di Asia Tenggara dan Asia Tengah. [Baca juga: Kapolda: Pelaku Teror di Sarinah Terkait
ISIS]
Adapun di Indonesia, Bahrun hendak mendirikan sel ISIS bernama Khatibah Nusantara.
Ada Tembakan dan Ledakan, Tukang Sate Itu Tetap Layani Pelanggan
Jamal (66) penjual sate di kawasan jalan Sabang, Jakarta Pusat yang tetap menjajakan usahanya meski ada aksi teror di kawasan Sarina Kamis (14/1/2016).
Jumat, 15 Januari 2016 | 06:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penjual sate di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, itu terlihat tenang dan serius saat mengipasi sate di balik gerobaknya, Kamis (14/1/2016) siang.
Jamal, nama pria berusia 66 tahun itu. Ia seolah tak terganggu dengan hiruk pikuk yang terjadi tidak jauh dari tempatnya berjualan.
Padahal dari terdengar beberapa kali suara ledakan dan baku tembak yang terjadi di sekitar gedung Sarinah, Jalan MH Thamrin.
Seolah tak terusik, Jamal, yang dibantu istrinya, Heni, tetap melayani beberapa pelanggan, yang juga tampak santai menikmati sate racikan Jamal.
Tidak takutkah Jamal?
Jamal mengaku mendengar suara ledakan pertama, yang terjadi sekitar pukul 10.40 WIB.
"Ada suara duaarr. Awalnya saya kira itu cuma suara petir, enggak lama ada suara itu lagi dan orang-orang pada lari, baru deh saya tahu kalau suara itu bom," kata Jamal kepada Kompas.com, Kamis siang.
Heni mengakui ia dan suaminya sebenarnya ingin menjauhi lokasi ketika mendengar suara ledakan.
"Kami pas dengar suara yang kedua dan lihat orang-orang lari, awalnya sempat mau ikut lari juga. Cuma setelah ingat dagangan, kami enggak jadi ikutan lari," ujar Heni, yang mengaku sudah berjualan di kawasan Sabang sejak 1974.
Rupanya keberadaan Jamal dan ketenangannya tertangkap mata seorang netizen. Sebuah akun Path menggunakan nama Wimpy menulis kesannya.
" The satay booth just about 100 meter from terrorist attack area just 2 hours ago and this guy still grill his satay and people keep ordering the satay. This is Jakarta!!! You can't terror Jakarta people!!! Fear is not in our dictionary ."
Atau bila diterjemahkan berbunyi " Gerobak sate itu hanya sekitar 100 meter dari lokasi serangan teroris hanya dua jam lalu dan peria ini masih membakar satenya dan orang-orang tetap memesan satenya. Inilah Jakarta!!! Anda tidak bisa meneror warga Jakarta!!! Kata takut tidak ada dalam kamus kami. "
Posting Wimpy pun menjadi viral. Beberapa posting serupa, yang menggambarkan "aktivitas bisnis kecil" seolah tak terganggu di sekitar Sarinah, bermunculan.
Ada foto-foto pedagang asongan yang berjualan di tengah kerumunan warga yang menonton baku tembak antara teroris dengan aparat kepolisian.
Foto-foto lain menunjukkan warga yang nekat menonton baku tembak itu. Mereka seperti seolah tidak khawatir terkena peluru nyasar.
Thursday 14 January 2016
6 Fakta Mengejutkan tentang organisasi GAFATAR
Pemerintah akhirnya memutuskan bahwa Gafatar adalah organisasi yang terlarang. Pelarangan tersebut semakin diperkuat dengan dikeluarkannya surat Ditjen Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri RI Nomor 220/3657/D/III/2012 tangga 20 November 2012. Namun sayang surat larangan tersebut sepertinya tidak menyurutkan niat para pemimpin dan anggota Gafatar untuk memperluar organisasi mereka di Indonesia.
Hingga akhirnya di awal Januari 2016 ini semua perhatian masyarakat tertuju pada organisai yang diikuti oleh beberapa pegawai negeri sipil (PNS) yang telah dinyatakan hilang di beberapa daerah. Selain banyaknya orang hilang karena mengikuti organisasi tersebut, inilah beberapa fakta tentang organisasi Gafatar yang harus kamu tahu.
Pertama , dalam situs resminya
Gafatar.org , secara panjang lebar organisasi ini menjelaskan dasar pemikiran berdirinya Gafatar. "Patut digaris bawahi, Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) didirikan bukan atas dasar kepentingan kelompok, golongan, aliran, suku, agama, kepercayaan atau ras manapun,"ungkap artikel yang di dalam keterangannya ditulis Zulfahmi itu.
Kedua , dalam dasar pemikiran terbentuknya Gafatar juga dijelaskan bahwa Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR) adalah Organisasi Kemasyarakatan yang bertekad untuk memperjuangkan Keadilan, Kemakmuran, dan Kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia menuju tatanan kehidupan damai sejahtera, dengan jalan mengembalikan jati diri dan nilai-nilai luhur bangsa, serta mengangkat harkat, martabat dan kejayaan Nusantara di tengah-tengah percaturan dunia.
Ketiga , tak banyak orang yang tahu bahwa Gafatar adalah organisasi terlarang di Indonesia. Hal tersebut terbukti ketika keluarga salah satu pengikut Gafatar yang hilang, yakni Ahmad Kevin Aprilio (16) menjelaskan bahwa anggota keluarganya memang pengurus di organisasi tersebut.
Keempat, beberapa warga Yogyakarta dan sekitarnya hilang diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Diduga ada empat orang yang berasal dari DIY hilang karena mengikuti gerakan ini. Adapun dr Rica Tri Handayani dan anaknya, Diah Ayu Yulianingsih, seorang ibu putra satu anak dari Sleman; seorang PNS RSUP Dr Sardjito berinisial ES; serta Ahmad Kevin Aprilio pelajar SMA yang hilang bersama ayahnya.
Kelima , dalam situs Gafatar.org tertulis Visi Gafatar adalah Terwujudnya tata kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang damai sejahtera, beradab, berkeadilan dan bermartabat di bawah naungan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyatuan nilai-nilai luhur bangsa, peningkatan kualitas ilmu dan intelektualitas, serta pemahaman dan pengamalan nilai-nilai universal agar menjadi rahmat bagi semesta alam.
Keenam , Gafatar adalah salah satu
organisasi terlarang yang paling sering berganti nama. Sebelum menggunakan nama Gafatar, nama yang dipakai adalah Milah Abraham. Organisasi tersebut juga sempat berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA). Milah Abraham dicap sebagai komunitas ajaran sesat karena mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani, dan Yahudi. Kelompok ini sempat marak di Depok, Jawa Barat, pada 2010.