PT. Nandya Karya Perkasa
Departemen HRD & GA
LOWONGAN PEKERJAAN
PT. NANDYA KARYA PERKASA merupakan perusahaan manufacturing pembuat sperpart kendaraan bermotor yang merupakan vendor dari Astra Honda Motor, saat ini perusahaan kami sedang membutuhkan tenaga kerja OPERATOR MESIN STAMPING / PRESSING yang bisa ikut memajukan perusahaan kami. Adapun Kualifikasinya :
Laki-laki
Pend. Min SMK / sederajat
Belum menikah
Tinggi Badan min 165 cm Berat Badan min 55 Kg.
Usia maks. 23 Tahun
Mahir mengoperasikan mesin stamping / pressing
Mempunyai pengalaman min 1 Tahun
Dapat bekerja dengan target
Mempunyai sikap dan mental yang baik
Jika berminat bisa mengirimkan lamaran ke perusahaan kami melalui email :
recruitment@nandya-karya-perkasa.com
atau ke alamat perusahaan kami di :
Jl. Kh. Umar Kp. Rawailat Rt/Rw. 03/09 Dayeuh Cileungsi Bogor
Telepon (021) 82499447
Fax (021) 82499451
Penanggung jawab recruitment Bapak Rinda Iskandar
Demikan informasi ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami haturkan terimakasih.
Cileungsi, 09 Mei 2014
Rinda Iskandar
HRD Recruitment
Saturday 10 May 2014
Hasil Pemilu Legislatif 2014
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Komisi
Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil pemilu legislatif 2014, di kantor
KPU, Jakarta Pusat (9/5/2014). Hasil ini menetapkan PDI Perjuangan
sebagai partai pemenang pemilu legislatif dengan jumlah suara 23 juta
atau 18,95 persen. TRIBUNNEWS/HERUDI
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski berhasil meraih suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif 2014, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan masih belum berhasil mencapai target yang ditetapkan sebelumnya. Perolehan suara PDI-P bahkan lebih rendah dari perkiraan sejumlah lembaga survei yang menyelenggarakan hitung cepat.
Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan hasil rekapitulasi suara nasional pemilu legislatif pada Jumat (9/5/2014) tengah malam dan menetapkan PDI-P meraih suara terbanyak, yakni 23.681.471 suara sah. Jumlah ini hanya 18,95 persen dari total suara sah, yaitu 23.681.471 suara. Pencapaian tersebut jauh di bawah target sebagaimana pernah disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, yaitu 27.02 persen.
Bukan hanya tidak mencapai target, perolehan suara pemenang Pemilu 2014 itu juga meleset dari hasil hitung cepat lembaga survei yang diumumkan beberapa jam setelah pemungutan suara pada 9 April 2014. Dalam hitung cepat sejumlah lembaga survei, partai berlambang kepala banteng itu diperkirakan meraih lebih dari 19 persen. Hasil hitung cepat Kompas, misalnya, memperkirakan PDI Perjuangan meraih suara sebanyak 19,24 persen.
Berikut hasil perolehan suara setiap partai:
1. Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
2. Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
3. Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)
5. Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
6. Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
7. Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
8. Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)
9. Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen)
10. Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)
14. Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)*
15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen)*
* PBB dan PKPI tidak lolos ke DPR karena perolehan suara kurang dari 3,50 persen.
Friday 9 May 2014
Cekcok Sebelum Penangkapan Kepala Dinas Pertanian Bogor
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sore itu, sekitar pukul 16.00 WIB, satu unit mobil sport, yang tidak diketahui mereknya keluar dari parkiran Taman Budaya Sentul City.
Satu unit mobil keluar dari parkiran yang dinaungi rerimbun pohon trembesi. Lokasinya di puncak bukit. Suasana alami sejuk. Saat mobil meninggalkan parkiran, tiba-tiba seorang laki-laki berperawakan sedang, tidak gemuk dan tidak kurus. Usianya kurang lebih 40 tahun.
Laki-laki itu berusaha menyetop mobil. Namun rupanya pengemudi malah tancap gas menuju Jalan Pakuan. Personel KPK yang telah menyanggong di dalam mobil pun segera mengikut. Dan terjadilah kejar-kejaran sejauh sekitar 500 meter, tepatnya pos masuk parkir hingga pos pembayaran parkir yang terletak di ujung, di tengan badan Jalan Pakuan.
Bukan hanya itu. Seorang personel KPK yang pertama kali mencegat Zairin dan FXY pun tertinggal di jalan keluar lahan parkiran. Dia kemudian setengah memaksa Usman, warga yang tengah ngobrol-ngobrol dengan beberapa penarik ojek di pangkalan ojek trotoar, dekat pos pengambilan karcis parkir.
"Ojek, ayo antarkan saya. Kejar mobil," ujar Usman menirukan permintaan personel KPK tersebut. Usman semula menolak. "Saya bukan ojek pak," katanya.
"Sudah.. Sudah. Saya polisi, ojekkan saya," kata Usman menirukan personel KPK tersebut. Dengan terpaksa Usman mengojek. Lalu di tempat pembayaran parkir, di jalan yang sama, Usman melihat terjadi cekcok.
Mobil personel KPK telah memalang, mencegat mobil yang ditumpangi Zairin, FXY, dan seorang lainnya. Mobil ini memuat empat orang termasuk sopir. Di Jalan Pakuan ini, ada dua loket pembayaran tiket, namun hanya satu yang difungsikan sehari-hari.
Ketika sopir mobil yang ditumpangi Zairin membayar pakir di jalur kiri, personel KPK bergegas dari jalur kanan, lalu memalangkan mobilnya persi di depan Zairin dkk, sehingga mobilnya tak dapat bergerak. Mundur pun tidak dapat, karena di belakang ada mobil personel KPK lainnya. Menurut Usman sekitar 10 personel KPK menumpang empat mobil multifungsi. Dia tidak sempat hapal mereknya, yang pasti bukan sedan.
Usman memang bukan tukang ojek. Saat ditemui Tribunnews, Kamis senja, laki-laki 30 tahun sedang melayani pembeli.
Ia berprofesi sebagai pedagang sayur-mayur di teras rumahnya di Kampung Cibarengkok, Desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Bogor. Ia berjualan di pinggir jalan raya. Kediamannya berjarak kurang lebih 5 kilometer dari Taman Budana Sentul.
Adapun Billy, seorang penarik ojek yang sehari-hari mangkal di pos keluar pembayaran parkir di Taman Budaya. Sore itu, Billy sekalian menemani Opek, petugas penerima bayaran parkir.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengintai Bupati Bogor, Rachmat Yasin sejak lama. Pengintaian itu dilakukan sebelum penyidik KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkab Bogor M Zairin, pengusaha FXY kemudian Rahmat Yasin, Rabu (7/5/2014).
Yasin ditangkap lantaran diduga menerima suap pengurusan surat izin Rencana Umum Tata Ruang lahan di Bogor, Puncak, dan Cianjur (Bopuncur). Sejuknya cuaca kawasan Bopuncur menjadi primadona kaum berduit untuk dijadikan hunian, maupun tempat wisata.
"Saya persisnya tidak tahu apakah seminggu atau sebulan. Tetapi yang pasti informasi itu kami peroleh dan kami ikuti sebelum peristiwa tadi (tangkap tangan)," kata Juru Bicara KPK Johan Budi.
Selain menangkap Rachmat Yasin, Zairin dan FXY, KPK meringkus beberapa orang lainnya, yakni, sopir dan ajudan RY. Menurut Johan dalam penangkapan itu, penyidik KPK telah menyita uang miliaran rupiah.
Rachmat Yasin seorang politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat ini dia menjabat Ketua DPW PPP Jawa Barat. Tiga pekan lalu, Rachmat membuat gaduh perpolitikan nasional, karena bersama lima Ketua DPW PPP menyatakan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA).
Tak lama kemudian, perseteruan elite PPP memuncak. SDA memecat Rachmat Yasin dkk, serta Wakil Ketua Umum dan Sekjen PPP. Sebaliknya, kubu yang dipecat menggelar Rapimnas melengserkan SDA, karena secara pribadi mendukung Pencapresan Prabowo Subianto. Padahal pengajuan Capres, semestinya harus melalui mekanisme Rapat Pimpinan Nasional PPP.
Satu unit mobil keluar dari parkiran yang dinaungi rerimbun pohon trembesi. Lokasinya di puncak bukit. Suasana alami sejuk. Saat mobil meninggalkan parkiran, tiba-tiba seorang laki-laki berperawakan sedang, tidak gemuk dan tidak kurus. Usianya kurang lebih 40 tahun.
Laki-laki itu berusaha menyetop mobil. Namun rupanya pengemudi malah tancap gas menuju Jalan Pakuan. Personel KPK yang telah menyanggong di dalam mobil pun segera mengikut. Dan terjadilah kejar-kejaran sejauh sekitar 500 meter, tepatnya pos masuk parkir hingga pos pembayaran parkir yang terletak di ujung, di tengan badan Jalan Pakuan.
Bukan hanya itu. Seorang personel KPK yang pertama kali mencegat Zairin dan FXY pun tertinggal di jalan keluar lahan parkiran. Dia kemudian setengah memaksa Usman, warga yang tengah ngobrol-ngobrol dengan beberapa penarik ojek di pangkalan ojek trotoar, dekat pos pengambilan karcis parkir.
"Ojek, ayo antarkan saya. Kejar mobil," ujar Usman menirukan permintaan personel KPK tersebut. Usman semula menolak. "Saya bukan ojek pak," katanya.
"Sudah.. Sudah. Saya polisi, ojekkan saya," kata Usman menirukan personel KPK tersebut. Dengan terpaksa Usman mengojek. Lalu di tempat pembayaran parkir, di jalan yang sama, Usman melihat terjadi cekcok.
Mobil personel KPK telah memalang, mencegat mobil yang ditumpangi Zairin, FXY, dan seorang lainnya. Mobil ini memuat empat orang termasuk sopir. Di Jalan Pakuan ini, ada dua loket pembayaran tiket, namun hanya satu yang difungsikan sehari-hari.
Ketika sopir mobil yang ditumpangi Zairin membayar pakir di jalur kiri, personel KPK bergegas dari jalur kanan, lalu memalangkan mobilnya persi di depan Zairin dkk, sehingga mobilnya tak dapat bergerak. Mundur pun tidak dapat, karena di belakang ada mobil personel KPK lainnya. Menurut Usman sekitar 10 personel KPK menumpang empat mobil multifungsi. Dia tidak sempat hapal mereknya, yang pasti bukan sedan.
Usman memang bukan tukang ojek. Saat ditemui Tribunnews, Kamis senja, laki-laki 30 tahun sedang melayani pembeli.
Ia berprofesi sebagai pedagang sayur-mayur di teras rumahnya di Kampung Cibarengkok, Desa Sumur Batu, Kecamatan Babakan Madang, Bogor. Ia berjualan di pinggir jalan raya. Kediamannya berjarak kurang lebih 5 kilometer dari Taman Budana Sentul.
Adapun Billy, seorang penarik ojek yang sehari-hari mangkal di pos keluar pembayaran parkir di Taman Budaya. Sore itu, Billy sekalian menemani Opek, petugas penerima bayaran parkir.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku sudah mengintai Bupati Bogor, Rachmat Yasin sejak lama. Pengintaian itu dilakukan sebelum penyidik KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Pemkab Bogor M Zairin, pengusaha FXY kemudian Rahmat Yasin, Rabu (7/5/2014).
Yasin ditangkap lantaran diduga menerima suap pengurusan surat izin Rencana Umum Tata Ruang lahan di Bogor, Puncak, dan Cianjur (Bopuncur). Sejuknya cuaca kawasan Bopuncur menjadi primadona kaum berduit untuk dijadikan hunian, maupun tempat wisata.
"Saya persisnya tidak tahu apakah seminggu atau sebulan. Tetapi yang pasti informasi itu kami peroleh dan kami ikuti sebelum peristiwa tadi (tangkap tangan)," kata Juru Bicara KPK Johan Budi.
Selain menangkap Rachmat Yasin, Zairin dan FXY, KPK meringkus beberapa orang lainnya, yakni, sopir dan ajudan RY. Menurut Johan dalam penangkapan itu, penyidik KPK telah menyita uang miliaran rupiah.
Rachmat Yasin seorang politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat ini dia menjabat Ketua DPW PPP Jawa Barat. Tiga pekan lalu, Rachmat membuat gaduh perpolitikan nasional, karena bersama lima Ketua DPW PPP menyatakan mosi tidak percaya kepada Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA).
Tak lama kemudian, perseteruan elite PPP memuncak. SDA memecat Rachmat Yasin dkk, serta Wakil Ketua Umum dan Sekjen PPP. Sebaliknya, kubu yang dipecat menggelar Rapimnas melengserkan SDA, karena secara pribadi mendukung Pencapresan Prabowo Subianto. Padahal pengajuan Capres, semestinya harus melalui mekanisme Rapat Pimpinan Nasional PPP.
Wednesday 30 April 2014
9 Catatan Menarik Usai Real Madrid Depak Bayern Munich
-
JadwalJuventus vs Benfica2 Mei 2014 02:05 WIB
-
JadwalValencia vs Sevilla2 Mei 2014 02:05 WIB
-
JadwalPersiba vs Persepam30 April 2014 15:30 WIB
-
JadwalChelsea vs Atletico1 Mei 2014 01:45 WIB
-
JadwalBarito vs Persik30 April 2014 15:30 WIB
-
Hasil PertandinganPersija vs Gresik United1 - 0
-
Hasil PertandinganMunchen vs Real Madrid0 - 4
-
Hasil PertandinganSemen Padang vs Arema0 - 1
9 Catatan Menarik Usai Real Madrid Depak Bayern Munich
Madrid kini menunggu lawan di final, Chelsea atau Atletico?
Rabu, 30 April 2014, 07:27 WIB
Toto Pribadi
Tanpa ampun, Bayern ditekuk 4-0 dan harus rela tersingkir dengan
agregat 5-0. Empat gol Los Blancos di kandang Bayern dicetak sang mega
bintang Cristiano Ronaldo dan bek tangguh Sergio Ramos yang
masing-masing mencetak 2 gol.
Madrid kini tinggal menunggu lawan yang akan mereka hadapi di partai puncak. Chelsea atau Atletico Madrid? Dini hari nanti, Chelsea akan menjamu Atletico di Stamford Bridge. Pada leg 1 di Vicente Calderon, kedua tim bermain imbang 0-0.
Berikut 9 catatan menarik usai Madrid menyingkirkan Bayern Munich seperti yang dirangkum OptaJoe:
1. Madrid berpeluang besar mewujudkan mimpinya merengkuh La Decima atau 10 gelar Champions League.
2. Ini menjadi final pertama kali bagi Madrid di pentas tertinggi
klub-klub Eropa setelah terakhir kali Madrid bermain di final pada 2002.
3. Carlo Ancelotti telah memenangkan dua dari tiga final Champions League sebelumnya sebagai manajer.
4. Kekalahan 0-4 yang diderita Bayern Munich menjadi kekalahan
terbesar klub raksasa Jerman itu di kompetisi tertinggi klub-klub Eropa.
5. Cristiano Ronaldo saat ini telah mencetak 16 gol di Champions
League musim ini. Ini menjadi catatan rekor gol tertinggi dalam
semusim.
6. Sergio Ramos (2) dan Cristiano Ronaldo (1) telah membuat tiga
sentuhan di kotak penalti Bayern selama 45 menit babak pertama, hebatnya
ketiganya berbuah gol. Sempurna!.
7. Madrid telah mencetak gol dari tiga tembakan on target di babak pertama, sedangkan Bayern nol.
8. Ancelotti tak pernah kalah saat melawan Bayern MUnich sebagai
manajer di Champions Leaguee. Dari lima pertemuan, Ancelotti menang tiga
kali dan dua kali bermain imbang.
Adnan Buyung: KPK Sudah Waktunya Dibubarkan
Pada Senin (28/4), tim kuasa hukum Anas, termasuk Adnan mendatangi gedung KPK. Ia kemudian mengatakan Anas akan diperiksa sebagai tersangka. Padahal di jadwal pemeriksaan KPK tidak tercantum nama Anas. Setelah mendampingi Anas, Adnan pun melontarkan kritiknya.
"Memang begitulah rupanya manajemen KPK ini, makanya saya bilang KPK gak boleh lama-lama," kata dia.
Sebagai salah satu konseptor berdirinya KPK, Adnan melancarkan kritik keras. Dia pun mendorong pembubaran lembaga antirasuah itu.
"Itu kan mereka (KPK) rencana mau bikin gedung yang baru. Saya bilang, mudah-mudahan gak sampai terjadi. Keburu kita bubarkan saja KPK ini. Saya dari dulu katakan sudah waktunya dibubarkan," kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Adnan mengatakan, tujuan pendirian KPK adalah untuk menjadi pemicu pemberantasan korupsi. Dari posisinya sebagai trigger, ia mengatakan, KPK berperan mendorong kinerja kepolisian dan kejaksaan dalam pemberantasan kejahatan rasuah.
"Kalau sudah jalan polisi sama jaksa, KPK bubar, mundur, tidak baik ada struktur dalam struktur," ujar dia.
Karena itu, Adnan menilai adanya wacana untuk menempatkan KPK di daerah adalah salah. Menurut dia, KPK harus bergerak untuk memicu gerak institusi kepolisian dan kejaksaan dalam pemberantasan korupsi.
Mengenai pandangan kepolisian dan kejaksaan belum optimal dalam memberantasa kejahatan kerah putih, Adnan menilai, itu menjadi bagian dari tugas KPK. "Ya itu tugasnya KPK. Kenapa tidak bantu. Jadi ini kelihatan KPK-nya saja mau membesar, ini struktur dalam struktur," kata dia.
Suami Gigit Kemaluan Istri Sampai Korban Pingsan
Perbuatan Supriyadi, warga Desa Wagirlor, Kecamatan Ngebel, Ponorogo,
Jawa Timur ini sungguh keterlaluan. Diduga lantaran pengaruh minuman
keras dia tega menganiaya istrinya. Bahkan, organ vital sang istri
berinisial EF sampai berdarah dan akhirnya pingsan, setelah digigit
pelaku.
Usai melancarkan aksinya, Supriyadi meninggalkan istrinya begitu saja dan kini berstatus buron. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini terjadi pada Senin sekira pukul 21.00 WIB saat pelaku pulang ke rumahnya. Lalu pelaku mengajak korban berhubungan badan. Diduga karena korban menolak, pelaku mengamuk dan melakukan penganiayaan.
“Kejadiannya tidak ada yang tahu. Tahu-tahu, korban keluar rumah keadaannya berdarah-darah, ditanya, ada apa, dijawab habis dipukuli suami,” ujar Warsono, salah seorang kerabat korban.
EF lantas dilarikan ke Puskesmas terdekat lantaran lemas dan sempat pingsan karena banyak mengeluarkan darah. Ditubuhnya juga terdapat sejumlah luka bekas pukulan.
Petugas Polsek Ngebel yang mendapat laporan kasus KDRT ini masih melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. “Pelaku masih dicari, dari Polsek dan Reskrim Polres,” ujar Kapolsek Ngebel AKP Supardi, Selasa (29/4/2014).
Sementara itu, korban seusai menjalani perawatan di Puskesmas Ngebel memilih dirawat di rumahnya. Korban masih syok dengan peristiwa yang dialaminya. Korban dan pelaku yang sudah menikah selama 5 tahun ini sudah dikaruniai satu anak. Namun entah ada persoalan apa keduanya sering cekcok.
Korban sering mendapat kekerasan fisik dari suaminya, namun selama ini diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku sendiri sempat ditahan karena terjerat kasus pemerasan, baru 4 bulan keluar dari penjara pelaku kembali berulah. okezone.com
Usai melancarkan aksinya, Supriyadi meninggalkan istrinya begitu saja dan kini berstatus buron. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ini terjadi pada Senin sekira pukul 21.00 WIB saat pelaku pulang ke rumahnya. Lalu pelaku mengajak korban berhubungan badan. Diduga karena korban menolak, pelaku mengamuk dan melakukan penganiayaan.
“Kejadiannya tidak ada yang tahu. Tahu-tahu, korban keluar rumah keadaannya berdarah-darah, ditanya, ada apa, dijawab habis dipukuli suami,” ujar Warsono, salah seorang kerabat korban.
EF lantas dilarikan ke Puskesmas terdekat lantaran lemas dan sempat pingsan karena banyak mengeluarkan darah. Ditubuhnya juga terdapat sejumlah luka bekas pukulan.
Petugas Polsek Ngebel yang mendapat laporan kasus KDRT ini masih melakukan penyelidikan. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan. “Pelaku masih dicari, dari Polsek dan Reskrim Polres,” ujar Kapolsek Ngebel AKP Supardi, Selasa (29/4/2014).
Sementara itu, korban seusai menjalani perawatan di Puskesmas Ngebel memilih dirawat di rumahnya. Korban masih syok dengan peristiwa yang dialaminya. Korban dan pelaku yang sudah menikah selama 5 tahun ini sudah dikaruniai satu anak. Namun entah ada persoalan apa keduanya sering cekcok.
Korban sering mendapat kekerasan fisik dari suaminya, namun selama ini diselesaikan secara kekeluargaan. Pelaku sendiri sempat ditahan karena terjerat kasus pemerasan, baru 4 bulan keluar dari penjara pelaku kembali berulah. okezone.com