yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Wednesday 10 May 2017

Ketulusan yang Tersakiti Itu Kini Melahirkan Karma



Karma atau apalah bahasa kalian, saya hanya ingin menulis sebuah kisah dimana saya menjadi saksi dari sebuah pengkhianatan.
Saya tidak akan menulis detail, saya akan persingkat saja. Jadi ketika Pak Jokowi sudah mulai dilirik Bu Mega, persoalan muncul karena PDIP hanya punya 11 kursi ( kalau tdk salah) jadi tidak bisa mendafatar sendiri , diperlukan 4 kursi lagi. Pak Jokowi yg tdk begitu mengenal orang politik dan punya uang utk memberi mahar partai politik, akhirnya menghubungi Hasjim Djojohadikusumo yg tak lain adalah adik Pak PS, untuk mendukungnya karena Gerindra punya 6 kursi.
Ternyata meski kursi sudah cukup utk mendaftar, namun Bu Mega masih belum memberikan restu untuk Jokowi ( kala itu belum ada pasangannya). Lalu Prabowo-lah yg berjibaku melobi Megawati agar PDIP mau mencalonkan Jokowi.
Untuk meyakinkan Bu Mega, Prabowo kemudian mengajak JK utk memastikan bahwa, ia ( Prabowo yg akan mencari dananya) , karena waktu itu alasan Bu Mega tidak mencalonkan Jokowi karena PDIP gak punya modal untuk membiayai Jokowi.
Saat restu Megawati sudah dikantongi, persoalan muncul , siapa yg jadi wakilnya Jokowi? Dan atas rekomendasi Hasjim Prabowo akhirnya menerima nama Ahok yg kala itu hanya anggota komisi II DPR RI dari fraksi Golkar , yg juga mantan Bupati Belitung Timur yg pernah Nyagub di Babel tapi gagal.
Saat nama Ahok disodorkan Pak PS ke Bu Mega sebetulnya kurang sreg, dan lebih sreg memilih satu nama (maaf tidak saya sebutkan). Bahkan Jokowi terang -terangan keberatan berpasangan dengan Ahok . Kok saya tahu ? Sekitar pukul 10 malam sebelum esok mendaftar ke KPU. Jokowi menilpon saya dan curhat soal keberatannya berpasangan dengan Ahok. Lalu saya mendorong dia (Pak Jokowi) utk menerima, karena dia pilihan Prabowo, saya khawatir kalau Pak Jokowi pilih sendiri, nanti Gerindra batal memberikan kursinya. Setelah panjang lebar saya bicara dengan Pak Jokowi ( nomer tlp saya masih sama, kalau saya bohong pasti masih ada rekamannya yg bisa dibuka), akhirnya Pak Jokowi legowo menerima Ahok sebagai pasangannya


Sekedar informasi teman, sebelum akhirnya Prabowo pindah ke lain hati dukung Jokowi dan bawa Ahok sebagai wakilnya, Gerindra sudah mendukung (menandatangani surat dukungan ) untuk mendukung Foke dengan janji mahar yg tidak kecil.
Sikap Prabowo yg malah mati -matian mendukung Jokowi dan Ahok, membuat pengurus DPP Gerindra kalang kabut, karena sudah berjanji dan teken mendukung Foke.
Prabowo ngotot mendukung Jokowi dan Ahok, dengan alasan karena keduanya masih muda , berasl dari daerah , dan dalam kaca mata Prabowo memiliki hati “merah putih” , dimana Prabowo berharap bisa membawa kemajuan bagi Jakarta.
Puluhan milir uang Hasjim (adik Prabowo) dan juga uang pribadi Prabowo digunakan untuk memenangkan pasangan ini. Dan luar biasa dengan dana yg tidak apa-apanya dibanding Foke, lewat tangan dingin Prabowo yg kala itu masih punya hubungan “mesra” dengan Megawati, maka pasangan ini akhirnya menang.
Namun apa akhirnya yg diterima Prabowo ??? Sebuah pengkhianatan. Pengkhianatan pertama terjadi saat Ahok keluar dari Gerindra dengan statement-statment yg sangat menyudutkan Gerindra, kemudian yg kedua, Ahok yg tadinya NOTHING dan diangkat derajatnya oleh Prabowo jadi Wakil Gubernur DKI, ternyata tidak mendukung Prabowo saat Pilpres, tetapi malah mendukung Jokowi saat Pilpres.
Lihat di foto yg saya sertakan, betapa tulus dan bangganya Prabowo saat menerima Ahok di rumahnya, tak lama setelah Ahok dilantik jadi Wagub. Dan saat Ahok datang ke Hambalangkemudian bertanya pada Prabowo, Pak Prabowo minta apa karena sudah membantu dia jadi Wagub ? Prabowo menggeleng tegas sambil mengatakan, “Saya tidak minta apa-apa, jadilah Anda Pejabat yg baik , pejabat yg tidak korup dan mencintai rakyat ” ujar Prabowo dengan suara luar biasa tulus dan bijak bak seorang ayah pada anaknya. Tak hanya itu, Prabowo juga berpesan bahkan kalau ada orang2 Gerindra yg minta proyek , ia minta Ahok lapor kepadanya.
Teman, namun ketulusan itu akhirnya dibalas air tuba, namun Prabowo tidak pernah marah atau membalas atas pengkhiantan itu, bahkan saat kemarin Ahok sudah kalah, dia meminta pendukungnya untuk tidak mengolok -olok Ahok.
Ahok yg bukan siapa-siapa kemudian menjadi legendaris karena ketulusabn Prabowo yg mengangkatnya, namun kemudian mengkhianati Prabowo dan keluarganya, kini berada di Cipinang.
Ini pembelajaran kita semua, jangan pernah menjahati atau berkhianat pada orang yg tulus ikhlas membantu kita.
Dalam hal ini Prabowo sendiri tidak memiliki dendam, karena dia pernah bilang saking sering dikhianati ia sudah resisten terhadap rasa sakit. Bahkan ia selalu memaafkan siapa saja yg menyakitinya. Namun Allah tentu tidak begitu saja menerima hambanya yg tulus dikhianati, apakah kini Ahok menerima sebuah KARMA atas kebaikkan dan ketulusan seorang Prabowo? Allahualam…
Pesan saya hati-hati saja yg sudah berkhianat pada Pak PS, siapa tau akan menyusul seperti halnya Ahok….
Oleh Nanik S Deyang


Share:

Monday 8 May 2017

Resmi!!! Pemerintah bubarkan HTI


Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), organisasi massa yang mengusung dan berpropaganda model pemerintahan khilafah, dibubarkan pemerintah.
Pembubaran tersebut diutarakan langsung Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto, dalam konferensi pers, Senin (8/5/2017).
“Setelah kami melakukan pengkajian, dipelajari secara komprehensif dan mendalam, kami menyimpulkan membubarkan HTI,” tutur Wiranto.
Ia mengatakan, HTI bertindak di luar koridor hukum dan sistem ketatanegaraan Indonesia. Sebab, ormas tersebut selalu mempropagandakan mengganti sistem pemerintahan yang berdasarkan Pancasila.
Wiranto menyebutkan, aktivitas HTI tersebut dianggap mengganggu ketertiban umum dan kenegaraan. Apalagi, banyak warga yang sudah meminta ada penertiban terhadap ormas-ormas yang bertentangan dengan Pancasila.
Selanjutnya, kata dia, pemerintah akan mengajukan pernyataan pembubaran tersebut kepada pengadilan untuk dikuatkan.
Ia mengungkapkan, pemerintah akan bertindak sama terhadap ormas yang terang-terangan anti-Pancasila dan melakukan propaganda mengenai hal itu.
“Yang lain nanti ya, satu-satu dulu,” tandasnya.
Share:

Tuesday 2 May 2017

Bogor-Cianjur Rawan Kecelakaan, Aher Usulkan Lagi Jalur Puncak II


Kecelakaan lalu lintas di jalur Puncak semakin sering terjadi. Untuk mengurangi angka kecelakaan itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan akan mengusulkan lagi rencana pembangunan Jalan Puncak II. “Sekarang ada rapat dengan Bapak Presiden terkait dengan infrastruktur di Jawa Barat. Salah satu yang kami ajukan adalah Puncak II,” kata Aher, sapaan Ahmad Heryawan, di Bandung, Selasa, 2 Mei 2017.

Aher mengatakan,  pembangunan Jalan Puncak II sudah diusulkan sejak tahun2011. Pemerintah Jawa Barat saat itu mengajukan anggaran Rp 800 miliar. Pemerintah pusat baru menggelontorkan Rp 40 miliar untuk memulai pembangun jalan. “Hampir tiap tahun kami ajukan ke pusat,” kata dia.

Aher mengatakan, dengan meningkatnya angka kecelakaan di jalur Puncak, pemerintah Jawa Barat semakin terpacu untuk segera merealisasikan pembangun jalan alternatif menuju kawasan Puncak itu. “Sekarang momentumnya ada, dan perhatian pusat ada, mudah-mudahan anggarannya ada,” kata dia.
Share:

Monday 1 May 2017

HTI kau musuhi, FPI kau perangi. Perampok uang rakyat tak kau persoalkan


Perampok uang rakyat tak kau persoalkan.
Penjarah kekayaan negara tak kau adukan,
Pelacur negara tak kau basmi,
Pengemplang pajak tak kau tuntut.
Pembakar hutan tak kau meja hijaukan.
Padahal itu yang manifes dari kejahatan yang anti-NKRI dan anti-Pancasila.
Lalu mau kamu apa sih?

Gerakan separatis di Papua tak kau lawan.
Bendera-bendera Israel yang bertebaran di rumah-rumah penduduk di Papua tak kau cabut dan persoalkan.
Gerakan separatis yang tersisa di Maluku tak juga kau libas.
Padahal itu yang manifes dari kejahatan yang anti-NKRI dan anti-Pancasila.
Lalu mau kamu apa sih?

Simbol PKI bertebaran di mana-mana tak kau persoalan.
Kongres PKI yang sudah berlangsung berkali-kali kau tak bertindak apa-apa.
Oknum-oknum PKI yang sudah mulai petentang petenteng tak pula kau merasa risau dan melawannya
Oknum-oknum pejabat yang sudah berani terang-terangan menggunakan simbol-simbol komunis tak kau datangi dan kau pukuli.
Padahal itu yang manifes dari kejahatan yang anti-NKRI dan anti-Pancasila.
Lalu mau kamu apa sih?

Terhadap LGBT kau lindungi dengan dalih HAM, padahal pelaku LGBT itu nyata-nyata pelanggar HAM.
Terhadap penista agama kau bela, kau labeli simbol-simbol suci agama.
Terhadap sekularis fundamentalis dan islamophobia kau tak berbuat apa-apa.
Padahal itu yang manifes dari kejahatan yang anti-NKRI dan anti-Pancasila.
Lalu mau kamu apa sih?

Demen sekali teriak tasamuh dan tawasuth, tapi terhadap pikiran yang tak sejalan kau musuhi.
Mudah meneriakan ukhuwah wathaniyah,ukhuwah basyariyah, ukhuwah insaniyah, tapi mempraktekkan ukhuwah Islamiyah saja masih kedodoran.
Lalu mau kamu apa sih?

HTI kau musuhi, kau minta bubarkan dengan dalih anti-Pancasila dan mau mendirikan negara khilafah.
FPI kau perangi, kau halangi, kau kecam dengan dalih ekstrimis, radikalis, anti Pancasila dan anti NKRI.
PKS kau serang habis, kau kuliti, kau sebut wahabi, kau juluki mau menghadirkan negara Islam.
Padahal ketiganya sah secara konstitusional hidup di bumi Indonesia, di bumi Pancasila, di NKRI.
Lalu mau kamu apa sih?

Kau selalu merasa paling NKRI,
Kau selalu merasa paling Pancasila,
Kau selalu merasa paling bhinneka,
Kau seakan merasa paling Indonesia.
Kau anggap di luar dirimu tak paham dan anti NKRI,
Kau anggap di luar dirimu tak paham dan anti Pancasila.
Kau anggap di luar dirimu tak paham dan anti kebhinnekaan.
Lalu mau kamu apa sih?

(Yogyakarta, 29/4/2017)

Oleh Ma’mun Murod Al-Barbasy, Tokoh Muda Muhammadiyah
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook