yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Showing posts with label Perang Dunia Ketiga. Show all posts
Showing posts with label Perang Dunia Ketiga. Show all posts

Monday 31 October 2022

Putin : Dominasi Barat akan berakhir dan di gantikan oleh Asia

  


Presiden Rusia Vladimir Putin menyinggung perang dunia II (PD II). Dalam kemunculan terbarunya si sebuah acara lokal Kamis waktu setempat, Putin mengatakan dunia kini menghadapi dekade paling berbahaya sejak world war meletus.

Ia juga menyebut dominasi Barat di dunia akan segera berakhir. Menurutnya, Amerika Serikat (AS) serta sekutu merupakan "penghasut", memainkan peran "berbahaya, berdarah, dan kotor" serta menabur "kekacauan" di seluruh dunia.

"Periode sejarah dominasi Barat yang tak terbagi atas urusan dunia akan segera berakhir," kata Putin sebagaimana dikutip dari Reuters dan AFP, Jumat (28/10/2022).

"Kami berdiri di perbatasan sejarah. Di depan mungkin adalah dekade yang paling berbahaya, tidak dapat diprediksi, terpenting sejak akhir Perang Dunia II," tambahnya.

Ia pun menegaskan tak pernah menyesal melakukan serangan ke Ukraina yang disebutnya "operasi militer". Serangan Ukraina, katanya, hanyalah bagian dari "pergeseran tektonik dari seluruh tatanan dunia".

"Rusia tidak menantang elit Barat, Rusia hanya berusaha mempertahankan haknya untuk eksis," tambahnya lagi.

Pemimpin berumur 70 tahun itu juga menyinggung klaim penggunaan senjata nuklir oleh Kremlin di Ukraina. Menurutnya hal itu tidak masuk akal sama sekali bagi Moskow, baik dalam hal politik atau militer.

Ditegaskannya, Ukraina-lah yang berencana menggunakan "bom kotor". Ini merujuk ke senjata radioaktif atau biasa disebut senjata nuklir kecil dalam perang.

Rusia sendiri telah mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB. Negeri itu menuntut penyelidikan internasional atas "kegiatan biologi-militer" Ukraina.

AS juga terseret dalam hal ini. Kegiatan tersebut diyakini melibatkan Paman Sam.

"Kami akan senang jika salah, tetapi kami tidak bisa mengabaikan ini begitu saja," kata Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Rusia Vassily Nebenzia.

"Tuduhan ini sangat serius dan dapat menyebabkan konsekuensi yang sangat, sangat disayangkan," tambahnya.

Serangan dari Belarus dan Tembak Satelit AS

Sementara itu, perang Rusia dan Ukraina masih terus terjadi. Kamis, beberapa wilayah Ukraina seperti Kyiv dan Zarapozhia terus menjadi target serangan misil pasukan Kremlin.

Terbaru, tentara Rusia dari Belarusia juga diyakini akan ikut menyerang Ukraina. Minsk selama ini menjadi sekutu dekat Rusia dan menjadi pangkalan militer tentara Presiden Vladimir Putin.

Mengutip CNBC Internasional, kemungkinan serangan disampaikan wakil kepala operasi staf umum Kyiv, Oleksii Hromov. Pemerintah Presiden Volodykyr Zelensky disebut sudah mempersiapkan pasukan untuk kemungkinan serangan itu.

Peningkatan jumlah pasukan Ukraina juga dilakukan. Khususnya di utara negara, yang dekat ke perbatasan Belarusia.

"Saat ini pembentukan pasukan penyerang (di Belarus) tidak dapat diamati," katanya, dikutip Jumat.

"Namun ada dan akan ada ancaman. (Karenanya) kami bereaksi. Kami telah meningkatkan pasukan kami ke arah utara," tambahnya.

Di sisi lain, Rusia mengancam akan menarget satelit komersial AS, termasuk sekutu, jika negeri Presiden Joe Biden itu terlibat dalam perang Ukraina. Ini menjadi ancaman baru pasca pembicaraan menteri pertahanan kedua negara dan pemberitahuan Rusia ke AS soal latihan perang nuklir, Grom.

"Infrastruktur kuasi-sipil mungkin menjadi target yang sah untuk serangan balasan," kata Wakil Direktur Departemen Non-Proliferasi dan Pengendalian Senjata Kementerian Luar Negeri Rusia, Konstantin Vorontsov dimuat oleh kantor berita negara Tass.

"Kita berbicara tentang keterlibatan komponen infrastruktur luar angkasa sipil, termasuk komersial, oleh AS dan sekutunya dalam konflik bersenjata," tegasnya.

Share:

Thursday 4 August 2022

Horor! Ini Dampak Mengerikan jika China Beneran Serang Taiwan

 


Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Taiwan mengatakan bila terjadi perang antara negaranya dengan China, dampaknya akan jauh lebih parah dibandingkan perang Rusia-Ukraina yang saat ini berlangsung.

Sebagaimana diketahui, baik China dan Taiwan memainkan peran yang penting dalam jalur rantai pasok dan perdagangan global.

"Gangguan pada rantai pasokan internasional; gangguan pada tatanan ekonomi internasional; dan peluang untuk tumbuh akan jauh, jauh (lebih) signifikan daripada yang ini," kata delegasi dagang Taipei John Deng dikutip Reuters, Kamis (16/6/2022).

"Akan ada kekurangan pasokan di seluruh dunia," tambahnya.

Salah satu yang bisa menjadi langka adalah cip semikonduktor. Taiwan adalah produsen besar dalam produksinya hingga US$ 118 miliar atau setara Rp1.742 triliun pada 2021.

Cip semikonduktor sendiri adalah bahan utama dalam pembuatan sejumlah baran elektronik mulai dari ponsel hingga kendaraan listrik. Taiwan sendiri tengah berupaya mengurangi ekspornya hingga 40% ke China.

Isu mengenai potensi serangan China juga pernah diangkat oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Taiwan, Chiu Kuo-cheng, pada November 2021 lalu. Menteri yang berasal dari latar belakang militer itu memprediksi sinyal invasi terjadi pada 2025 mendatang.

"Saat ini, PLA (tentara China) mampu melakukan blokade bersama lokal terhadap pelabuhan kritis, bandara, dan rute penerbangan keluar kami, untuk memutus jalur komunikasi udara dan laut kami dan berdampak pada aliran pasokan militer dan sumber daya logistik kami," papar kementerian itu, dikutip Channel News Asia (CNA).

Setahun belakangan ini, China memang terus mempertegas klaimnya bahwa Taiwan merupakan bagian integral dari kedaulatannya. Terbaru, negara pimpinan Presiden Xi Jinping itu telah menugaskan ratusan jet tempur untuk terbang di wilayah zona pertahanan udara Taiwan atau ADIZ.

Sementara itu, Amerika Serikat saat ini getol dalam membela Taipei dan menentang klaim Beijing. Bahkan, dalam KTT aliansi Quad di Jepang akhir bulan lalu, Presiden AS Joe Biden pun mengatakan bahwa Washington akan melakukan campur tangan secara militer jika China tetap mencoba untuk mengambil alih Taiwan dengan paksa.

Share:

Saturday 25 November 2017

Ini 10 Bukti Bumi Berbentuk Datar, Menurut Kamu?

Anda masih yakin bahwa Bumi berbentuk bulat? Cobalah baca buku karya Eric Dubay. Penulis ini mengajukan sejumlah bukti untuk meyakinkan orang jika planet yang kita tinggali ini ternyata datar.

Pemikiran Dubay dituliskan dalam buku “ The Atlantean Conspiracy: 200 Proofs The Earth Is Not A Spinning Ball”. Dalam buku ini pula dia menuding bahwa Bumi bulat merupakan bentuk konspirasi terbesar sepanjang masa.

Menurut dia, NASA dan astronomi modern mempertahankan pendapat bahwa Bulan itu padat dan berbentuk bulat. Pendapat sama juga dipakai untuk mempertahankan teori bahwa manusia hidup dan menjejakkan kaki di atas Bumi yang melayang.

“ Mereka mengklaim Bulan merupakan benda langit yang tak bercahaya dan memantulkan sinar Matahari,” kata Dubay, dikutip Dream dari Metro.co.uk, Kamis 21 Juli 2016.

“ Kenyataannya adalah, bagaimanapun juga, Bulan bukan sesuatu yang padat, ini jelas-jelas sebuah lingkaran,” tambah dia.

Perdebatan soal bentuk Bumi sudah terjadi sejak dulu. Banyak kebudayaan meyakini bahwa Bumi berbentuk datar, seperti budaya Babilonia kuno, India, China, dan Jepang kuno.

Begitu pula dengan periode awal Mesir dan Mesopotamia, yang menggambarkan Bumi sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Beberapa filsuf sebelum Socrates juga percaya bahwa Bumi itu datar.

Pada abad ke-6 SM, kembali muncul kosep Bumi yang bulat di beberapa kebudayaan. Di Yunani, pendapat ini dikemukakan oleh Pythagoras.

Lantas, apa saja bukti yang dipakai Dubay untuk mendukung pendapatnya bahwa Bumi berbentuk datar? Lihat di halaman berikutnya:
1. Horizon Selalu Datar, Air Seharusnya Bergoyang

1. Menurut dia, horizon selalu terlihat datar, kecuali gambar-gambar yang dikeluarkan oleh NASA dan pemerintah berbagai negara, yang menurut dia palsu. Inilah yang dia sebut sebagai konspirasi global.

bumi datar

2. Menurut dia, kita tidak pernah melihat ke bawah untuk melihat horizon. Jika Bumi bulat, maka manusia harus menunduk untuk melihat cakrawala.

bumi datar

3. Jika Bumi benar-benar bulat dan meluncur melalui ruang, maka air akan bergoyang-goyang di semua tempat, bukannya diam dan datar.
4. Jika Bumi benar-benar bulat, kata dia, aliran sungai, seperti Mississipi, akan berbalik dan tidak akan sampai ke laut.

bumi datar

5. Jika Bumi benar-benar bulat dan berputar, helikopter akan bisa melayang di tempat dan menunggu untuk sampai ke tujuan mereka.

bumi datar

6. Jalur kereta api dari London ke Liverpool memiliki panjang 180 mile. Jika Bumi benar-benar bulat, maka jalur itu memiliki ketinggian 5.400 kaki di atas Birmingham.

7. Jika bumi benar-benar bulat, pilot maskapai harus terus menyesuaikan kontrol mereka agar tidak terbang ke ruang angkasa.

bumi datar

8. Jika benar-benar ada miliaran bintang di langit pada malam hari --kelompok yang menganggap Bumi datar menolak pemikiran ini, maka seluruh langit akan penuh cahaya.

9. Jika Bumi terus-menerus berputar, pesawat tidak akan bisa mencapai tujuan mereka karena melawan angin dengan kecepatan 500 mile perjam atau 804 kilometer perjam.

10. Jika Bumi benar-benar berputar, peluru yang ditembakkan ke atas akan mendarat ratusan kaki di sebelah barat mereka. Tapi, kata Dubay, kenyataannya tidak demikian

Share:

Wednesday 25 November 2015

Turki negara NATO pertama jatuhkan pesawat Rusia usai Perang Dingin

Konflik Suriah tiga tahun terakhir telah panas tanpa harus ditambahi insiden baru. Nyatanya, situasi di Timur Tengah, termasuk Eropa, menjadi semakin runyam setelah F-16 Turki menjatuhkan jet tempur Sukhoi Su-24 milik Rusia di Latakia, perbatasan Suriah Selasa (24/11) pagi waktu setempat.
Turki mejatuhkan pesawat Rusia, lantaran Sukhoi itu memasuki wilayah udara mereka berulang kali. Setidaknya 10 kali peringatan diberikan, sampai akhirnya dua F-16 dikirim menjatuhkan jet tempur Negeri Beruang Merah.
Sebaliknya, Rusia merasa tidak bersalah. Su-24 dengan dua awak itu memantau basis militan ISIS di dekat Latakia. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pesawat berada di ketinggian 6 ribu meter dan hanya berputar di wilayah udara Suriah.
Turki adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Merespon insiden itu, seluruh anggota NATO menggelar rapat darurat di Kota Brussels, Belgia, untuk mendengar kronologi penembakan Sukhoi ini versi Turki. Hitungan jam setelah insiden itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumpulkan menteri senior, seluruh jenderal tiga matra, serta Kepala Badan Intelijen Turki.
Rapat kabinet Turki 2015 Merdeka.com
Insiden di Latakia menandai untuk pertama kalinya armada militer NATO terlibat kontak senjata langsung, sekaligus menjatuhkan pesawat tempur Rusia yang pada era Soviet memiliki koalisi militer sendiri bernama Pakta Warsawa. Inilah insiden pertama kekuatan besar dunia setelah Perang Dingin berakhir.
Sebelum Turki menembak jatuh Sukhoi itu, Rusia sepanjang tahun ini saja 50 kali disebut melakukan pelanggaran udara di wilayah negara anggota NATO, khususnya dekat Ukraina. Dari seluruh catatan itu, tiga manuver pesawat Rusia dinilai 'ancaman', sedangkan 13 kejadian dianggap 'pelanggaran serius'.
Terakhir kali armada NATO terlibat kontak senjata langsung dengan kekuatan tempur Rusia adalah pada 1952, ketika jet AS menjatuhkan empat Migs-15 di sela-sela Perang Korea, tepatnya pada operasi penyerbuan Hoeryong.
Dua pilot Su-24 berhasil melontarkan diri, namun jatuh ke kawasan perbukitan Latakia yang dikuasai pemberontak Suriah keturunan Turki. Sempat beredar informasi mereka dibunuh, namun pemerintah Turki belakangan menyatakan kedua penerbang itu dalam kondisi baik-baik saja.
Tak kurang, Presiden Rusia Vladimir Putin segera mengecam Turki karena terkesan melindungi markas para militan. "Rusia ibaratnya ditusuk dari belakang oleh kaki tangan teroris (Turki)," kata Putin.
F-16 Turki 2015 Istimewa
Pemimpin Rusia itu menjamin tindakan Turki menimbulkan konsekuensi serius antar dua negara. Dia menjamin pesawatnya tak pernah memasuki wilayah udara bekas Kekaisaran Ottoman tersebut. "Apakah Turki sekarang ingin menyeret NATO untuk melayani kepentingan ISIS?" kata Putin.
Sebaliknya, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu balik mengkritik Rusia lantaran tak tahu adat. Adalah hak sebuah negara berdaulat untuk menyerang pesawat militer asing yang memasuki wilayah mereka tanpa izin.
"Kami ingin komunitas internasional memahami bahwa pemerintah Turki siap mengorbankan perdamaian, jika keamanan dan kehidupan warga kami di perbatasan terancam. Adalah hak kami mempertahankan kedaulatan setelah peringatan kami tidak diindahkan," kata Davutoglu dalam jumpa pers mendadak kemarin.
Kementerian Pariwisata Rusia langsung memboikot pariwisata Turki. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan warganya sebaiknya tak berkunjung ke Turki, karena negara itu penuh ancaman teroris.
Ketegangan kedua negara mengingatkan momen buruk pada abad 19. Kerajaan Rusia, kala itu, pernah terlibat peperangan dengan Turki yang masih berada di bawah Kekaisaran Ottoman.

Perang kedua negara terjadi pada 1877, berakhir setahun sesudahnya. Rusia awalnya ingin menghadang penambahan pasukan Prancis di kawasan Balkan. Namun Turki, yang tidak terlibat, merasa kedaulatan mereka diganggu oleh Rusia. Peperangan kedua negara meluas meliputi Semenanjung Crimea, Bosnia, Serbia, hingga Laut Hitam.
Turki kala itu nyaris kalah, karena Rusia dibantu milisi dari Bulgaria dan Rumania. Kedua negara sepakat damai pada 31 Januari 1878, setelah Inggris turun tangan.
Tak ingin momen buruk itu terulang, Presiden Uni Eropa Donald Tusk, kemarin malam meminta Turki dan Rusia tak saling memprovokasi. "Setiap pihak kami harap bisa sabar dan mengedepankan akal sehat."
Tapi Analis Politik dari IHS Country Risk, Ege Seckin, pesimis konflik akan mereda. Sekalipun Rusia tidak menyatakan perang pada Turki, tapi upaya membalas rezim Erdogan akan dilakukan Negeri Beruang Merah.
Jet Rusia jatuh ditembak pesawat Turki Anadolu/dailymail.com
Kemungkinan pertama, Rusia akan menaikkan harga gas yang dipasok ke Turki. Atau, kemungkinan terburuk, Rusia mendanai atau mempersenjatai militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok separatis di wilayah selatan Turki, yang ingin merdeka sejak lama. Para milisi di Crimea bisa juga dikirim ke perbatasan Turki lalu mengacau.
"Setidaknya untuk jangka menengah, Turki dan Rusia tidak akan berdiam diri. Akan ada aksi saling balas," kata Seckin.
Tak cuma Uni Eropa yang khawatir. Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama meminta kedua negara menahan diri. Bila dua negara itu ribut, justru yang diuntungkan adalah ISIS.
"Turki dan Rusia harus saling bicara secepatnya," kata Obama.
Sesudah rapat di Brussels, ke-28 anggota NATO sepakat Rusia sudah melanggar wilayah udara Turki. Namun Turki seharusnya bisa menahan diri dengan tidak menjatuhkan pesawat tempur Rusia atau minimal mengusir Sukhoi itu kembali ke Suriah.
Share:

Video Detik-detik Jatuhnya Jet Rusia akibat Ditembak Pesawat Turki

Turki menembak jatuh jet tempur Rusia, Su-24, saat terbang di perbatasan Turki-Suriah, Selasa (24/11/2015).

Penembakan tersebut direkam oleh stasiun televisi di Turki dan menyebar di internet. 

Berikut video detik-detik jatuhnya jet tempur Rusia akibat diserang pesawat F-16 milik Turki.


Video di atas menunjukkan jet tempur Rusia jatuh, dan dua pilot melompat dari pesawat dengan menggunakan parasut. Hingga kini, nasib kedua pilot masih belum jelas.


Share:

Konflik di Suriah Bisa Sulut Perang Dunia Ketiga

AP

Namun, sejumlah kelompok pemberontak di Suriah mengklaim bahwa serangan udara Moskwa yang dibarengi serangan darat dari pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad menyasar juga ke kelompok yang tak berhubungan dengan ISIS, termasuk pejuang yang dilatih AS.

Sementara itu, langit Suriah menjadi sangat ramai. Para komandan militer khawatir bentrokan kapal tempur, helikopter, drone, rudal, dan artileri kian meningkat dan bisa berdampak global.

Seorang pengamat militer memperingatkan bahwa sangat tidak mungkin menjelaskan secara logis mengenai kondisi lalu lintas udara yang demikian rumit tersebut.

"Sejumlah arus lalu lintas militer di udara memunculkan kekhawatiran yang nyata. Sebuah pesawat akan ditembak jatuh akibat kesalahpahaman yang bisa menimbulkan bencana. Itu berarti kita kemungkinan menghadapi detik-detik eskalasi yang membawa kita pada ambang peperangan."

Beberapa pesawat AS di atas langit Suriah telah meninggalkan target, dan bahkan bertaruh nyawa demi menghindari jet-jet Rusia. Gambar radar mengejutkan dari Komando Pusat AS di Qatar menunjukkan seberapa dekat jet F-16 milik AS dengan pesawat tempur Rusia, Su-34, di atas udara Suriah.

Komandan serangan udara AS, Letnan Jenderal Charles Brown, menyatakan, pesawat AS dan Rusia berada dalam jarak 20 mil (32,18 km). Dalam 20 detik, mereka bisa saling menyerang.

Sementara itu, kapal induk China, Lianoning, sudah mangkal di lepas pantai Suriah, dan siap meluncurkan pesawat tempur J-15 untuk melakukan serangan udara. China sendiri diketahui sebagai sekutu Rusia.

Pengamat negara Rusia dari Komunitas Henry Jackson, Dr Andrew Foxall, dikutip The Mirror online mengatakan, sebuah kesalahan sasaran bisa mengarah pada "insiden diplomatik berproporsi bencana".

Peta konflik

Namun, yang paling mengkhawatirkan dan bisa menjadi mimpi buruk adalah bahwa perang tanding yang dilancarkan koalisi global anti-ISIS terhadap pasukan pendukung Assad milik Putin akan mengarah pada ambang konflik besar-besaran.


Mirror.co.ukPeta konflik di Suriah yang bisa menyulut pada perang dunia ketiga.
"Rusia memiliki tujuan yang sangat berbeda dengan koalisi Nato yang mendukung demokrasi liberal serta perubahan rezim di Suriah," kata Dr Foxall.

"Kepentingan utama Kremlin adalah mempertahankan rezim pro-Rusia di Suriah," lanjut dia.

Ketelibatan China akan berdampak lebih rumit. Dikhawatirkan, China melancarkan serangan udara terhadap ISIS sebagai kedok untuk menyerang pemberontak di Suriah.

Ada juga kekhawatiran Barat bahwa Rusia berusaha menyebarkan pengaruhnya di berbagai daerah di Suriah, terutama pada Muslim Syiah Irak dan Iran yang dibenci ekstremis seperti ISIS.

Irak kemungkinan mengikuti pemimpin Suriah yang meminta bantuan Rusia untuk melancarkan serangan udara terhadap ISIS. Hal itu merupakan hasil rencana mata-mata Putin yang dilakukan berbulan-bulan.

Iran sudah mengizinkan Rusia untuk terbang di wilayah udaranya. Dua aliansi rival yang kuat sudah muncul di Timur Tengah, mengingatkan pada sebuah formasi Perang Dunia I.

Ketegangan memuncak di tengah laporan bahwa pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Bahgadadi, telah diselundupkan ke tempat jauh dalam "kondisi yang tak diketahui" setelah konvoinya dibom oleh Angkatan Udara Irak.

Putin mengecam Barat bahwa "mereka memerangi terorisme, tetapi tidak menunjukkan hasil."

Namun, mantan Sekjen Nato, Jaap de Hoop Scheffer, menyatakan kepada media Channel 4, "Saya pikir Putin pada akhirnya akan jatuh pada pedangnya sendiri."

"Dia akan menjadi anti-Kristus untuk setiap Sunni di Timur Tengah."

Di bagian lain di perbatasan bagian barat Suriah, Turki bereaksi keras ketika Rusia melewati wilayah udaranya. Tentu saja, Nato akan membela Turki yang merupakan salah satu anggota, sekaligus sekutunya.

Inggris kemudian mengirimkan 100 pasukannya ke Polandia, Estonia, Litunia, dan Latvia untuk berjaga-jaga dari agresi militer Rusia pasca-intervensi negara bekas Uni Soviet itu ke Ukraina, ditambah peningkatan jumlah serangan Rusia yang melewati langit Inggris.

Mantan kepala M16 (badan intelijen Inggris), Sir John Sawers, telah memperingatkan, Rusia dan Barat akan bentrok jika Putin tidak bekerja sama dengan koalisi yang dipimpin AS.
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook