yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Tuesday 24 March 2020

CONSPIRATION THEORY, DIBALIK CORONA



*Bagian 1:*

Oleh: Ndaru Anugerah

*Apakah kita perlu panik tingkat dewa dalam menyikapi COVID-19?*

Mungkin pernyataan Menkes Terawan yang menyatakan bahwa COVID-19 akan sembuh dengan sendirinya, patut dijadikan rujukan, walaupun terkesan sepele.

Kenapa?

Pertama, Terawan adalah sosok dokter, dan kedua beliau sekaligus sosok militer yang tahu pasti skenario apa yang sesungguhnya sedang dijalankan lewat _*panic global*_ yang dipicu oleh munculnya COVID-19 tersebut.

Lewat tulisan ini, sebagai rasa peduli saya kepada bangsa ini, saya akan coba mengulas secara lengkap tentang COVID-19 ini dari awal hingga bagaimana kemungkinan skenario akan dikembangkan ke depannya.

Karena panjangnya informasi yang akan saya sajikan, terpaksa tulisan ini akan saya potong menjadi 2 bagian.

Pada bagian pertama saya akan mengulas tentang skenario awal dan asal muasal COVID-19. Pada tulisan kedua nanti, saya akan analisa bagaimana kemungkinan skenario akan berlanjut.

AS, Juli 2019. Seorang anak muda di Baltimore sana, tengah mengisap rokok elektrik disaat santai. Tanpa disadari, setelah menghisap beberapa kali, sang pemuda lantas tersungkur dan sesak nafas.

Begitu dilarikan ke rumah sakit, ternyata sang pemuda naas tersebut divonis telah mengalami pneumonia akut akibat mengkonsumsi rokok elektrik.

Kejadian ini cepat menyebar ke 22 negara bagian di AS dengan total kematian 193 orang. Dan penyebab kematian menurut AMA (American Medical Association) adalah aktivitas vaping dari rokok elektrik.

Namun para ilmuwan AS mengatakan bahwa kalo rokok elektrik nggak akan mengakibatkan pneumonia yang berujung kematian demikian cepat. Kemungkinan yang paling masuk akal adalah kematian itu dipicu oleh sejenis virus yang mampu menginfeksi sistem paru-paru manusia.

Dengan kata lain, virus corona-lah yang paling mungkin dituding sebagai penyebabnya.

Sebelum timbulnya pandemi tersebut di seantero Amrik, fasilitas utama bio-lab militer AS di Fort Detrick, Maryland, ditutup dengan tiba-tiba oleh CDC dengan alasan yang tidak dijelaskan.

Selidik punya selidik, salah satu karyawan CDC telah tewas akibat terserang virus Corona. Padahal Directur CDC, Robert Redfield sebelumnya mati-matian lewat keterangan pers-nya, bilang bahwa penyebab kematian staf-nya adalah flu Amerika.

Flu Amerika palalu peyang!

Dan berdasarkan data, yang ditenggarai sebagai Flu Amerika tersebut telah menyebabkan kematian sekitar 10 ribu orang di AS per Agustus 2019 yang lalu. Apakah flu Amerika disebabkan virus corona? Entahlah…

Satu yang pasti, penutupan pusat penelitian senjata biologis di Fort Detrick tersebut jelas menimbulkan kecurigaan internasional.

Kenapa proses penutupannya tanpa penjelasan? Kenapa juga semua laporan yang berkaitan dengan aktivitas di Fort Detrick dihancurkan oleh CDC tanpa sisa sedikitpun?

Apalagi, kasus pandemi akibat vaping rokok elektrik, muncul ke permukaan nggak lama setelah penutupan fasilitas bio-lab tersebut.

Tanggal 18 – 27 Oktober 2019, bertempat di Wuhan, berlangsung event internasional berjudul Conseil Intenational du Sport Militaire (CISM) alias Military Word Games. Dalam ajang olimpiade militer dunia tersebut, AS mengirimkan 200 personel militernya untuk berlomba.

Event ini berakhir, tepat 2 minggu sebelum kasus Wuhan merebak. Dan 2 minggu adalah masa inkubasi virus Corona.

*Mungkinkah, US Army menyeludupkan virus tersebut ke Wuhan?*

Pada saat yang bersamaan dengan ajang CISM, berlangsung event 201 yang digelar di John Hopkins Center for Health Security di kampus Institut John Hopkins yang terletak di Baltimore, Maryland AS.

Ajang 201 tersebut disokong penuh oleh Bill and Melinda Gates Foundation, Big Pharma (GAVI) dan nggak ketinggalan World Economic Forum (WEF).

Apa isi ajang tersebut?

Simulasi latihan pandemi tingkat tinggi yang diberi kode nCov-2019. Simulasi tersebut menghasilkan 65 juta total kematian di seluruh dunia dan membuat pasar keuangan internasional ambles sekitar 15%.

Anehnya, simulasinya kok pakai nama yang sama dengan nCov-2019 sebelum berganti nama menjadi COVID-19 saat ini? Apakah hanya kebetulan belaka?

Tidak lama berselang, tibalah saat yang ditunggu-tunggu.

China bersiap merayakan hari raya Imlek. Hari yang sangat penting bagi orang China, karena saat tersebut orang biasanya berbondong-bondong pulkam untuk merayakan hari raya bersama keluarga tercinta.

Sialnya, wabah Wuhan melanda dan cepat tersebar justru ditengah keramaian hiruk pikuk orang. Imlek yang seharusnya dirayakan penuh kegembiraan, menjadi gagal total. Dan China nggak lama kemudian menerapkan status lockdown sebagai langkah antisipasi.

Dan China yang tengah leading saat trade-war digelar dengan Amerika, dipaksa mundur sejenak. Menurut kaca mata intelijen, siapa yang diuntungkan dari suatu peristiwa, dialah sosok dibalik peristiwa tersebut.

*Sebenarnya, darimana asal muasal COVID-19?*

Kristian Andersen seorang ahli biologi evolusi dari Scripps Research Institute, telah menganalisa urutan COVID-19 untuk merunut dari mana asal virus tersebut. Berdasarkan temuannya, dari 27 turunan virus Corona, ternyata berasal dari 1 leluhur yang sama. (25/1)

Dan menurut para peneliti Jepang yang dipublikasi oleh televisi Asahi pada Februari lalu, mereka mengklaim bahwa virus Corona awalnya berasal dari AS dan bukan dari China.

“Sebanyak 14.000 kematian di AS yang katanya disebabkan oleh influenza, kemungkinan besar justru disebabkan oleh virus Corona,” begitu bunyi siaran pers-nya.

Ini jadi masuk akal, karena hanya AS lah yang memiliki induk alias ‘batang pohon’ dari semua 27 turunan virus Corona di seluruh belahan dunia. Tak terkecuali virus Corona di Wuhan, China.

Dan semua turunan itu dikembangkan di bio-lab militer AS Fort Detrick yang telah ditutup oleh CDC pada Juli 2019 lalu.

*Bagaimana skenario akan dijalankan ke depannya?*

Saya akan ulas pada bagian kedua nanti.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
 *Bagian 2*

*COVID-19: Vaksinasi dan Uang Digital*

Oleh: Ndaru Anugerah

Pada bagian pertama tulisan, saya sudah ungkapkan tentang asal muasal dan skenario _*panic global*_ yang dimainkan lewat COVID-19 ini.

Skenario _*panic global*_ akan memunculkan kekacauan dan juga keputusasaan. Dan menurut rumusannya, orang yang panik akan lebih mudah dimanipulasi oleh pihak yang dari awal merencanakan agendanya.

*Siapa whistle blower dari panic global ini?*

Tak lain adalah badan kesehatan dunia, tepatnya Tedros Adhanom Ghebreyeus sebagai Sekjen WHO saat ini. Tanpa pikir panjang, setiap negara ditekan habis-habisan dengan harapan segera menetapkan status tanggap darurat atas pandemi global COVID-19.

Siapa Tedros? Pada lain tulisan saya akan mengulasnya.

Padahal status tanggap darurat atas pandemi global COVID-19 jelas mengada-ada.

Kenapa?

Pertama, status tersebut hanya mungkin diterapkan jika dan hanya jika, tingkat kematian akibat infeksi telah mencapai angka lebih dari 12%.

Mari kita lihat datanya.

Berdasarkan data yang dirilis oleh John Hopkins University, kasus COVID-19 telah mencapai 156.112 kasus di seluruh dunia (total 141 negara), dengan 73.955 orang berhasil recover dan 5.829 orang mati (15/3). Artinya, tingkat kematiannya hanya 3,7%.

Di benua Eropa, bahkan tingkat kematiannya hanya 0,4%, dengan tingkat kematian terbesar ada di Italia yang mencapai sekitar 6,3%. Kenapa demikian banyak angka kematian di Italia? Karena Italia adalah negara kedua di Eropa yang menandatangani agreement dengan China lewat proyek BRI-nya.

Bahkan China, tempat dimana COVID-19 muncul ke permukaan, disaat peak season-nya, tingkat kematian hanya menyentuh angka 3%. Masih jauh dari angka 12%.

Dan yang kedua, para ahli biotek China dan Jepang berkali-kali mengatakan bahwa COVID-19 generasi pertama yang menghantam China dan negara-negara sekitarnya (Korea Selatan, Jepang, Hong Kong) serta korban yang terinfeksi dibelahan dunia lainnya, 99,9% merupakan genom Mongoloid.

Nah kalo China yang bergenom Mongoloid, yang awalnya disasar COVID-19 kini telah pulih, (karena mereka mengkonsumsi obat yang disebut Interferon Alpha 2B (IFNrec) yang didatangkan khusus dari Kuba), ngapain juga dunia harus panik plus pakai acara lockdown segala?

Ini artinya, status yang disematkan Tedros atas COVID-19 jelas mengada-ada alias lebay.

Apakah Tedros sebagai peniup pluit nggak punya agenda terselubung dibalik upayanya membuat situasi dunia panik? Tentu sebaliknya, Rudolfo.

Inilah yang akan saya ulas pada tulisan kedua ini.

19-25 September 2019. Bertempat di New York sebuah aliansi yang bernama ID2020 yang disponsori oleh World Economic Forum, mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi tentang Dampak Pembanguan Berkelanjutan dengan tema: “Rising to the Good ID Challenge”.

Nah hasil pertemuan tersebut kembali dimatangkan di Davos, Swiss pada Januari 2020 yang lalu.

Apa isi kesepakatan tersebut?

Mereka akan mengeluarkan platform identitas digital di seluruh dunia. Dan Bangladesh telah ditunjuk sebagai negara perintis yang akan menerapkan program tersebut pada tahun 2020 ini.

Saat WHO mengeluarkan status darurat pandemi global, apa kira-kira yang mungkin dilakukan sebagai antisipasinya? Tak lain adalah upaya vaksinasi global.

*(Makanya, dalam analisa saya terdahulu, vaksin COVID-19 memang sejatinya sudah ada, tinggal dikeluarkan saja pada waktunya nanti.)*

Vaksinasi global ini akan bersifat memaksa kepada semua orang karena status gawat daruratnya tadi. Kalo perlu pakai bantuan pihak berwajib atau kalo perlu militer, sekalian. Yang nggak mau divaksinasi, maka harus siap dijebloskan ke penjara atau didenda, karena telah melanggar UU darurat.

Dan kalo sudah bicara vaksinasi global, siapa yang diuntungkan secara ekonomis dengan proyek dunia tersebut? Tak lain adalah Big Pharma dan GAVI (Global Alliance for Vaccines and Immunisation). Siapa mereka, saya pernah mengulasnya.

Mungkin kalo kita yakin bila yang disuntikkan nanti hanya vaksin COVID-19 doang, kita bisa mahfum. Tapi kalo ada material yang lain?

Misalnya vaksin tersebut diberikan dengan tujuan terselubung yaitu untuk kontrol populasi dunia yang mulai nggak terkendali jumlahnya.

Dimasa depan, tiba-tiba muncul penyakit misterius yang bisa mengakibatkan orang-orang mati mendadak atau kejadian dimana para wanita kemudian mendadak mandul tanpa hal yang bisa dinalar akal sehat.

Kita patut curiga, mengingat Bill Gates merupakan seorang penyokong aliran kontrol over populasi.

Hal ini jadi klop saat Aliansi ID2020 merekomendasikan vaksinasi sebagai platform identitas digital.

Teknisnya?

Yang paling mungkin adalah bersamaan dengan proses vaksinasi tersebut, chip nano juga disuntikkan pada tubuh manusia. Chip nano inilah yang kelak digunakan sebagai penanda digital dengan sistem biometrik.

Tujuannya apalagi selain kontrol atas data pribadi orang diseluruh dunia. Dan yang terlebih penting adalah kontrol atas uang digital yang semuanya akan terkoneksi lewat digital ID tadi.

Jadi kalo ada orang yang berani bertindak menentang arus mainstream, maka virus dorman yang telah disuntikkan lewat vaksinasi tadi, akan diaktivasi dan orang tersebut bisa mati seketika. Atau mungkin juga rekening korannya di bank diblokir sehingga dia nggak bisa ngapa-ngapain lagi.

Jangan heran bila Dr. Tedros lewat WHO jauh-jauh hari sudah mengumandangkan seruan penggunaan uang digital sebagai pengganti uang konvensional.

_*"Penggunaan uang (terutama uang kertas) dapat meningkatkan penyebaran virus Corona,”*_ begitu kurlebnya.

Sampai sini paham ya, skenario yang mungkin dijalankan ke depannya.

*Makanya, saya berkepentingan untuk memberi dukungan moril buat Jokowi untuk menentang upaya WHO untuk menetapkan status gawat darurat pandemi COVID-19. Dengan menetapkan status tersebut, maka akan membuka jalan badan kesehatan dunia tersebut untuk mengobok-obok Indonesia.*

*Ada baiknya pakde justru menggandeng China yang sudah berhasil keluar dari jebakan batman yang dibuat oleh Amrik. Setidaknya, dengan merapat ke China, langkah antisipasinya sudah berada pada jalur yang tepat.*

Hopefully, this disaster will be overcome soon.

Salam Demokrasi!!

*(Penulis adalah mantan Aktivis 98 GEMA IPB)*
Share:

Monday 23 March 2020

Bupati Dan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Kompak Menolak Rapid Test Corona Di Pakansari


Cibinong –Beredar di beberapa media massa terkait program test massal atau Rapid Test Corona Virus Disease 19 yang akan dilakukan di wilayah propinsi Jawa Barat diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat yang menggunakan beberapa stadion di Jawa Barat, salah satunya stadion Pakansari, Cibinong.
Rencana jadwal test di Stadion Pakansari berlangsung tanggal 24 Maret 2020, ada tiga wilayah yang akan direncanakan dilakukan test nya disana, tiga wilayah itu adalah Kabupaten Bogor sebagai tuan rumah, Kota Bogor dan Kota Depok.
Ketika di konfirmasi melalui pesan singkat, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto (22/3) menyatakan tidak setuju dengan program ini, bahkan ketua DPRD bersama Bupati Bogor ketika rapat terkait rencana ini dengan Gubernur Jabar menyampaikan ketidaksetujuannya terkait rencana ini.
“Baru selesai rapat,dan Kabupaten Bogor menolak untuk Pakansari dijadikan lokasi tes Covid 19,karena kuota alat hanya ada 10.000 alat Rapid Test untuk satu propinsi Jabar, Kita antisipasi penduduk kita 6jt ditambah depok dan Kota Bogor, dikawatirkan malah ada penumpukkan Massa,dan bercampur mismarked yang sehat dan sakit, kami tidak ingin mengorbankan masyarakat kami, Kabupaten Bogor saja penduduknya 6jt, kalau alat Cuma segitu dibagi tiga wilayah ya jauh dari kata cukup” Ujar Rudy.
Bupati Bogor, Ade Yasin ketika dikonfirmasi melalui salah satu ajudannya (22/3) pun dengan tegas menyatakan penolakan terkait rencana ini karena akan sangat beresiko terhadap penyebaran Covid-19, Bupati Bogor menginginkan agar lebih baik peranan Puskesmas dan RSUD lebih dimaksimalkan.
“Saya tidak mau mengorbankan kesehatan masyarakat Kabupaten Bogor jika rencana ini terlaksana, dan tadi ketika rapat bersama Ketua DPRD, Wakil Walikota Bogor daa Gubernur Jabar saya sampaikan tidak setuju dengan rencana ini, terlalu beresiko.” Ungkap Bupati Bogor, Ade Yasin.
“Justru saya sangat berharap lebih baik alat-alat ini dibagikan kepada puskesmas-puskesmas demi memaksimalkan pencegahan dari Desa, dengan di bagikannya alat deteksi Corona di Puskesmas, kita dapat dengan segera melakukan upaya pencegahan dari bawah, jadi jangan sampai sudah parah baru dibawa ke RSUD dan kita baru tahu kalau pasien ini positif Covid-19, intinya kita semua harus bahu membahu mencegah penyebaran covid-19 ini, tapi jika peralatannya tidak memadai dan sulit didapat ini yang jadi masalah.” Tutup Ade Yasin.
Ketika berita terkait rencana rapid test corona ini dirilis dan disajikan di media-media sosial Kabupaten Bogor, hal ini mendapat penolakan serius dari warganet, mereka semua mempertanyakan pola kerja Gubernur Jawa Barat yang malah melakukan test ini di tempat terbuka dan berpotensi menimbulkan kerumunan massa dan malah akhirnya menjadikan resiko besar terhadap masyarakat, apalagi stadion Pakansari sudah ditetapkan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021 akan berpotensi menimbulkan kontroversi dunia.
Salah satu komentar warganet yang dikutip dari group Suara Warga Kabupaten Bogor (SURGA BOGOR) adalah “Alangkah lebih baik, test di lakukan di puskesmas dan dijadwalkan per kelurahan atau desa yang masuk dalam zona merah. Jangan ditempat besar yang berpotensi berkerumunnya orang-orang” cuit Akun T Budhi Suwarsono.
Ditulis
(Cepi Rendra)
Editor
(Muhammad Yunus)
Share:

Sunday 22 March 2020

Kementerian BUMN Mulai Pasok Obat untuk Penanganan COVID-19

Obat-obatan untuk penanganan pandemi Corona COVID-19 akan terus dipasok sesuai kebutuhan rumah sakit rujukan. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, dari dua obat yang disebutkan Presiden Joko Widodo, Chloroquine dan Avigan, salah satunya diproduksi oleh BUMN. "Ada dua yang disebutkan Pak Jokowi, yakni Chloroquine dan Avigan, kebetulan yang diproduksi BUMN adalah Chloroquine," ujar Arya di Jakara, Sabtu (21/3). ya menyampaikan, Chloroquine diproduksi oleh BUMN Farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk sehingga Pemerintah tidak perlu mengimpor obat tersebut. Jika pun impor, Arya mengatakan, sifatnya hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, obat lainnya, yakni Avigan memang belum diproduksi di Indonesia. Ia menambahkan, Chloroquine akan dipasok ke sejumah rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan COVID-19, melansir Antara. "Mulai hari ini (21/3), kita akan sebarkan obat ini ke rumah sakit-rumah sakit rujukan sesuai dengan kebutuhannya. Pasokan obat ini akan diberikan terus-menerus sesuai dengan kebutuhan dan permintaan," ucapnya Kata Peneliti Soal Chloroquine Sebelumnya, ahli mikrobiologi dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Imu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menjelaskan, obat antimalaria Chloroquine Phosphate memiliki efek antivirus karenanya bisa digunakan dalam pengobatan pasien COVID-19. "Jadi zat klorokuin punya antimalaria sekaligus punya aktivitas antivirus. Obat itu juga dipelajari untuk pengobatan HIV. Meski belum diketahui apakah bisa untuk virus apa saja, tapi yang jelas itu pernah diteliti juga punya aktivitas anti-HIV," ujarnya saat dihubungi Antara. Ahli kesehatan China juga sebelumnya mengumumkan telah menemukan cara baru dalam menangani pasien COVID-19 dan menyatakan bahwa penggunaan obat antimalaria lebih efektif untuk merawat pasien COVID-19.
Share:

Tuesday 17 March 2020

Fatwa MUI: Kalau Corona Sudah Mengancam, Salat Tarawih dan Ied Ditiadakan


Majelis Ulama Indonesia menerbitkan fatwa terkait penyelenggaraan ibadah dalam situasi menyebarnya wabah virus coron Covid-19.
Apabila penyebaran Covid-19 sudah masuk dalam kategori membahayakan, maka tidak diperkenankan masyarakat untuk melakukan ibadah salat secara berjemaah.
Fatwa itu termasuk untuk salat tarawih dan salat Ied pada bulan Ramadan 2020. Fatwa itu dibuat Komisi Fatwa MUI dengan Nomor 14 Tahun 2020 dan diteken oleh Ketua Komisi Fatwa MUI Hasanuddin AF pada 16 Maret 2020.
Dalam fatwa yang dibuat tertulis, orang yang sudah dinyatakan positif terpapar Covid-19 wajib untuk mengisolasi diri agar tidak menyebarkan virus itu kepada orang lain.
Apabila orang yang sudah terpapar tersebut hendak melaksanakan salat Jumat, maka sejatinya bisa diganti dengan salat Zuhur yang dilaksanakan di rumah.

Orang yang sudah terpapar juga diharamkan untuk melakukan salat lima waktu secara berjemaah, tarawih, maupun Ied di masjid atau tempat umum lainnya.
MUI juga memfatwakan haram bagi orang terpapar virus corona untuk menghadiri pengajian umum dan tablig akbar. Hal itu guna mengindari penularan virus secara massal.
Pelarangan untuk melangsungkan salat yang sifatnya berjmaah di tempat umum juga berlaku bagi orang yang sehat ataupun tidak terpapar Covid-19.
Namun ada catatan yang meski diperhatikan. Apabila tengah berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang, maka ia boleh meninggalkan salat Jumat.
Yang bersangkutan lantas bisa menggantikan salat Jumat itu dengan salat Zuhur di tempat kediaman. Kondisi serupa berlaku apabila penyebaran wabah Covid-19 mulai mengancam jiwa.

“Umat Islam tidak boleh menyelenggarakan shalat jumat di kawasan tersebut, sampai keadaan menjadi normal kembali. Demikian juga tidak boleh menyelenggarakan aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran COVID-19,” tutur Hasanuddin.
Sedangkan untuk yang berada di lingkungan yang potensi penularannya rendah berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang, maka ia tetap wajib menjalankan kewajiban ibadah sebagaimana biasanya.
Tidak lupa MUI juga wajib menjaga diri agar tidak terpapar virus Corona, seperti tidak kontak fisik langsung yakni bersalaman, berpelukan, cium tangan, membawa sajadah sendiri, dan sering membasuh tangan dengan sabun.
“Dalam kondisi penyebaran COVID-19 terkendali, umat Islam wajib menyelenggarakan shalat Jumat,” ujarnya
Share:

Monday 2 March 2020

Lestari Technology Paket CCTV Murah dan Berkualitas



Lestari Technology adalah usaha yang bergerak dibidang computer hardware software penjualan dan service Jl. Kampung Blok Parigi Desa Cijujung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. Bidang penjualan meliputi unit, sparepart, accessoris sedangkan bidang service dan maintenance meliputi suku cadang dan aksesories multimedia yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
Kami memiliki teknisi yang berpengalaman dalam menangani masalah perbaikan dan perawatan hardware, training dan setting peralatan hardware dan sistem pendukung lainnya, kami siap membantu Anda untuk memberikan solusi perbaikan dan perawatan akan peralatan presentasi Anda.

Produk dan manfaat

Dari berapa layanan dan produk dan jasa, berikut informasi atas manfaat dari beberapa produk yang kami miliki :
  • PC Komputer Rakitan dan PC Computer Built Up
  • Notebook / Laptop
  • LCD Projector dan Pemasangan
  • Printer
  • FingerPrint
  • Camera CCTV, Wireless CCTV dan Pemasangan
Share:

Saturday 29 February 2020

Belasan makam yang hilang itu jatuh dan terbawa arus Sungai


Belasan makam yang hilang itu jatuh dan terbawa arus Sungai Cigading. Tulang belulang manusia dari makam yang terbawa longsor, hanyut terbawa arus Sungai Cigading yang mengalir di bawah tebing.

Di lokasi, nampak batu nisan dan pondasi makam yang terbuat dari coran semen, bergeletakan di sungai. Sementara di tebing yang longsor, juga nampak kain kafan bergelantungan.
Warga yang tinggal di sekitar pemakaman, M. Ardi (27) mengatakan, longsor di TPU Kampung Nangerang memang bukan yang pertama kali terjadi. Sejak dua bulan terakhir, longsor sudah 4 kali terjadi.
“Ini bukan yang pertama. Yang pertama itu pas malam tahun baru, terus seminggu kemudian longsor lagi, terus longsor lagi, sampe yang yang terakhir ini kemarin itu, dua hari lalu,” sebut Ardi.
Sementara itu, Ketua RT 03/03, Dede Karmaji mengatakan, tebing setinggi 20 meter di lahan TPU Kampung Nangerang longsor pada dua hari lalu (Selasa 25/2/2020). Panjang longsor mencapai 300 meter. Sekitar 15 makam hilang akibat terbawa longsor dan hanyut di Sungai Cigading.
“Kejadian longsor yang terakhir itu sih sudah sekitar dua hari lalu. Sebelumnya hujan deras, kemudian sungai yang di bawahnya banjir. Terus itu terjadi longsor. Banyak makam yang ikut ambrol, banyak tulang belulang yang terbawa arus sungai,” 
“Perkiraan ada lebih dari 10-15 makam. Kalau keseluruhan, di makam itu ada ratusan makam,” sambung Karmaji. []


SUMBER: DETIK
Share:

Thursday 27 February 2020

15 Bangunan Diratakan untuk Tugu Selamat Datang World Cup 2021


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sudah mulai melakukan pembongkaran bangunan yang ada di Simpang Sentul untuk dijadikan tugu Selamat Datang dalam menyambut World Cup. NELVI/RADAR 
DILANSIR RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kini sudah mulai melakukan persiapan dalam menyambut pesta World Cup 2021 mendatang.
Sebagai tuan rumah, pembangunan tugu selamat datang di bibir pintu Tol Sentul Sirkuit sudah mulai dilakukan, diantaranya 15 bangunan sudah diratakan dengan menggunakan alat berat.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra menjelaskan, 15 bangunan tersebut lahannya sudah dibebaskan sejak tahun lalu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
Sehingga, Pemkab melalui dinas hanya tinggal melakukan eksekusi terhadap bangunan – bangunan tersebut. “Kita targetkan pembongkaran 15 bangunan ini bisa selesai pada akhir bulan ini,” kata Suryanto, Selasa (25/2/2020).
Dia menyebutkan, pembangunan tugu dan bundaran tersebut bisa langsung dilakukan, setelah sebelumnya proses pembuatan Detail Engineering Desain (DED) rampung.
“Target kita sebelum Maret, mudah-mudahan semingguan ini bisa selesai. Ada yang tidak bisa pakai alat, yang pondasi harus pembongkaran manual,” lanjut Suryanto.
Diluar itu, untuk kembali diingat, Pemkab Bogor menyiapkan anggaran daerah Rp300,647 miliar untuk menata infrastruktur dan aksesibilitas mulai dari pintu keluar Tol Sentul, hingga sekitaran Stadion Pakansari.
Pemkab optimis penataan yang dilakukan untuk menyambut Piala Dunia U-20 tahun 2021 bisa selesai tahun ini. Sebelumnya juga Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah mengatakan taman dan tugu selamat datang simpang Sirkuit Sentul itu menurutnya hanya sebagian kecil dari penataan yang dilakukan.
Terutama untuk DPKPP, di tahun ini secara keseluruhan pihaknya menganggarkan Rp17 miliar. “Untuk taman termasuk tugu selamat datang, anggarannya sekitar Rp4 miliar. Pembebasan lahan sudah dilakukan, saat ini kita sedang DED (Detail Engineering Design),” ujar Juanda.
Jika dirinci, Rp13 miliar sisanya digunakan untuk menata median jalan mulai dari Kandang Roda sampai Kawasan Pakansari sepanjang tiga kilometer senilai Rp7 miliar, dan pengadaan tiga unit videotron yang masing-masing unitnya senilai Rp2 miliar. 
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook