Belasan makam yang hilang itu jatuh dan terbawa arus Sungai


Belasan makam yang hilang itu jatuh dan terbawa arus Sungai Cigading. Tulang belulang manusia dari makam yang terbawa longsor, hanyut terbawa arus Sungai Cigading yang mengalir di bawah tebing.

Di lokasi, nampak batu nisan dan pondasi makam yang terbuat dari coran semen, bergeletakan di sungai. Sementara di tebing yang longsor, juga nampak kain kafan bergelantungan.
Warga yang tinggal di sekitar pemakaman, M. Ardi (27) mengatakan, longsor di TPU Kampung Nangerang memang bukan yang pertama kali terjadi. Sejak dua bulan terakhir, longsor sudah 4 kali terjadi.
“Ini bukan yang pertama. Yang pertama itu pas malam tahun baru, terus seminggu kemudian longsor lagi, terus longsor lagi, sampe yang yang terakhir ini kemarin itu, dua hari lalu,” sebut Ardi.
Sementara itu, Ketua RT 03/03, Dede Karmaji mengatakan, tebing setinggi 20 meter di lahan TPU Kampung Nangerang longsor pada dua hari lalu (Selasa 25/2/2020). Panjang longsor mencapai 300 meter. Sekitar 15 makam hilang akibat terbawa longsor dan hanyut di Sungai Cigading.
“Kejadian longsor yang terakhir itu sih sudah sekitar dua hari lalu. Sebelumnya hujan deras, kemudian sungai yang di bawahnya banjir. Terus itu terjadi longsor. Banyak makam yang ikut ambrol, banyak tulang belulang yang terbawa arus sungai,” 
“Perkiraan ada lebih dari 10-15 makam. Kalau keseluruhan, di makam itu ada ratusan makam,” sambung Karmaji. []


SUMBER: DETIK

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Previous Post Next Post