yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Saturday 18 September 2010

http://jobspromo.com/option,com_jobline/Itemid,189/task,view/id,13148.html

Lowongan: LOWONGAN FINANCIAL CONSULTANT
Share:

cara menulis lamaran pekerjaan lewat email

Makin banyak perusahaan yang membolehkan para calon karyawan untuk mengirimkan lamarannya lewat email. Hal ini tentunya menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelamar. Bagi perusahaan, ini akan mengurangi jumlah surat lamaran dalam bentuk kertas yang harus mereka terima dan arsipkan. Selain itu, lebih mudah bagi perusahaan untuk mem-forward surat lamaran berbentuk email ke para usernya.

Bagi calon karyawan, ini akan menolong mereka untuk mengirimkan lamaran secara cepat. Jika Anda mengirimkan lamaran ke banyak perusahaan, dengan mudah Anda dapat mengkopi email lamaran Anda sebelumnya dan menyesuaikannya.

Tentu saja semua tips umum menulis surat lamaran tetap perlu diikuti.

1. Judul Email
Judul email Anda haruslah menolong penerimanya untuk segera mengetahui maksud dari email Anda. Karena itu tuliskan judul yang jelas tetapi singkat. Sebagai contoh, Anda dapat menuliskannya sebagai berikut “Lamaran untuk Posisi Manajer Pemasaran”.

Catatan: Baca dengan baik iklan lowongan kerja tersebut. Sering kali mereka meminta Anda menuliskan kode tertentu di judul atau subject email Anda. Terutama jika pada saat yang bersamaan mereka mempunyai beberapa lowongan pekerjaan.

2. Dimana Surat Lamaran Ditulis?
Sering kali kita bingung apakah perlu menuliskannya di badan email atau di file tersendiri. Menurut teman saya yang bekerja di bidang recruiting sebuah perusahaan multinational, Anda dapat menuliskan surat lamaran (cover letter) Anda di badan email. Artinya, perusahaan tetap akan menerima surat lamaran Anda dengan baik. Pengalaman saya, tidak pernah ada perusahaan yang menolak lamaran yang suratnya dituliskan di badan email.

3. Bagaimana dengan Resume?
Jangan menulis resume Anda di badan email. Tuliskan dalam file tersendiri dan jadikan sebagai lampiran email Anda.

4. Word, PDF, atau Text?
Biasanya perusahaan akan menuliskan pada iklan lowongan kerja jenis file yang bisa Anda kirim. Walaupun umumnya meminta file MS Word, terkadang mereka mengijinkan Anda untuk mengirimkan file berformat pdf. Jika tidak disebutkan, kirimkan resume Anda dalam file MS Word (.doc).

File text (ekstension .txt) lebih baik tidak digunakan karena pada saat dikirim dengan email, file tersebut terkadang muncul di badan email. Ini terutama jika Anda menggunakan email gratis di Web, seperti Yahoo!, Gmail, atau Hotmail.

5. Ukuran Email
Usahakan ukuran email Anda tidak melebihi 300 kb. Ukuran email ini terutama dipengaruhi oleh ukuran file yang di-attach. Karena itu periksa besar file yang Anda lampirkan. Jika Anda diminta menyertakan foto, jangan masukkan file foto yang terlalu besar. Perkecil ukuranya dengan menggunakan berbagai jenis program photo editor.

6. Email Signature
Email signature adalah text yang dituliskan secara otomatis oleh provider email Anda. Signature ini bisa Anda program sendiri, atau bagian dari iklan untuk penyedia jasa email tersebut. Adanya signature ini mengurangi kesan profesional pada lamaran Anda.

Email web gratis seperti Yahoo! dan Hotmail menambahkan signature ini secara otomatis pada semua email yang mereka kirim. Sedangkan Gmail tidak. Inilah alasan pertama saya memilih Gmail untuk mengirimkan lamaran-lamaran saya.

7. Test Kirim
Untuk surat lamaran yang dikirim lewat email, selain melakukan proof read, Anda juga perlu melakukan test pengiriman. Lakukan ini dengan mengirimkan email lamaran Anda, lengkap dengan attachment-nya ke email lain. Tentunya jangan kirimkan email percobaan tersebut ke email perusahaan yang Anda tuju. Kirim ke alamat email lain yang Anda punya. Jika Anda hanya mempunyai satu alamat email, Anda bisa membuat alamat email baru di Yahoo!, Gmail, atau Hotmail.

Apa pentingnya langkah ini? Sering kali format email yang Anda kirim berubah setelah sampai di alamat email lain. Saat mengirimkan email dari Yahoo! ke Gmail, saya perhatikan spasi email saya berubah dari satu menjadi dua. Tapi sebaliknya, email yang saya kirim dari Gmail ke Yahoo! tidak berubah formatnya. Ini alasan kedua saya menggunakan Gmail untuk mengirimkan lamaran saya.
Share:

Pembakaran Alquran Ternyata Jadi Dilakukan

Liputan6.com, Springfiled: Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.

Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.

Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan. Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.

Ryanne Nason, seorang cendekiawan Amerika Serikat, seperti dilansir sebuah koran lokal Mainecampus, Kamis (15/9), menyebut bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang sangat menyedihkan dan memalukan. Di AS, negara yang dibentuk pada keyakinan kebebasan beragama, setiap orang diberikan hak untuk mempraktikkan agama yang mereka yakini, seperti Yudaisme, Islam, Kristen, atau tidak menganut agama sama sekali. Dengan membakar Alquran atau kitab suci agama lain, bayangan seluruh bangsa lain membuat AS adalah negara tanpa kelas dan tidak etis.

Sungguh ironis bahwa Terry Jones atau Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Padahal semua muslim di AS dilindungi oleh undang-undang konstitusional yang sama. Hal ini akan memeberikan cela pada reputasi Amerika.

Menurut Ryanne, orang beragama menggunakan moral yang kuat dan nilai-nilai, namun sekarang orang mendiskreditkan keyakinan mereka karena bersifat menghakimi dan intoleransi. Salah satu dari banyak alasan mengapa kita memiliki pasukan di Irak dan Afghanistan adalah untuk melawan penindasan dan penganiayaan agama terhadap penduduk negara di negara tersebut. Namun, saat ini ternyata warga negara Amerika sendiri yang melecehkan agama lain.

Di Chicago, Mohammed Kaiseruddin, Dewan Direksi Pusat Ajaran Islam memberikan gambaran terhadap pembakaran Alquran yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya. Ia mengatakan kepada Huffington Post hari ini, "Kami merasa seperti kita sudah menjadi korban. Ketika kami memegang Alquran, kami memperlakukannya dengan sangat hormat. Kami tidak pernah menaruh salinan Alquran di lantai. Sejak kecil, kami selalu mengingatkan anak-anak untuk menghormati kitab suci ini. Kami juga mengajarkan kepada mereka ketika selesai membaca Alquran, mereka menutup dan menciumnya, lalu menyimpannya". (Huffington Post/Mainecampus/Detroitnews/DES/IAN)
Share:

Wednesday 11 August 2010

SMKN 2 Bogor Raih Prestasi Di Ajang Robotik

KORANBOGOR.COM, BOGOR - Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Kota Bogor Berupaya Menghilangkan stigma sebagai Sekolah yang memiliki Siswa berprilaku Negatif. Dengan itu pula,Dewan Guru bersama siswanya terus berusaha ciptakan prestasi yang gemilang demi nama baik Siswa siswi Sekolah maupun Pemerintah kota Bogor,khususnya SMKN 2.Citra itu bergulir dengan merebut prestasi di ajang lomba Robotik yg diselenggarakan oleh pihak salah satu Universitas swasta di Jakarta.

Kepala Sekolah SMKN 2 Drs.UUS Sukmara mengatakan ketika ditemui oleh koranbogor diruang kerjanya [02/08/10] bahwa,Pada Proses pembuatan Robotik oleh Para siswanya,memang terbenturnya masalah “DANA” dan kurangnya dukungan dari Pemda , Ujarnya.

Dengan menciptakan Robotik sambungnya, siswa kami meraih Juara 2 di Ajang Robotik Universitas Kristen Indonesia [UKI] Jakarta.

Hal yang sama di ungkapkan oleh Hadi Purnawan.Sst.Kepala Program Komputer dan Jaringan [TKJ] SMKN 2 bahwa, membuat Robotik, kita hanya menciptakan program Perangkat lunak Robotik karena perangkat lunaknya adalah Otak Robotik itu sendiri, kita tinggal merakit kerangka Bodynya saja, Jelas Hadi yang didampingi kepsek Uus Sukmara.

Lebih lanjut Kepala Program Komputer dan Jaringan mengatakan “ pertama pembuatan Robotik ini siswa yang ikut hanya 12 orang,Perkembangan semakin pesat dan sampai sa’at ini sudah mencapai 80 siswa yang dibentuk per Klub (tiga Kelas ). Saya merasa bersyukur karena prestasi yang diraih siswa kami adalah satu satunya Kebanggaan sekolah kami SMKN 2 kota Bogor pada Ajang perlombaan bergengsi SMK Trimulya Bandung Tahun 2008 lalu, berhasil menduduki Peringkat Ke-8 dari 40 pesaingnya yg tidak kalah handalnya.

Ditambahkan oleh Kepala Program TKJ, harapan saya menginginkan Dukungan dan perhatian Pembiayaan Dana dari Pemerintah kota Bogor demi Mempertahankan Citra yang Sudah diraih dengan susah payah Proses pembuatan Robotik ini. Selain itu kami Berencana untuk mensosialisasikan kepada sekolah sekolah lain yang ada di Bogor,Serta memberi pemahaman Proses pembuatan Robot seperti ini. Dengan mensosialisasikan tentang pembuatan Robotik ,otomatis kami perlu menggelar “Seminar atau Workshop dan Perlombaan Robotik Tingkat SMK se-Bogor” karena saya melihat peluang dan potensi siswa SMK di Bogor ini, pasti mampu menciptakan Robotik yang lebih hebat. Namun kendalanya seperti yang sudah saya katakan tadi, Untuk pengadaan Peralatanya,Oleh karna itu kami butuh Dukungan sponsor serta bantuan dana Pemerintah kota Bogor, Tukas Hadi Purnawan,seraya mendesak pemkot Bogor untuk segera mengucurkan Bantuan Berupa Dana maupun Sponsor promosi.
Share:

SMKN 2 Bogor Raih Prestasi Di Ajang Robotik

KORANBOGOR.COM, BOGOR - Sekolah Menengah Kejuruan Negri 2 Kota Bogor Berupaya Menghilangkan stigma sebagai Sekolah yang memiliki Siswa berprilaku Negatif. Dengan itu pula,Dewan Guru bersama siswanya terus berusaha ciptakan prestasi yang gemilang demi nama baik Siswa siswi Sekolah maupun Pemerintah kota Bogor,khususnya SMKN 2.Citra itu bergulir dengan merebut prestasi di ajang lomba Robotik yg diselenggarakan oleh pihak salah satu Universitas swasta di Jakarta.

Kepala Sekolah SMKN 2 Drs.UUS Sukmara mengatakan ketika ditemui oleh koranbogor diruang kerjanya [02/08/10] bahwa,Pada Proses pembuatan Robotik oleh Para siswanya,memang terbenturnya masalah “DANA” dan kurangnya dukungan dari Pemda , Ujarnya.

Dengan menciptakan Robotik sambungnya, siswa kami meraih Juara 2 di Ajang Robotik Universitas Kristen Indonesia [UKI] Jakarta.

Hal yang sama di ungkapkan oleh Hadi Purnawan.Sst.Kepala Program Komputer dan Jaringan [TKJ] SMKN 2 bahwa, membuat Robotik, kita hanya menciptakan program Perangkat lunak Robotik karena perangkat lunaknya adalah Otak Robotik itu sendiri, kita tinggal merakit kerangka Bodynya saja, Jelas Hadi yang didampingi kepsek Uus Sukmara.

Lebih lanjut Kepala Program Komputer dan Jaringan mengatakan “ pertama pembuatan Robotik ini siswa yang ikut hanya 12 orang,Perkembangan semakin pesat dan sampai sa’at ini sudah mencapai 80 siswa yang dibentuk per Klub (tiga Kelas ). Saya merasa bersyukur karena prestasi yang diraih siswa kami adalah satu satunya Kebanggaan sekolah kami SMKN 2 kota Bogor pada Ajang perlombaan bergengsi SMK Trimulya Bandung Tahun 2008 lalu, berhasil menduduki Peringkat Ke-8 dari 40 pesaingnya yg tidak kalah handalnya.

Ditambahkan oleh Kepala Program TKJ, harapan saya menginginkan Dukungan dan perhatian Pembiayaan Dana dari Pemerintah kota Bogor demi Mempertahankan Citra yang Sudah diraih dengan susah payah Proses pembuatan Robotik ini. Selain itu kami Berencana untuk mensosialisasikan kepada sekolah sekolah lain yang ada di Bogor,Serta memberi pemahaman Proses pembuatan Robot seperti ini. Dengan mensosialisasikan tentang pembuatan Robotik ,otomatis kami perlu menggelar “Seminar atau Workshop dan Perlombaan Robotik Tingkat SMK se-Bogor” karena saya melihat peluang dan potensi siswa SMK di Bogor ini, pasti mampu menciptakan Robotik yang lebih hebat. Namun kendalanya seperti yang sudah saya katakan tadi, Untuk pengadaan Peralatanya,Oleh karna itu kami butuh Dukungan sponsor serta bantuan dana Pemerintah kota Bogor, Tukas Hadi Purnawan,seraya mendesak pemkot Bogor untuk segera mengucurkan Bantuan Berupa Dana maupun Sponsor promosi.
Share:

Monday 9 August 2010

Media Asing Ramai Beritakan Penangkapan Ba'asyir

Jakarta - Abu Bakar Ba'asyir ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam terorisme. Media-media asing pun hari ini ramai memberitakan penangkapan pria berumur 71 tahun itu.

Media Australia, ABC Radio Australia mengangkat berita tersebut dengan judul "Indonesian cleric Abu Bakar Ba'asyir detained on terror charges".

"Otoritas Indonesia telah menahan seorang ulama muslim radikal kontroversial atas tuduhan-tuduhan terorisme," demikian tulis media tersebut mengawali pemberitaan di situsnya.

"Unit kepolisian antiteror yang dikenal sebagai Detasemen 88 menyatakan Abu Bakar Ba'asyir ditangkap atas dugaan memiliki kaitan dengan para militan Islam," tulis ABC Radio Australia, Senin (9/8/2010).

Situs berita Australia, News.com.au memberitakannya dengan judul "Abu Bakar Bashir arrested in Indonesia on terrorism charges".

Media Inggris, BBC memberitakan penangkapan pengasuh ponpes Nguruki Almukmin itu dengan judul "Indonesian cleric Abu Bakar Ba’asyir in terror arrest".

Sedangkan Associated Press melansirnya dengan judul "Radical Indonesian cleric arrested for terrorism". Penangkapan Abu Bakar juga diberitakan oleh situs Businessweek dengan judul "Indonesian Cleric Bashir Arrested for Terror Training".

"Indonesian cleric arrested for the third time," demikian judul pemberitaan CNN dalam situsnya.

"Ulama Abu Bakar Ba'asyir ditangkap hari Senin -- ketiga kalinya otoritas Indonesia telah menahan pemimpin agama yang dikenal akan retorika anti-Baratnya," demikian tulis CNN mengawali pemberitaannya.

"Kepolisian menyatakan Ba'asyir mendanai dan merestui plot teror untuk menyerang markas kepolisian nasional, beberapa kedutaan dan hotel-hotel di Jakarta," tulis CNN.

Mabes Polri mengaku memiliki bukti keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir dalam serangkaian kegiatan terorisme di Aceh dan Cibiru, Bandung. Pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki itu diduga merestui dan mendanai kegiatan terorisme di Aceh.

"Beliau mengetahui semua kegiatan pelatihan dan rencana di Aceh, secara rutin mendapat laporan dari pengelola lapangan," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang.
(ita/nrl)
Share:

Sunday 8 August 2010

SISI SOSIAL SANG PEMBELA ISLAM

Gimana FPI mau dibilang radikal, wong Ustadz Awit aja kemana-mana sarungan”, celoteh seorang aktivis ormas Islam dalam sebuah pertemuan FUI dengan MUI Pusat di Jakarta beberapa waktu lalu. Ustadz Awit Masyhuri, wakil Sekjen DPP Front Pembela Islam (FPI) yang disebut namanya hanya senyum-senyum saja.

Tak banyak orang yang tahu tentang karakter FPI yang sesungguhnya. Bahkan seorang wartawan senior yang juga mantan Redaktur Pelaksana Tempo Amran Nasution mengakui hal itu. Dalam pikirannya, FPI adalah sebuah organisasi radikal, bentukan oknum pejabat tertentu dan ketua umumnya Habib Rizieq Syihab adalah orang yang keras dan juga kaya raya.

“Ternyata tak seperti yang saya bayangkan begitu saya bertemu dengan beliau di rumahnya. Saya cari-cari rumahnya, ternyata jalan masuknya saja gang sempit”, ujarnya kepada Suara Islam.

Aksi Sosial

Tak kenal maka tak sayang, kata pepatah. Sebenarnya ada sisi lain dari FPI, selain amar ma’ruf nahi munkarnya, yang selama ini belum diketahui banyak kalangan yakni aktivitas sosialnya yang tinggi.

Seorang jurnalis senior, Nurbowo, membeberkan sisi sosial organisasi yang bervisi penegakan amar ma’ruf nahi munkar untuk penerapan Syari´at Islam secara káffah ini. Wartawan Majalah Alia yang juga relawan beberapa lembaga bantuan sosial itu menceritakan pengalamannya ketika terjun ke sejumlah daerah bencana.

“Di Banda Aceh, FPI membuka Posko di tempat yang sama sekali pihak lain tidak berminat menempatinya, Taman Makam Pahlawan (TMP)”, kata Nurbowo.

Dari posko di TMP itulah Habib Rizieq Syihab terjun langsung mengomandoi anak buahnya untuk mengevakuasi dan menguburkan mayat korban bencana alam secara Islami. “Harta benda yang masih tersisa pada mayat seperti dompet beserta isinya, perhiasan, dan lain-lain, dikumpulkan, lalu diserahkan FPI kepada ahli warisnya atau kepada aparat setempat”, lanjutnya.

Bukan hanya di Aceh, aksi sosial FPI juga dilakukan di daerah bencana lainnya. Saat Yogyakarta diguncang gempa 27 Mei 2006, FPI bahu membahu bersama ormas lainnya membantu warga Yogyakarta. Pun ketika bendungan Situ Gintung Ciputat jebol pada 27 Maret 2009 lalu, relawan FPI juga ikut berjibaku dengan lumpur.

Akhir September 2009, relawan FPI terjun ke Penjaringan, Jakarta Utara untuk membantu ribuan masyarakat yang menjadi korban kebakaran hebat di wilayah itu. Secara bersamaan, FPI juga menurunkan relawan ke Padang, Sumatera Barat yang terkena gempa 7,9 skala richter. “Saat gempa mengguncang Sumbar akhir September 2009, saya mendapati relawan FPI tekun membersihkan reruntuhan sebuah surau di kawasan Padang Pariaman”, kenang Nurbowo.

Ya, FPI memang selalu ada di setiap lokasi bencana alam. Tanpa pamrih, FPI selalu bekerja membantu korban yang terkena musibah. Di mana ada bencana, di situ ada Posko FPI. Bahkan setelah Israel membombardir Gaza selama 22 hari pada akhir 2008, Sekjen FPI KH. A. Shobri Lubis juga diutus oleh FPI memasuki Gaza untuk menyampaikan bantuan masyarakat Indonesia. Markas FPI di Kawasan Petamburan, Jakarta Pusat kerap kali dijadikan sebagai tempat dapur umum, pengobatan dan pengungsian korban ketika wilayah itu terkena banjir.

Korban Media Massa

Tapi apa mau di kata, aktivitas sosial FPI itu nyaris tak pernah mendapat tempat di media massa. Sebaliknya, yang sengaja diekspos oleh sebagian besar media massa adalah kegiatan yang dinilai oleh mereka ‘rusuh’. Kekerasan seolah menjadi brand image FPI. Meskipun kekerasan yang dimaksud sejatinya razia berbagai tempat maksiat. Memecahkan botolpun, ternyata botol berisi minuman keras.

Media massa sekuler juga kerap melakukan generalisasi. Berbagai kerusuhan, pembubaran kongres dan acara selalu diidentikkan dengan FPI. Bahkan saat aktivis FPI tak ada di tempat pun, mereka masih terkena getahnya. Sebut saja kasus Purwakarta tahun 2006. Kala itu kelompok JIL menuding FPI, HTI, MMI dan ormas-ormas Islam lainnya mengusir Gus Dur dari ruang diskusi. Padahal Gus Dur mengakui ia pulang sendiri tanpa ada pengusiran.

Paling anyar, Kasus Banyuwangi yang melibatkan anak PKI yang kebetulan menjadi Ketua Komisi IX DPR Riebka Tjiptaning Proletariyati, 24 Juni 2010 yang lalu. FPI dituduh terlibat dalam kasus pengusiran Riebka cs yang saat itu mengadakan Temu kangen Eks-PKI. “Faktanya, FPI Cabang Banyuwangi telah dibekukan dua bulan lalu. Tidak ada kegiatan organisasi di Banyuwangi. Jadi, secara organisatoris, FPI tidak bisa dikait-kaitkan,” ujar juru bicara FPI Munarman.

Protap Aksi FPI

Sejujurnya, aktivitas menegakkan amar ma’ruf nahi munkar yang dilakukan oleh FPI sangatlah prosedural dan sesuai dengan hukum yang berlaku. “FPI mempunyai prosedur tetap dalam memberantas kemunkaran”, jelas Sekjen FPI KH. A. Shobri Lubis. Kepada Suara Islam, Shobri menjelaskan langkah-langkah penanganan kemunkaran yang selama ini dilakukan oleh FPI.

Pertama, harus ada laporan secara tertulis dari masyarakat yang meminta bantuan FPI untuk menyelesaikan masalah kemaksiyatan di tempat masyarakat itu.

Kedua, atas laporan masyarakat itu FPI akan melakukan investigasi. Badan Investigasi Front yang dimiliki oleh FPI yang melakukan tindakan ini. “Kita tidak memata-matai, tetapi mencari data, bukti dan melakukan tabayyun”, jelas Shobri.

Ketiga, setelah berhasil menghimpun data dan fakta, kemudian dilakukan pemetaan wilayah. Apakah jenis kemaksiyatan itu masuk ke wilayah amar ma’ruf atau nahi munkar. “Wilayah amar ma’ruf artinya kemaksiyatan itu benar-benar terjadi dan masyarakat senang, merasa tidak terusik dengan kemaksiyatan itu, sementara wilayah nahi munkar jika dengan kemaksiyatan itu masyarakat tidak suka dan resah”, paparnya.

Pembedaan wilayah ini akan berakibat pada perbedaan pendekatan, jika masuk ke wilayah amar ma’ruf FPI akan melakukan pendekatan dakwah, dengan tabligh akbar dan lain-lain, sementara jika masuk wilayah nahi munkar pendekatannya secara hukum.

Keempat, jika masuk wilayah nahi munkar, FPI akan menghimpun tanda tangan dari masyarakat yang menyatakan bahwa masyarakat resah, tidak setuju dan keberatan dengan praktik kemaksiyatan.

Kelima, setelah tanda tangan diperoleh, FPI akan melaporkan ke aparat paling rendah seperti lurah, camat dan polsek beserta dengan bukti-buktinya. “Kita minta tanda bukti atas laporan kita, kemudian kita minta batas waktunya. Jika masalah itu diselesaikan oleh aparat paling rendah ya sudah, selesai”, tambahnya.

Tetapi jika aparat tidak mampu, FPI akan membawa masalah itu ke tingkat Walikota, Bupati dan Polres, bahkan sampai ke Polda dan Gubernur. Prinsipnya FPI tidak akan melaporkan ke aparat yang jenjangnya lebih tinggi jika sudah bisa ditangani di level bawahnya.

Keenam, jika aparat tingkat Gubernur dan Polda tidak juga bertindak, maka FPI akan melakukan dialog dengan instansi pemerintah sekaligus pemilik tempat kemaksiyatan yang dimaksud. “Kita ingin tahu apa yang mereka mau dan sekaligus kita dakwahi”, ungkap Shobri. Nah, jika langkah dilaog ini juga tidak membuahkan hasil, maka FPI akan melakukan unjuk rasa secara damai.

Ketujuh, jika dengan unjuk rasa juga belum ada tindakan, maka FPI akan mengeluarkan ultimatum dan masalah tersebut akan dikembalikan kepada masyarakat. “Berarti kemunkaran ini sudah sistemik. Kami sudah tidak mampu lagi, karenanya masyarakat berhak mengambil hak hidup secara tenang dan tentram. Jangan salahkan masyarakat bila bergerak sendiri”, ujarnya.

Menurut Shobri, prosedur penanganan kemunkaran ini memakan waktu yang sangat lama. “Bisa setengah tahun, satu tahun atau bahkan lebih. Mustahil akan langsung dieksekusi”, imbuhnya.

Karena itu Shobri menyayangkan tindakan media massa yang selalu menanyangkan aktivitas kekerasan yang dilakukan FPI saat menangani kemunkaran. “Kalau ada bentrok, biasanya ada pemicunya. Mereka menyewa preman, kemudian menyerang kita. Jadi kita hanya membela diri”, jelasnya. Aksi penanganan kemunkaran oleh FPI pun sebenarnya banyak yang berakhir dengan damai. “Tapi tak diekspos oleh media”, sesalnya.

Sementara itu, menanggapi berbagai pemberitaan miring seputar FPI, Sekjen DPP Al Ittihadiyah Fikri Bareno menyatakan bahwa memang selama ini media massa tidak adil dalam memberitakan FPI. Menurut Fikri media massa sekuler itu hanya memberitakan aspek kekerasannya saja. Sementara kerja sosial kemanusiaan FPI tidak diberitakan sama sekali. “Saya kira umat Islam harus membela FPI habis-habisan”, tutupnya. (shodiq ramadhan)
http://www.suara-islam.com/news/tabloid/suara-utama/1014-sisi-sosial-sang-pembela-islam
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook