yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Showing posts with label berita terbaru. Show all posts
Showing posts with label berita terbaru. Show all posts

Tuesday 28 November 2023

Jika Jadi Presiden, Anies Bakal Hapus Program Bansos?

 


Anies Baswedan mengungkap akan terus melanjutkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam jangka pendek jika terpilih menjadi presiden dalam Pemilu 2024. Namun program tersebut tidak akan terus dijalankan dalam jangka panjang.

"Iya, jadi program jaminan sosial yang hari ini (BLT), short term masih diteruskan. Jangka pendek kita melakukan redistribusi dengan cara ambil itu pajaknya, dari pajaknya diberikan dalam bentuk subsidi-subsidi kepada mereka," tegas Anies Baswedan dalam acara Saresehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (8/11/2023).

Ke depan, skema program BLT akan dilakukan penyesuaian sedemikian rupa agar masyarakat dapat menjadi lebih produktif. Sehingga, akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap program bansos yang bersumber dari APBN.

Meski demikian, Anies tidak mengungkapkan secara detail penyesuaian skema penyaluran BLT saat ini. Namun, dirinya berjanji program bansos akan dirancang sedemikian rupa untuk membuat masyarakat menjadi lebih produktif.

"Long term solution-nya (solusi jangka panjang) adalah inclusion to market. Kalau inclusion to market, mereka yang asalnya hidup dari bantuan berubah menjadi hidup dari income," pungkas Anies.

Share:

Sunday 19 November 2023

Rumput JIS Dikritik Warganet, FIFA Malah Bilang Begini

 


Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) buka suara terkait kondisi rumput lapangan Jakarta International Stadium (JIS) yang dikritik warganet selama penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 hingga saat ini.

Mengutip dari laman resmi PSSI, FIFA menegaskan bahwa JIS telah melakukan uji coba dengan baik dalam jangkauan internasional yang optimal.

Sejauh ini, seluruh tim yang telah bermain di keempat stadion Piala Dunia U-17 2023 menyatakan puas dengan kualitas lapangan di stadion dan tempat latihan. Bahkan, FIFA mengaku puas atas pencapaian PSSI dan Pemerintah Indonesia yang telah memenuhi tugas renovasi stadion, termasuk JIS.

"Sejak terpilihnya JIS sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-17, PSSI dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah bekerja keras untuk meningkatkan kualitas stadion dan memenuhi persyaratan minimum stadion yang digunakan untuk turnamen resmi FIFA," ujar FIFA dalam keterangannya, Selasa (14/11/2023).

Selain JIS, tiga stadion lain yang menjadi tuan rumah pertandingan, yakni Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur), Stadion Jalak Harupat (Bandung, Jawa Barat), dan Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah) juga dinilai sesuai dengan standar turnamen sepak bola internasional.

FIFA Ungkap Jenis Rumput Lapangan Stadion Piala Dunia U-17 2023

Senior Pitch Management FIFA, Alan Ferguson, mengatakan bahwa jenis rumput yang digunakan di lapangan adalah Zoysia. Menurut Ferguson, kualitas rumput yang biasa tumbuh di negara tropis ini sangat baik terlepas dari faktor kelembapan dan curah hujan.

Ferguson mengatakan, penggunaan rumput Zoysia akan menjadi tantangan khusus selama Piala Dunia U-17 2023, terutama dari faktor kelembapan dan curah hujan saat musim hujan.

"Namun, semua itu telah dikelola dengan sangat baik dengan gangguan yang minimal. Pemeliharaan lapangan, alat pemotong rumput, dan impor peralatan profesional merupakan hal baru di Indonesia," ujar Ferguson.

"Saya pikir tidak hanya menyediakan platform yang bagus untuk turnamen yang hebat, tetapi juga menyediakan platform yang bagus untuk warisan yang hebat," imbuhnya.

Menurut PSSI, hingga 9 Oktober 2023 lalu, rumput Zoysia yang digunakan di JIS dipanen langsung dari Universitas Pelita Harapan (UPH). Sementara itu, proses penggantian lapangan diawasi secara ketat oleh tim manajemen lapangan FIFA yang melakukan pengecekan kualitas setiap hari.

"Proses pemanenan menggunakan mesin khusus yang dapat menghasilkan gulungan rumput seperti karpet dengan ketebalan lebih dari 4 sentimeter," tulis PSSI.

Rumput Lapangan JIS Dikritik Warganet

Sebelumnya, warganet mengkritik kondisi rumput stadion yang terletak di Tanjung Priok, Jakarta Utara itu setelah menggelar dua pertandingan Piala Dunia U-17 2023.

Warganet menilai, rumput stadion JIS tidak bagus karena memiliki warna yang berbeda-beda, yakni hijau terang di sebagian sisi lapangan dan hijau gelap di sisi lapangan lainnya. Tidak hanya itu, tidak sedikit warganet yang membandingkan rumput saat sebelum dan sesudah diganti untuk Piala Dunia U-17.

Melansir dari detiksport, Anggota Komite Eksekutif (Exco), Arya Sinulingga, meminta warganet untuk menyaksikan rumput secara langsung di stadion, bukan dari televisi.

"Tentu lapangannya bagus, kalau lapangan dan rumput tidak bagus, mana mungkin dong mereka (Inggris) bisa sampai 10-0. Terkadang saya juga bingung, dibandingkan, ini zaman dulu ini sekarang begini," ujar Arya.

"Terkadang orang tidak melihat, rumput itu bukan sekadar soal penampakan di TV, apalagi bisa saja TV-nya pas itu saturasi warnanya memang terlihat hijau banget, tapi yang di bawah tidak," lanjutnya

Sementara itu, Pelatih Kaledonia Baru, Leonardo Lopez, memuji kualitas rumput JIS. Bahkan, tim Kaledonia Baru mengaku sudah merasakan semua fasilitas di JIS.

"Tidak (buruk). Itu sudah sangat bagus bagi kami. Jika ada lapangan di Kaledonia seperti itu setiap pekan tentu akan sangat baik untuk kami," kata Lopez selepas laga melawan Inggris pada Sabtu (11/11/2023) lalu.

Share:

Saturday 4 November 2023

Arab Saudi Tak Punya Saingan untuk Jadi Host Piala Dunia

 


Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengumumkan bahwa Arab Saudi adalah satu-satunya negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 hingga batas waktu pencalonan pada Selasa (31/10/2023).

"Pernyataan minat dari Federasi Sepak Bola Arab Saudi telah diterima untuk Piala Dunia FIFA 2034," tulis FIFA melalui laman resmi, dikutip Rabu (1/11/2023).

Sebelumnya, Australia sempat mengajukan diri sebagai penyelenggara Piala Dunia 2024. Namun, Federasi Sepak Bola Australia (FA) resmi menyatakan mundur dari bidding calon tuan rumah Piala Dunia 2034 pada hari terakhir pengajuan, Selasa (31/10/2023).

Presiden FIFA, Gianni Infantino, telah memastikan bahwa Piala Dunia FIFA edisi ke-24 akan berlangsung di wilayah pimpinan Raja Salman Bin Abdulaziz Al Saud. Hal itu disampaikan Infantino melalui akun Instagram pribadi (@gianni_infantino).

"Acara terakbar di dunia akan diselenggarakan di Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat pada 2026 di Amerika Utara. Dua edisi berikutnya Piala Dunia FIFA akan diselenggarakan di Afrika (Maroko) dan Eropa (Portugal dan Spanyol) dengan tiga pertandingan selebrasi dimainkan di Amerika Selatan (Argentina, Paraguay, dan Uruguay pada 2030 dan di Asia (Arab Saudi) pada 2034." tulis Infantino.

Meskipun telah diumumkan oleh Infantino, FIFA masih akan melakukan proses penyetujuan Arab Saudi sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Namun, ESPN menyebutkan bahwa keputusan yang akan diambil pada akhir tahun depan hanya sebagai formalitas.

Dengan demikian, Arab Saudi akan menjadi negara di Benua Asia keempat yang menjadi tuan rumah Piala Dunia setelah Korea Selatan (2002), Jepang (2002), dan Qatar (2022).

Sebelumnya, FIFA mengundang negara-negara di Asia dan Oseania untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034 dengan batas waktu 31 Oktober 2023.

Setelah sempat mendaftar sebagai calon tuan rumah, Australia mendadak mengundurkan diri pada hari terakhir pengajuan.

"Kami telah menjelajahi peluang untuk mengajukan penawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA, dan setelah mempertimbangkan semua faktor, kami telah mencapai kesimpulan untuk tidak melakukannya untuk kompetisi 2034," tulis pernyataan dari FA.

Share:

Tuesday 31 October 2023

Alasan Sebenarnya Kenapa Orang Yahudi Pintar, Kaya & Sukses

 


Bicara soal kesuksesan menarik untuk menyimak perjalanan dari bangsa Yahudi. Pasalnya, secara empiris banyak dari mereka yang telah memperoleh berbagai pencapaian. 

Selama abad ke-20, misalkan, orang Yahudi di Barat sukses menjadi tokoh intelektual dan menempati kelas tertinggi ekonomi. Lalu tak sedikit dari mereka yang sukses meraih penghargaan tertinggi ilmu pengetahuan, yakni Nobel.

Dalam kurun 1901-1962 saja, 16% pemenang Nobel sains adalah orang Yahudi. Sebut saja fisikawan tersohor keturunan Yahudi Albert Einstein peraih Nobel fisika tahun 1921.

Bahkan mengacu riset Paul Burstein dalam "Jewish Educational and Economic Success in the United States" (2007) secara spesifik menuliskan di Amerika Serikat, bangsa Yahudi tercatat lebih sukses secara ekonomi dan pendidikan dibanding kelompok bangsa dan ras lain.

Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa resep rahasianya?

Menurut Richard Lynn dan Satoshi Kanazawa dalam "How to explain high Jewish Achievement" (2008) salah satu aspek pendorong kesuksesan bangsa Yahudi adalah adanya nilai-nilai budaya yang kuat. 

Bagi keluarga Yahudi, kesuksesan adalah hal mutlak yang harus diraih setiap anak di tiap generasi. Alhasil, tiap orang tua mengharuskan anak-anaknya untuk berprestasi.

Upaya ini bahkan sudah terlihat sejak bayi belum lahir alias masih berada di kandungan. Atau biasa disebut pendidikan prenatal. Lebih lanjut, mengacu pada tulisan "Jewish Traditions in Pregnancy & Childbirth" (1997), pendidikan prenatal yang para orang tua Yahudi lakukan ada dua hal.

Pertama, mendengarkan musik. Para ibu Yahudi sering mendengarkan musik karena mereka percaya musik dapat merangsang kecerdasan emosional bayi. Biasanya mereka menyetel musik-musik klasik. 

Tak cuma musik, para ibu juga kerap mengajak janin berbicara. Konsepnya sama seperti melantunkan musik. Mereka percaya mengobrol bersama janin membuat sisi emosional bayi terangsang. 

Kedua, para ibu bayi banyak membaca buku dan mempelajari ihwal matematika. Mereka percaya langkah ini dapat mengembangkan kecerdasan intelektual janin. Tak lupa, para ibu juga selalu memperhatikan gizi terbaik. Mereka selalu menyantap makanan bergizi, terutama ikan atau protein lain dan sayur-mayur. 

Nah, ketika sudah lahir sang bayi selalu diberi motivasi supaya hobi membaca.

Sebab, mereka percaya kalau literasi adalah satu-satunya cara keluar dari kebodohan. Hal ini telah dibuktikan sendiri oleh mereka berdasarkan kasus di era Kekhalifahan Islam Abbasiyah (750 M-1258 M).

Ketika itu, mengacu pada riset berjudul The Chosen Few: How Education Shaped Jewish (2012), mereka mengalami peristiwa traumatis berupa penghancuran kuil. Dari sini, mereka kemudian terpantik untuk bisa membaca dan melepas diri dari jeratan buta huruf.

Singkat cerita, saat sudah memiliki literasi mumpuni dan kecerdasan luar biasa, mereka meninggalkan pekerjaan lama di sektor pertanian dan fokus di sektor literasi dan pendidikan. Ketika menekuni sektor baru inilah mereka percaya kalau dua hal itu terbukti membuat sejahtera dari sisi pendapatan.

Atas dasar inilah, kelak orang Yahudi sangat berorientasi pada pendidikan yang terus diwariskan lintas generasi dari dahulu hingga sekarang. 

Tak cuma Richard Lynn dan Satoshi Kanazawa saja yang berupaya menganalisis kecerdasan Yahudi. Pendapat lain juga disampaikan sejarawan Jerry Z. Muller di Project Syndicate. Menurutnya, kesuksesan orang Yahudi juga berkaitan erat dengan diskriminasi yang selama ini mereka alami yang lantas berdampak pada dua hal.

Pertama, mereka jadi memiliki relasi kuat antar-Yahudi. Kelak, relasi ini menjadi pembuka rezeki. Mereka menjadi saling mengenal, bisa memulai pekerjaan dan bisnis baru.

Kedua, mereka menjadi belajar untuk mencari peluang baru yang tidak diminati banyak orang, sehingga bisa mengangkat derajatnya. Belakangan, mereka bakal menekuni pekerjaan sebagai pedagang atau menciptakan penemuan baru yang belum dipikirkan sebelumnya.

Soal kreasi penciptaan penemuan baru yang berkaitan dengan kreativitas, riset Paul Burstein dalam "Jewish Educational and Economic Success in the United States" (2007) menyebutkan, hal ini bisa terjadi karena mereka skeptis terhadap ide-ide konvensional lokal yang ditumbuhkan di tempat mereka tinggal.

Jadi, saat tidak mau menggunakan ide-ide tersebut, otak imigran Yahudi langsung berpikir kreatif menciptakan cara baru yang kelak merangsang kreativitas dan kecerdasan intelektual. Nantinya, semua itu berujung pada kesuksesan yang mengantarkannya pada kemudahan meraih uang dan kaya raya. 

Share:

Monday 30 October 2023

Beri Arahan, Jokowi Panggil Seluruh Pj Kepala Daerah ke Istana Hari Ini

 


Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil seluruh penjabat (Pj) kepala daerah untuk diberi arahan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/10/2023).

Pertemuan Jokowi dengan ratusan Pj. kepala daerah itu disampaikan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Pengarahan kepada 197 pj. kepala daerah, provinsi, kabupaten, kota. Mungkin pengarahan terkait dengan pemilu," ucap Heru Budi yang juga Kepala Sekretariat Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Selain bertemu dengan Pj kepala daerah, Jokowi juga menggelar pertemuan dengan tiga bakal calon presiden 2024, yaitu Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Ganjar Pranowo di Istana pada siang ini.

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengungkapkan bahwa tiga bakal capres dijadwalkan bertemu dengan Presiden Jokowi untuk makan siang pada hari ini pukul 11.30 WIB.

"Tiga capres diundang ke Istana hari ini tanpa bakal calon wakil presiden (cawapres) pukul 11.30 WIB," ujar Hermawi di Jakarta, Senin (30/10/2023).

Sebab, Presiden Jokowi pernah menuturkan bahwa dirinya mendukung ketiga bakal capres tersebut demi kebaikan bangsa. Adapun ketiga bakal capres itu adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook