yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Saturday 25 November 2017

Ini 10 Bukti Bumi Berbentuk Datar, Menurut Kamu?

Anda masih yakin bahwa Bumi berbentuk bulat? Cobalah baca buku karya Eric Dubay. Penulis ini mengajukan sejumlah bukti untuk meyakinkan orang jika planet yang kita tinggali ini ternyata datar.

Pemikiran Dubay dituliskan dalam buku “ The Atlantean Conspiracy: 200 Proofs The Earth Is Not A Spinning Ball”. Dalam buku ini pula dia menuding bahwa Bumi bulat merupakan bentuk konspirasi terbesar sepanjang masa.

Menurut dia, NASA dan astronomi modern mempertahankan pendapat bahwa Bulan itu padat dan berbentuk bulat. Pendapat sama juga dipakai untuk mempertahankan teori bahwa manusia hidup dan menjejakkan kaki di atas Bumi yang melayang.

“ Mereka mengklaim Bulan merupakan benda langit yang tak bercahaya dan memantulkan sinar Matahari,” kata Dubay, dikutip Dream dari Metro.co.uk, Kamis 21 Juli 2016.

“ Kenyataannya adalah, bagaimanapun juga, Bulan bukan sesuatu yang padat, ini jelas-jelas sebuah lingkaran,” tambah dia.

Perdebatan soal bentuk Bumi sudah terjadi sejak dulu. Banyak kebudayaan meyakini bahwa Bumi berbentuk datar, seperti budaya Babilonia kuno, India, China, dan Jepang kuno.

Begitu pula dengan periode awal Mesir dan Mesopotamia, yang menggambarkan Bumi sebagai piringan datar yang mengambang di laut. Beberapa filsuf sebelum Socrates juga percaya bahwa Bumi itu datar.

Pada abad ke-6 SM, kembali muncul kosep Bumi yang bulat di beberapa kebudayaan. Di Yunani, pendapat ini dikemukakan oleh Pythagoras.

Lantas, apa saja bukti yang dipakai Dubay untuk mendukung pendapatnya bahwa Bumi berbentuk datar? Lihat di halaman berikutnya:
1. Horizon Selalu Datar, Air Seharusnya Bergoyang

1. Menurut dia, horizon selalu terlihat datar, kecuali gambar-gambar yang dikeluarkan oleh NASA dan pemerintah berbagai negara, yang menurut dia palsu. Inilah yang dia sebut sebagai konspirasi global.

bumi datar

2. Menurut dia, kita tidak pernah melihat ke bawah untuk melihat horizon. Jika Bumi bulat, maka manusia harus menunduk untuk melihat cakrawala.

bumi datar

3. Jika Bumi benar-benar bulat dan meluncur melalui ruang, maka air akan bergoyang-goyang di semua tempat, bukannya diam dan datar.
4. Jika Bumi benar-benar bulat, kata dia, aliran sungai, seperti Mississipi, akan berbalik dan tidak akan sampai ke laut.

bumi datar

5. Jika Bumi benar-benar bulat dan berputar, helikopter akan bisa melayang di tempat dan menunggu untuk sampai ke tujuan mereka.

bumi datar

6. Jalur kereta api dari London ke Liverpool memiliki panjang 180 mile. Jika Bumi benar-benar bulat, maka jalur itu memiliki ketinggian 5.400 kaki di atas Birmingham.

7. Jika bumi benar-benar bulat, pilot maskapai harus terus menyesuaikan kontrol mereka agar tidak terbang ke ruang angkasa.

bumi datar

8. Jika benar-benar ada miliaran bintang di langit pada malam hari --kelompok yang menganggap Bumi datar menolak pemikiran ini, maka seluruh langit akan penuh cahaya.

9. Jika Bumi terus-menerus berputar, pesawat tidak akan bisa mencapai tujuan mereka karena melawan angin dengan kecepatan 500 mile perjam atau 804 kilometer perjam.

10. Jika Bumi benar-benar berputar, peluru yang ditembakkan ke atas akan mendarat ratusan kaki di sebelah barat mereka. Tapi, kata Dubay, kenyataannya tidak demikian

Share:

Friday 24 November 2017

Sebut Ciri-ciri Teroris Teriak Takbir, Kapolres Dharmasraya Diminta Dicopot dan Disekolahkan Lagi

Pernyataan Kapolres Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), AKBP Roedy Yoelianto di sebuah stasiun televisi swasta nasional yang menyebut salah satu ciri-ciri teroris yang membakar Mapolres Dharmasraya adalah meneriakkan takbir, menuai protes.

Dalam siaran langsung itu AKBP Roedy Yoelianto menyatakan, selain ditemukan kertas berisikan seruan jihad, dasar polisi menyebut kedua pelaku pembakaran Mapolres Dharmasraya sebagai teroris lantaran pelaku meneriakkan takbir.

Pernyataan itu memicu reaksi keras dari para ulama dan tokoh-tokoh Islam, khususnya di Sumbar. Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazahar seperti dilansir Harian Haluan Padang, Kamis (16/11/2017), mengingatkan kepolisian agar lebih jernih dan tidak membuat pernyataan yang meresahkan masyarakat seperti anggapan bahwa teriakan takbir adalah ciri terorisme.

Sementara Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan bahwa Kapolres tersebut tidak memahami arti Pancasila yang sesungguhnya.

“Jelas Kapolres ini tak paham Pancasila, tak paham Pancasila yang sesungguhnya,” kata Fadli kepadaSalam-Online, Ahad (19/11).

Menurut Fadli, Kapolres Djarmasraya itu pun tidak memahami ajaran Islam. Selain itu, dari pernyataannya itu, ujarnya, Kapolres tersebut bisa disebut mengadu domba kelompok masyarakat.

“Ia tidak memahami ajaran Islam. Pernyataan tersebut bisa mengadu domba kelompok masyarakat dan merugikan Polri. Sebaiknya segera dicopot dan diberi sanksi, lalu disekolahkan lagi,” tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Hal senada juga ditegaskan oleh Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafii. Ia mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolres Dharmasraya tersebut.

“Saya minta Kapolri untuk segera mencopot Kapolres yang tidak memahami hukum ini dari jabatannya,” ujar Syafii seperti dikutipMediaUmat.News, Kamis (16/11).

Kapolri Jenderal Tito Karnavian sendiri menolak anggapan aksi terorisme berkaitan dengan Islam atau sebaliknya.

Penolakan itu disampaikan Tito dalam orasi ilmiah saat dikukuhkan menjadi Guru Besar untuk Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme oleh Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), pada 26 Oktober 2017 lalu.

“Terorisme bukan berarti Islam. Islam bukan berarti terorisme. Islam adalah ajaran yang damai,” terang Tito di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (26/10)

Share:

Thursday 23 November 2017

Modal Rp 300 Ribu, Kakek 56 Tahun Bisa Nikahi Perawan 17 Tahun

Dilansir Liputan6.com, Kendari - Badu, seorang kakek berusia 56 tahun di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, seperti mendapat durian runtuh. Pria berusia 56 tahun ini berhasil menaklukkan hati perawan Ika Nurjannah (17), serta menikahinya, Senin, 20 November 2017.

Badu tidak butuh mahar hingga miliaran atau ratusan juta rupiah, toh ia bukan termasuk orang kaya. Kakek yang berprofesi sebagai petani ini hanya butuh Rp 300 ribu untuk mengucap ijab kabul. Pernikahan sederhana digelar di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka Utara.

Kakek dan gadis ini diketahui hidup bertetangga dan berprofesi sebagai petani di Desa Konaweha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Awal benih-benih cinta tumbuh karena kebun keduanya berdekatan

Share:

Wednesday 22 November 2017

Dua Sejoli Korban Diarak Warga Tangerang Resmi Menikah

Dilansir Liputan6 - Duasejoli korban main hakim sendiri warga Sukamulya, Cikupa Kabupaten Tangerang, karena dituduh mesum akhirnya resmi menjadi suami istri. Keduanya melangsungkan akad nikah di kediaman mempelai pria di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (21/11/2017).

RN (28) dan MA (20) sangat bahagia ketika penghulu serta saksi mengatakan "sah" sesaat kalimat ijab kabul terucap lantang. Akad nikah berlangsung hikmat dan sederhana di kediaman mempelai lelaki. Kakak kandung MA hadir sebagai wali nikah adiknya itu.

RN tampak gagah mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan celana bahan hitam, lengkap dengan peci berwarna hitam. MA juga tampil cantik yang berkebaya putih dan jilbab warna senada.

Suasana sangat haru, orangtua RN menangis bahagia ketika anaknya itu resmi menikah. "Alhamdulillah lega," ujar F, ibu kandung RN.

Dia meminta agar kejadian kelam yang menimpa anak dan menantunya itu tidak usah diperpanjang atau diungkit lagi. "Yang sudah mah sudah, jadi pelajaran buat keluarga saya," katanya.

F juga enggan membahas apa yang sudah menimpa keluarganya itu. Dia mengaku anaknya maupun menantunya masih trauma, apalagi kalau melihat pemberitaan maupun media sosial.

Terpenting, anaknya sudah menikahi MA sehingga sudah tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan hubungan keduanya. "Yang penting sudah beres, sudah tenang sekarang mah," imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Sukamulya, Budi Muhdini mengatakan, pernikahan tersebut dilangsungkan di kediaman mempelai pria di Kampung Bugel, Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.

"Ya betul, keduanya sudah melangsungkan pernikahan. Hal ini mungkin cepat dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," ujarnya.

Pelaksanaan akad nikah keduanya dilakukan dengan sederhana serta disaksikan langsung oleh para jajaran pemerintah daerah dan aparat kepolisian.

Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook