yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Thursday 26 February 2015

Ahok ingin buat para koruptor Miskin

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menampik tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik yang menyebutkan tindakannya melapor beberapa anggota DPRD ke aparat penegakan hukum sebagai sebuah tindakan kepanikan. Justru, lanjut dia, langkahnya itu sebagai alternatif karena dirinya tidak memiliki hak angket (penyelidikan) maupun interpelasi (hak tanya) kepada anggota Dewan. "Mana ada gue panik? Gue itu mau bikin bangkrut koruptor. Mereka yang main korupsi dikenakan tindak pidana pencucian uang dan gue mau bikin mereka miskin," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (26/2/2015). (Baca: Ahok: Saya atau Anggota DPRD DKI Masuk Penjara) Sebelumnya beredar kabar di kalangan wartawan Balai Kota, Basuki telah melaporkan sebanyak empat anggota DPRD atas tuduhan pencemaran nama baik serta dugaan penyalahgunaan APBD kepada Kejaksaan Agung. (Baca: Ahok Laporkan Anggota DPRD ke Kejagung?) Basuki menegaskan bakal menelusuri kekisruhan pembahasan APBD kepada aparat berwenang, apalagi ketika dia menemukan "anggaran siluman" sebesar Rp 12,1 triliun yang diajukan oleh oknum DPRD setelah APBD disahkan dalam paripurna, 27 Januari 2015 lalu. Ia menyebut, ada wakil ketua komisi yang meng-crop (memotong) 10-15 persen anggaran program unggulan yang telah disusun dan disahkan di paripurna. Kemudian, potongan anggaran itu dialokasikan untuk program bukan prioritas, dengan total mencapai Rp 12,1 triliun, misalnya pembelian perangkat uninterruptible power supply (UPS) untuk seluruh kantor kecamatan dan kelurahan di Jakarta Barat. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik membantah soal adanya anggaran siluman sebesar Rp 12,1 triliun pada APBD yang telah diserahkan ke Kemendagri. Taufik mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengada-ada membuat pernyataan seperti itu. "Bayangkan, bagaimana logikanya Rp 12,1 triliun untuk Jakarta Barat? Itu enggak masuk akal. APBD cuma Rp 73,08 triliun kok. Biaya tidak langsung 60 persen kok ada Rp 12 triliun. Itu ngada-ngada, itu ngarang, itu tipe panik," ujar Taufik. (Baca: Bantah Anggaran Siluman Rp 12,1 Triliun, Taufik Sebut Ahok Panik)

Share:

Monday 16 February 2015

Hadi Ariyatna

Share:

template background

Agisti Nuciana

Share:

Saturday 7 February 2015

BlackBerry Terbaru


Silahkan di invite
#BBMme PIN: 5173F273 www.pin.bbm.com/5173F273

Untuk mendapatkan berita terbaru dari yunusst.blogspot.com

Atau buat sahabat yunusst yg ingin bergabung di club CBR 150 K45 Bogor.

Share:

Wednesday 4 February 2015

Pengumuman hasil psikotes calon Banpol TA 2015

PEMBERITAHUAN Sehubungan keterlambatan penyerahan hasil psikotest dari Tim Independen Pelaksana Psikotest hari ini yang seharusnya Panitia Seleksi Calon Banpol sudah menerima berkas hasil test psikotest Calon Banpol, untuk itu kami panitia beritahukan bahwa pengumuman hasil test psikotest Calon Banpol TA.2015 dapat lihat batas maksimal hari kamis tanggal.5 Februari 2015. Demikian kami sampaikan untuk diketahui TTD PANITIA
Share:

Tuesday 3 February 2015

Calon Banpol PP "Cantik" Segarkan Suasana Tes Fisik Calon Anggota Banpol PP Jalani Tes Fisik

Calon Banpol PP "Cantik" Segarkan Suasana Tes Fisik Release Satpol PP Kabupaten Bogor 27/1/2015 CITEUREUP - Terasa berbeda dari hari pertama tes fisik para calon anggota Bantuan Polisi Pamong Praja (Banpol PP) Kabupaten Bogor, di hari kedua, Selasa (27/1), suasana tes fisik terasa lebih segar. Pasalnya, puluhan calon Banpol PP perempuan turut mengikuti tes fisik kali ini. Tak berbeda dengan para calon anggota Banpol PP pria, di tengah cuaca yang tak menentu sebanyak 43 peserta calon Banpol PP perempuan ini pun harus mengikuti serangkaian tes fisik yang cukup berat. Serangkaian tes yang laksanakan di Lapangan Sepakbola perumahan Anggraini, blok C, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor ini meliputi, lari mengelilingi lapangan sepakbola selama 10 menit, push up selama 1 menit, sit up selama 1 menit, serta pengecekan kesehatan. Menurut salah seorang tim penguji dari Divisi Infanteri 1/Prakasa Vira Gupti Jasmani Militer TNI AD, Sersan Mayor Suryanto menyatakan, kondisi fisik dan kesehatan para calon Banpol PP perempuan ini cukup baik. "Saya rasa para calon anggota yang perempuan ini lebih baik, memang beberapa tensi darah mereka ada yang tinggi tapi kita suruh mereka istirahat sebentar tensi darah mereka kembali normal, hanya grogi saja saya rasa," ujarnya. Namun, ia menyayangkan waktu tes yang dilaksanakan menjelang sore hari ditambah dengan cuaca yang tidak menentu. "Cuaca memang berpengaruh, jika sore apalagi mendung suhu badan ketika berlari itu malah akan panas, jadi lebih baik tes itu pagi atau siang karena suhu badan masih stabil," ujarnya.

Sementara itu, Astri (23) salah seorang peserta tes mengaku tes yang ia jalani cukup melelahkan, namun dirinya bangga akan kemampuannya menyelesaikan tahapan - tahapan tes yang dijalankan. "Capek, grogi, tapi ya senang juga bisa jalanin tes yang berat ini," tandasnya. Sekitar 165 peserta dari 417 calon Banpol PP mengikuti tes hari ke - dua ini, nantinya hasil dari tes akan diumumkan melalui website resmi Satpol PP Kabupaten Bogor.

Share:

Monday 2 February 2015

Ratusan Calon Banpol PP Diuji Secara Psikis

CIBINONG - Usai menjalani seleksi berupa seleksi administrasi dan tes fisik, kali ini sebanyak 350 calon anggota Bantuan Polisi Pamong Praja (Banpol PP) Kabupaten Bogor menjalani psikotest, yang dilaksanakan di SMK Insan Kreatif Yayasan Al - Nur, Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (31/1).
Sekitar pukul 09.00 WIB, ratusan calon anggota Banpol PP ini mengerjakan soal psikotest yang diberikan oleh tim dari konsultan psikologi independent. Belasan ruang kelas digunakan para calon anggota Banpol PP mengerjakan soal - soal psikotes.
 "Psikotest ini sifatnya bukan formalitas, karena ini sangat menentukan terutama dari segi psikologis mereka, apalagi tugas mereka nantinya akan berat," tegas Kabid Pengembangan Kapasitas Satpol PP Kabupaten Bogor, Hidayat.
 Hal senada juga diperkuat oleh keterangan dari tim konsultan psikologi independent, Dr. Ni Made Juwita Rustiani. Menurutnya, psikotest yang diberikan kepada calon Banpol ini cukup ketat mengingat tugas mereka nantinya yang dipenuhi tekanan.
 "Kita gunakan standar psikologi yang ketat, artinya secara psikis mereka harus kuat dalam berbagai tekanan," ujarnya.
 Ia menambahkan, tujuan dari psikotest ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi kepribadian mereka. "Tujuannya untuk apa, minimal paham dengan perintah, kecerdasan harus sesuai rata - rata, aspek kepribadian juga kita lihat. Loyalitas, integritas, dan disiplin, emosi kita lihat jangan sampai pekerjaan mereka nantinya menjadi ajang mengekspresikan emosi mereka," jelasnya.  
 Ia pun mengungkapkan, peran pimpinan juga diperlukan untuk memantau psikologi mereka saat bekerja. Jika dipandang perlu, bimbingan konseling psikologis harus dilakukan. "Mengingat pekerjaan mereka yang cukup berat, perlu adanya peran pimpinan dalam memantau aspek psikologis mereka, jika memang ada yang terlihat menyimpang, pembekalan psikologis secara individu semacam konseling diperlukan," ungkapnya.

 Hasil dari psikotest ini sendiri akan dapat diketahui selambat - lambatnya pada Selasa (3/2) mendatang. "Paling lambat hari Selasa hasilnya akan keluar," tutup Juwita. 
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook