yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Tuesday 24 January 2017

Nantang Habib Rizieq, PDIP Mwnghancurkan Dirinya Sendiri

Pernyataan Sekjen PDIP yang terkesan menantang Habib Rizieq sebaiknya ditarik kembali. Karena pernyataan tersebut akan menghancurkan PDIP sendiri. Demikian dikatakan aktivis politik Yudi Syamhudi Suyuti dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (19/1).

Kata Yudi, Habib Rizieq sudah menyatakan siap berdialog secara kekeluargaan dengan Ibu Megawati Soekarnoputri dan PDIP. Sehingga jika tawaran akan persatuan justru dibalas dengan perlawanan, maka PDIP lah sumber pemecah belah dan antikebhinekaan.

“Keinginan Habib Rizieq untuk berdialog adalah bentuk jiwa besar seorang pemimpin umat Islam yang nasionalis. Habib Rizieq disini sangat memahami tentang kebhinekaan,” ungkap Yudi. Yudi mengatakan, kekuatan Islam di belakang Habib Rizieq ini, jauh lebih besar dan lebih kuat dibanding PDIP.

“Bahkan saat ini kekuatan Islam juga didukung kekuatan Nasionalis dan Kerakyatan yang sangat solid dalam satu front,” ungkap Yudi. Menurut Yudi, tidaklah sulit untuk memenangkan perang melawan dengan PDIP.

Baik perang politik, hukum ataupun perang fisik. Apalagi PDIP, Ibu Megawati dan Presiden Jokowi sedang tidak populer di sebagian besar masyarakat. “Karena kasus penistaan agama oleh Ahok, kemudian berpotensi gagalnya proyek infrastruktur Jokowi dan dugaan keterlibatan korupsi Sekjen PDIP,” jelas Yudi.

Yudi mengatakan, musyawarah dan dialog akan lebih bernilai bagi bangsa Indonesia, dibandingkan dengan adu kekuatan. Adu kekuatan akan hanya menguntungkan bangsa lain. “Jadi kita semua berharap, persoalan antara Habib Rizieq dan Ibu Megawati Soekarnoputri dapat selesai secara kekeluargaan.

Dan tidak perlu terjadi benturan besar. Semoga Ibu Megawati dan PDIP juga memiliki jiwa nasionalis yang sama dengan Habib Rizieq,” pungkas Yudi.

Share:

Friday 6 January 2017

Bogor - Bali Via Jalur Darat


Saat libur akhir tahun 2015 lalu, Saya & keluarga pergi ke Bali melewati jalur darat Bogor-Denpasar. Perginya lewat jalur utara Pulau Jawa (Pantura), dan pulangnya lewat Jalur Tengah.

Mana yg lebih enak & nyaman, ke Bali lewat jalur utara atau jalur tengah? Nah, inilah pengalaman menarik yg akan Saya bagikan kepada Sobat Pembaca dp(dot)net kali ini…!

Sebelum berangkat ke Bali, Kami mencari literatur di internet untuk mencatat jalur kota/kabupaten mana saja yg akan dilalui sepanjang Pulau Jawa sampai Bali. Ada 2 referensi yg didapat dari hasil googling di internet : lewat jalur utara & lewat jalur tengah.

Perjalanan Berangkat dari Bogor Menuju Denpasar-Bali.

Beberapa sumber menyebutkan lebih enak lewat jalur utara karena akan melewati jalan-jalan yg dekat dengan laut, jadi bisa sambil melihat suasana pantai. Trus, kami juga dapat pertimbangan bahwa jalan di Pantura relatif bagus & datar, tidak berbukit-bukit.

Di sisi lain, Kami dapat informasi bahwa jalur tengah lebih jauh waktu tempuhnya, dan kami punya pengalaman melewati jalan berbukit (melewati kaki gunung) di jalur tengah ketika pulang dari Jogjakarta.

Nah, setelah Kami berhitung untung-ruginya, akhirnya diputuskan Kami berangkat lewat jalur utara. Petunjuk berikut bisa diikuti jika Sobat berangkat dari kota sekitar Bogor : seperti Jakarta, Bekasi, Depok, dan Tangerang.

Berikut Literatur peta gabungan yg Kami dapat dari ulasan di internet utk Jalur Utara (Pantura) :

Bogor – Tol Jagorawi – Tol Lingkar Luar Jakarta – Tol Cikampek – Sukamandi – Ciasem – Pamanukan – Patrol – Kandang Haur – Lohbener – Jatibarang – Palimanan – Tol Kanci – Pejagan – Losari – Brebes – Tegal – Pemalang – Comal – Pekalongan – Batang – Weleri – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Babat – Lamongan – Gresik – Surabaya – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi (Pelabuhan Ketapang) – Bali (Pelabuhan Gilimanuk) – Negara – Tabanan – Denpasar.

Jalur di atas ternyata belum mencantumkan Tol Cipali yg merupakan tol terbaru & terpanjang di Indonesia. Jalur tsb panjangnya sekitar 116,7 km dan menghemat waktu tempuh sekitar 3-4 jam dibandingkan jalur lama sebelum adanya Tol Cipali.

Jalur di atas adalah jalur lama yg diulas orang di internet, Saya mencoba mencari ulasan Tol Cipali yg dimasukkan ke jalur tsb. Namun belum ketemu juga ulasan orang lain yg menyambungkan Tol Cipali dg jalur tsb.

Akhirnya Saya mencoba mencari-cari berita di Internet yg terkait peresmian Tol Cipali, jarak tempuh, dan kota apa saja yg dipangkas dg Tol Cipali tsb.

Ketemulah rangkaian jalur baru yg Saya sambungkan dg Tol Cipali sbb :

Jalur lama yg warna merah Saya hapus :

Bogor – Tol Jagorawi – Tol Lingkar Luar Jakarta – Tol Cikampek (keluar Tol Cikarang)- Sukamandi – Ciasem – Pamanukan – Patrol – Kandang Haur – Lohbener – Jatibarang – Palimanan – Tol Kanci – Pejagan – Losari – Brebes – Tegal – Pemalang – Comal – Pekalongan – Batang – Weleri – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Babat – Lamongan – Gresik – Surabaya – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi (Pelabuhan Ketapang) – Bali (Pelabuhan Gilimanuk) – Negara – Tabanan – Denpasar.

Jalur baru yg sudah Saya edit dg tambahan TOL CIPALI adalah sbb :

Bogor – Tol Jagorawi – Tol Lingkar Luar Jakarta- Tol Cikampek (keluar Tol Cikarang)- TOL CIPALI – Palimanan – Tol Kanci – Losari – Brebes – Tegal – Pemalang – Comal – Pekalongan – Batang – Weleri – Kendal – Semarang – Demak – Kudus – Pati – Rembang – Tuban – Babat – Lamongan – Gresik – Surabaya – Pasuruan – Probolinggo – Situbondo – Banyuwangi (Pelabuhan Ketapang) – Bali (Pelabuhan Gilimanuk) – Negara – Tabanan – Denpasar.

Tampak Tol Cipali telah memotong beberapa jalur kota/kabupaten yg bisa menghemat perjalanan sekitar 3-4 jam, tergantung kecepatan mobil yg Sobat bawa. Total panjang jalan Tol Cipali adalah 116,7 km.

gerbang-tol cipali cikopo palimanan
ini adalah Gerbang Tol Cipali, yg merupakan gabungan dari nama Tol Cikopo & Tol Palimanan. Gerbang Tol Cikopo
Share:

Monday 2 January 2017

Biaya STNK dan BPKB Naik 2-3 Kali Lipat, Berlaku 6 Januari 2017


NasionalMinggu, 1 Januari 2017 - 07:17 WIB

Biaya STNK dan BPKB Naik 2-3 Kali Lipat, Berlaku 6 Januari 2017

Sindonews - Sindonews
A A A
JAKARTA - Pemerintah akan menerapkan tarif baru untuk pengurusan surat-surat kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat pada 6 Januari 2017.

Tarif baru yang akan berlaku secara nasional tersebut didasarkan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Peraturan ini dibuat untuk mengganti Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Berdasarkan PP 60/2016 tarif baru mulai berlaku 6 Januari mendatang," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto saat dikonfirmasi.

Dalam peraturan baru tersebut, terdapat penambahan tarif pengurusan, antara lain pengesahan STNK, penerbitan nomor registrasi kendaraan bermotor pilihan, dan surat izin serta STNK lintas batas negara.

Kenaikan biaya pengurusan surat-surat kendaraan pun mencapai dua kali lipat. Misalnya, untuk penerbitan STNK kendaraan roda dua maupun roda tiga. 

Peraturan lama mengatur biaya Rp50.000. Dalam peraturan baru tarif berubah menjadi Rp100.000. Sementara untuk roda empat, dari Rp75.000 menjadi Rp200.000.

Kenaikan cukup signifikan tersapat pada item penerbitan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) baru dan ganti kepemilikan (mutasi). Kendaran roda dua dan tiga yang sebelumya dikenakan biaya Rp80.000 naiknya menjadi Rp225.000. Kendaraan roda empat yang sebelumnya Rp100.000 kini dikenakan biaya Rp375.000.

Share:

Saturday 17 December 2016

Donasi Untuk Korban Perang Suriah


Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook