yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Friday 17 April 2015

Antara Safety dan Romantis

Melihat gambar di atas yang diupload oleh mas bro Don Asmoro beberapa menit lalu memang terlinatas banyak pikiran setelah melihatnya. Ada berbagai unsur bercampur aduk menjadi satu. Mulai dari romantis, krisit, tidak safety, skill memandai hingga ngeri. TErntu tergantung dari sisi mana kita memandang. Pemandangan ini memang bakal terasa janggal bila kita lihat di kota besar macam Jakarta atau Surabaya, namun akan terasa lazim bila dilihat di pedesaaan. Satu sisi betapa romantisnya seorang bapak yang boleh jadi membonceng istrinya meski dengan kondisi seadanya. Faktor ekonomi tak jarang membuat orng harus melakukan sesuatu yang jarang dilakukan orang lain. Di sisi lain boleh jadi bahaya dan tidak safety, wong jelas gak pake helm, lalu tidak seimbang kiri-kanan. Lain lagi ketika memandang dengan tingkat skill rider dang boncenger, bolah jadi Rider memang lihati karena harus bisa menyeimbangkan boncenger yang tidak pada posisi tengah, sementara boncenger juga yahud keseimbangannya karea tidak pada posisi perimbangan yang bagus. So ini hanya potret satu sisi kehidupan bermotor tanah air yang membutuhkan perhatian.Monggo bijimana menurut agan sekalian!

Share:

Thursday 16 April 2015

Kemegahan gedung Garuda ini tinggal kenangan, kini rata dengan tanah

Gedung Garuda Pancasila yang merupakan peningggalan Presiden Soeharto itu kini hilang rata dengan tanah. Hasil pantauan dari satelit menunjukkan pada tahun 2006 hingga 2013, keberadaan gedung yang biasa disebut Graha Garuda Tiara Indonesia (GGTI) masih berdiri kokoh. Akan tetapi saat ini, gedung yang pernah menjadi lambang kedigdayaan Indonesia itu sudah dihancurkan rata dengan tanah. Gedung yang terletak di Jalan Narogong KM 23, No 176, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, benar-benar menyerupai burung garuda raksasa pun tinggal kenangan. GGTI juga memiliki 456 kamar dan dilengkapi aula yang mampu menampung lebih dari 3.000 orang, lengkap dengan sarana olah raga, Helipad dan beberapa kamar khusus di bagian ekornya. Gedung yang dibangun pada Agustus 1995 ini awalnya digunakan untuk penginapan atlet sekaligus menumbuhkan semangat garuda bagi para atlet dalam bertanding.

Sejak beroperasi pada tahun 1996, kamar-kamar gedung ini sudah pernah ditempati oleh para tamu dan ekspatriat yang berkantor di sekitar Jabotabek. Mereka adalah para eksekutif dari indusrti-industri yang ada di sekitar kawasan tersebut. Gedung Garuda ini dibangun dengan kucuran dana sekitar Rp 75 miliar. Waktu itu rupiah masih kokoh di angka Rp 2.194/dollar. Waktu itu, Amerika Serikat (AS) maupun Eropa meyakini bahwa Indonesia kelak akan menjadi salah satu naga Asia.
Namun sayangnya, seiring bergesernya waktu bangunan megah tersebut semakin terpuruk dan ditinggal peminatnya. Keberadaannya semakin menyedihkan dan benar-benar menderita. Ilalang mulai menutupi, tembok-temboknya dijadikan coret-coretan dan tempelan pamflet tak beraturan. Kini, gedung garuda itu sudah benar-benar tiada karena telah diratakan dengan tanah. Tragis memang, gedung megah yang bisa menjadi kebanggan bangsa Indonesia tersebut tidak malah mendapat perawatan yang layak namun justru dihancurkan rata dengan tanah.

Share:

Wednesday 15 April 2015

Kisah Aulia Kerjakan UN Sambil Gendong Bayinya

Aulia Mesiya Setiawati, mengerjakan soal Ujian Nasional sambil menggendong bayinya, Fairuz Dirgantara, yang baru lahir 7 hari lalu. Meski sambil menggendong, Aulia masih semangat mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Khusus?

Sorot matanya terus menatap lembaran kertas di depannya yang berisi sekumpulan soal. Tangan kanannya yang berada di atas lembar jawaban sibuk membulatkan satu per satu kolom isian. Namun, sesekali siswi ini menolehkan perhatiannya ke arah makhluk mungil yang sedang digendongnya. Ia tatap baik-baik dan sesekali melemparkan senyum agar sang bayi yang masih kemerahan dan baru lahir itu tidak terganggu saat ibundanya mengerjakan soal-soal uji‎an. Itulah yang dilakukan ‎Aulia Meisya Setiawati, salah satu siswi Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sultan Agung, Desa ‎Pelandakan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/4/2015). Di antara 80 siswa-siswi kejar paket C, Aulia adalah satu-satunya siswi yang mengerjakan ujian sambil menggendong anaknya. Meski lelah dan beberapa kali merasakan kram di bagian tangan kirinya, Aulia terus bertahan dan tetap semangat mengerjakan semua soal ujian. Ia tak menyerah, apalagi ‎merasa malu dan minder dengan teman-temannya.

Di sela waktu istirahat, Aulia mengaku kondisi ini terpaksa dilakukan agar sang buah hati, Fairuz Dirgantara, tetap bersamanya. Dokter melarang Aulia memberikan susu formula, selain air susu ibu (ASI), lantaran Fairuz baru lahir delapan hari lalu, 6 April 2015. "Mau bagaimana lagi Mas, saya gak boleh jauh dari Fairuz. Kalau Fairuz nangis, siapa yang menenangkan. Dia hanya boleh minum ASI saya, gak boleh selain itu," katanya.

Aulia juga mengungkapkan, ia memaksakan diri ikut ujian dengan menggendong Fairuz lantaran tidak ada ujian susulan. Sementara itu, ia benar-benar ingin ujian dan dapat lulus dengan baik. Ijazah tersebut akan dia gunakan untuk mendaftarkan perguruan tinggi. "Saya gak malu, apalagi minder. Saya gak mau tertinggal sama adik saya. Orangtua masih benar-benar mendukung. Habis ini saya mau kuliah," katanya dengan penuh semangat. Meski sempat memilih untuk keluar sekolah sebelumnya, semangat menuntut ilmu Aulia masih benar-benar tinggi.

Agung Apriyanto, Kepala PKBM Sultan Agung, mengakui, sebelum ujian nasional, Aulia serta orangtuanya meminta untuk tetap diizinkan mengikuti ujian. Mereka ingin Aulia dapat lulus dengan baik dan dapat melanjutkan jenjang pendidikannya. "Awalnya tidak tega, Aulia masih terlihat lemah dan kerepotan. Namun, mereka sangat semangat dan kami pun pihak penyelenggara justru mendukung‎ agar cita-cita terwujud," katanya di tengah meninjau ujian. ‎Saat masa pembelajaran pun, kata Agung, Aulia termasuk siswi yang rajin. Ia berusaha selalu datang dan UTS beberapa bulan lalu pun ikut. Aulia terpaksa harus mengikuti UNPK sekarang. Pasalnya, tidak ada jadwal ujian susulan.

Share:

Monday 13 April 2015

Marquez Menangi Race GP Austin 2015 Diikuti Dovi dan Rossi

Race GP Austin 2015 ini tentunya banyak ditunggu, meskipun harus melek tengah malem gan. Ya apalagi kalau bukan duel yang nampaknya menjanjikan dilihat dari posisi start, dimana Marquez, Dovi, Lorenzo, dan Rossi, keempatnya berturut-turut berada di posisi terdepan. Yup balapan sendiri ditunda beberapa menit karena tumpahan air di belokan ke tiga, yang disinyalir bisa mengganggu balapan.

Saat start dimulaiDovi dari posisi 2 langsung ngacir ke posisi 1, diikuti Marquez dan Rossi di posisi 2 dan 3, diblakangnya lagi ada Smith dan Lorenzo. Balapan terus berjalan, Dovi, Marquez, Rossi dan Smith yerus mepet, sementara Lorenzo agak ke belakang. Pada 17 lap to go, Marquez beberapa kali mengovertake Dovi, namun dibalas oleh Dvi, hingga akhirnya di akhir lap tersebut Dovi bisa diovertake, dan giliran Rossi mengancam Dovi yang saat tersebut berada di posisi 2.

Sementar itu Lorenzo digusur dari posisi 4 oleh Ianone. Yup berkali-kali salip menyalip Rossi dan Dovi terjadi, dan pada 14 lap to go, rossi sudah mulai berada di depan Dovi meski Dovi terus memepet. Rossipun nampak mengejar ketertinggalannya dari Marquez yang diam-diam ngacir duluan saat Rossi duel dengan Dovi. Posisi di 13 Lap To Go dari 1-6 adalah Marquez, Rossi, Dovi, Ianone Smith, dan Lorenzo. Pada 11 lap to go, Lorenzo yang start dari posisi 3 lalu terlempar ke posisi 6, mulai menggusur Smith dai posisi 5. Sementara Marquez mulai jauh Meninggalkan Rossi, Dovi, dan Ianone. Wah menarik ni, 3 Italiano berrebut posisi 2. Yup tiga rider ini posisinya sungguh mepet. Rossi asik berduel dengan Dovi, sementara Ianone sedkit ketetran dan di kejar Lorenzo di posisi menyisakan 4 putaran ke finish. Saat 3 putaran lagi, Lorenzo merebut posisi 4 dari Ianone. Di 6 lap to gp, Dovi mengovertake Rossi. Balapanpun dimenangi Marquez, Dovi dan Rossi Berikut hasil selengkapnya:

1 93 M. MARQUEZ 43:47.150
2 4 A. DOVIZIOSO +2.354
3 46 V. ROSSI +3.120
4 99 J. LORENZO +6.682
5 29 A. IANNONE +7.584
6 38 B. SMITH +10.557
7 35 C. CRUTCHLOW +16.967
8 41 A. ESPARGARO +19.025
9 25 M. VIÑALES +-1:28.468
10 9 D. PETRUCCI +-1:26.669

Dengan hasil ini timbul satu prtanyaan, bahwa Jarak Marquez dalam hal ini Honda terlalu jauh dengan kelompok ke dua, yakni Rider Ducati dan Yamaha, maka sangat memungkinkan pada race yang akan datang, bila Marquez tidak bermasalah, akan sulit merebut posisi 1 selain Marquez? Betulkan, Kita buktikan di race berikutnya gan. Rossi sendiri usai race masih mengakui ada sedikit kesulitan pada ban depannya sehingga sulit mengejar Marquez dan disalip Dovi, sehingga hanya mendapatkan podium 3. Namun begitu Rossi masih optimis, karena dia kni masih di puncak klasmen

Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook