yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Tuesday 23 December 2014

Arya Bima segel Gereja Yasmin, Jemaat gereja tetap ingin rayakan di tempat itu

Juru bicara Gereja Kristen Indonesia Yasmin Bona Sigalingging menyayangkan sikap Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menyegel permanen bangunan Gereja di lingkungan perumahan Taman Yasmin, Kota Bogor itu. Padahal, kata dia, Mahkamah Agung dan Ombudsman sudah memerintahkan agar pembangunan gereja diteruskan.
"Kalau Bima tak melakukan itu, berarti dia melawan hukum," kata Bona saat dihubungi, Selasa, 23 Desember 2014.

Menurut Bona, Bima adalah sosok pemuda dengan rekam jejak pluralisme yang tinggi. Bima adalah alumnus Universitas Katolik Parahyangan dan pernah menjadi pengajar di Universitas Paramadina. "Sehingga, ekspektasi masyarakat Kota Bogor terhadap Bima Arya tinggi," kata Bona.
Pada 25 Desember pagi nanti, jemaat GKI Yasmin akan tetap merayakan Natal di gereja tersebut. "Saat itu adalah pertaruhan bagi Bima. Kita akan lihat siapa dia sebenarnya," katanya. "Apakah Bima pendukung UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika atau sama saja dengan wali kota sebelum dia."

Sebelumnya, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan nomor 127/PK/TUN/2009 pada 9 Desember 2009 memenangkan GKI Yasmin terkait dengan izin mendirikan bangunan(IMB).

Namun, saat itu Wali Kota Bogor justru menerbitkan Surat Keputusan Nomor 645.45-137 Tahun 2011 tentang Pencabutan IMB GKI Yasmin pada 11 Maret 2011. Alasan Wali Kota Bogor tidak mau mematuhi putusan MA tersebut karena adanya pemalsuan tanda tangan oleh Munir Karta, yang kala itu menjabat sebagai ketua RT.

Ombudsman pun mengeluarkan rekomendasi dengan nomor 0011/REK/0259.2010/BS-15/VII/2011 pada 8 Juli 2011. Berisi pencabutan keputusan Wali Kota Bogor tentang IMB GKI Yasmin.
MUHAMMAD MUHYIDDIN

Share:

Monday 22 December 2014

Perilaku Ahok atau Zang Wan Xie alias Basuki Indra

Perilaku Ahok atau Zang Wan Xie alias Basuki Indra (nama pertama sebelum diganti karena terlibat kasus pidana penambangan liar di Polda Babel) atau dikenal dengan nama baru Basuki Tjahja Purnama yang bebas berbuat sesuka hati, melanggar banyak aturan, mencaci-maki, dan menghujat berbagai kalangan, mulai dari ormas Islam seperti Muhammadiyah, etnis Betawi, hingga terakhir menghina seluruh pejabat DKI Jakarta sebagai pejabat munafik dan bajingan, dapat terus dilakukannya disebabkan adanya kekuatan besar yang melindungi Wakil Gubernur DKI Jakarta itu. “Sama seperti Jokowi, Ahok juga proxy konspirasi global dan mafia Cina,” ungkap Raden Nuh, panelis pada diskusi “Mencari Gubernur Jakarta Terbaik” di Hotel Luwansa, Kuningan Jakarta Selatan.
Manuver-manuver Ahok termasuk pernyataannya yang selalu kontraproduktif dan destruktif, lanjut Raden, lebih ditujukan untuk pengalihan isu tertentu, seperti kegagalan Jokowi-Ahok memimpin Jakarta. Demikian juga, perseteruan Ahok dengan Partai Gerindra, menurut Raden, lebih ditujukan untuk pengalihan isu korupsi bus TransJakarta, yang keterlibatan Jokowi begitu nyata dan tinggal selangkah lagi ditetapkan sebagai tersangka. “Hati-hati, jangan terseret isu Ahok versus Gerindra,” ujar Raden.
Pengunduran diri Ahok dari Partai Gerindra pun ternyata tidak serta-merta meredakan ketegangan akibat perseteruan Ahok dengan Gerindra. Ahok yang kini sudah menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta mengatakan dirinya punya alasan tersendiri untuk keluar dari Partai Gerindra, tanpa berdialog terlebih dulu dengan Prabowo Subianto selaku pendiri dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ataupun dengan elite Gerindra yang lain.
Menurut Ahok, perbedaan pandangan antara dia dan Gerindra sudah terlalu jauh sehingga tidak bisa diselesaikan dengan dialog. Ia memprediksi, jika tak mengundurkan diri, cepat atau lambat, Gerindra pasti akan memberhentikan dirinya. “Kalau saya datang dulu ke sana, padahal orang sudah ngotot mau ‘bagi-bagi kue’ kepala daerah, saya mau berargumentasi sampai dower pun enggak akan diterima. Kalau saya datang duluan, sudah tidak bisa ketemu dan mereka tidak bisa yakinkan saya untuk tidak mundur karena mereka akan pecat saya kan,” katanya di Balaikota Jakarta, Jumat 12 September 2014.
Alasan Ahok menolak bertemu para petinggi Gerindra karena ada permintaan “bagi-bagi kue” dipatahkan oleh Raden Nuh, yang dihubungi dalam kesempatan berbeda, Jumat 12 September 2014. Raden menuding Ahok telah memutar balik fakta. Karena, kata Raden, selama menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahok banyak melakukan penyimpangan dan korupsi yang merugikan negara.
“Ahok terbukti KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dengan menyetujui penunjukan PT Ortus milik Edward Suryadjaja sebagaipemenang dan pelaksana proyek MRT Jakarta. Ahok pernah menunjuk langsung tanpa lelang PT Astek sebagai konsultan Jamkesda. Lebih parah lagi, Ahok menunjuk kontraktor-kontraktor Cina sebagai pelaksana berbagai proyek di Jakarta, terutama Jakarta Water Front City,” ungkap Raden Nuh, yang juga dikenal luas sebagai mantan pencetus akun Twitter antikorupsi Triomacan2000 (yang kini bernama @TM2000Back).
Mantan aktivis mahasiswa awal 1990-an itu menambahkan, penunjukan PT Ortus milik Edward Suryadjaja sebagai pemenang proyek MRT tak lain karena Edward adalah donatur dan sponsor Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu. “Sampai hari ini, Ahok bisa lolos dari jeratan hukum karena ada kekuatan besar di belakangnya melindungi,” ujar Raden.
Akan halnya penunjukan perusahaan-perusahaan asing asal Cina untuk mengerjakan proyek raksasa Jakarta Water Front City bernilai ratusan triliun rupiah itu membuktikan Ahok tak lebih dari kacung agen pemerintah RRC James Riady, tambah Raden.
Meski demikian, kata Raden lagi, Ahok menganggap keputusan yang ia ambil sudah tepat karena sudah dipertimbangkan secara matang. Ahok menegaskan, ia bukan politisi “kemarin sore” yang gampang dibohongi. “Sebelum mereka mengatakan pecat, gue udah mengundurkan diri dulu. Makanya, saya juga enggak terlalu bodoh, kok. Saya sudah 11 tahun di dunia politik. Jadi, sudah banyak pengalaman,” ujar Ahok.
Menurut Raden, pengunduran diri Ahok sebagai kader merupakan berkah untuk Partai Gerindra karena kerugian atau rusaknya citra Gerindra akibat sikap dan perilaku Ahok yang mirip preman pasar dan kriminal selama menjabat Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Sejak awal menjabat Wakil Gubernur Jakarta, Ahok lebih banyak mendatangkan mudarat, tidak hanya bagi Gerindra, tapi juga bagi rakyat Jakarta dan Indonesia,” ungkap Raden.

sumber : Kabarnet.id

Share:

Soal Toleransi, Felix Siauw: Urusan dengan Non-Muslim Kebablasan, Umat Islam?

Ustadz yg juga seorang mualaf, Felix Siauw, memberikan taushiyahnya dengan mengangkat tema "Life Is Choice" dalam diskusi mingguan
JAKARTA--Menjelang Hari Raya Natal dan TahunBaru, sebagianmasyarakat mulai membicarakan ucapan selamat. Sebagian kalangan menilai bolehdan yang lain melarang.
Ustaz Felix Siauwmengatakan dalam Islam, toleransi memiliki dasar dan batasan tertentu. Menurutnya, umat Muslim hanya cukup menghargai tanpa harus mengucapkan ataupun ikut meramaikannya dengan mengunakan atribut-atribut tertentu.
"Dalam Islam, toleransi memiliki dasar dan batasan, bukan berarti tidak mengucapkan kita tidak melakukan toleransi, itu pandangan yang salah," kata ustaz Felix Siauwkepada ROL,Kamis (18/12).
Ustaz Felix menambahkan,aturan tersebut sudah dijelaskan dalam surat Al-Kafirun. Menurutnya, umat Muslim tidak usahserta merta mengikuti perayaan hari raya agama lain. "Tidak perlu terlibat, apalagi merayakan dan meyakininya, kita harus dapat menjaga akidah keislaman kita," ujar Ustaz Felix.
Ustaz Felix juga sempat menuliskan dalam akun twiter resminya mengenai toleransi antar umat beragama. "Memang aneh,toleransi mati-matian ketika berurusan dengan non-Muslim, sampai-sampai kebablasan | tapi dengan Muslim? mati-matian memaksa," tulis Ustaz Felix dalam twitter resminya.

sumber : Republika

Share:

Kakek Misterius Getarkan Hati Penumpang Kereta

Ini kisah tentang pasangan tua yang menumpang kereta dari Stasiun Jakarta Kota. Pasanganini duduk di bangku, berbagi dengan penumpang lain dalam gerbong yang melaju ke arah Depok itu.
Namun,ada yang sangat mengganggu. Kakek dan nenek yang tak diketahui namanya ini sungguh berbau. Sehingga,menilik dari pakaian yang kumal dan bauyang menyengat itu, penumpang lain mengira pasangan ini adalah pengemis.
Saking baunya, banyak penumpang tak tahan duduk di dekatnya. Bahkan ada perempuan yang semula duduk di samping mereka keluar gerbong dan muntah sejadi-jadinya.
Lantas,masuklah pemuda berdandan necis. Pemuda itu duduk di sebelah pasangan lanjut usia itu. Seolah tak terganggu dengan bau, pemuda itu terlibat obrolan panjang dengan sang kakek. Sementara kereta perlahan bergerak meninggalkan Stasiun Kota.
Dari percakapan itu, pemuda ini tahu bahwa kakek dan nenek ini akan turun di Stasiun Gondangdia. Sehingga,saat dekat stasiun itu, pemuda itu merogoh saku. Mengeluarkan selembar uang Rp 100 ribu dan mengulurkannya ke kakek itu.
“Pak, saya punya sedikit rezeki buat Bapak dan Ibu, mungkin bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Bapak dan Ibu beberapa hari ke depan,” demikian kata pemuda itu.
Kakek itu hanya terdiam. Sesaat kemudian, bibir keriputnya mengeluarkan penolakan halus. Sebuah jawabanyang menggetarkan hati penumpang di gerbong itu.
“Sungguh agamaku melarangku menjadi seorang pengemis yang menengadahkan tangan menunggu bantuan uang dari si tuan kaya raya, kuyakin Tuhanku Maha Kaya, sangat kaya,” kata kakek itu.
“Saya tahu niat Ananda adalahuntuk membantu kami, dan sungguh saya yakin bahwa Allahlah yang telah mengirimmu kepada kami. Namunmohon maaf.......”
Jawaban itu membuat orang-orang di sampingnya terperangah. Kemudian bapak itu pun melangkahkan kakinya turun ke Stasiun Gondangdia bersama istrinya.

Sumber : Dream.co.id

Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook