yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Wednesday 21 May 2014

Tips Lolos Psikotest di Astra Honda Motor, IGP, ASKI




Phsicology Test/Tes Psikologi atau psikotes/psikotest sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Keunikan dari tes ini adalah pada “ketidakpastiannya”. Mengapa? Karena faktor ini dapat memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang.
Sebagai contoh, seseorang lulusan perguruan tinggi terbaik di negeri ini dengan IPK : 3 koma dan berpengalaman sebagai asisten dosen, tidak dapat lolos dari lobang jarum ujian psikotes sehingga akhirnya harus berwirausaha karena belum pernah mampu melewati psikotes untuk diterima bekerja di sebuah perusahaan. Memang ini ironi, namun ini fakta. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Penulis juga pernah menghadapi hal serupa, untuk kemudian harus bangkit melalui proses “learning by doing”. Penulis bukan seorang psikiater maupun phsicology tester, namun beberapa tips yang akan di-share berikut ini, berdasarkan pengalaman penulis ketika menghadapi psikotes, diharapkan mampu membantu mengurangi kegagalan psikotes Anda:
1. Tes Logika Aritmatika. Tes ini terdiri atas deret angka. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.
Tipsnya:
  • jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat.
  • Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.
  • Anda bisa melatih kemampuan anda ini dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret hitung/deret ukur.
Contoh:
- 16 8 4 2 1 1/2 … …
- 45 15 18 6 9 3 … …
2. Tes Logika Penalaran. Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Yang ingin diukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola anda tersebut:
Tipsnya: konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.
Contoh:
LOGIKA
3. Analog Verbal Test. Tes ini terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali penulis menghadapi tes in, soal yang diberikan relatif sama.
Contoh:
- wanita : kebaya = pria :
- a. sepatu b. baju c. topi d. jas
- kubus : pyramid = empat persegi :
- a. peti b. mesir c. pentagon d. segitiga
4. Kraeplien/Pauli. Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Yang diukur dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Tipsnya :
  • Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini selainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reloadketika ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan waktu 5-10 detik.
  • Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.
  • Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk memutuskan dan itu berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak alami.
  • Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplein adalah konsentrasi. Terkadang anda akan merasa blankpadapertengahan tes, namun anda harus bisa bangkit & fokus lagi pada tes. Untuk itu kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan tidak begadang dan sarapan dahulu sebelum berangkat tes karena model tes ini sangat menyedot energi anda.
5. Wartegg Test. Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentukan-bentukan tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Anda akan diminta menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah anda buat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah menurut anda. Yang diukur dalam tes ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek. Contoh:
WARTEGG_TEST
Tipsnya adalah:
  • Urutan menggambar sebaiknya anda buat kombinasi antara sesuai nomor dan acak. Misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena apabila anda menggambar berdasarkan urutan 1,2,3,4,5,6,7,8 anda dipandang HRD sebagai orang yang kaku/konservatif sedangkan apabila anda menggambar secara acak misalnya 5,7,6,8,3,2,4,1 anda akan dipandang HRD sebagai orang yang terlalu kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.
  • Kalau anda bergender lelaki jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah digunakan penulis untuk melewati tahap psikotes ini:
JAWABAN_WARTEGG_TEST
6. Draw A Man Test (DAM). Tes ini mengharuskan anda untuk menggambar sesorang, unuk kemudian anda deskripsikan usia, jenis kelamin dan aktifitas orang tersebut. Tes ini dipergunakan untuk mengatahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.
Tipsnya:
  • Gambarlah orang tersebut secara utuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detil muka seperti mata, hidung, mulut dan telinga.
  • Gambarlah orang tersebut dalam keadaan sedang melakukan aktifitas, misalnya pak tani sedang membawa cangkul, eksekutif muda sedang menenteng koper dsb.
7. Army Alpha Intelegence Test. Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap Anda dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.
Tipsnya : konsentrasilah kepada apa yang dikatakan narator, karena narator tidak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas. Sabar, jangan terburu menjawab, sebelum narator selesai memberikan instruksi.
Contoh:
Narator akan mediktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:
ARMY_ALPHA_INTELEGENCE
8. Menggambar Pohon. Tes ini terdiri atas tugas untuk menggambar pohon dengan kriteria : berkambium (dicotyl), bercabang dan berbuah. Sehingga tidak diperbolehkan kepada anda menggambar pohon jenis bambu, pisang, semak belukar ataupun jenis tanaman monocotyl lainnya.
Tipsnya :
  • Pada setiap tes menggambar pohon yang pernah dilalui, penulis selalu menggambar pohon nangka. Karena pohon tersebut mewakili jenis tanaman dicotyl / berkambium.
  • Walaupun anda tidak begitu pandai dalam hal menggambar, usahakan menggambar secara detil dan rinci setiap komponen dari pohon tersebut seperti tangkai, bentuk daun, kerapatan daun, buah, akar bahkan alur pohon.
  • Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon tersebut, pelajari karakter jenis pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambar anda dengan mengacu pada foto tersebut.
9. Edwards Personal Preference Schedule (EPPS). Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang.
  • Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisi anda, setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga apabila jawaban anda tidak sinkron, hal ini akan merugikan Anda. Kejujuran anda terkait dengan cerminan kesesuaian diri anda terhadap lowongan pekerjaan yang anda lamar.
  • Secara keseluruhan, tes EPPS ini memang paling sulit untuk di-adjustment (diakali), namun setidaknya ada beberapa pertanyaan yang bisa di-adjustment untuk disesuaikan dengan lowongan pekerjaan yang anda pilihan. Misalnya ketika anda melamar menjadi pegawai Bank, pilihlah jawaban-jawaban yang mencerminkan kejujuran, keteraturan, kedisiplinan dan mampu bekerja dalam teamwork.
  • Karena sulitnya proses adjusment tehadap tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki diri (self improvement) anda dalam segala hal, setup diri anda menjadi seakan-akan seseorang profesional dalam setiap tingkah laku keseharian anda seperti: jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif diri anda, akan tertuang tanpa anda sadari dalam hasil tes.
Contoh Soalnya:
- A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi
- B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki
- A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain
- B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban
10. Learning By Doing. Pengalaman memang guru yang paling baik. Lakukan perbaikan-perbaikan secara continue baik terhadap diri anda maupun terhadap kemampuan anda, di setiap psikotes yang anda hadapi. Misalnya seperti : melatih diri terhadap kesalahan/kesulitan yang dihadapi pada psikotes sebelumnya, membaca kembali materi psikotes secara keseluruhan semalam sebelum menghadapi psikotes (refreshment) dan mempersiapkan fisik sebaik-baiknya karena pada dasarnya psikotes akan selalu Anda kerjakan dalam keadaan tegang dan tekanan. Karena dengan mekanisme tersebut, psikotes bukan meruapakan momok yang harus anda hindari, namun anda akan lambat laun berteman dan akrab dengan psikotes.

Share:

Tugas Pekerjaan Staff IT

Deskripsi Pekerjaan: IT Staff
Job Description/Deskripsi Pekerjaan: IT Staff

Deskripsi Kerja: IT Staff adalah istilah dalam bahasa Inggris untuk pekerjaan staf IT (Teknologi Informasi). Tugas utama seorang IT staff adalah merawat software/hardware/komputer yang ada di perusahaan, melakukan perbaikan jika ada yang rusak, memastikan semua hardware dan komputer berfungsi optimal, mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem IT, dan lain-lain. Seorang IT staff yang baik harus mampu menangani seluruh permasalahan software/hardware/ komputer yang ada di perusahaan.

Kualifikasi Kunci: Lulusan D3 atau S1 Teknik Informatika atau Ilmu Komputer, menguasai komputer baik hardware maupun software dan Internet, kreatif, mampu berbahasa Inggris, cekatan dan teliti.

Profesi Sejenis: Staf IT, Help-Desk OfficerSystem Administrator, Network Administrator.


  1. Tugas utama seorang system administrator adalah merawat software dan hardware yang ada di sistem sebuah perusahaan, melakukan perbaikan jika ada yang rusak, memastikan sistem, ... Seorang system administrator yang baik harus mampu menangani seluruh permasalahan software dan hardware yang ada di perusahaan.
  2. Tugas utama seorang Programmer adalah merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembuatan software komputer untuk perusahaan atau individu. Seorang Programmer yang baik harus mampu membuat software yang fungsional sesuai dengan kebutuhan serta permintaan konsumennya. Seorang Programmer juga harus menguasai segala aspek mengenai software dan hardware komputer.
  3. Tugas utama seorang help desk officer adalah merawat hardware/komputer yang ada di perusahaan, melakukan perbaikan jika ada yang rusak, memastikan semua hardware dan komputer berfungsi optimal, dan lain-lain. Seorang help desk officer yang baik harus mampu menangani seluruh permasalahan hardware/komputer yang ada di perusahaan.
  4. Tugas utama seorang IT staff adalah merawat software/hardware/komputer yang ada di perusahaan, melakukan perbaikan jika ada yang rusak, memastikan semua hardware dan komputer berfungsi optimal, mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem IT, dan lain-lain. Seorang IT staff yang baik harus mampu menangani seluruh permasalahan software/hardware/ komputer yang ada di perusahaan.

TIPS IT :

  • MEMANTAU APLIKASI 
Memantau aplikasi bisa juga dilakukan dengan bantuan dokter. Windows memiliki seorang dokter. Namanya Dr.Watson  setiapkali terjadi error  dalam system, maka ia akan mendeteksi dan mendatanya. Dokter ini bisa dipanggil dengan membuka boks Run (klik[start]>[Run]), lalu ketik drwtsn32 pada kotak isisan yang ada, dan akhiri dengan klik [ok].
Watching application
Application Memanatau can is also done constructively doctor. Windows have a doctor. Its name of Dr.Watson Setiapkali happened error in system, hence he will detect and data  it. This doctor can be called by opening box of Run ( klik[start]>[Run]), last type drwtsn32 at box of isisan existing, and terminate with click  ok.
  • MENYINGKIRKAN FILE YANG TIDAK PERLU
Cookies dan file2 temporary yang terlalu banyak dan tidak berguna bisa menghambat kerja PC untuk itu alangkah baiknya bila kita hapus dari PC kita kila ingin kerja PC kita tetap nyaman sebab file2 ini akan membuat ruangan hardisk makin sempit.
Untuk malakukannya kita bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh windows yaitu dengan disk cleanup. Tapi bila kita kurang puas kita bisa membersihkan PC kita dari file2 sampah itu dengan utility gratisan yang cukup handal dan memiliki fitur komplet yaitu SBMAV Diskcleaner Lite (www.sbmav.com)
Install programnya, setelah di install aplikasi ini akan secar otomatis memindai file2 sampah yang tidak ber guna di pc kita. Setelah file sampah terdata kamu bisa cek detail filenya. Kemudian hapus file2 itu dari pc. File2 di flash drive yang tidak ter pakaipun bisa itelusuri.
  • CARA MELIHAT JEROAN PC
Pc dapat berjalan dan bekerja tentunya mempunyai komponen yang membantunya, ingin tahu apa saja yang ada dalam PC, buka aja casingnya tentu kamu akan melihat berbagai hardware tertancap disana mulai mainboard,ram, hardisk dll. Tapi bukan itu yang kita maksud. Yang kita ingin tunjukkan adalah bagaiman kita melihat system information yang ada pada PC, sehingga pC itu bisa bekerja sekaligus kita bisa mengontrolnya.agar kinerja pC kita tetep baik dan cepat.
Kamu bisa manfaatin software gratisan yang bis akamu ambil di internet misalnya aplikasi WIN AUDIT.EXE, kam bisa ambil aplikasi ini diWWW.pxserver.com , ini bener-bener gratis kok.alternatif lainnya yang bisa kamu pakai antara lain :
  1. Belarc Advisor www.belarc.com
  2. CPUMon www.den4b.com
  3. CPU-Z www.cpuid.com
  4. SIW www.gtopala.com
Ok selamat  mencoba
Share:

Bercak Darah di Baju Prabowo Saat Mendaftar ke KPU

Petugas keamanan yang melakukan pengawalan juga mengalami luka-luka.

Oleh :
Prabowo Subianto saat mendaftarkan diri ke KPU
Prabowo Subianto saat mendaftarkan diri ke KPU (VIVAnews/Muhamad Solihin)
Banyaknya simpatisan yang turut hadir dalam pendaftaran Capres Prabowo - Hatta membuat sejumlah fasilitas di Gedung KPU, Jakarta mengalami kerusakan. Sejumlah petugas keamanan yang melakukan pengawalan juga mengalami luka-luka.

Dari pantauan VIVAnews di klinik KPU, ada enam orang yang mengalami luka-luka karena terkena pecahan kaca pintu lobby kantor KPU. Tiga orang adalah anggota polisi dan tiga lainnya adalah warga.

Darah yang keluar dari luka petugas yang melakukan pengawalan juga menempel di lengan dan sekitar saku kanan Prabowo. Tidak hanya Prabowo, bercak darah juga menempel di bagian lengan kanan baju Anis Matta yang juga berwarna putih. Sesaat sebelum menandatangani berkas pendaftaran, Ketua Umum Partai Gokar, Aburizal Bakrie, sempat menunjukan bercak darah di baju Prabowo.

Selain petugas, warga yang ikut mengawal pasangan Prabowo dan Hatta untuk mendaftarkan diri ke KPU juga mengalami luka-luka. Bahkan ada baju yang dikenakan simpatisan robek. Namun, kecelakaan ini bisa diantisipasi setelah simpatisan yang merangsek diperkanankan untuk masuk.

Warga juga memenuhi tenda yang disediakan panitia di depan Gedung KPU. Sedangkan simpatisan yang berada di Jalan Imam Bonjol berorasi dan menerikan semangat untuk Prabowo dan Hatta agar bisa memimpin Indonesia ke depan.

Selain itu, ribuan massa simpatisan juga turut meneriak-neriakan nama Prabowo sebagai presiden pilihan rakyat. Saat keluar, Prabowo-Hatta dikawal dengan ketat. Keduanya lalu naik di atas kap mobil putih yang membawanya keluar dari Gedung KPU. (umi)
Share:

Monday 19 May 2014

Motivasi Nick Vujicic

Assalamualaikum sobat blogger,alhamdulillah bisa update lagi. Bagi kalian para pendengar motivasi-motivasi hidup, pasti tidak heran lagi dengan pria dari Autralia yang bernama Nick Vujicic.

Nick Vujicic lahir pada 4 desember 1982 di australia, Nick Vujicic tidak seperti para motivator lainnya, beliau lahir tidak mempunyai kaki dan tangan karena caa*t.

Nah, berikut adalah kata kata mutiara motivasi dari Nick Vujicic lengkap dengan bahas inggris, silahkan di baca


"Jika saya gagal, saya mencoba lagi, dan lagi, dan lagi. Jika ANDA gagal, Anda akan mencoba lagi? Jiwa manusia dapat menangani jauh lebih buruk dari yang kita sadari. Itu penting BAGAIMANA Anda akan FINISH. Apakah Anda akan menyelesaikan kuat? "- Nick Vujicic

“If I fail, I try again, and again, and again. If YOU fail, are you going to try again? The human spirit can handle much worse than we realize. It matters HOW you are going to FINISH. Are you going to finish strong?”
― Nick Vujicic

"Jika Anda tidak bisa mendapatkan keajaiban, menjadi satu."- Nick Vujicic, Hidup Tanpa Batas

“If you can't get a miracle, become one.”
― Nick Vujicic, Life Without Limit

"Ini adalah kebohongan untuk berpikir Anda tidak cukup baik. Itu bohong untuk berpikir Anda tidak berarti apa-apa. "- Nick Vujicic



“It's a lie to think you're not good enough. It's a lie to think you're not worth anything.”
― Nick Vujicic


"Saya pernah bertemu orang yang pahit yang bersyukur. Atau orang yang bersyukur pahit. "- Nick Vujicic


“I never met a bitter person who was thankful. Or a thankful person who was bitter.”
― Nick Vujicic

"Hidup ini bukan tentang memiliki, itu tentang menjadi. Anda bisa mengelilingi diri Anda dengan semua bisa dibeli dengan uang itu, dan Anda akan tetap sebagai sengsara sebagai manusia bisa. Saya tahu orang-orang dengan tubuh yang sempurna yang tidak memiliki setengah kebahagiaan yang saya temukan. Pada perjalanan saya, saya telah melihat sukacita di daerah kumuh Mumbai dan panti asuhan di Afrika daripada di masyarakat gated kaya dan pada luas perkebunan bernilai jutaan dolar. Mengapa demikian? Anda akan menemukan kepuasan ketika bakat dan gairah yang benar-benar terlibat, dengan kekuatan penuh. Mengakui instan kepuasan diri sendiri apa adanya. Jangan tergoda untuk merebut benda-benda seperti rumah yang sempurna, pakaian keren atau mobil terpanas. Jika saya hanya punya X, saya akan senang sindrom adalah delusi massal. Ketika Anda mencari kebahagiaan dalam obyek belaka, mereka tidak pernah cukup. Lihatlah di sekitar. Melihat ke dalam. "- Nick Vujicic





“Life isn't about having, it's about being. You could surround yourself with all that money can buy, and you'd still be as miserable as a human can be. I know people with perfect bodies who don't have half the happiness I've found. On my journeys I've seen more joy in the slums of Mumbai and the orphanages of Africa than in wealthy gated communities and on sprawling estates worth millions. Why is that? You'll find contentment when your talents and passion are completely engaged, in full force. Recognise instant self-gratification for what it is. Resist the temptation to grab for material objects like the perfect house, the coolest clothes or the hottest car. The if I just had X, I would be happy syndrome is a mass delusion. When you look for happiness in mere objects, they are never enough. Look around. Look within.”
― Nick Vujicic


"Dalam hidup Anda memiliki pilihan: Pahit atau lebih baik? Pilih baik, lupakan pahit. "- Nick Vujicic



“In life you have a choice: Bitter or Better? Choose better, forget bitter.”
― Nick Vujicic


"Tantangan dalam hidup kita ada untuk MEMPERKUAT keyakinan kita. Mereka tidak ada untuk menjalankan kami berakhir. "- Nick Vujicic


“The challenges in our lives are there to STRENGTHEN our CONVICTIONS. They are NOT there to run us over.”
― Nick Vujicic


"Kita tidak bisa, dan kita tidak boleh, bandingkan penderitaan. Kami datang bersama-sama sebagai keluarga Allah, bergandengan tangan. Dan kemudian bersama-sama datang dan berdiri di atas janji-janji Allah, mengetahui bahwa tidak peduli siapa Anda, tidak peduli apa yang Anda akan melalui, bahwa Tuhan tahu itu, Dia bersama kamu, Dia akan menarik Anda melalui. "- Nick Vujicic




“We can't, and we should not, compare sufferings. We come together as a family of God, hand in hand. And then together coming and standing upon the promises of God, knowing that no matter who you are, no matter what you're going through, that God knows it, He is with you, He is going to pull you through.”― Nick Vujicic

Hidup tanpa anggota badan? Atau hidup tanpa batas? "- Nick Vujicic


Life without limbs? Or life without limits?”― Nick Vujicic

"Jika saya gagal, saya mencoba lagi, dan lagi, dan lagi"- Nick Vujicic


“If I fail, I try again, and again, and again”
― Nick Vujicic


"Saya mendorong Anda untuk menerima bahwa Anda mungkin tidak dapat melihat jalan sekarang, tapi itu tidak berarti itu tidak ada."- Nick Vujicic, Hidup Tanpa Batas


“I encourage you to accept that you may not be able to see a path right now, but that doesn't mean it's not there.”
― Nick Vujicic, Life Without Limits
 
Demikian mengenai Kata Kata Mutiara Motivasi Nick Vujicic,semoga dapat bermanfaat buat kalian semuanya,wassalamualaiku sobat blogger.
Share:

SIAPA SISWI PENULIS SURAT "TANTANGAN UNTUK MENDIKBUD"?

Saya pernah memposting surat untuk Mendikbud yang berisi jeritan hati siswi kelas 3 SMA yang baru saja mengikuti UN 2014.  Di postingan ini saya tidak akan membahas mengenai polemik ujian nasional, melainkan siapa sosok penulis surat ini.

Membaca ratusan komentar dari postingan tersebut, saya berkesimpulan sebagian besar dari mereka baru mengetahui masalah surat tersebut dan sangat berharap surat tersebut sampai di Mendikbud. Padahal, di SATU JAM LEBIH DEKAT BERSAMA MUH. NUH yang saya tidak tahu kapan tanggal tayangnya , beliau telah memberi feedback yang menurut saya amat sangat mencengangkan mengenai surat tersebut.Penasaran bagaimana komentar beliau? Klik di sini

Surat tersebut awalnya saya baca di home facebook saya yang dishare ama temen fb. Setelah klik link nya . Ternyata penulisnya bernama Nurmillaty Abadiah. Siapa sosok anak kelas 3 SMA yang karena tulisannya yg saya repost di blog ini membuat traffic blog saya meningkat tajam dari bulan sebelumnya?



Gadis ini mempunyai nama lengkap Nurmillaty Abadiah, dia tinggal di rumah orang tuanya di kawasan Karangrejo Surabaya. Nurmillaty adalah siswi SMU Khadijah di kawasan Surabaya. 
 
dia juga sering mengikuti olimpiade-olimpiade MIPA dan tak jarang mendapatkan juara. Anak seorang dosen ini mempunyai hobi membaca, dan sering jika diberi suatu hadiah ia lebih memilih dihadiahi sebuah buku.
Share:

MENDIKBUD DITANTANG SISWI SMA

Dilematika Unas: Saat Nilai Salah Bicara

oleh: Nurmillaty Abadiah

 

Sebuah surat terbuka, untuk Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat,
di tempat.

16. Mencontek adalah sebuah perbuatan…

a. terpaksa

b. terpuji

c. tercela

d. terbiasa



Ardi berhenti di soal nomor enam belas itu, salah satu soal ulangan Budi Pekerti semasa dia kelas 2 SD dulu. Ia tertegun, dan hatinya berdenyut perih saat dilihatnya sebuah coretan menyilang pilihan jawaban C. Coretan tebal, panjang, ciri khas si Ardi kecil yang menjawab nomor itu tanpa ragu, melainkan dengan penuh keyakinan…



Handphonenya berdering pelan, sebuah SMS masuk. Ardi membukanya, dan ia menghela nafas dalam-dalam begitu membaca isinya.



Jadi gimana Di, ikutan pakai ‘itu’ nggak?



Barangkali bukan kebetulan Ardi menemukan soal-soal ulangan SD-nya saat ia mau mencari buku-buku lamanya, barangkali bukan kebetulan Ardi membaca soal nomor enam belas dan jawaban polosnya itu, sebab denyut perih di hatinya baru mereda setelah ia mengirim sebaris kalimat yakin…



Nggak, Jo, aku mau jujur aja.



Sebuah balasan pahit mampir selang beberapa detik setelahnya,



Ah, cemen kamu.



Tapi tidak, Ardi tak goyah. Ia mengulum senyum dan batinnya berbisik pelan, salah, Jo. 



Jujur itu keren.






UNAS. Sebuah jadwal tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah untuk mengevaluasi hasil belajar siswa selama tahun-tahun sebelumnya. Sebuah penentu kelayakan seorang siswa untuk lulus dari jenjang pendidikan yang sudah dia jalani atau tidak. UNAS sudah sejak lama ada, meliputi berbagai tingkat pendidikan, mulai dari SD, SMP, sampai yang terakhir, yakni SMA. Sudah sejak lama pula UNAS menuai pro dan kontra, yang mana rupanya kontra itu belakangan ini berhasil 'memaksa' pemerintah untuk menghapuskan UNAS di tingkatan SD. Sedang untuk tingkat SMP dan SMA, kemungkinan itu masih harus menunggu.


Tiap kali UNAS akan digelar, seluruh elemen masyarakat ikut tertarik ke dalam pusaran perbincangannya. Perdebatan tentang perlu-tidaknya diadakan UNAS tak pernah absen dari obrolan ringan di warung kopi, dan acara-acara yang mengklaim ingin memotivasi para peserta UNAS pun bermunculan di berbagai channel televisi. Di sela-sela program motivasi itu, jikalau ada sesi tanya-jawab, hampir bisa dipastikan akan ada seorang partisipan yang melempar tanya:


"Bagaimana dengan kecurangan UNAS?"


Ah, ya, UNAS memang belum pernah lepas dari ketidakjujuran.


Sekarang, jangan marah jika saya bilang bahwa UNAS identik dengan kecurangan. Sebab jika tidak, pertanyaan itu tidak akan terlalu sering terdengar. Tapi nyatanya, semakin lama pertanyaan itu semakin berdengung di tiap sudut daerah yang punya lembaga pendidikan; dan tahukah apa yang menyedihkan? Yang paling menyedihkan adalah saat lembaga-lembaga pendidikan itu, tempat kita belajar mengeja kalimat 'kejujuran adalah kunci kesuksesan' itu, hanya mampu tersenyum tipis dan menahan kata di depan berita-berita ketidakjujuran yang simpang-siur di berbagai media.


UNAS dengan segala problematika dan dilematika yang dibawanya memang tak pernah habis untuk dikupas, dan sayangnya ia tak pernah bosan pula menemui jalan buntu. Dari tahun ke tahun selalu ada laporan tentang kecurangan, tetapi ironisnya setiap tahun itu pula pemerintah tetap tersenyum dan mengabarkan dengan bahagia bahwa 'UNAS tahun ini mengalami peningkatan, kelulusan tahun ini mengalami kenaikan, rata-rata tahun ini mengalami kemajuan', dan hal-hal indah lainnya. Dulu, saat saya belum menginjak kelas tiga, saya berpikir bahwa grafik itu benar adanya dan saya pun terkagum-kagum oleh peningkatan pendidikan yang dialami oleh generasi muda Indonesia.


Tetapi sekarang, sebagai pelajar yang baru saja menjalani UNAS... dengan berat hati saya mengaku bahwa saya tidak bisa lagi percaya pada dongeng-dongeng itu. Sebagai pelajar yang baru saja menjalani UNAS, saya justru punya banyak pertanyaan yang saya pendam dalam hati saya. Banyak beban pikiran yang ingin saya utarakan kepada Bapak Menteri Pendidikan. Tapi tenang saja, Bapak tidak perlu menjadi pembaca pikiran untuk tahu semua itu, karena saya akan menceritakannya sedikit demi sedikit di sini. Dari berbagai kekalutan dan tanda tanya yang menyesaki otak sempit saya, saya merumuskannya menjadi tiga poin penting...


Pertama, tentang kesamarataan bobot pertanyaan-pertanyaan UNAS, yang tahun ini Alhamdulillah ada dua puluh paket.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat... pernah tidak terpikir oleh Bapak bagaimana caranya seorang guru Bahasa Indonesia bisa membuat 20 soal yang berbeda, dengan tingkat kesulitan yang sama, untuk satu SKL saja? Pernah tidak terpikir oleh Bapak bagaimana caranya seorang guru Biologi membuat 20 soal yang berbeda, dengan taraf kesulitan yang sama, hanya untuk satu indikator 'menjelaskan fungsi organel sel pada tumbuhan dan hewan'?


Menurut otak sempit saya, sejujurnya, itu mustahil. Mau tidak mau akan ada satu tipe soal yang memuat pertanyaan dengan bobot lebih susah dari tipe lain. Hal ini jelas tidak adil untuk siswa yang kebetulan apes, kebetulan mendapatkan tipe dengan soal susah sedemikian itu. Sebab orang tidak akan pernah peduli apakah soal yang saya terima lebih susah dari si A atau tidak. Manusia itu makhluk yang seringkali terpaku pada niai akhir, Pak. Orang tidak akan pernah bertanya, 'tipe soalmu ada berapa nomor yang susah?' melainkan akan langsung bertanya, 'nilai UNASmu berapa?'.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat, di sini Bapak akan beralasan, barangkali, bahwa jika siswa sudah belajar, maka sesusah apapun soalnya tidak akan bermasalah. Tapi coba ingat kembali, Pak, apa sih tujuan diadakannya Ujian Nasional itu? Membuat sebuah standard untuk mengevaluasi siswa Indonesia, 'kan? Untuk menetapkan sebuah garis yang akan jadi acuan bersama, 'kan? Sekarang, bagaimana bisa UNAS dijadikan patokan nasional saat antar paket saja ada ketidakmerataan bobot soal? Ini belum tentang ketidakmerataan pendidikan antar daerah, lho, Pak.


Kedua, tentang pertanyaan-pertanyaan UNAS tahun ini, yang, menurut saya, menyimpang dari SKL.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat, saya tahu Bapak sudah mengklarifikasinya di twitter, bahwa soal tahun ini bobot kesulitannya di naikkan sedikit (saya tertawa miris di bagian kata 'sedikit' ini). Tapi, aduh, jujur saya bingung juga Pak bagaimana menanggapinya. Pertama, bobot soal kami dinaikkan hanya sampai standard Internasional. Kedua, konfirmasi itu Bapak sampaikan setelah UNAS selesai. Saya jadi paham kenapa di sekolah saya disiapkan tabung oksigen selama pelaksanaan UNAS. Mungkin sekolah khawatir kami pingsan saking bahagianya menemui soal-soal itu, 'kan?


Bapak, saya tidak mengerti, benar-benar tidak mengerti... apa yang ada di pikiran Bapak-Bapak semua saat membuat, menyusun, dan mencetak soal-soal itu? Bapak mengatakan di twitter Bapak, 'tiap tahun selalu ada keluhan siswa karena soal yang baru'. Tapi, Pak, sekali ini saja... sekali ini saja saya mohon, Bapak duduk dengan santai, kumpulkan contoh soal UNAS tahun dua ribu sebelas, dua ribu dua belas, dua ribu tiga belas, dan dua ribu empat belas. Dengan kepala dingin coba Bapak bandingkan, perbedaan tingkat kesulitan dua ribu sebelas dengan dua ribu dua belas seperti apa. Perbedaan bobot dua ribu dua belas dengan dua ribu tiga belas seperti apa. Dan pada akhirnya, coba perhatikan dan kaji baik-baik, perbedaan tipe dan taraf kerumitan soal dua ribu tiga belas dengan dua ribu empat belas itu seperti apa.


Kalau Bapak masih merasa tidak ada yang salah dengan soal-soal itu, saya ceritai sesuatu deh Pak. Bapak tahu tidak, saat hari kedua UNAS, saya sempat mengingat-ingat dua soal Matematika yang tidak saya bisa. Saya ingat-ingat sampai ke pilihan jawabannya sekalipun. Kemudian, setelah UNAS selesai, saya pergi menghadap ke guru Matematika saya untuk menanyakan dua soal itu. Saya tuliskan ke selembar kertas, saya serahkan ke beliau dan saya tunggu. Lalu, hasilnya? Guru Matematika saya menggelengkan kepalanya setelah berkutat dengan dua soal itu selama sepuluh menit. Ya... beliau bilang ada yang salah dengan kedua soal itu. Tetapi yang ada di kepala saya hanya pertanyaan-pertanyaan heran...


Bagaimana bisa Bapak menyuruh saya menjawab sesuatu yang guru saya saja belum tentu bisa menjawabnya?


Tidak diuji dulukah kevalidan soal-soal UNAS itu?


Bapak ujikan ke siapa soal-soal itu? Para dosen perguruan tinggi? Mahasiswa-mahasiswa semester enam?


Lupakah Bapak bahwa nanti yang akan menghadapi soal-soal itu adalah kami, para pelajar kelas tiga SMA dari seluruh Indonesia?


Haruskah saya ingatkan lagi kepada Bapak bahwa di Indonesia ini masih ada banyak sekolah-sekolah yang jangankan mencicipi soal berstandard Internasional, dilengkapi dengan fasilitas pengajaran yang layak saja sudah sujud syukur?


Etiskah menuntut sebelum memberi?


Etiskah memberi kami soal berstandard Internasional di saat Bapak belum mampu memastikan bahwa seluruh Indonesia ini siap untuk soal setingkat itu?


Pada bagian ini, Bapak mungkin akan teringat dengan berita, 'Pelajar Mengatakan bahwa UNAS Menyenangkan'. Kemudian Bapak akan merasa tidak percaya dengan semua yang sudah saya katakan. Kalau sudah begitu, itu hak Bapak. Saya sendiri juga tidak percaya kenapa ada yang bisa mengatakan bahwa UNAS kemarin menyenangkan. Awalnya saya malah mengira bahwa itu sarkasme, sebab sejujurnya, tidak sedikit teman-teman saya yang menangis sesudah mengerjakan Biologi. Mereka menangis lagi setelah Matematika dan Kimia. Lalu airmata mereka juga masih keluar seusai mengerjakan Fisika. Sekarang, di mana letak 'UNAS menyenangkan' itu? Bagi saya, hanya ada dua jawabannya; antara narasumber berita itu memang sangat pintar, atau dia menempuh jalan pintas...


Jalan pintas itu adalah hal ketiga yang menganggu pikiran saya selama UNAS ini. Sebuah bentuk kecurangan yang tidak pernah saya pahami mengapa bisa terjadi, yaitu joki.


Mengapa saya tidak paham joki itu bisa terjadi? Sebab, setiap tahun pemerintah selalu gembar-gembor bahwa "Soal UNAS aman! Tidak akan bocor! Pasti terjamin steril dan bersih!", tetapi ketika hari H pelaksanaan... voila! Ada saja joki yang jawabannya tembus. Jika bocor itu paling-paling hanya lima puluh persen benar, ini ada joki yang bisa sampai sembilan puluh persen akurat. Sembilan puluh persen! Astaghfirullah hal adzim, itu bukan bocor lagi namanya, melainkan banjir. Kemudian ajaibnya pula, yang sudah dilakukan pemerintah untuk menanggulangi hal ini sepanjang yang saya lihat baru satu: menambah tipe soal! Kalau sewaktu saya SD dulu tipe UNAS hanya satu, sewaktu SMP beranak-pinak menjadi lima. Puncaknya sewaktu SMA ini, berkembang-biak menjadi 20 paket soal. Pemerintah agaknya menganggap bahwa banyaknya paket soal akan membuat jawaban joki meleset dan UNAS dapat berjalan mulus, murni, bersih, sebersih pakaian yang dicuci pakai detergen mahal.


Iya langsung bersih cling begitu, toh?


Nyatanya tidak.


Sekalipun dengan 20 paket soal, joki-joki itu rupanya masih bisa memprediksi soal sekaligus jawabannya. Peningkatan jumlah paket itu hanya membuat tarif mereka makin naik. Setahu saya, mereka bahkan bisa menyertakan kalimat pertama untuk empat nomor tententu di tiap paket agar para siswa bisa mencari yang mana paket mereka. Lho, kok bisa? Ya entah. Tidak sampai di sana, jawaban yang mereka berikan pun bisa tembus sampai di atas sembilan puluh persen. Lho, kok bisa? Ya sekali lagi, entah. Seperti yang saya bilang, kalau sudah sampai sembilan puluh persen akurat begitu bukan bocor lagi namanya, melainkan banjir bandang. Saat joki sudah bisa menyertakan soal, bukan hanya jawaban, maka adalah sebuah misteri Ilahi jika pemerintah masih sanggup bersumpah tidak ada main-main dari pihak dalam.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat, saya memang hanya pelajar biasa. Tapi saya juga bisa membedakan mana jawaban yang mengandalkan dukun dan mana jawaban yang didapat karena sempat melihat soal. Apa salah kalau akhirnya saya mempertanyakan kredibilitas tim penyusun dan pencetak soal? Sebab jujur saja, air hujan tidak akan menetesi lantai rumah jika tidak ada kebocoran di atapnya.


Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat... tiga hal yang saya paparkan di atas sudah sejak lama menggumpal di hati dan pikiran saya, menggedor-gedor batas kemampuan saya, menekan keyakinan dan iman saya.


Pernah terpikirkah oleh Bapak, bahwa tingkat soal yang sedemikian inilah yang memacu kami, para pelajar, untuk berbuat curang? Jika tidak... saya beritahu satu hal, Pak. Ada beberapa teman saya yang tadinya bertekad untuk jujur. Mereka belajar mati-matian, memfokuskan diri pada materi yang diajarkan oleh para guru, dan berdoa dengan khusyuk. Tetapi setelah melihat soal yang tidak berperikesiswaan itu, tekad mereka luruh. Saat dihadapkan pada soal yang belum pernah mereka lihat sebelumnya itu, mereka runtuh. Mereka menangis, Pak. Apa kesalahan mereka sehingga mereka pantas untuk dibuat menangis bahkan setelah mereka berusaha keras? Beberapa dari mereka terpaksa mengintip jawaban yang disebar teman-teman, karena dihantui oleh perasaan takut tidak lulus. Beberapa lainnya hanya bisa bertahan dalam diam, menggenggam semangat mereka untuk jujur, berdoa di antara airmata mereka... berharap Tuhan membantu.


Saya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan teman-teman yang terpaksa curang setelah mereka belajar tetapi soal yang keluar seperti itu. Kami mengemban harapan dan angan yang tak sedikit di pundak kami, Pak. Harapan guru. Harapan sekolah. Harapan orangtua. Semakin jujur kami, semakin berat beban itu. Sebelum sampai di gerbang UNAS, kami telah melewati ulangan sekolah, ulangan praktek, dan berbagai ulangan lainnya. Tenaga, biaya, dan pikiran kami sudah banyak terkuras. Tetapi saat kami menggenggam harapan dan doa, apa yang Bapak hadapkan pada kami? Soal-soal yang menurut para penyusunnya sendiri memuat soal OSN. Yang benar saja, Pak. Saya tantang Bapak untuk duduk dan mengerjakan soal Matematika yang kami dapat di UNAS kemarin selama dua jam tanpa melihat buku maupun internet. Jika Bapak bisa menjawab benar lima puluh persen saja, Bapak saya akui pantas menjadi Menteri. Kalau Bapak berdalih 'ah, ini bukan bidang saya', lantas Bapak anggap kami ini apa? Apa Bapak kira kami semua ini anak OSN? Apa Bapak kira kami semua pintar di Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris sekaligus? Teganya Bapak menyuruh kami untuk lulus di semua bidang itu? Sudah sepercaya itukah Bapak pada kecerdasan kami?


Tidak.


Tentu saja Bapak tidak sepercaya itu pada kami. Sebab jika Bapak percaya, Bapak tidak akan sampai terpikir untuk membuat dua puluh paket soal, padahal lima paket saja belum tentu bobot soal kelima paket itu seratus persen sama. Jika Bapak percaya, Bapak tidak akan sengaja meletakkan persentase UNAS di atas persentase nilai sekolah untuk nilai akhir kami, padahal belum tentu kemurnian nilai UNAS itu di atas kemurnian nilai sekolah. Jika Bapak percaya, Bapak tidak akan merasa perlu untuk melakukan sidak. Jika Bapak percaya... mungkin Bapak bahkan tidak akan merasa perlu untuk mengadakan UNAS.



.........


.........


.........


Anda akan mengatakan kalimat klise itu, Pak, bahwa nilai itu tidak penting, yang penting itu kejujuran.


Tapi tahukah, bahwa kebijakan Bapak sangat kontradiktif dengan kata-kata Bapak itu? Bapak memasukkan nilai UNAS sebagai pertimbangan SNMPTN Undangan. Bapak meletakkan bobot UNAS (yang hanya berlangsung tiga hari tanpa jaminan bahwa siswa yang menjalani berada dalam kondisi optimalnya) di atas bobot nilai sekolah (yang selama tiga tahun sudah susah payah kami perjuangkan) dalam rumus nilai akhir kami. Bapak secara tidak langsung menekankan bahwa UNAS itu penting, dan itulah kenyataannya, Pak. Itulah kenyataan yang membuat kami, para pelajar, goyah. Takut. Tertekan. Tahukah Bapak bahwa kepercayaan diri siswa mudah hancur? Pertahanan kami semakin remuk ketika kami dihadapkan oleh soal yang berada di luar pengalaman kami. Pernahkah Bapak pikirkan ini sebelumnya? Bahwa soal yang di luar kemampuan kami, soal yang luput Bapak sosialisasikan kepada kami meskipun persiapan UNAS tidak hanya satu-dua minggu dan Bapak sebetulnya punya banyak kesempatan jika saja Bapak mau, sesungguhnya bisa membuat kami mengalami mental breakdown yang sangat kuat? Pernahkah Bapak pikirkan ini sebelum memutuskan untuk mengeluarkan soal-soal tidak berperikesiswaan itu dalam UNAS, yang notabene adalah penentu kelulusan kami?


Pada akhirnya, Pak, izinkan saya untuk mengatakan, bahwa apa yang sudah Bapak lakukan sejauh ini tentang UNAS justru hanya membuat kecurangan semakin merebak. Bapak dan orang-orang dewasa lainnya sering mengatakan bahwa kami adalah remaja yang masih labil. Masih dalam proses pencarian jati diri. Sering bertingkah tidak tahu diri, melanggar norma, dan berbuat onar. Tapi tahukah, ketika seharusnya Bapak selaku orangtua kami memberikan kami petunjuk ke jalan yang baik, apa yang Bapak lakukan dengan UNAS selama tiga hari ini justru mengarahkan kami kepada jati diri yang buruk. Tingkat kesulitan yang belum pernah disosialisasikan ke siswa, joki yang tidak pernah diusut sampai tuntas letak kebocorannya, paket soal yang belum jelas kesamarataan bobotnya, semua itu justru mengarahkan kami, para siswa, untuk mengambil jalan pintas. Sekolah pun ditekan oleh target lulus seratus persen, sehingga mereka diam menghadapi fenomena itu alih-alih menentang keras. Para pendidik terdiam ketika seharusnya mereka berteriak lantang menentang dusta. Kalau perlu, sekalian jalin kesepakatan dengan sekolah lain yang kebetulan menjadi pengawas, agar anak didiknya tidak dipersulit.


Sampai sini, masih beranikah Bapak katakan bahwa tidak ada yang salah dengan UNAS? Ada yang salah, Pak. Ada lubang yang menganga sangat besar tidak hanya pada UNAS tetapi juga pada sistem pendidikan di negeri ini. Siapa yang salah? Barangkali sekolah yang salah, karena telah membiarkan kami untuk menyeberang di jalur yang tak benar. Barangkali kami yang salah, karena kami terlalu pengecut untuk mempertahankan kejujuran. Barangkali joki-joki itu yang salah, karena mereka menjual kecurangan dan melecehkan ilmu untuk mendapat uang.


Tapi tidak salah jugakah pemerintah? Tidak salah jugakah tim penyusun UNAS? Tidak salah jugakah tim pencetak UNAS? Ingat Pak, kejahatan terjadi karena ada kesempatan. Bukankah sudah menjadi tugas Bapak selaku yang berwenang untuk memastikan bahwa kesempatan untuk berlaku curang itu tidak ada?


Mungkin Bapak tidak akan percaya pada saya, dan Bapak akan berkata, "Kita lihat saja hasilnya nanti."


Kemudian sebulan lagi ketika hasil yang keluar membahagiakan, ketika angka delapan dan sembilan bertebaran di mana-mana, Bapak akan melupakan semua protes yang saya sampaikan. Bapak akan menganggap ini semua angin lalu. Bapak akan berpesta di atas grafik indah itu, menggelar ucapan selamat kepada mereka yang lulus, kepada tim UNAS, kepada diri Bapak sendiri, dan Bapak akan lupa. Bapak yang saya yakin sudah berkali-kali mendengar pepatah 'don't judge a book by its cover', akan lupa untuk melihat ke balik kover indah itu. Bapak akan melupakan kemungkinan bahwa yang Bapak lihat itu adalah hasil kerja para 'ghost writer UNAS'. Bapak akan lupa untuk bertanya kepada diri Bapak, berapa persen dari grafik itu yang mengerjakan dengan jujur? Kemudian Bapak akan memutuskan bahwa Indonesia sudah siap dengan UNAS berstandard Internasional, padahal kenyataannya belum. Joki-jokinyalah yang sudah siap, bukan kami. Mengerikan bukan, Pak, efek dari tidak terusut tuntasnya joki di negeri ini? Mengerikan bukan, Pak, ketika kebohongan menjelma menjadi kebenaran semu?


Bapak, tiga hari ini, kami yang jujur sudah menelan pil pahit. Pil pahit karena ketika kami berusaha begitu keras, beberapa teman kami dengan nyamannya tertidur pulas karena sudah mendapat wangsit sebelum ulangan. Pil pahit karena ketika kami masih harus berjuang menjawab beberapa soal di waktu yang semakin sempit, beberapa teman kami membuat keributan dengan santai, sedangkan para pengawas terlalu takut untuk menegur karena sudah ada perjanjian antar sekolah. Pil pahit, karena kami tidak tahu hasil apa yang akan kami terima nanti, apakah kami bisa tersenyum, ataukah harus menangis lagi...


Berhentilah bersembunyi di balik kata-kata, "Saya percaya masih ada yang jujur di generasi muda kita". Ya ampun Pak, kalau hanya itu saya juga percaya. Tetapi masalahnya bukan ada atau tidak ada, melainkan berapa, dan banyakan yang mana? Sebab yang akan Bapak lihat di grafik itu adalah grafik mayoritas. Bagaimana jika mayoritas justru yang tidak jujur, Pak? Cobalah, untuk kali ini saja tanyakan ke dalam hati Bapak, berapa persen siswa yang bisa dijamin jujur dalam UNAS, dibandingkan dengan yang hanya jujur di atas kertas?


(Ngomong-ngomong, Pak, banyak dosa bisa menyebabkan negara celaka. Kalau mau membantu mengurangi dosa masyarakat Indonesia, saya punya satu usul efektif. Hapuskan kolom 'saya mengerjakan ujian dengan jujur' dari lembar jawaban UNAS.)


UNAS bukan hal remeh, Pak, sama sekali bukan; terutama ketika hasilnya dijadikan parameter kelulusan siswa, parameter hasil belajar tiga tahun, sekaligus pertimbangan layak tidaknya kami untuk masuk universitas tujuan kami. Jika derajat UNAS diletakkan setinggi itu, mestinya kredibilitas UNAS juga dijunjung tinggi pula. Mestinya tak ada cerita tentang soal bocor, bobot tidak merata, dan tingkat kesulitan luput disosialisasikan ke siswa.


Kejujuran itu awalnya sakit, tapi buahnya manis.


Dan saya tahu itu, Pak.


Tapi bukankah Pengadilan Negeri tetap ada meski kita semua tahu keadilan pasti akan menang?


Bukankah satuan kepolisian masih terus merekrut polisi-polisi baru meski kita semua tahu kebenaran pasti akan menang?


Dan bukankah itu tugas Bapak dan instansi-instansi pendidikan, untuk menunjukkan pada kami, para generasi muda, bahwa kejujuran itu layak untuk dicoba dan tidak mustahil untuk dilakukan?


Kejujuran itu awalnya sakit, buahnya manis.


Tapi itu bukan alasan bagi Bapak untuk menutup mata terhadap kecurangan yang terjadi di wilayah kewenangan Bapak.


Kami yang berusaha jujur masih belum tahu bagaimana nasib nilai UNAS kami, Pak. Tapi barangkali hal itu terlalu remeh jika dibandingkan dengan urusan Bapak Menteri yang bejibun dan jauh lebih berbobot. Maka permintaan saya mewakili teman-teman pelajar cuma satu; tolong, perbaikilah UNAS, perbaikilah sistem pendidikan di negeri ini, dan kembalikan sekolah yang kami kenal. Sekolah yang mengajarkan pada kami bahwa kejujuran itu adalah segalanya. Sekolah yang tidak akan diam saat melihat kadernya melakukan tindak kecurangan. Kami mulai kehilangan arah, Pak. Kami mulai tidak tahu kepada siapa lagi kami harus percaya. Kepada siapa lagi kami harus mencari kejujuran, ketika lembaga yang mengajarkannya justru diam membisu ketika saat untuk mengamalkannya tiba...





Dari anakmu yang meredam sakit,




Pelajar yang baru saja mengikuti UNAS.


=====================================================

sumber:  KLIK DI SINI!!!
Share:

Sunday 18 May 2014

Cara Membuat Proposal Usaha Beserta Contohnya

Cara Membuat Proposal Usaha Beserta Contoh - Pengertian Proposal usaha adalah Penawaran atau  permintaan kerjasama usaha secara tertulis seperti jual-beli, permodalan dan lain sebagainya.

Proposal juga dapat kita artikan sebagai sebuah rencana kerja yang disusun secara sistematis untuk sebuah kegiatan formal yang ditujukan kepada seseoarang atau badan hukum untuk disetujui dan dikabulkan.

Proposal berfungsi sebagai alat untuk membantu mengambarkan rencana kerja kita secara keseluruhan, sehingga si penerima proposal dapat lebih mengetahui secara terperinci hal-hal apa yang kita ajukan terkait proposal tersebut.

Proposal sangat penting bagi sorang yang mememulai usaha mamupun seorang pengusaha, karena dengan proposal usaha dapat dimulai dan dikembangkan. Dapat diaktakan bahwa Proposal adalah bagian yang tidak terpisahkan bagi dunia usaha.

Cara menyusun proposal usaha bukan pekerjaan yang gampang namun bukan juga pekerjaan yang teramat sulit, karena bila kita sudah menguasai jenis usaha yang mau kita kembangkan dan suah mengetahui kerangka proposal, maka membuat proposal sudahlah sangat mudah.

Untuk itu Blog PIB akan mencoba membagi informasi cara membuat atau menyusun proposal usaha yang baik dan benar untuk anda.

Cara membuat proposal usaha tidak jauh beda  dengan cara membuat proposal kegiatan sekolah yang sudah kami sampaikan beberapa waktu yang lalu, walaupun ada beberapa yang sangat perlu diperhatikan.

Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya bahwa membuat proposal akan mudah jika kita sudah mengetahui kerangka proposal dan usaha yang akan kita laksanakan, karena pada kerangka itulah kita akan menuliskan gambaran usaha kita secara utuh dan menyeluruh.

Kerangka Proposal Usaha :

I. Halaman Judul

Halaman judul merupakan lembar tersendiri, memuat :
1. Judul kegiatan yang diajukan
2. Departemen/divisi yang melaksanakan kegiatan
3. Lambang UNISSULA atau kegiatan yang diajukan

II. Judul Proposal
Judul proposal usaha dibuat singkat dan jelas. Harus dapat mengambarkan usaha yang akan dilaksanakan.

III. Latar Belakang
Latar belakang berisi hal hal yang melatarbelakangi keinginan/daya dorong untuk melaksanakan usaha yang diajukan. (Jangan lupa gabarang singkat tentang prospek usaha dimasukan juga walau singkat)

IV. Tujuan usaha
Tujuan berisi tentang apa yang menjadi tujuan usaha tersebut, (Profit or non Profit ?) dan jabarkan target lainnya.

V. Segementasi Pasar, berisi tentang :

- Analisa Pasar, seperti apa perkembangan permintaan dan penawaran.
- Objek Pasar, gambaran strategi usaha.
- Target Pasar, gambaran konsumen.

VI. Analisa 4P

- Jenis Usaha/Produk
- harga Produk
- Promosi
- Place/tempat

VII. Analisa Swot Usaha, yang berisi :

- Kelemahan usaha, hal apa yang menjadi kelemahan usaha, misalkan saingan sudah banyak.
- Kekuatan/Keunggulan Usaha, hal apa saja yang menjadi kekuatan prodak kita itu, seperti cita rasa, lokasi yang strategis dll.
- Peluang usaha, berisi peluang atau kemungkinan berkembangnya usaha, seperti banyaknya konsumen.
- Tantangan usaha, berisi tantangan seperti, kekurangan bahan baku. dll

VIII. Anggaran/Budget  berisi :
- Pengeluaran, berisi biaya Produksi s/d pemasaran.
- Pemasukan, berisi gambaran hasil yang diperoleh dalam usaha.
- Cash Flow, berisi selisih pemasukan dan pengeluaran dan berapa lama kira-kira usaha itu sudah balik modal dan meraup keuntungan.

IX. Penutup
Berisi tentang harapan dan ucapan terimakasih.

Demikianlah kerangka proposal usaha, setelah membacanya berikut kami sertakan juga contoh proposal usaha yang baik dan benar  untuk dapat anda jadikan sebagai contoh menyusun proposal usaha anda.
Demikianlah informasi contoh dan cara membuat proposal yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi anda pengunjung kami terkhusus bagi yang membutuhkannya. Sekian dan terimakasih.
Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook