yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Saturday 14 September 2013

Demo Ajang Miss World, Membela Budaya Indonesia atau Budaya Arab?

Pagelaran akbar pemilihan Miss World yang
akan dilangsungkan di Bali, Indonesia,
telah menuai kecaman, protes dan demo
dari sekelompok orang dengan alasan
bahwa ajang pemilihan ratu kecantikan itu
tidak sesuai dengan budaya Indonesia,
merusak budaya Indonesia karena
dianggap mengumbar aurat.
Demo yang digelar oleh sekelompok orang
yang mengatasnamakan agama tertentu di
depan gedung MNC bersama seorang habib
yang front asuhannya suka berbuat
anarkis, mengusung poster-poster berbunyi
“INI INDONESIA, BUKAN AMERIKA!!!”
Ada beberapa hal yang menarik untuk
ditelaah menyangkut alasan yang
disampaikan oleh orang-orang dalam
forum tersebut.
PERTAMA: AJANG MISS WORLD MERUSAK
BUDAYA INDONESIA
Alasan ini sebetulnya tidak valid, karena
yang diusung oleh forum tersebut adalah
budaya Arab. Seharusnya mereka
mengusung alasan “AJANG MISS WORLD
MERUSAK BUDAYA ARAB”.
Budaya Indonesia, semisal budaya Jawa,
lihat pakaian adat kraton, kita akan melihat
bahwa perempuan mengenakan kemben
dan jarik ketat. Bagaimana dengan Bali?
Kurang lebih sama. Bahkan sebagian besar
wilayah Indonesia memiliki budaya asli
yang mengenakan kemben dan
memperlihatkan bagian pundak
perempuan. INI BUDAYA INDONESIA.
Budaya Indonesia, soal gelung (sanggul) itu
sudah mendunia. Budaya Indonesia tidak
menutup rambut, karena dalam budaya
Indonesia, rambut perempuan bukan aurat
yang harus ditutupi. Yang menempatkan
rambut perempuan sebagai aurat itu
adalah budaya Arab.
Secara tidak langsung, sebetulnya budaya
arab sudah merusak budaya Indonesia.
Tetapi kenapa tidak ada umat agama
tersebut yang cukup nasionalis untuk
bersuara bahwa budaya arab yang
meracuni mereka itu telah merusak budaya
bangsa Indonesia?
Jadi, yang diusung oleh kelompok orang
tersebut adalah pembelaan kepada budaya
Arab, bukan budaya Indonesia. Mereka
sekumpulan manusia munafik yang
mengorbankan budaya bangsa Indonesia
demi budaya Arab, lalu pada ajang Miss
World ini mereka munafik mengaku sedang
membela budaya Indonesia.
Contoh paling konkrit adalah si habib
munafik yang apa pernah terlihat
mengenakan pakaian dengan budaya asli
Indonesia? TIDAK PERNAH. Si habib toh
selalu hanya mengenakan jubah budaya
Arab!
KEDUA: INI INDONESIA, BUKAN AMERIKA
benar sekali bahwa ini adalah Indonesia.
Indonesia yang sedang menjadi negara
penyelenggara Miss World. Jelas bukan
Amerika yang sedang menjadi tuan rumah.
Tetapi INI INDONESIA, BUKAN ARAB!!!
Manakah diantara para pendemo tersebut
yang mengenakan pakaian kebudayaan
Indonesia? Jilbab, sorban, jubah, semua
adalah budaya Arab yang diusung, bukan
budaya Indonesia.
Jadi, alasan bahwa INI INDONESIA, BUKAN
AMERIKA memang benar, namun kurang
tepat, karena mereka lupa bahwa INI
INDONESIA, BUKAN ARAB.
Ini adalah Indonesia. Indonesia yang
BUKAN NEGARA AGAMA tertentu. Jadi
jangan menggunakan alasan tertentu
sebagai acuan yang berlaku. Sekali lagi, INI
INDONESIA, BUKAN ARAB.
KETIGA: TUKANG DEMO MUNAFIK
Umat tersebut adalah tukang demo.
Segala hal dijadikan alasan untuk demo.
Ada perang di Mesir, mereka demo, bikin
macet, menghambat gerak perekonomian.
Ada perang di Suriah mereka demo, bikin
macet, menghambat roda pemerintahan.
Ada perang di mana saja di Timur Tengah,
jenggot kambing mereka pun terbakar.
Kerjaan mereka apa? Pengangguran banyak
acara. Dengan turun ikut demo berarti
dapat nasi bungkus buat melewati satu
hari. Syukur-syukur dapat uang saku.
Ketika ada TKW di Arab Saudi dan negara-
negara Timur Tengah, dianiaya majikan
mereka yang seagama dengan mereka,
diperkosa, dibunuh, belum pernah melihat
orang-orang ini berdemo di depan
kedutaan besar Arab Saudi ataupun negara
Timur Tengah.
Dari tiga hal tersebut, sudah bisa kita
simpulkan, betapa dungunya orang-orang tersebut (walau
mereka selalu dengan sombong bilang
kalau mereka termasuk kaum yang
berpikir). Mereka membuang budaya asli
Indonesia dan menggantinya dengan
budaya Arab. Sampai mereka lupa bahwa
yang sedang mereka perjuangkan itu bukan
budaya Indonesia tetapi budaya onta gurun pasir. Mereka bahkan lupa kalau ini
Indonesia dan bukan Arab. Lebih parah
lagi, mereka menjadikan demo sebagai
budaya baru karena mereka numpang
hidup dari kegiatan mengganggu roda
perekenomian dan pemerintahan.
Yang mereka usung sebagai budaya
Indonesia sesungguhnya adalah budaya
Arab. Yang mereka bela bukan budaya
Indonesia, tetapi budaya Arab!
Sebagai tambahan, ketika perempuan Aceh
dilarang membawakan tarian budaya Aceh,
itu adalah merusak budaya Indonesia,
apakah para munafiqin ini pernah berdemo
membela budaya Indonesia? TIDAK! Karena
otak mereka telah rusak oleh budaya Arab!
Kalau mau menyelamatkan budaya
Indonesia, yang pertama harus di demo
adalah otak-otak onta Arab tersebut,
karena kerusakan budaya Indonesia karena
budaya Arab lebih parah dan lebih sistemik
dari hal-hal lain yang sifatnya hanya
sesaat.
Jika ada akhirat dan ada laknat dari tuhan
mereka… yakinlah bahwa orang munafik yang
akan duluan dilaknat karena kemunafikan
mereka!

Share:

0 comments:

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook