Argentina berhasil menekuk tim nasional Indonesia dalam laga FIFA Matchday, Senin, 19 Juni 2023, dengan skor 2-0. Di balik kekalangan ini, ternyata ada cerita menarik.
Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menuturkan timnas Argentina, saat pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia, sempat terkejut dengan segala sesuatu yang ada di Indonesia, terutama Jakarta. Seperti diketahui, Erick terlibat langsung dalam proses penyambutan para Timnas Sepak Bola Argentina di Indonesia beberapa waktu lalu.
"Waktu Tim Argentina datang ke sini, mereka sangat-sangat terkejut dengan infrastruktur yang kita miliki, baik lapangan, hotel, airport, dan lain-lain," kata Erick dikutip Rabu (21/6/2023).
Patut diingat, perekonomian Argentina dan Indonesia memang jauh berbeda. Negara tersebut boleh jago soal sepak bola dan menghasilkan bintang seperti Maradona dan Lionel Messi. Namun, dari sisi pertumbuhan ekonomi, Indonesia ternyata jauh berada di atas Argentina di mana Indonesia mencatatkan pertumbuhan ekonomi 5,03% pada kuartal I-2023, sementara Argentina masih mencatat 1,9% pada kuartal IV-2022.
Ekonomi Argentina sudah tertekan sejak Pandemi Covid-19. Ekonomi Argentina menyusut dan sempat mencatatkan penurunan penurunan ekonomi terburuk dalam hampir 20 tahun terakhir.
Di tengah gejolak ekonomi global pasca invasi Rusia ke Ukraina, Argentina juga turut tertekan. Inflasi negara Tim Tango ini masih meninggi hingga saat ini. Inflasi Argentina tembus 109% pada periode April 2023. Sangat jauh sekali dibandingkan Indonesia yang berada di 4.33% untuk periode yang sama.
Dari sisi angka pengangguran tidak mengalami perbedaan yang signifikan. Namun masih dimenangkan oleh Indonesia pasalnya angka pengangguran Indonesia per Maret 2023 berada di 5,45%. Sementara, Argentina berada di angka 6,3% untuk periode yang sama.
Argentina juga merupakan negara yang terjebak dalam ekonomi berpendapatan menengah atau middle income trap. Kurangnya optimalisasi pada sumber daya manusia dan sumber daya alam membuat Argentina sulit menjadi negara maju.
Yang paling miris lagi, negara ini ternyata mencatatkan total utang US$ 396,6 miliar per Desember 2022 atau sekitar Rp 594.900 triliun. Padahal, PDB nominalnya sebesar US$ 156,4 miliar.
Saat ini, empat dari 10 orang di warga Argentina hidup di bawah garis kemiskinan. Perekonomian negeri itu, begitu bergantung pada dolar AS, sehingga muncul istilah dolarisasi ekonomi.
Alhasil, ini membuat ekonomi barter, menukarkan susu dengan popok atau barang lain adalah hal yang lumrah sehari-hari. Setiap hari, orang-orang dilaporkan menerka-nerka berapa harga yang wajar untuk sekantong beras. Mereka menggunakan media sosial untuk melakukan transaksi.
Salah urus perekonomian Argentina memang seperti laten, terus berulang.
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst