Kabar Ratna Sarumpaet di pukuli Hoax, ini yang sebenarnya!


Aktivis senior Ratna Sarumpaet mengalami kejadian tidak menyenangkan, ia baru saja mengalami kekerasan hingga wajahnya babak belur. Kekerasan fisik terhadap Ratna kini ramai diperbincangkan di media sosial lewat beberapa foto wajah lebamnya yang tersebar.
Isu pemukulan Ratna Sarumpaet berkembang sangat liar di media sosial, yang turut serta dibesarkan oleh pemberitaan media online maenstream meskipun fakta dan kebenarannya masih sumir.
Hingga kini pihak kepolisian masih dalam tahap pengumpulan informasi terkait adanya pemukulan aktivis Ratna Sarumpaet yang diduga terjadi pada 21 September lalu.
Untuk itu, masyarakat khususnya warganet mesti menahan diri, sehingga tidak mengaitkan kejadian tersebut dengan pemerintah. Masyarakat juga diharapkan  tidak mudah terprovokasi dengan melalukan kroscek terhadap segala informasi yang diterima terkait kejadian tersebut.
Oleh sebab itu, Ratna Sarumpaet harus bertindak pro aktif untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat dengan asumsi liar yang dapat merugikan pihak tertentu termasuk tuduhan keterlibatan pemerintah.
Sebab, kasus pemukulan Ratna Sarumpaet yang kini viral didunia maya memiliki versi berbeda baik dari kubu SBY dan kubu Prabowo tentang waktu kejadian. Sementara kedua kubu tidak bisa menjelaskan secara detail aksi penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.
Menurut kubu Prabowo menyebut kejadian terjadi pada 21 September 2018 sedangkan kubu SBY menyebut kejadian pada 1 Oktober 2018. Hal ini menjadi sangat penting, apalagi melihat kedua kubu tidak kompak dalam mengatur alur cerita teraniayanya Ratna Sarumpaet.
Kesimpangsiuran kejadian tersebut boleh jadi dimanfaatkan pihak oposisi untuk menyerang Pemerintah dengan menyebut Ratna Sarumpaet dipukul oleh antek PKI. Secara logika, darimana PKI bisa memukul Ratna sedangkan PKI sudah tidak ada.
Netizen dalam hal ini harus cermat melihat kasus tersebut karena dari pihak Ratna juga menutup diri bahkan sama sekali tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian.
Ini justru menjadi tanya besar, kenapa wanita yang biasanya vokal ini tidak berani melaporkan insiden kekerasan terhadap dirinya ke pihak berwajib?
Kecurigaan pun semkain mendalam, apakah ini hanya drama, atau sandiwara agar dirinya merasa terdzolimi atau memang hanya pengalihan isu yang mau mengalahkan berita tentang langkah cepat Pemerintah menangani gempa Palu dan Donggala?
Hidup para penghujat Pemerintah tiada henti menebar provokasi dan tudingan negatif tanpa tahu penyebab pastinya. Jika Ratna Sarumpaet dianiaya, mengapa hanya diam saja, hal sederhana seperti itu saja tidak bisa dianalisa oleh para penghujat.

Ternyata ratna sarumpaet baru selesai operasi pelastik. Ujar dr tompi

Ini link videonya https://youtu.be/HEK04Vtd-lw

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Previous Post Next Post