yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Tuesday 10 September 2013

Assad: AS Menyerang, Sekutu Kami Tidak Tinggal Diam

Wartawan senior media AS berhasil
mewawancarai Assad di Beirut.
Presiden Suriah Bashar al-Assad
Denny Armandhanu | Senin, 9 September
2013, 09:38 WIB
VIVAnews - Presiden Suriah Bashar al-
Assad untuk pertama kalinya berhasil
diwawancarai oleh wartawan Amerika
Serikat saat mengunjungi Beirut, Lebanon.
Dia sekali lagi membantah penggunaan
senjata kimia terhadap warga sipil dan
mengancam AS jika menyerang.
Diberitakan ABC News , Senin 9 September
2013, wawancara ini dilakukan oleh
wartawan senior CBS Charlie Rose. Dalam
laporannya, Rose mengatakan bahwa
Assad menolak berbicara soal kepemilikan
senjata kimia Suriah, namun dia
membantah menggunakan gas sarin
terhadap rakyatnya.
"Dia mengatakan, 'saya tidak bisa
mengonfirmasi atau membantah apakah
kami punya senjata kimia' Tapi, dia
mengatakan bahwa, 'Jika pun kami punya -
dan saya tidak mengatakan iya atau tidak -
senjata itu dikendalikan dari pusat, jadi
tidak ada yang punya akses ke sana,'" kata
Rose.
"Intinya dia mengatakan, 'Tidak ada bukti
bahwa saya menggunakan senjata kimia
terhadap rakyat saya sendiri. Tidak ada
bukti untuk itu,'" lanjut Rose lagi. Rose
menanyakan itu sambil memperlihatkan
ulasan New York Times soal senjata kimia
Suriah.
Ditanya apakah Assad menyesali insiden
itu, kepada Rose dia mengatakan, 'tentu
saja'. Tapi Rose mengatakan, 'Dia
mengatakan itu seperti tidak datang dari
dalam hatinya. Pernyataan yang biasa
dikeluarkan pemimpin negara yang
mengaku sedih tentang apa yang terjadi
pada rakyatnya.'
Komentar Assad ini dikeluarkan seiring
semakin banyaknya bukti-bukti yang
menunjukkan penggunaan senjata kimia
oleh rezimnya. Serangan bulan lalu itu
menewaskan 1.429 orang, sebanyak 426
di antaranya adalah anak-anak. Total,
sudah lebih dari 100.000 orang tewas
dalam konflik 2,5 tahun di Suriah itu.
Senjata kimia ini membuat Amerika Serikat
tidak tinggal diam. Presiden Barack Obama
kini telah bersiap menyerang Suriah,
tinggal menunggu persetujuan kongres
yang akan divoting pekan ini.
Menanggapi ini, Assad mengatakan bahwa
sekutu mereka tidak akan tinggal diam.
"Dia mengatakan, orang-orang yang
bersekutu dengannya, akan melakukan
pembalasan jika serangan dilakukan. Tapi
Assad tidak menyebutkan respon apa yang
akan diberikan," kata Rose di acara Face
the Nation itu.
Di antara sekutu Assad yang telah
menyatakan dukungannya adalah Iran dan
militan teroris Hizbullah asal Lebanon.
Keduanya selama ini telah memberikan
bantuan pada Assad untuk menyerbu
pejuang di Suriah.
Rose mengatakan bahwa Assad berpesan
pada rakyat Amerika untuk menghentikan
rencana mereka. Menurutnya,
berdasarkan pengalaman, AS akan
menderita jika terlibat pada konflik dan
perang di Timur Tengah.
"Hasilnya tidak baik, dan mereka
seharusnya tidak ikut campur, mereka
harus membicarakannya di kongres dan
melalui pemimpin-pemimpin mereka di
Washington untuk tidak melakukan
serangan," kata Rose, mengutip Assad.

Share:

0 comments:

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook