May Day, Ribuan Buruh Kepung Jakarta

share





VIVAnews -  Ribuan pekerja akan memperingati Hari Buruh International atau May Day pada hari ini, Selasa, 1 Mei 2012. Pada peringatakan kali ini, sedikitnya ada 52 ribu orang dari berbagai persatuan, seperti organisasi buruh dan pekerja, akan turun ke jalan untuk menuntut kesejahteraan para pekerja. Aksi ini akan digelar di sejumlah titik di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia.

Seluruh elemen gerakan rakyat dan pekerja diminta untuk mendatangi dan menduduki pusat kekuasaan dan objek vital di Jakarta. Mereka kemudian bergabung dan ikut dalam aksi unjuk rasa di Istana Negara, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kantor Gubernur DKI Jakarta, dan Bundaran Hotel Indonesia.

Tidak hanya empat titik yang menjadi lokasi pusat kekuasaan. Polda Metro Jaya juga mengantisipasi pendudukan sejumlah objek vital oleh buruh. Seperti Bandar Udara Soekarno Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Jalan Tol Cikampek yang belakangan menjadi objek paling digemari buruh saat menutut aksi mereka.

Tidak hanya menuntut kesejahteraan, ribuan buruh yang akan turun ke jalan juga akan menutut tanggal 1 Mei sebagai hari libur nasional. Karena sejak pemerintahan Orde Baru, hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi.

Dari catatan Polda Metro Jaya, ada empat organisasi buruh besar yang akan mengerahkan anggota mereka untuk menggelar unjuk rasa. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan membawahi unsur buruh dari FSPMI, PB PGRI, FSP KEP, SP PPMI, FSP PAR, REFORMASI, dan ASPEK INDO.

Kemudian ada Konfederasi Serikat Buruh Independen (KSBI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), dan Sekber Jabodetabek, yang akan membawahi unsur KASBI, FPBJ, GSBI, GESBURI, PPBI, SBMI, SBIJ, SPKAJ, SBTPI AJI, SPTBG.

Puluhan unsur buruh ini akan berangkat dari sejumlah daerah di luar Jakarta, seperti Bandung, Serang, Banten, Purwakarta, Karawang, dan dari Bogor, Tangerang, Bekasi. Sebagain besar dari mereka sudah berangkat sejak Senin malam, dan sebagian lagi akan berangkat sejak Selasa pagi.

Sekitar 35 ribu lebih buruh dari kawasan industri yang ada di seluruh Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tidak akan ketinggalan dalam aksi May Day kali ini. Jumlah ribu buruh itu telah mengkonfirmasi dan akan ikut aksi unjuk rasa.

Menurut  Ketua Umum Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Obon Tabroni kepada VIVAnews, sudah ada 400 bus besar yang disiapkan untuk mengangkut seluruh peserta pengujuk rasa.

Setiap serikat pekerja kata Tabroni, telah mengantongi izin dari perusahaan mereka untuk menggelar unjuk rasa. Mereka akan berangkat dari Bekasi akan start pada pukul 08.00 WIB, dan menuju Bundaran Hotel Indonesia untuk bergabung dengan buruh lainnya. Aksi dilanjutkan di depan Istana Negara.

"Dari Istana kami dan buruh lainnya ke Gelora Bung Karno untuk mengikuti rapat akbar," katanya.

Ditambahakan Tabroni, ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi unjuk rasa peringatakan May Day tahun ini.  Pemberian upah yang layak bagi buruh, menjalankan jaminan sosial dan penghapusan sistem kerja outsourcing,  yang sangat merugikan pekerja. Selain itu, mereka juga meminta agar 1 Mei dijadikan hari libur nasional.

Personel gabungan dikerahkan 
Sebanyak 16.700 personel gabungan dari Polri dan TNI dikerahkan untuk menjaga situasi Jakarta tetap aman saat aksi May Day digelar. Dan untuk menjaga agar situasi tetap kondusif, personel gabungan akan melakukan pemeriksaan terhadap pengujuk rasa.

Hal ini untuk menghindari mereka untuk berbuat anarkis karena membawa barang-barang yang bisa membahayakan orang lain. Seperti ketapel, senjata tajam,  bom molotov, hingga cairan kimia yang dalam aksi menolak kenaikan BBM beberapa waktu lalu sempat dilemparkan orang tak bertanggungjawab.

Polda juga menerjunkan anjing pelacak dan kuda untuk melakukan pengamanan. Tapi bila terjadi kerusuhan saat aksi unjuk rasa, maka aparat kepolisian akan langsung melaksanakan prosedur tetap untuk membubarkan massa.

"Jadi, yang unjuk rasa kami amankan, masyarakat juga diamankan. Akan kami tindak tegas kalau ada yang rusuh," Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung S Rajab.

Selain mengerahkan ribuan petugas keamanan, untuk antisipasi aksi pemblokiran oleh massa buruh yang akan berlangsung di dalam jalan tol, polisi telah menyiapkan pos komando (Posko) di KM 30 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pos ini sebagai antisipasi pengamanan bila terjadi aksi blokir jalan.

Khusus di kawasan Bekasi, selain di dalam jalan tol, pengamanan juga akan dilakukan dengan bangun posko kecil di beberapa kawasan industri di Kabupaten Bekasi. Di Kabupaten Bekasi ada 7 kawasan industri.

Selain melakukan penjagaan dan pemeriksaan. Guna membawa masyarakat tetap nyaman dan aman saat unjuk rasa digelar ribuan buruh, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya juga mempersiapkan pengalihan arus lalu lintas, karena aksi ini diperkirakan akan berlangsung masif dan mengalami eskalasi. Rekayasa lalu lintas diberlakukan agar masyarakat tidak terjebak dalam kerumunan massa.

Menurut Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Wahyono, pengalihan arus ini sifatnya masih tetap situasional. Rekayasa akan dilakukan jika kondisi di jalan sudah sangat macet. Petugas akan langsung menutup jalan dan memberlakukan jalur alternatif.

"Kami usahakan, meski ada aksi unjuk rasa tetapi masyarakat tetap bisa melanjutkan aktivitasnya," ujar Wahyono kepada VIVAnews.

Bila pengujuk rasa telah memadati kawasan Istana Negara dan kemacetan sudah tidak dapat diurai, lalu lintas dari arah Harmoni dan Jalan Hayam Wuruk akan dialihkan melalui  Jalan Suryo Pranoto-Cideng - Tanah Abang, dan  Jalan Ir. H. Juanda- Jalan Veteran dan Jalan Kathedral.

Sementara dari arah Thamrin menuju Istana akan dialihkan melalui  Jalan KH. Wahid Hasyim atau Jalan Kebon Sirih - Jalan Cideng Barat - Jalan Suryo Pranoto. Kemudian  Jalan Kebon Sirih/MMS- Jalan M Ridwan Rais - Jalan MMT - Jalan Perwira. Kemudian Jalan Budi Kemuliaan - Jalan Tanah Abang Timur - Jalan Abdul Muis.

Bila pengujuk rasa memadati kawasan Bundaran Hotel Indonesia, arah Jalan Jend Sudirman akan dialihkan melalui Jalan Teluk Betung - Jalan Kebon Kacang atau Dukuh atas -  Jalan Kendal, kemudian arah lain menuju Jalan Jend Sudirman melalui Dukuh Atas - Tanah Abang Jalan Galunggung.

Sebagian buruh juga akan menggelar aksi di Gedung DPR/MPR RI , dan arah lalu lintas menuju semanggi akan mengalami kemacetan. Sehingga arus lalu lintas akan dialihkan melalui kawasan Semanggi - Jalan Gerbang Pemuda - Jalan Gelora - Jalan Gelora 1 dan Jalan Palmerah Utara.

Sementara arah Jalan Sisingamangaraja atau Jalan Sudirman akan dialihkan melalui Jalan Asia Afrika, Jalan Pintu 1 Senayan - Jalan Asia Afrika - Jalan Gelora - Jalan Gelora 1 atau Jalan Palmerah Utara. Dan dari arah Jalan S. Parman akan dialihkan melalaui Jalan Pejompongan - Jalan Penjernihan atau Jalan Gelora 1.

Sementara Gelora Bung Karno dan sekitarnya akan digunakan sebagai sarana parkir 2.500 bus milik pengujuk rasa. Dan kawasan ini nantinya akan digunakan untuk menggelar rapat akbar seluruh buruh yang akan memperingati hari Buruh International.
Guna memperingati Hari Buruh Internasional, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada rakyat Indonesia untuk berbagi simpati kepada kaum buruh yang merayakan hari buruh.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, tahun ini menjadi sangat istimewa karena Presiden SBY membuat sejumlah keputusan strategis bagi peningkatan kesejahteraan buruh.

Antara lain telah memerintahkan untuk membangun sejumlah rumah sakit yang didedikasikan bagi buruh dan keluarganya. Rencana ini akan direalisasikan mulai tahun depan. Rumah Sakit Pekerja akan dibangun di kota-kota dengan konsentrasi industri seperti Tangerang, Bekasi, Surabaya, dan lainnya.

Janji Presiden yang lain buat para buruh adalah membangun rumah susun sewa yang terjangkau, layak, dan dekat, akan diperluas jangkauannya. Tak hanya itu, 200 bus untuk mengakomodasikan keperluan transportasi buruh dari dan ke tempat kerja juga sudah dibagikan.

Kemudian yang lebih penting adalah Presiden SBY telah menyetujui bahwa batas penghasilan kena pajak bagi buruh juga dinaikkan, dari Rp 1,32 juta per bulan menjadi Rp2 juta.
Sekilas sejarah Hari Buruh International
Menurut data Lembaga Buruh Internasional (ILO), pada Tahun 2010 jumlah pekerja kontrak di Indonesia sekitar 65 persen dan  jumlah pekerja tetap (non kontrak) hanya 35 persen atau sekitar 9,5 juta orang saja, menurut KSN, hal ini menjadikan status pekerja kontrak  sangat lemah.
Hari Buruh pada umumnya dirayakan pada tanggal 1 Mei, dan dikenal dengan sebutan May Day. Hari buruh ini adalah sebuah hari libur (di beberapa negara) tahunan yang berawal dari usaha gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat. Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik, melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja.

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam seharinya. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Tapi sejak masa pemerintahan Orde Baru hari Buruh tidak lagi diperingati di Indonesia, dan sejak itu, 1 Mei bukan lagi merupakan hari libur untuk memperingati peranan buruh dalam masyarakat dan ekonomi. Ini disebabkan karena gerakan buruh dihubungkan dengan gerakan dan paham komunis yang sejak kejadian G30S pada 1965 ditabukan di Indonesia.

Semasa Soeharto berkuasa, aksi untuk peringatan May Day masuk kategori aktivitas subversif, karena May Day selalu dikonotasikan dengan ideologi komunis. Konotasi ini jelas tidak pas, karena mayoritas negara-negara di dunia ini (yang sebagian besar menganut ideologi nonkomunis, bahkan juga yang menganut prinsip antikomunis), menetapkan tanggal 1 Mei sebagai Labour Day dan menjadikannya sebagai hari libur nasional.

Setelah era Orde Baru berakhir, walaupun bukan hari libur, setiap tanggal 1 Mei kembali marak dirayakan oleh buruh di Indonesia dengan demonstrasi di berbagai kota.

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Previous Post Next Post