share
Mesin ini berfungsi menghancurkan sampah plastik dan daun menjadi ukuran lebih kecil, sehingga memudahkan proses fermentasi atau pengomposan. Guru Teknik Mesin SMKN 2 Bogor, Eden Hedi menjelaskan, RPC terbuat dari dua bahan baja yakni ST37 (baja lunak) dan ST52 (baja keras).
“Secara keseluruhan menggunakan ST37, kecuali untuk pisau pencacahnya itu pakai ST52. Sedangkan high speed still berkecepatan tinggi serta tahan panas dan gesekan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Eden menambahkan, siswa jurusan teknik mesin ini membutuhkan waktu dua minggu untuk merakitnya. Sebab, mesin RPC dikerjakan pada saat praktik jam sekolah saja. “Sebenarnya, kalau di luar jam sekolah juga dikerjakan, paling cuma butuh waktu lima hari,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMKN 2 Bogor, Haryono mengatakan, rakitan mesin RPC ini akan dipamerankan di Kampus IKOPIN Jatinangor, Sumedang, pada Mei 2012. “Nanti kami kirim dua siswa dan guru teknik mesin berangkat ke pameran nasional itu untuk menampilkan RPC,” terangnya.
Mesin ini, sambung Haryono, akan digunakan di sekolah dan diproduksi keluar. “Ada beberapa lembaga yang berkaitan dengan lingkungan hidup tertarik membeli mesin ini,” tuturnya.(cr3). Sumber : Radar Bogor
KEJURUAN: Guru SMKN 2 Bogor ikut membantu siswa membuat komponen mesin RPC di ruang praktik sekolah, kemarin.
BOGOR–Sebanyak 36 siswa kelas XI SMKN 2 Bogor menciptakan mesin Recycle Plastic Crusher (RPC) di ruang praktik sekolahnya, Jalan Pangeran Sogiri, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Siswa ini dibagi dalam delapan kelompok untuk membuat satu demi satu komponen mesin RPC-Esemka tersebut.Mesin ini berfungsi menghancurkan sampah plastik dan daun menjadi ukuran lebih kecil, sehingga memudahkan proses fermentasi atau pengomposan. Guru Teknik Mesin SMKN 2 Bogor, Eden Hedi menjelaskan, RPC terbuat dari dua bahan baja yakni ST37 (baja lunak) dan ST52 (baja keras).
“Secara keseluruhan menggunakan ST37, kecuali untuk pisau pencacahnya itu pakai ST52. Sedangkan high speed still berkecepatan tinggi serta tahan panas dan gesekan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Eden menambahkan, siswa jurusan teknik mesin ini membutuhkan waktu dua minggu untuk merakitnya. Sebab, mesin RPC dikerjakan pada saat praktik jam sekolah saja. “Sebenarnya, kalau di luar jam sekolah juga dikerjakan, paling cuma butuh waktu lima hari,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMKN 2 Bogor, Haryono mengatakan, rakitan mesin RPC ini akan dipamerankan di Kampus IKOPIN Jatinangor, Sumedang, pada Mei 2012. “Nanti kami kirim dua siswa dan guru teknik mesin berangkat ke pameran nasional itu untuk menampilkan RPC,” terangnya.
Mesin ini, sambung Haryono, akan digunakan di sekolah dan diproduksi keluar. “Ada beberapa lembaga yang berkaitan dengan lingkungan hidup tertarik membeli mesin ini,” tuturnya.(cr3). Sumber : Radar Bogor
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst