Dalam beberapa tahun terakhir, lampu BiLED jadi idola baru setiap pengguna motor, khususnya anak matic yang melakukan modifikasi pada tunggangan milik mereka.
Lampu BiLED ciri khas proyektor besar ini jamak digunakan pada setiap motor modifikasi, terutama skutik.
Lampu BiLED dipilih karena pancaran cahayanya lebih terang dan lebih fokus dari lampu standar motor.
Selain itu tampilannya yang unik dan dapat dipersonalisasi, menjadikan lampu BiLED pilihan utama bagi banyak modifikator.
Lampu BiLED merupakan salah satu bentuk lampu LED. Penyebutan BiLED sebetulnya salah kaprah dan berawal dari kebiasaan di Indonesia. Istilah yang lebih tepat yaitu projector LED.
Lampu projector LED terdiri dari lensa proyektor dengan LED di dalamnya.
Cara kerjanya ketika driver mendapatkan tegangan listrik, akan mengaktifkan emitter.
LED mendapat sumber tegangan dari arus listrik yang ada di motor. LED kemudian akan menyala dan akan dipantulkan.
“Nah teknologi itu disebut teknologi projector lens atau projector LED,” sebut Yoyo, owner Kedai Rider, yang sudah khatam perlampuan di motor.
Pada bagian driver juga ditambahkan kipas untuk membantu mendinginkan panas yang timbul saat pengoperasian LED.
Pada beberapa tipe, di bagian atas lampu projector LED terdapat tambahan LED, yang di Indonesia familiar dengan sebutan laser, menurut Yoyo padahal seharusnya ini disebut ‘BiLED’.
“Jadi kalau misalkan kita keluar negeri, ke Cina, kita sebut BiLED mereka nggak ngerti."
"Mereka tahunya BiLED itu ya ini, bagian atas saja,” sebut Yoyo yang juga jadi salah satu distributor brand Bull AES, produsen lampu BiLED terbesar saat ini.
Berkat istilah dan penamaan yang diberikan oleh orang Indonesia, lampu projector LED ini pun disebut BiLED.
Nah, jadi istilah lampu BiLED yang banyak dikenal bisa dibilang salah kaprah sob!
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst