Layanan internet satelit milik Elon Musk, Starlink, telah tersedia di 32 negara. Di Indonesia, anak usaha SpaceX tersebut menargetkan online pada tahun depan.
Pengumuman jangkauan Starlink disampaikan SpaceX lewat akun Twitter resminya. Meskipun tidak memerinci negara tempat Starlink beroperasi, SpaceX menampilkan sebuah peta yang menggambarkan wilayah layanannya di laman starlink.com/map.
Di hampir semua wilayah di bagian barat Eropa, Starlink telah tersedia. Di wilayah Amerika Utara yang mencakup Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko, Starlink belum bisa diakses di Alaska dan di belahan utara wilayah Kanada.
Untuk daerah Asia Pasifik, Starlink baru tersedia di belahan selatan Australia. Penduduk di Jepang, India, dan Indonesia baru bisa dilayani pada 2023. Perusahaan ini belum memiliki rencana untuk mengirimkan perangkat Starlink ke Rusia dan China.
Starlink adalah layanan internet yang tersambung langsung ke satelit. Kini, ada sekitar 2.000 satelit milik Starlink telah beroperasi, yang mengorbit di posisi yang lebih rendah dari satelit komunikasi lain.
Untuk tersambung ke satelit, pengguna membutuhkan stasiun bumi berbentuk parabola kecil. Bentuknya beragam, ada yang bisa terpasang di atap atau di halaman rumah.
Menurut CNET, tes menggunakan situs pengukur kecepatan internet Ookla, menunjukkan bahwa kecepatan internet yang ditawarkan Starlink melampaui 100 Mbps di 15 negara. Di Amerika Serikat, layanan yang ditawarkan Starlink adalah akses internet dengan kecepatan unduh 105 Mbps dan kecepatan unggah sekitar 12 Mbps.
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst