Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken menyampaikan Washington akan menggelontorkan dana sebesar USD 75 juta atau sekitar Rp 1 triliun untuk pembangunan dan bantuan ekonomi kepada warga Palestina setelah 11 hari serangan Israel di Jalur Gaza.
Blinken menyampaikan janji bantuan tersebut selama konferensi pers bersama dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, pada hari pertama kunjungannya ke wilayah itu pada Selasa.
AS juga berjanji menggelontorkan bantuan sebesar USD 5,5 juta atau sekitar Rp 78 miliar untuk bantuan kebencanaan di Gaza dan sekitar USD 32 juta atau sekitar Rp 457 miliar untuk Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
“AS akan melaporkan kepada Kongres keinginan kami untuk menyiapkan USD 75 juta dalam bantuan pembangunan dan ekonomi tambahan untuk Palestina pada 2021,” jelasnya, dikutip dari Al Jazeera, Rabu (26/5).
Blinken mengatakan AS berusaha membuat perjanjian gencatan senjata awal yang mengakhiri eskalasi kekerasan mematikan di Gaza, yang dimulai pada 10 Mei, di mana serangan Israel itu menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, dan melukai hampir 2.000 orang lainnya.
Sedikitnya 12 warga Israel, termasuk dua anak-anak, tewas karena roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari Gaza.
“Kami menyambut baik gencatan senjata terus berlangsung, tapi itu tidak cukup; kita harus membangun gencatan senjata dan berupaya menggerakkan berbagai hal ke arah yang benar-benar positif,” jelasnya setelah bertemu Abbas, menambahkan bahwa kunjungannya bertujuan untuk “membangun kembali” hubungan dengan Otoritas Palestina.
Hubungan antara Otoritas Palestina dan AS sangat renggang setelah mantan Presiden Donald Trump memindahkan Kedubes AS di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018, langkah yang dikecam warga Palestina dan pengamat internasional. Blinken juga mengumumkan AS akan membuka kembali Konjen di Yerusalem.
Sementara itu Mahmoud Abbas berharap masa depan hubungan diplimatik dengan AS bisa mencapai solusi yang komprehensif, adil, dan penuh.
Menyusul pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebelumnya pada Selasa, Blinken juga berjanji AS akan bekerja untuk memastikan bantuan internasional yang akan membangun kembali Gaza tidak akan menguntungkan Hamas, faksi yang menguasi wilayah tersebut.
Hamas, yang ditetapkan AS sebagai “organisasi teroris”, menguasai Jalur Gaza dan masih berselisih dengan Otoritas Palestina, yang menguasi Tepi Barat.
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst