Dalam webinar bertajuk "Partisipasi Masyarakat Sipil dalam Membangun Demokrasi yang Sehat" Jumat (20/11/2020) malam, ia menilai ada kekosongan kepemimpinan dalam menyerap aspirasi masyarakat luas.
"Adanya kekosongan itu, begitu ada pemimpin yang karismatik, katakanlah karismatik begitu, atau ada yang berani memberikan alternatif, maka orang mendukungnya," katanya.
"Masalah Habib Rizieq itu adalah sesuatu indikator bahwa ada proses yang perlu diperbaiki dalam sistem demokrasi kita."
Menurutnya munculnya masyarakat yang memilih Rizieq untuk menyuarakan aspirasi mengindikasikan ada sesuatu yang penting yang wajib dievaluasi. Terutama oleh partai-partai Islam.
"Bahwa ada kekosongan sistem atau cara kita berdemokrasi khususnya dalam ideologi keislaman yang kemudian diisi oleh Habib Rizieq," katanya lagi.
"Sehingga kita takut bahwa ini nanti demokrasi akan kembali ke demokrasi katakanlah sistem yang demo-demo macam-macam yang juga tentu merusak sistem."
Ia berharap hal ini diperbaiki. Sehingga, ujarnya, demokrasi tak lagi kembali ke jalan.
Rizieq Shihab kembali ke RI 10 November lalu. Ia pulang setelah tiga tahun di Arab Saudi. Kerumunan massa terjadi di beberapa titik. Beberapa telah di tes dan positif corona (Covid-19).
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst