Hentikan Sistem Satu Arah Bogor dan Kembalikan jalur seperti semula

Uji coba Sistem Satu Arah (SSA) oleh Pemerintah Kota Bogor telah memberikan dampak yang tidak menguntungkan untuk berbagai pihak. Tujuan awal Pemerintah Kota Bogor untuk memperlancar arus lalu lintas di tengah kota Bogor yang awalnya hanya dijadwalkan pada tanggal 1-4 April nyatanya "Tidak Memberikan Solusi atas Kemacetan dan Malah Memberikan Banyak Efek Tidak Menguntungkan"
Hal yang perlu diperhatikan mengenai janggalnya Sistem Satu Arah :
1. Kebijakan Sistem Satu Arah (SSA) adalah kebijakan yang diambil dengan sangat terburu-buru tanpa kajian mendalam yang melibatkan banyak pihak, kurangnya sosialisasi, tidak ada simulasi, dan yang terparah adalah kebijakan yang diambil tanpa berusaha untuk memperbaiki sistem yang ada.
2. Seharusnya Sistem Satu Arah (SSA) sebelum dilakukan Uji Coba dibuat simulasinya terlebih dahulu dan melakukan sosialisasi serta dialog dengan masyarakat terdampak jauh-jauh hari dengan melibatkan banyak pihak.
3. Kajian atas pemberlakuan Sistem Satu Arah (SSA) tidak transparan atau dengan kata lain pihak Pemkot Bogor tidak menjelaskan secara rinci alasan, kajian secara ilmiah dengan data-data kuantitatif bahwa sistem satu arah akan efektif. Informasi yang beredar bahwa dari sosialisasi dan media bahwa kajian ini hanya dilakukan jajaran Dinas Perhubungan dan Pemerintahan Kota Bogor saja.
4. Sistem Satu Arah (SSA) yang digadang-gadang akan mengurangi beban penumpukan trayek angkutan umum pada satu jalur nyatanya adalah bualan belaka. Dengan adanya uji coba SSA, jalur jalan Pajajaran dari persimpangan Pangrango Plaza hingga Tugu Kujang menampung hampir 10 trayek angkutan dalam satu jalan.
5. Kajian yang dibuat mengenai SSA sangat tidak dipersiapkan dengan baik. Terbukti dari rencana jalur yang dibuat akhirnya diubah pada hari kedua uji coba dengan membuat jalur jalan Pajajaran dari simpang Pangrango Plaza hingga Tugu Kujang menjadi satu arah. Awalnya jalur ini di dalam sistem SSA adalah dua jalur, dan ini sangat menunjukkan bahwa SSA tidak dikaji dengan sangat baik dan lebih kepada kebijakan yang terburu-buru.
6. Pemkot Bogor mengambil kebijakan Uji Coba Sistem Satu Arah (SSA) tanpa melakukan pembenahan dan optimalisasi terhadap jalur lama seperti penegakan rambu-rambu oleh penegak hukum, penertiban angkutan kota yang mengetem di tepi jalan, penertiban pedagang di pinggir jalan serta pembenahan dan optimalisasi lainnya yang mengakibatkan kemacetan di jalur yang ada sebelumnya
7. Pemerintah Kota Bogor hanya melakukan sosialisasi kepada pihak terutama pengusaha di sekitar jalur depan jalan yang terdampak SSA saja, padahal banyak pengusaha di daerah satelit dari sistem SSA yang mengalami dampak kurang menguntungkan dari sistem ini.
8. Dengan jalur uji coba SSA yang ada saat ini, banyak mengakibatkan jalur-jalur kecil yang biasa menampung arus lalu lintas yang ringan menjadi sangat berat dan mengakibatkan kemacetan
9. Efek memutar dari sistem SSA mengakibatkan banyak berubahnya rute angkutan kota yang akhirnya juga banyak bersinggungan antar rute angkutan kota. Yang mengakibatkan juga ada kenaikan tarif secara sepihak dari rute angkutan kota yang semakin menjauh, dan angkutan lainnya tidak mau menurunkan tarif walaupun ada penurunan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).
10. Efek akibat Uji Coba SSA mengakibatkan bis serta kendaraan besar banyak masuk ke dalam jalur dalam SSA untuk memutar, seperti damri yang keluar dari Tol Bogor harus memutar SSA, Bis pariwisata yang akan masuk parkiran damri pun sama. Pemkot Bogor hanya memberi solusi untuk mereka agar keluar dari gerbang tol Sentul Barat (BORR) yang artinya menambah beban biaya bagi mereka.
11. Jalur Ir. H Djuanda dan daerah dekat sekitarnya yang merupakan daerah kantor serta banyak sekolah bila diakses dari daerah Bogor Utara dan sebagian Bogor Tengah dan Timur harus memutari sistem satu arah yang membuat banyak pelajar harus menambah biaya ongkos serta waktu. Ini adalah sangat tidak menguntungkan
12. Jalur jalan Pajajaran antara simpang Pangrango Plaza dan Tugu Kujang yang searah membuat RS PMI hanya memiliki satu arah jalur emergency, begitupun fasilitas yang dibangun di depan kebun raya menjadi kurang bermanfaat karena jalur hanya satu arah
13. Dampak terhadap pengusaha di luar jalur SSA telah terasa, beberapa cafe dan resto yang berada di luar jalur SSA mengalami penurunan pendapatan yang signifikan di masa Uji Coba SSA. Bahkan ada satu cafe di Suryakencana yang mencapai pendapatan terburuknya di masa Uji Coba SSA. Begitupun banyak pengusaha kecil contoh di bilangan Malabar yang turun omzetnya karena sulitnya akses
14. Pemkot Bogor tidak siap untuk menata jalur alternatif yang akan dilalui pengguna yang tidak ingin melewati SSA. Sehingga penumpukan serta kemacetan parah terjadi di jalan-jalan alternatif seperti Panduraya, Jalan Pakuan, Jalan Pengadilan dan jalur-jalur alternatif lainnya.
15. Sistem SSA memicu banyak pengguna yang lawan arah untuk memotong jalur agar lebih cepat. Pengguna lawan arah ini akhirnya lebih banyak dari pada sebelum SSA diujicobakan.
16. Dengan adanya uji coba sistem SSA dan diperpanjang, warga Kota Bogor kehilangan kegiatan Car Free Day mereka yang biasa dilaksanakan di Jl Jalak Harupat dan sekitaran sempur
Dari poin-poin ini sudah tampak jelas bahwa kebijakan uji coba SSA tidak memberikan efek yang lebih menguntungkan bahkan lebih terlihat sebagai kebijakan "egois" dari pemangku jabatan Pemerintah Kota Bogor.
Sehingga kebijakan Uji Coba Sistem Satu Arah ini harus segera dihentikan dan dikembalikan ke jalur yang ada sebelumnya serta menuntut perbaikan pelayanan lalu lintas dengan penegakan rambu-rambu lalu lintas.

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Previous Post Next Post