Remaja putri itu berinisial RS, usianya baru 14 tahun. Warga Dukuh Plempeng, Desa Mojorejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, itu menjadi korban aksi main hakim sendiri, yang dilakukan oleh tetangganya.
RS diarak keliling kampung dalam kondisi tanpa busana. Ia dituduh mencuri sandal dan pakaian milik tetangganya, Sukamto dan keluarga.
Aksi main hakim sendiri itu terjadi pada Minggu (10/1/2016) pagi. Merujuk laporan
KRJogja.com , saat itu, Sukamto bersama istri dan seorang kerabatnya mendatangi rumah RS. Mereka menggeledah kamar RS dan mendapati sejumlah barang yang hilang.
Barang itu diambil, dan dikalungkan ke leher RS. Gadis yang baru duduk di kelas I Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu dipaksa menanggalkan pakaian. Dalam kondisi tanpa busana, RS diarak melalui jalan desa sejauh 1 kilometer.
Merujuk laporan Solo Pos , foto RS saat diarak melalui jalan desa itu juga turut tersebar. Karena peristiwa itu, RS tak ingin lagi bersekolah. Bahkan, sempat mencoba untuk bunuh diri.
"Jadi kemarin anak saya mencoba bunuh diri dengan menyilet tangannya. Untungnya saya mengetahui dan bisa mencegah. Dalam kondisi pergelangan tangannya berdarah, kami bawa ke bidan desa," kata ibu kandung RS, Karsi (55), dilansir KRJogja.com (12/1).
Proses hukum
Kasus ini sudah diadukan ke Kepolisan Resort (Polres) Sragen, Selasa (12/1). "Memang anak saya bersalah mengambil barang orang lain. Kalau anak saya mau diproses hukum silakan. Tapi kami tetap tidak terima dengan perlakuan diarak keliling telanjang itu," ujar Karsi .
Ketua Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS) Sragen, Sugiyarsi, menjadi salah satu pendamping RS dalam kasus ini. Dikutip Solo Pos , Sugiyarsi menyebut Sukamto bisa dijerat dengan UU Perlindungan Anak, sekaligus UU Pornografi. Pasalnya, foto RS turut disebarluaskan ke warung-warung.
Sugiyarsi juga menyayangkan perangkat desa yang tidak bisa mencegah aksi main hakim sendiri ini. "Anak itu diarak ke kampung sembari dikatai-katai maling-maling. Banyak orang yang melihat tindakan bejat tak berperi kemanusiaan itu. Saya jadi geram ketika tak satu pun dari warga dan perangkat desa yang menahan atau mencegah," ujar Sugiyarsi.
Psikolog anak, Seto Mulyadi (Kak Seto) menyebut kasus ini sebagai pelanggaran pidana terhadap anak. "Seharusnya polisi segera menindak karena itu merupakan suatu pelanggaran pidana terhadap anak, " kata Kak Seto, kepada Sindonews, Rabu (13/1).
Adapun Kapolres Sragen, AKBP Ari Wibowo menyebut mestinya kasus pencurian yang dituduhkan kepada RS bisa diselesaikan di tingkat masyarakat dan orang tua.
Polisi juga telah menerima keterangan dari para saksi dan korban. Namun hingga saat ini, Sukamto belum diperiksa. "Kami terus mengupayakan memanggil saksi, mulai saksi yang mengetahui kejadian hingga saksi ahli. Sedangkan terlapor belum kami periksa," kata Ari, dilansir KRJogja.com .
Di sisi lain, Sukamto berdalih bahwa tindakan yang dilakukannya untuk memberikan efek jera. Menurut Sukamto, sudah enam kali keluarganya kehilangan barang. Ia pun menuduhkan seluruh kasus tu kepada RS. "Silakan saja lapor polisi. Saya juga akan lapor polisi terkait kasus pencurian yang terjadi selama ini, " kata dia, dikutip Sindonews.
Di media sosial, sejumlah komentar bernada kecaman atas aksi main hakim sendiri itu mulai bermunculan. Berikut beberapa kutipan di antaranya.
gadis smp, nyolong sendal, diarak bugil sama orang sekampung. oh wow 2016, indonesia malah kembali ke zaman bar-bar.
— zarhen (@zarryhendrik) January 13, 2016
mencuri sendal - diarak bugil keliling kampung - depresi nekat coba bunuh diri kesalahan dihakimi kesalahan berdampak kesalahan
— Nico Kürniawan (@ncko) January 13, 2016
Cc @ganjarpranowo @KomnasPerempuan
@komnas_anak Karena Mencuri sandal, Siswi SMP Diarak Telanjang https://t.co/hejfGnR0h1 lewat @SINDOnews
— bu guru (@buguruu) January 13, 2016
Betapa sombongnya pendekar tsb, ayo Pak Polisi tangkap! Pengarak Telanjang Siswi SMP Tantang Warga Lapor Polisi
https://t.co/FK6fSZVKOy
— sri wahyudi (@swahyudi74) January 13, 2016
Hapus dan jgn sebar! tdk berprikemanusiaan -> Sadis! Foto Diarak Tanpa Busana Siswi SMP Sragen Tersebar https://t.co/InkjqmUJY8
— Media Center (@infobencana) January 13, 2016
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst