Leuwi Hejo
25 Januari 2015, Akhirnya waktu yang ditunggu tiba, tergoda melihat foto yang diperlihatkan oleh kang Elan, pelesir ke Curug Bengkok , dengan nama lebih terkenal yaitu Leuwi Hejo dapat terwujud, sebenarnya rencana awal bulan akan mengunjungi Wisata Purbakala Sang Hyang Tikoro di Komplek PLTA Saguling Bandung Barat, tapi mengingat jaraknya yang lumayan jauh, akhinya ditangguhkan. Sambil mengumpulkan massa pendukung, memastikan siapa yang akan berpartisipasi kali ini, akhirnya bisa terkumpul 12 orang yang sangat pasti akan ikut yaitu Pak Uus, Pak Endang, Kang Yayan, lallan, Juni, Elan, Intan, Tia, Lia, Anissa, Trias dan Mulyana, untuk transportasi cukup menggunakan angkot empunya Om Aim.
Leuwi Hejo Babakan Madang Kabupaten Bogor
"Jangan lupa kunjungi juga Curug Barong yach !!"
Setengah tujuh pagi, jam berkumpul telah ditentukan sambil mengambil pesanan ransum makan siang dari depo ayam bakar Latansa milik Kang Arman dan menunggu anggota rombongan yang lain, sedikit berharap cemas menghadapi lalu lintas jalur Puncak yang selalu buka tutup jalan, berangkat………meskipun geser-geser dikit didalam angkot, maaf agak sempit yach… kami meluncur juga, menuju Megamendung menjemput Kang Mulyana yang konon dari jam 5 pagi sudah menunggu dipinggir jalan.
Leuwi Hejo, Satu lagi kawasan wisata alam yang keren banget dari Jawa Barat, yang letaknya berada di Kp. Wangun Cileungsi, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, sebenarnya tidak menyangka ada kawasan wisata alam di daerah yang nota bene dekat dengan kawasan perumahan elite Sentul, setengah tidak percaya, berbekal penasaran dan tidak tahu jalan, rombongan kami memasuki lingkar luar tol jagorawi menuju sentul, sebenarnya kami bisa saja melewati jalan pintas melalui Desa Pasir Angin Gunung Geulis, tapi Om Aim berkata lain, terlalu muter…..
Sesampai di mall Bellanova, perjalanan dilanjutkan menuju jalan perumahan Sentul City, sesampai di pool bis Sentul City kami belok kiri ke jalan menuju Gunung Pancar Babakan Madang, setelah sampai di objek wisata Jungle Land, ada pertigaan jalan, ke kiri menuju Jungle Land, Ke Kanan menuju Perumahan Sentul City, kita ambil jalan yang tengah, itu pun setelah tiga kali bertanya ke setiap orang yang ditemui dijalan, “terus aja mas pake jalan ini…..nanti ada dua jalan, ke kanan ke Pemandian air panas Gunung Pancar, Mas ambil ke kiri aja…..terus……itu jalannya”.
Pemandangan jalan menuju Leuwi Hejo
Sebenarnya selama perjalanan, kami menemui beberapa objek wisata alam seperti Gua Garunggang, Pemandian air panas Gunung Pancar, tapi kami tetap fokus dan khusyu sambil clingak-clinguk di jalan, karena baru pertama kali mencari objek wisata Leuwi Hejo yang ternyata sebagian orang yang kami temui di jalan tidak begitu mengenalnya, perjalanan begitu mantap ketika jalan yang kami lalui menuju leuwi hejo tidak semulus yang dikira, jalannya cukup rusak, sambil berhati-hati Om Aim mengemudikan Angkotnya, dan sesekali kami kaum pria harus turun bila menemui jalan menanjak, apalagi ketika kami melewati sebuah jembatan besi yang masih beralaskan balok kayu, hampir saja Angkot selip.
Hamdalah, akhirnya kami sampai juga diparkiran pintu masuk menuju lokasi, sambil melihat spanduk di pintu masuk, ternyata di Leuwi Hejo adalah sebuah air terjun atau Curug yang bernama Curug Bengkok, dan ada juga Curug yang lain yang bernama Curug Barong, wah….tambah penasaran nich….sambil menunggu Om Aim memarkirkan Angkotnya di depan sebuah mesjid, karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi dan hanya motor saja, ternyata dari parkiran mobil kita harus berjalan sekitar kurang lebih 600 meter, melewati jalan tanah dan setapak berbatu, dengan ditemani pemandangan kawasan lereng bukit perkebunan kopi yang dibawahnya terhampar sawah dan kebun milik penduduk, sungai yang termasuk Leuwi Hejo sudah terlihat.
Aliran sungai di Leuwi Hejo
Jalan menuju Leuwi Hejo
Sampai di parkiran motor, kami di cegat seorang pemuda yang diklaimnya sebagai pengelola di tempat itu, sambil menanyakan berapa banyak anggota rombongan kami,beliau meminta pembayaran karcis sebesar Rp.10.000, kami menjelaskan bukannya hanya sebesar Rp.5.000 saja, tapi beliau menampik bahwa Rp.10.000 untuk dua kali kunjungan termasuk yaitu leuwi hejo dan Curug Barong, sambil terus menawar dan menanyakan karcis masuk akhirnya beliau meluruskan harga dan beralasan karcis sedang diurus, sebenarnya menurut informasi warga yang kami temui di pintu masuk, karcis hanya Rp.5.000 rupiah, itu pun belum resmi, mudah-mudahan penghasilan yang didapat dipergunakan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana di tempat wisata tesebut.
Ransum Makan Siang
Sungai di Leuwi Hejo
Setelah membayar untuk masuk, kami harus berjalan dahulu menyeberangi dan menyusuri pinggiran sungai, sungai ini bernama sungai Cileungsi menurut Bapak yang kami tanyakan saat bertemu diparkiran, konon katanya berasal dari aliran sungai daerah Cisadon Megamendung…Wallahuallam…., dengan pemandangan yang menakjubkan, air yang sangat jernih, serta bebatuan alam yang bentuknya beraneka ragam uniknya, tapi hati-hati ketika anda berjalan menuju lokasi karena harus menyeberangi sungai dengan air cukup deras, dan batuan yang licin, apalagi melewati jembatan darurat yang dibuat oleh penduduk, tapi semua tantangan itu sirna ketika kami sampai lokasi.
Leuwi Hejo sangat indah, dengan posisi diapit tebing batuan alam, Air dari Curug Bengkok yang mengalir cukup deras, karena dalamnya, air menjadi berwarna kehijaun-hijauan, karena itulah disebut leuwi hejo karena leuwi berasal dari kata lubuk yang berarti cekungan bagian terdalam dari sungai yang berwarna kehijauan, disekitar leuwi banyak pengunjung yang berenang, dan ada beberapa loncat dari tebing dari pinggiran bibir Curug Bengkok seperti yang dilakukan oleh Kang Elan, eit…..hampir lupa menikmati ransum makan siang dan tak lupa jeprat-jepret sana sini sebagai kenang-kenangan, setelah adzan Dzuhur kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Barong. Hampir lupa…..jangan buang sampah sembarangan yach………!
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst