JAKARTA, KOMPAS.com —
Samuel Franklyn (47), karyawan lepas perusahaan jasa Galileo Indonesia,
telah mengalami kelumpuhan sejak tahun 2010. Pria yang berprofesi
sebagai programer ini mengalami masalah pada saraf tulang belakangnya
sehingga sehari-hari hanya bekerja di rumah.
Tinggal di rumah kontrakan berukuran 3 x 5 meter di daerah Jalan Asem, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Samuel melakukan pekerjaannya sehari-hari. Anak pertama dari tiga bersaudara yang sering dipanggil Sam ini susah empat tahun mengalami kelumpuhan, yang diawali dari sebuah kecelakaan kecil.
"Saya waktu itu mau pergi kerja, terus saat lagi jalan saya jatuh, kena tulang belakang," kata Sam kepada Kompas.com di kediamannya, Jumat (29/8/2014).
Saat itu, Sam merupakan karyawan tetap di Galileo Indonesia. Setelah terjatuh, Sam tidak merasa ada yang aneh. Dia kemudian melanjutkan perjalanannya ke kantor dengan menumpangi taksi. Namun, selang beberapa hari, Sam merasa tidak sehat dan lama-kelamaan seluruh badan Sam tidak bertenaga dan tidak bisa berdiri sama sekali.
Sam kali kemudian melakukan pemeriksaan pertamanya di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Dokter untuk sementara menyimpulkan bahwa saraf tulang belakang Sam tertekan dan tidak bisa berfungsi seperti biasanya.
Sam pun tidak bisa bekerja seperti biasanya karena badannya tidak kuat untuk bergerak. Setelah meminta izin, kantor Sam saat itu memperbolehkan Sam untuk bekerja di rumah selama enam bulan.
Lewat dari enam bulan, Sam mengundurkan diri. Hingga saat ini, Sam masih bekerja di rumahnya dengan modal laptop dan alat penyangga laptop yang dibuat oleh teman dekat Sam, Arif Christianto.
Bersama dengan beberapa temannya, Sam mengerjakan beberapa proyek, hingga kemudian Sam kembali melamar ke Galileo Indonesia dan diterima per Agustus 2014 dengan lama kontrak enam bulan.JAKARTA, KOMPAS.com — Samuel Franklyn (47), karyawan lepas perusahaan jasa Galileo Indonesia, telah mengalami kelumpuhan sejak tahun 2010. Pria yang berprofesi sebagai programer ini mengalami masalah pada saraf tulang belakangnya sehingga sehari-hari hanya bekerja di rumah.
Tinggal di rumah kontrakan berukuran 3 x 5 meter di daerah Jalan Asem, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Samuel melakukan pekerjaannya sehari-hari. Anak pertama dari tiga bersaudara yang sering dipanggil Sam ini susah empat tahun mengalami kelumpuhan, yang diawali dari sebuah kecelakaan kecil.
"Saya waktu itu mau pergi kerja, terus saat lagi jalan saya jatuh, kena tulang belakang," kata Sam kepada Kompas.com di kediamannya, Jumat (29/8/2014).
Saat itu, Sam merupakan karyawan tetap di Galileo Indonesia. Setelah terjatuh, Sam tidak merasa ada yang aneh. Dia kemudian melanjutkan perjalanannya ke kantor dengan menumpangi taksi. Namun, selang beberapa hari, Sam merasa tidak sehat dan lama-kelamaan seluruh badan Sam tidak bertenaga dan tidak bisa berdiri sama sekali.
Sam kali kemudian melakukan pemeriksaan pertamanya di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Dokter untuk sementara menyimpulkan bahwa saraf tulang belakang Sam tertekan dan tidak bisa berfungsi seperti biasanya.
Sam pun tidak bisa bekerja seperti biasanya karena badannya tidak kuat untuk bergerak. Setelah meminta izin, kantor Sam saat itu memperbolehkan Sam untuk bekerja di rumah selama enam bulan.
Lewat dari enam bulan, Sam mengundurkan diri. Hingga saat ini, Sam masih bekerja di rumahnya dengan modal laptop dan alat penyangga laptop yang dibuat oleh teman dekat Sam, Arif Christianto.
Bersama dengan beberapa temannya, Sam mengerjakan beberapa proyek, hingga kemudian Sam kembali melamar ke Galileo Indonesia dan diterima per Agustus 2014 dengan lama kontrak enam bulan.
Tinggal di rumah kontrakan berukuran 3 x 5 meter di daerah Jalan Asem, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Samuel melakukan pekerjaannya sehari-hari. Anak pertama dari tiga bersaudara yang sering dipanggil Sam ini susah empat tahun mengalami kelumpuhan, yang diawali dari sebuah kecelakaan kecil.
"Saya waktu itu mau pergi kerja, terus saat lagi jalan saya jatuh, kena tulang belakang," kata Sam kepada Kompas.com di kediamannya, Jumat (29/8/2014).
Saat itu, Sam merupakan karyawan tetap di Galileo Indonesia. Setelah terjatuh, Sam tidak merasa ada yang aneh. Dia kemudian melanjutkan perjalanannya ke kantor dengan menumpangi taksi. Namun, selang beberapa hari, Sam merasa tidak sehat dan lama-kelamaan seluruh badan Sam tidak bertenaga dan tidak bisa berdiri sama sekali.
Sam kali kemudian melakukan pemeriksaan pertamanya di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Dokter untuk sementara menyimpulkan bahwa saraf tulang belakang Sam tertekan dan tidak bisa berfungsi seperti biasanya.
Sam pun tidak bisa bekerja seperti biasanya karena badannya tidak kuat untuk bergerak. Setelah meminta izin, kantor Sam saat itu memperbolehkan Sam untuk bekerja di rumah selama enam bulan.
Lewat dari enam bulan, Sam mengundurkan diri. Hingga saat ini, Sam masih bekerja di rumahnya dengan modal laptop dan alat penyangga laptop yang dibuat oleh teman dekat Sam, Arif Christianto.
Bersama dengan beberapa temannya, Sam mengerjakan beberapa proyek, hingga kemudian Sam kembali melamar ke Galileo Indonesia dan diterima per Agustus 2014 dengan lama kontrak enam bulan.JAKARTA, KOMPAS.com — Samuel Franklyn (47), karyawan lepas perusahaan jasa Galileo Indonesia, telah mengalami kelumpuhan sejak tahun 2010. Pria yang berprofesi sebagai programer ini mengalami masalah pada saraf tulang belakangnya sehingga sehari-hari hanya bekerja di rumah.
Tinggal di rumah kontrakan berukuran 3 x 5 meter di daerah Jalan Asem, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Samuel melakukan pekerjaannya sehari-hari. Anak pertama dari tiga bersaudara yang sering dipanggil Sam ini susah empat tahun mengalami kelumpuhan, yang diawali dari sebuah kecelakaan kecil.
"Saya waktu itu mau pergi kerja, terus saat lagi jalan saya jatuh, kena tulang belakang," kata Sam kepada Kompas.com di kediamannya, Jumat (29/8/2014).
Saat itu, Sam merupakan karyawan tetap di Galileo Indonesia. Setelah terjatuh, Sam tidak merasa ada yang aneh. Dia kemudian melanjutkan perjalanannya ke kantor dengan menumpangi taksi. Namun, selang beberapa hari, Sam merasa tidak sehat dan lama-kelamaan seluruh badan Sam tidak bertenaga dan tidak bisa berdiri sama sekali.
Sam kali kemudian melakukan pemeriksaan pertamanya di Rumah Sakit Royal Taruma, Jakarta Barat. Dokter untuk sementara menyimpulkan bahwa saraf tulang belakang Sam tertekan dan tidak bisa berfungsi seperti biasanya.
Sam pun tidak bisa bekerja seperti biasanya karena badannya tidak kuat untuk bergerak. Setelah meminta izin, kantor Sam saat itu memperbolehkan Sam untuk bekerja di rumah selama enam bulan.
Lewat dari enam bulan, Sam mengundurkan diri. Hingga saat ini, Sam masih bekerja di rumahnya dengan modal laptop dan alat penyangga laptop yang dibuat oleh teman dekat Sam, Arif Christianto.
Bersama dengan beberapa temannya, Sam mengerjakan beberapa proyek, hingga kemudian Sam kembali melamar ke Galileo Indonesia dan diterima per Agustus 2014 dengan lama kontrak enam bulan.
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst