share
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya mengizinkan rekayasa cuaca yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Gubernur menandatangani program beranggaran Rp18 miliar ini pada Senin, 13 Januari 2014.
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, setelah penandatanganan ini, BNPB besok akan langsung merekayasa cuaca agar banjir Jakarta yang melanda hari ini bisa ditekan.
"Hari ini Pak Jokowi menandatangani surat rekayasa cuaca. Mulai besok kami akan memulai," kata Syamsul saat meninjau evakuasi korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Syamsul menjelaskan sebenarnya tim rekayasa yang beranggotakan dari BNPB dan BPPT ini telah bersiaga sejak Desember. Namun, tim baru bisa bergerak setelah Jokowi menandatangani operasi rekayasa ini.
"Secara administrasi semua selesai. Modifikasi cuaca akan dilakukan mulai besok hingga dua bulan ke depan," ujarnya.
Rencananya, BNPB dan BPPT akan mengunakan teknologi penggaraman. Awan akan diarahkan ke laut, kemudian diberi garam, hujan turun di laut.
Untuk membuat teknologi rekayasa cuaca itu, Pemerintah Provinsi DKI akan menggelontorkan dana Rp18 miliar. Dana ini diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI. Meski besar, Jokowi mengaku itu tidak jadi masalah. Sebab, kata dia, rekayasa cuaca telah terbukti mampu mengurangi curah hujan yang tinggi.
"Memang anggarannya besar, tetapi pengalaman kemarin kami lihat memberikan pengaruh yang besar. Ini mampu mengurangi hujan dan menyisihkan hujan ke daerah lain atau dibuang ke laut," kata Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akhirnya mengizinkan rekayasa cuaca yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Gubernur menandatangani program beranggaran Rp18 miliar ini pada Senin, 13 Januari 2014.
Kepala BNPB Syamsul Maarif mengatakan, setelah penandatanganan ini, BNPB besok akan langsung merekayasa cuaca agar banjir Jakarta yang melanda hari ini bisa ditekan.
"Hari ini Pak Jokowi menandatangani surat rekayasa cuaca. Mulai besok kami akan memulai," kata Syamsul saat meninjau evakuasi korban banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur.
Syamsul menjelaskan sebenarnya tim rekayasa yang beranggotakan dari BNPB dan BPPT ini telah bersiaga sejak Desember. Namun, tim baru bisa bergerak setelah Jokowi menandatangani operasi rekayasa ini.
"Secara administrasi semua selesai. Modifikasi cuaca akan dilakukan mulai besok hingga dua bulan ke depan," ujarnya.
Rencananya, BNPB dan BPPT akan mengunakan teknologi penggaraman. Awan akan diarahkan ke laut, kemudian diberi garam, hujan turun di laut.
Untuk membuat teknologi rekayasa cuaca itu, Pemerintah Provinsi DKI akan menggelontorkan dana Rp18 miliar. Dana ini diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah DKI. Meski besar, Jokowi mengaku itu tidak jadi masalah. Sebab, kata dia, rekayasa cuaca telah terbukti mampu mengurangi curah hujan yang tinggi.
"Memang anggarannya besar, tetapi pengalaman kemarin kami lihat memberikan pengaruh yang besar. Ini mampu mengurangi hujan dan menyisihkan hujan ke daerah lain atau dibuang ke laut," kata Jokowi.
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst