Ratu Amerika menjawab rasisme

Reporter : Ardini Maharani
Banyaknya serangan jejaring sosial Twitter
pada Ratu Amerika Serikat baru Nina
Davuluri membuat perempuan ini
meradang. Wajahnya yang mendekati Asia
sedikit terlihat mirip dari negara Aran
membuatnya banyak dikaitkan dengan
peristiwa peledakan menara kembar
World Trade Center (WTC) pada 11
September 2001.
Sindiran jejaring sosial ini membuat
perempuan 24 tahun itu gerah. Dia
menjawab semua kicauan termasuk yang
menggelarinya Ratu Al-Qaidah dan Ratu
11 September. Bahkan ada menyebutnya
secara tegas kemenangannya salah
kaprah, seperti dilansir situs usatoday.com
(16/9).
Saking banyaknya sindiran itu membuat
Twitter terpaksa menghapus komentar
penuh kebencian dan tidak pantas
dipublikasikan. Setelah mahkota
disematkan ke kepala dia Davuluri
mengatakan dia bangga mengikuti ajang
itu lantaran menghargai perbedaan.
Dia sadar betul akarnya bukanlah
penduduk asli Amerika namun dia melihat
diri sendiri sebagai seorang warga Negara
Adidaya secara keseluruhan. Lagi pula jika
melihat sejarah Amerika asli bukanlah
mereka berkulit putih melainkan suku
Indian disebut-sebut mempunyai
keterkaitan jauh dengan pelbagai ras
termasuk bangsa India, seperti dilansir
situs morehistory.com (2012).
Davuluri asal Negara Bagian New York di
luar prediksi warga menjadi pemenang.
Banyak penduduk menduga dan
menjagokan ratu kecantikan asal Negara
Bagian Kansas Theresa Vail yang menjadi
bagian militer, gemar berburu, dan
mempunyai tato di perut bagian kanan.
Meski tidak sedikit pun dijagokan Davuluri
tak gentar. Mereka pendukung perempuan
berambut panjang itu segera mengunggah
banyak kegiatan Davuluri sebelum terpilih
menjadi Ratu Amerika.
Davuluri punya perhatian tinggi pada
anak-anak khususnya mereka menderita
autisme. Selain itu mantan ratu Kota
Syracuse ini juga seorang penyantap
makanan sehat bahkan mengolah sendiri
seluruh menu rumahnya.
Davuluri menegaskan dia tidak mentolerir
apa pun soal terorisme merugikan banyak
pihak. Dia sedikit kecewa lantaran banyak
orang mengkaitkannya dengan Al-Qaidah
maupun Arab namun itu justru
membuatnya ingin membuktikan dia
pantas mendapat mahkota itu lewat
kegiatan nyata.
Apapun. Selamat datang di industri
dengan tolok ukur serba ratu.

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Previous Post Next Post