share
VIVAbola - Presiden FIFA Sepp Blatter menganggap Indonesia mendapat hadiah Natal menyusul keputusan Komite Eksekutif (Exco) FIFA yang tidak menjatuhkan sanksi ke PSSI.
FIFA kembali memberi Indonesia waktu untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan sepakbola nasional hingga tiga bulan ke depan. Keputusan itu diambil FIFA pada rapat Exco di Tokyo, Jepang, Jumat 14 Desember 2012.
Blatter menegaskan semula dirinya beropini bahwa sudah saatnya Indonesia dijatuhi sanksi. Namun, anggota Exco FIFA memutuskan untuk kembali memberi Indonesia kesempatan selama tiga bulan. Blatter pun menganggap keputusan ini sebagai kado Natal dari FIFA.
"Semula saya beropini untuk sudah saatnya berhenti di sini, tapi Exco berpendapat lain. Jadi ini seperti anggota Exco memberi kado Natal atau kado akhir tahun buat Indonesia karena tidak dihukum," ujar Blatter dalam konferensi pers di Tokyo, Sabtu 15 Desember 2012.
Presiden FIFA 76 tahun tersebut menilai kasus sepakbola di Indonesia sangat menarik. Blatter juga memastikan tambahan waktu tiga bulan ke depan adalah kesempatan terakhir bagi Indonesia untuk menyelesaikan masalah.
"Sejak Juli 2011 mereka berusaha menggabungkan dua organisasi. Anda bisa bayangkan di Indonesia ada dua organisasi yang menjalankan sepakbola. Ada liga yang bagus, tapi pemain di liga itu tidak diperbolehkan tampil di timnas. Jelas itu ada yang salah. Jadi ini adalah harapan terakhir mereka," tegas Blatter dalam jumpa pers yang disiarkan situs resmi FIFA tersebut.
Indonesia punya waktu hingga Maret 2013 untuk menyelesaikan masalah dualisme kepengurusan. FIFA akan menentukan nasib Indonesia pada rapat Exco selanjutnya pada 20-21 Maret 2013. (ibk)
VIVAbola - Presiden FIFA Sepp Blatter menganggap Indonesia mendapat hadiah Natal menyusul keputusan Komite Eksekutif (Exco) FIFA yang tidak menjatuhkan sanksi ke PSSI.
FIFA kembali memberi Indonesia waktu untuk menyelesaikan dualisme kepengurusan sepakbola nasional hingga tiga bulan ke depan. Keputusan itu diambil FIFA pada rapat Exco di Tokyo, Jepang, Jumat 14 Desember 2012.
Blatter menegaskan semula dirinya beropini bahwa sudah saatnya Indonesia dijatuhi sanksi. Namun, anggota Exco FIFA memutuskan untuk kembali memberi Indonesia kesempatan selama tiga bulan. Blatter pun menganggap keputusan ini sebagai kado Natal dari FIFA.
"Semula saya beropini untuk sudah saatnya berhenti di sini, tapi Exco berpendapat lain. Jadi ini seperti anggota Exco memberi kado Natal atau kado akhir tahun buat Indonesia karena tidak dihukum," ujar Blatter dalam konferensi pers di Tokyo, Sabtu 15 Desember 2012.
Presiden FIFA 76 tahun tersebut menilai kasus sepakbola di Indonesia sangat menarik. Blatter juga memastikan tambahan waktu tiga bulan ke depan adalah kesempatan terakhir bagi Indonesia untuk menyelesaikan masalah.
"Sejak Juli 2011 mereka berusaha menggabungkan dua organisasi. Anda bisa bayangkan di Indonesia ada dua organisasi yang menjalankan sepakbola. Ada liga yang bagus, tapi pemain di liga itu tidak diperbolehkan tampil di timnas. Jelas itu ada yang salah. Jadi ini adalah harapan terakhir mereka," tegas Blatter dalam jumpa pers yang disiarkan situs resmi FIFA tersebut.
Indonesia punya waktu hingga Maret 2013 untuk menyelesaikan masalah dualisme kepengurusan. FIFA akan menentukan nasib Indonesia pada rapat Exco selanjutnya pada 20-21 Maret 2013. (ibk)
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst