share
VIVAnews - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bertemu dengan Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya di Teheran Minggu waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat bahwa kemerdekaan Palestina hanya akan diperoleh dengan perlawanan terhadap Israel.
Seperti diberitakan Tehran Times, Senin 13 Februari 2012, Ahmadinejad mengatakan bahwa setiap Muslim di seluruh dunia berkewajiban untuk mendukung gerakan perlawanan di Palestina. Iran, ujarnya, memiliki tugas untuk berdiri bersama rakyat Palestina yang tertindas penjajahan Israel.
"Isu Palestina adalah isu internasional, karena Palestina atas nama kemanusiaan tengah berjuang melawan rezim Zionis yang menjadi alat kekuatan hegemoni dalam menguasai dunia," kata Ahmadinejad.
Dia menambahkan, kemanusiaan saat ini berada di titik kritis. Jika sistem hegemoni dapat dikalahkan melalui perlawanan, maka monoteisme dan keadilan dapat berdiri di muka bumi. Pendukung hegemoni, ujarnya, semakin hari semakin lemah dan tanda-tanda kemenangan sudah di depan mata.
Dalam pertemuan tersebut, Haniya menyampaikan penghargaannya atas dukungan Iran kepada Hamas. Selain itu, dia juga mengucapkan selamat atas peringatan Revolusi Islam 1979 yang ke-33. Dalam perayaan Sabtu kemarin, Haniya juga menyampaikan pidatonya di pawai perayaan revolusi.
"Kita menyaksikan hasil yang mengagumkan pada peringatan ke 33 kemenangan revolusi Islam. Kami semakin percaya, revolusi adalah jangkar bagi pergerakan perlawanan rakyat yang tertindas di Palestina," kata Haniya.
Haniya tiba di Teheran pada Jumat pekan lalu untuk melakukan kunjungan selama tiga hari di Iran. Selain bertemu Ahmadinejad, Haniya juga bertemu dengan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khamenei dan pejabat tinggi politik dan keamanan Iran.
Israel menganggap Iran adalah pendukung utama Hamas dan pemasok persenjataan bagi kegiatan milisi di Gaza. Hamas sedang mengalami kebangkitan setelah kelompok ini melakukan rekonsiliasi dengan Fatah untuk membentuk pemerintahan gabungan.
VIVAnews - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bertemu dengan Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya di Teheran Minggu waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat bahwa kemerdekaan Palestina hanya akan diperoleh dengan perlawanan terhadap Israel.Seperti diberitakan Tehran Times, Senin 13 Februari 2012, Ahmadinejad mengatakan bahwa setiap Muslim di seluruh dunia berkewajiban untuk mendukung gerakan perlawanan di Palestina. Iran, ujarnya, memiliki tugas untuk berdiri bersama rakyat Palestina yang tertindas penjajahan Israel.
"Isu Palestina adalah isu internasional, karena Palestina atas nama kemanusiaan tengah berjuang melawan rezim Zionis yang menjadi alat kekuatan hegemoni dalam menguasai dunia," kata Ahmadinejad.
Dia menambahkan, kemanusiaan saat ini berada di titik kritis. Jika sistem hegemoni dapat dikalahkan melalui perlawanan, maka monoteisme dan keadilan dapat berdiri di muka bumi. Pendukung hegemoni, ujarnya, semakin hari semakin lemah dan tanda-tanda kemenangan sudah di depan mata.
Dalam pertemuan tersebut, Haniya menyampaikan penghargaannya atas dukungan Iran kepada Hamas. Selain itu, dia juga mengucapkan selamat atas peringatan Revolusi Islam 1979 yang ke-33. Dalam perayaan Sabtu kemarin, Haniya juga menyampaikan pidatonya di pawai perayaan revolusi.
"Kita menyaksikan hasil yang mengagumkan pada peringatan ke 33 kemenangan revolusi Islam. Kami semakin percaya, revolusi adalah jangkar bagi pergerakan perlawanan rakyat yang tertindas di Palestina," kata Haniya.
Haniya tiba di Teheran pada Jumat pekan lalu untuk melakukan kunjungan selama tiga hari di Iran. Selain bertemu Ahmadinejad, Haniya juga bertemu dengan pemimpin spiritual Iran Ayatollah Khamenei dan pejabat tinggi politik dan keamanan Iran.
Israel menganggap Iran adalah pendukung utama Hamas dan pemasok persenjataan bagi kegiatan milisi di Gaza. Hamas sedang mengalami kebangkitan setelah kelompok ini melakukan rekonsiliasi dengan Fatah untuk membentuk pemerintahan gabungan.
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst