Larang Jilbab, Ahmadinejad Kecam FIFA

share
Pemerintah Iran akan mendalami dan mempelajari kasus ini sebelum mengajukan protes resmi.
VIVAnews - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyebut induk sepakbola dunia FIFA sebagai organisasi 'diktator'. Pernyataan itu terlontar satu hari setelah FIFA memutuskan melarang pemain bola wanita Iran mengenakan jilbab. Atas tindakan itu, Ahmadinejad juga melontarkan kecaman.

"Mereka (FIFA) adalah diktator dan penjajah yang ingin memaksakan gaya hidup orang lain. Kami akan menghadapi mereka. Kami bertindak sesuai hak-hak anak-anak perempuan kami," ujar Ahmadinejad seperti dikutip Guardian.

Ahmadinejad mengatakan, apa yang dilakukan wanita muslim di Iran dengan mengenakan jilbab adalah bentuk ajaran agama. Tidak ada alasan bagi FIFA melarang mereka mengikuti pertandingan.

Pelarang ini, menurutnya adalah yang kali kedua. Tahun lalu timnas perempuan Iran juga diskors karena alasan serupa. Padahal, Divisi Perempuan Federasi Sepak Bola Iran, telah memodifikasi kostum mereka pada bagian penutup kepala dan itu mendapat persetujuan Presiden FIFA, Sepp Blatter.

Namun, pertandingan kualifikasi Olimpiade 2012 antara timnas wanita Iran lawan Yordania hari Jumat lalu dihentikan oleh FIFA, setelah para pemain Iran memakai jilbab yang dirancang khusus untuk sepak bola.

Menyelesaikan persoalan ini, pemerintah Iran akan mendalami dan mempelajari kasus ini sebelum mengajukan protes resmi. "Kami akan memperjuangkan hak dari para pemain sepak bola wanita kami," tegas Ahmadinejad.
Meskipun demikian, apapun hasil protes Iran, mereka tetap tak bisa tampil di Olimpide. Soalnya, Iran kalah WO 0-3 saat bertanding di Amman, Yordania karena tampil menggunakan jilbab.
Sementara dalam suratnya, FIFA menyatakan telah mengeluarkan keputusan mengenai seragam pertandingan. Dasar FIFA menghukum Iran adalah sebagai berikut:

"Keputusan FIFA pada bulan Maret 2010 mengizinkan pemain memakai topi yang menutupi kepala mereka ke garis rambut, tetapi tidak memperpanjang bawah telinga untuk menutupi leher, masih berlaku.

Meskipun delegasi Iran memahami peraturan ini, para pemain keluar mengenakan jilbab, kepala dan leher mereka benar-benar tertutup, yang merupakan pelanggaran Law of The Game FIFA. Komisaris pertandingan dan wasit memutuskan menerapkan dengan benar Law of The Game, sehingga timnas Iran terpaksa didiskualifikasi"(np)
• VIVAnews

Post a Comment

Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst

Previous Post Next Post