share
Malang– Mencari sosok pemeran utama dalam film Tendangan dari Langit The Movie memang cukup sulit. Untuk itulah tim dari Sinemart Pictures menggelar audisi di tiga kota: Malang, Bandung, dan Jakarta. Sosok pemeran utama film ini bernama Wahyu.
Menurut Andika Suksmana, Direktur Bisnis dan Marketing Persema, sosok Wahyu yang dicari berumur antara 14-20 tahunan. Yang terpenting, calon pemeran Wahyu ini menguasai permainan sepakbola. “Untuk soal akting, nanti akan dilakukan pelatihan dan pendalaman karakter,” ungkapnya.
Nah, Andika pula yang menceritakan bagaimana alur cerita film yang bakal tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, sebelum lebaran ini. Menurutnya, sosok Wahyu adalah seorang anak yang tinggal di sebuah desa di kawasan Pegunungan Bromo. Kawasan Bromo dan Malang sekitarnya memang menjadi lokasi pengambilan gambar film ini.
Wahyu ini memiliki kemampuan sepakbola yang luar biasa. Namun, seperti halnya anak-anak desa pada umumnya, dia hanya bisa bermain bola dengan sesama kawannya. Kemampuannya tak terpantau oleh seorang pelatih atau pencari bakat untuk dimasukkan dalam suatu klub sepakbola.
Suatu ketika, Timo Scheunemann (pelatih Persema) dan Mathias Ibo (terapis) melakuan perjalanan ke kawasan Pegunungan Bromo. Timo dan Mathias memang memerankan diri mereka sendiri. Saat berjalan di kawasan pegunungan Bromo itulah keduanya melihat bakat yang luar biasa dari sosok Wahyu ini.
Kebetulan sekali, Wahyu juga sangat nge-fans dengan Irfan Bachdim. Namun, selama ini dia hanya bisa melihatnya dari tayangan televisi. Sementara untuk pergi ke Malang, jaraknya cukup jauh. Akhirnya Timo mengajak Wahyu untuk menonton pertandingan Persema di Stadion Gajayana, Malang.
Setelah itu, Wahyu juga diminta untuk mengikuti tes fisik dan serangkaian tes lainnya. Singkat cerita, Wahyu akhirnya diterima sebagai pemain Persema.
Menurut Andika, nantinya, di film itu ada pertandingan Persema melawan tim All Star LPI yang terdiri dari beberapa pemain asing. Dalam laga yang bakal syuting di Stadion Gelora Bung Karno itu diceritakan Wahyu ikut berperan besar dalam kemenangan Persema.
“Bila memungkinkan, film ini bisa dibuat sekuelnya. Karena itu, ceritanya dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memungkinan untuk berlanjut,” jelas Andika. Sebagai cerita sebuah film, tentu saja ada bumbu-bumbu romantisme, konflik, perkelahian, dan sebagainya.
Ide dasar film ini berasal dari Timo Scheunemann. Namun, setelah di tangan Sinemart Pictures, diolah sedemikian rupa sehingga menjadi skenario film yang bagus.
Hampir semua pemain Persema akan tampil dalam film ini, termasuk beberapa pemain bintang seperti Irfan Bachdim, Kim Kurniawan, Bima Sakti, dan lain-lain. Mereka akan menjadi diri mereka sendiri. Sedangkan sosok Irfan Bachdim juga menjadi tokoh inspiratif bagi tokoh utama bernama Wahyu itu. (RIZ)
Malang– Mencari sosok pemeran utama dalam film Tendangan dari Langit The Movie memang cukup sulit. Untuk itulah tim dari Sinemart Pictures menggelar audisi di tiga kota: Malang, Bandung, dan Jakarta. Sosok pemeran utama film ini bernama Wahyu.
Menurut Andika Suksmana, Direktur Bisnis dan Marketing Persema, sosok Wahyu yang dicari berumur antara 14-20 tahunan. Yang terpenting, calon pemeran Wahyu ini menguasai permainan sepakbola. “Untuk soal akting, nanti akan dilakukan pelatihan dan pendalaman karakter,” ungkapnya.
Nah, Andika pula yang menceritakan bagaimana alur cerita film yang bakal tayang di bioskop-bioskop seluruh Indonesia, sebelum lebaran ini. Menurutnya, sosok Wahyu adalah seorang anak yang tinggal di sebuah desa di kawasan Pegunungan Bromo. Kawasan Bromo dan Malang sekitarnya memang menjadi lokasi pengambilan gambar film ini.
Wahyu ini memiliki kemampuan sepakbola yang luar biasa. Namun, seperti halnya anak-anak desa pada umumnya, dia hanya bisa bermain bola dengan sesama kawannya. Kemampuannya tak terpantau oleh seorang pelatih atau pencari bakat untuk dimasukkan dalam suatu klub sepakbola.
Suatu ketika, Timo Scheunemann (pelatih Persema) dan Mathias Ibo (terapis) melakuan perjalanan ke kawasan Pegunungan Bromo. Timo dan Mathias memang memerankan diri mereka sendiri. Saat berjalan di kawasan pegunungan Bromo itulah keduanya melihat bakat yang luar biasa dari sosok Wahyu ini.
Kebetulan sekali, Wahyu juga sangat nge-fans dengan Irfan Bachdim. Namun, selama ini dia hanya bisa melihatnya dari tayangan televisi. Sementara untuk pergi ke Malang, jaraknya cukup jauh. Akhirnya Timo mengajak Wahyu untuk menonton pertandingan Persema di Stadion Gajayana, Malang.
Setelah itu, Wahyu juga diminta untuk mengikuti tes fisik dan serangkaian tes lainnya. Singkat cerita, Wahyu akhirnya diterima sebagai pemain Persema.
Menurut Andika, nantinya, di film itu ada pertandingan Persema melawan tim All Star LPI yang terdiri dari beberapa pemain asing. Dalam laga yang bakal syuting di Stadion Gelora Bung Karno itu diceritakan Wahyu ikut berperan besar dalam kemenangan Persema.
“Bila memungkinkan, film ini bisa dibuat sekuelnya. Karena itu, ceritanya dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memungkinan untuk berlanjut,” jelas Andika. Sebagai cerita sebuah film, tentu saja ada bumbu-bumbu romantisme, konflik, perkelahian, dan sebagainya.
Ide dasar film ini berasal dari Timo Scheunemann. Namun, setelah di tangan Sinemart Pictures, diolah sedemikian rupa sehingga menjadi skenario film yang bagus.
Hampir semua pemain Persema akan tampil dalam film ini, termasuk beberapa pemain bintang seperti Irfan Bachdim, Kim Kurniawan, Bima Sakti, dan lain-lain. Mereka akan menjadi diri mereka sendiri. Sedangkan sosok Irfan Bachdim juga menjadi tokoh inspiratif bagi tokoh utama bernama Wahyu itu. (RIZ)
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst