share
VIVAnews - Irena D mungkin menyesal pernah melakukan operasi implan payudara. Bukan hanya lantaran harus membayar mahal, tapi operasi perbesaran hingga ukuran F itu justru membuatnya kehilangan payudara dan jatuh sakit.
Seperti dikutip dari The Register, wanita asal Rusia itu harus menjalani perawatan intensif setelah melakukan penerbangan dari Moskow ke California. Implan payudaranya meletus akibat tak mampu menahan perbedaan tekanan di pesawat, selama penerbangan.
Wanita 45 tahun itu menderita sakit luar biasa saat transit di bandara Los Angeles, pertengahan 2009 silam. Kondisinya gawat saat turun dari sebuah pesawat Aeroflot Boeing 767-300 yang mengangkutnya. Setelah pemeriksaan intensif, dokter mengatakan bahwa sakit itu akibat letusan implan.
Meski demikian, seorang ahli bedah mengatakan, "Kemungkinan besar wanita itu sudah memiliki masalah dengan payudaranya sebelumnya, dan implan meletus karena perbedaan tekanan di pesawat."
Atas musibah itu, Irene harus menghabiskan liburannya di rumah sakit. Ia terpaksa menjalani pengangkatan payudara demi menghentikan peradangan meluas. Ia pun menerima ancaman kesehatan serius jika nekat melakukan perbesaran payudara lagi.
Kasus implan meletus juga pernah menimpa seorang wanita Inggris, Lindsey Easeman. Tahun lalu, wanita 27 tahun ini menjalani pengangkatan payudara setelah implan di payudara bagian kanan meletus sehingga meradang dan membentuk benjolan, tepat setahun pascaoperasi.
Musibah yang menimpa Lindsey terjadi akibat penggunaan implan payudara berbahan Poly Implant Prothese (PIP). Bahan gel berbahaya yang diproduksi perusahaan asal Prancis ini sudah lama ditentang pakar medis karena bisa memicu peradangan serius di area payudara.
Baca juga: Hidup Hancur Usai Implan Payudara Terbesar
• VIVAnews
VIVAnews - Irena D mungkin menyesal pernah melakukan operasi implan payudara. Bukan hanya lantaran harus membayar mahal, tapi operasi perbesaran hingga ukuran F itu justru membuatnya kehilangan payudara dan jatuh sakit.
Seperti dikutip dari The Register, wanita asal Rusia itu harus menjalani perawatan intensif setelah melakukan penerbangan dari Moskow ke California. Implan payudaranya meletus akibat tak mampu menahan perbedaan tekanan di pesawat, selama penerbangan.
Wanita 45 tahun itu menderita sakit luar biasa saat transit di bandara Los Angeles, pertengahan 2009 silam. Kondisinya gawat saat turun dari sebuah pesawat Aeroflot Boeing 767-300 yang mengangkutnya. Setelah pemeriksaan intensif, dokter mengatakan bahwa sakit itu akibat letusan implan.
Meski demikian, seorang ahli bedah mengatakan, "Kemungkinan besar wanita itu sudah memiliki masalah dengan payudaranya sebelumnya, dan implan meletus karena perbedaan tekanan di pesawat."
Atas musibah itu, Irene harus menghabiskan liburannya di rumah sakit. Ia terpaksa menjalani pengangkatan payudara demi menghentikan peradangan meluas. Ia pun menerima ancaman kesehatan serius jika nekat melakukan perbesaran payudara lagi.
Kasus implan meletus juga pernah menimpa seorang wanita Inggris, Lindsey Easeman. Tahun lalu, wanita 27 tahun ini menjalani pengangkatan payudara setelah implan di payudara bagian kanan meletus sehingga meradang dan membentuk benjolan, tepat setahun pascaoperasi.
Musibah yang menimpa Lindsey terjadi akibat penggunaan implan payudara berbahan Poly Implant Prothese (PIP). Bahan gel berbahaya yang diproduksi perusahaan asal Prancis ini sudah lama ditentang pakar medis karena bisa memicu peradangan serius di area payudara.
Baca juga: Hidup Hancur Usai Implan Payudara Terbesar
• VIVAnews
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst