share
Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Isoewardi dalam kondisi yang tidak fit. Bahkan, kebugarannya tak seperti biasanya. Ia mengaku sakit. “Saya sebenarnya sekarang ini dalam kondisi tidak fit,” ujar pria kelahiran Bangka Belitung itu.
Menurut pemain bernomor punggung 48 itu, ketika mulai bermain sebenarnya ia sudah tidak sehat. “Saya masuk angin,” katanya pendek. Selain itu, kakinya masih mengalami cedera engkel kiri, yang hingga kini belum sembuh. “Lihat nih, kaki saya masih belum baik benar,” ujarnya, sembari mengangkat kaki kirinya.
Isoewardi sadar, walau dalam kondisinya kurang sehat, ia sangat berarti dalam olah gerak tim di lapangan hijau. Beberapa penonton di tribun VIP pun sempat bertanya-tanya tentang performa Isoewardi yang lain daripada yang lain. Pasalnya, pemain ini dinilai kurang lincah, dan lambat dalam mengolah bola matang. Ini semua akibat badannya yang masuk angin.
Bagi pemain bertipe bomber seperti dirinya, mencetak gol adalah suatu kewajiban. Walau kondisi badan lagi kurang sehat dan masih cedera, bila pelatih menilai siap diturunkan, akan Isoewardi jalani.
Tak heran bila gol pertama Bogor Raya saat melawan PSM itu ia persembahkan secara khusus untuk Boraholic – pendukung setia Bogor Raya – yang rela menonton di stadion maupun. “Ini semua untuk masyarakat Bogor dan pendukung Bogor Raya,” kata pemain kelahiran 22 Februari 1985 itu.
Menurut Isoewardi, selama seminggu sebelum tanding lawan Pasukan Ramang, dia dan kawan-kawan telah digembleng habis-habisan di lapangan bola Sentul City, Bogor, tempat latihan Bogor Raya. Dan, inilah hasil kerja keras mereka selama seminggu itu. PSM berhasil dikalahkan dengan skor 2-0.
“Dalam bermain tadi, saya tidak melihat nama besar PSM. Pokoknya, saya harus kerja keras agar menang, danterbukti,” ujar Isoewardi sembari tersenyum. Bagi Isoewardi, pertandingan melawan PSM itu merupakan hal yang istimewa. Karena di situlah pembuktian dirinya sebagai bomber yang layak diperhitungkan.
Sebelumnya, Isoewardi pernah mencetak gol ketika menghadapi Semarang United pada laga perdana Bogor Raya. “Saya ingat betul, setelah mencetak gol itu, saya harus mencetak gol lagi dan lagi,” kata pemain berpenampilan kalem itu. *
PROFIL KLUB
BOGOR RAYA FC
Alamat: Plaza Niaga 2, Blok G No. 69, Sentul City, Bogor Telp.: 021-87961075 Fax: 021-87961097 Website: www.bogorrayafc.com | |||
Stadion Cibinong, Bogor Kapasitas: 15.000 penonton |
SEJARAH
Bagi sebuah komunitas atau masyarakat, sebuah tim sepakbola dapat menjadi representasi diri mereka. Kebanggaan dan harga diri hampir dapat dipastikan selalu melekat dalam setiap tim sepakbola yang berkompetisi. Sepakbola juga punya nilai ekonomi yang tinggi dalam konteksnya dalam industri. Tim-tim di Eropa telah membuktikan hal ini: menyatukan passion dalam sepakbola dan meraih keuntungan ekonomi darinya.
Satu hal yang dapat membuat situasi ideal tersebut menjadi nyata adalah niat baik dan iklim persepakbolaan nasional yang kondusif. Berangkat dari kesadaran terhadap kondisi inilah kami menyambut dengan tangan terbuka ide Liga Primer Indonesia ini dan Bogor Raya Football Club adalah pengejawantahan harapan kami akan sebuah klub sepakbola yang baik di tengah-tengah dunia persepakbolaan yang sehat.
DATA KLUB
Nama Klub: Bogor Raya FC
Julukan: Laskar Kujang
Julukan Suporter: Boraholic
Badan Hukum: PT.
Didirikan: 20 Oktober 2010
Arti logo klub:
Logo Bogor Raya FC dibuat dengan gaya visual yang modern, simple, dan elegan. Identitas yang direpresentasikan logo ini adalah sebuah klub sepakbola yang solid, kompetitif, kuat, dan menjadi kebanggaan masyarakat Bogor.
Manajemen Bogor Raya FC juga memasukkan simbol kujang pada logonya. Kujang yang merupakan senjata khas Bogor merefleksikan ketajaman dan keberanian. Senjata ini juga mewakili kedua daerah Bogor, baik wilayah kotamadya maupun kabupaten.
MANAJEMEN KLUB
Komisaris: H. Rudi Ferdian
CEO: Abirawa Arifin
COO; Rhendie Arindra
Manager Operasional: Erwin Saleh
Marketing, Promosi & Media: Robby Wahyudi Gusti
Panitia Pelaksana Pertandingan: Patrick Theophilus Tarigan
Koordinator Umum: Rifky Mulyadi Gusti
TIM OFFICIAL
Manager Tim: Dhira Ananta Pramasatya Madjid
Pelatih: Drs. John Arwandi, MPd
Asisten Pelatih: Abdu Rozak Sumual
Asisten Pelatih: Abdush Subur
Pelatih Kiper: Listianto Rahadjo
Pelatih Fisik: Kelana Jatnika
Dokter Tim: dr. Arief kurniawan
Physiotherapist: Muhammad Yanizar
Masseur: Chairul Umam, Mohammad Nurhasan
DAFTAR PEMAIN
Penjaga Gawang: Agus Rohman (1), Kemal Pasha (37), Muhammad Sapari (46)
Pemain Belakang: Latuamury Rasyid (6), Ferdi ferdian (14), Masperi (23), Darminus Ade Gombio (24), Azmi Aswabi (4), Dicky Zanwar (17), Juanda (22), Deni Penaloza (26).
Pemain Tengah: M. Qodrat maulana (11), Nofrizal (20), Isoewardi (48), Diego Ivan Bogado (Argentina-5), Asharudin (12), Hudri (21), Okto Rianto (27).
Pemain Depan: Ascar Adrian Alegre (9), Andija Jukic (7), Robby Mariandi (18), Luciano Ramon Jose Rimoldi (10).
PROFIL PELATIH
John Arwandi
LPI menjadi pertanda dimulainya debut John Arwandi sebagai pelatih. Sebelumnya, John malang-melintang sebagai staf teknik di sejumlah klub Indonesia. Ia tercatat pernah menjadi pelatih fisik PS Semen Padang pada 2007. John kemudian dipercaya menjadi asisten pelatih Persikabo Bogor tahun 2008-2009. Kini John bertugas memimpin Bogor Raya mengarungi LPI. PROFIL PEMAIN BINTANG
Andrija Jukic
Lahir di Perth, Australia, 23 Januari 1987. Ia memulai kariernya di klub Western Knights pada 2005. Tampil 14 kali, Jukic hanya mampu menyumbangkan satu gol. Setelah memperkuat tim liga utama, Football West State League, Jukic sempat membela Junak Sinj, klub divisi dua di negeri asal nenek moyangnya, Kroasia.
Setahun bermain di bekas negara Yugoslavia itu, Jukic kembali merumput bersama Western Knights (2007). Kali ini ia tampil 25 kali, dan berhasil mencetak 5 gol. Jukic juga sempat tampil dalam Football Superstar, sebuah reality show sepakbola di stasiun televisi FOX8.
Jukic juga sempat bermain untuk klub kota kelahirannya, Perth SC, sebelum memperkuat tim junior Perth Glory. Akhirnya, pada 26 Februari 2009, Jukic resmi menandatangani kontrak dengan Perth Glory. Dan, Jukic berhasil membawa Perth Glory ke final A-League untuk pertama kalinya pada 2009/2010. Sayang, Wellington Phoenix keluar sebagai juara, setelah menaklukkan Perth Glory di final.
Usai memperkuat Perth Glory selama dua musim, Jukic kemudian memilih bergabung ke LPI, dengan memperkuat Bogor Raya FC. Pelatih Perth Glory, Ian Ferguson, mengatakan bahwa alasan kepindahan pemain asuhannya itu karena Andija ingin berkarier di Indonesia. “Saya harap Andrija Jukic dapat tampil secara reguler bersama klub barunya,” Ian Ferguson berharap.
Andrija Jukic sendiri, saat pertama kali bergabung dengan Bogor Raya FC, sudah bertekad untuk selalu memberi kemampuan terbaiknya bagi Laskar Kujang. Dalam waktu singkat, ternyata, penyerang muda ini sudah membuktikannya. *
Isoewardi
Banyak orang yang tergirang-girang melihat Isoewardi mencetak gol pertama untuk Bogor Raya FC pada menit ke-29. Dalam laga menghadapi PSM di Stadion Cibinong, Bogor, Sabtu (19/3) sore, Isoewardi memang ditempatkan sebagai salah satu penyerang Bogor Raya.Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Isoewardi dalam kondisi yang tidak fit. Bahkan, kebugarannya tak seperti biasanya. Ia mengaku sakit. “Saya sebenarnya sekarang ini dalam kondisi tidak fit,” ujar pria kelahiran Bangka Belitung itu.
Menurut pemain bernomor punggung 48 itu, ketika mulai bermain sebenarnya ia sudah tidak sehat. “Saya masuk angin,” katanya pendek. Selain itu, kakinya masih mengalami cedera engkel kiri, yang hingga kini belum sembuh. “Lihat nih, kaki saya masih belum baik benar,” ujarnya, sembari mengangkat kaki kirinya.
Isoewardi sadar, walau dalam kondisinya kurang sehat, ia sangat berarti dalam olah gerak tim di lapangan hijau. Beberapa penonton di tribun VIP pun sempat bertanya-tanya tentang performa Isoewardi yang lain daripada yang lain. Pasalnya, pemain ini dinilai kurang lincah, dan lambat dalam mengolah bola matang. Ini semua akibat badannya yang masuk angin.
Bagi pemain bertipe bomber seperti dirinya, mencetak gol adalah suatu kewajiban. Walau kondisi badan lagi kurang sehat dan masih cedera, bila pelatih menilai siap diturunkan, akan Isoewardi jalani.
Tak heran bila gol pertama Bogor Raya saat melawan PSM itu ia persembahkan secara khusus untuk Boraholic – pendukung setia Bogor Raya – yang rela menonton di stadion maupun. “Ini semua untuk masyarakat Bogor dan pendukung Bogor Raya,” kata pemain kelahiran 22 Februari 1985 itu.
Menurut Isoewardi, selama seminggu sebelum tanding lawan Pasukan Ramang, dia dan kawan-kawan telah digembleng habis-habisan di lapangan bola Sentul City, Bogor, tempat latihan Bogor Raya. Dan, inilah hasil kerja keras mereka selama seminggu itu. PSM berhasil dikalahkan dengan skor 2-0.
“Dalam bermain tadi, saya tidak melihat nama besar PSM. Pokoknya, saya harus kerja keras agar menang, danterbukti,” ujar Isoewardi sembari tersenyum. Bagi Isoewardi, pertandingan melawan PSM itu merupakan hal yang istimewa. Karena di situlah pembuktian dirinya sebagai bomber yang layak diperhitungkan.
Sebelumnya, Isoewardi pernah mencetak gol ketika menghadapi Semarang United pada laga perdana Bogor Raya. “Saya ingat betul, setelah mencetak gol itu, saya harus mencetak gol lagi dan lagi,” kata pemain berpenampilan kalem itu. *
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst