Facebook telah melakukan makeover home page-nya, sejak Jumat (23/10) lalu dengan merilis beberapa cara menampilkan informasi di home page. Namun, beberapa update tersebut ternyata memiliki sisi baik dan sisi buruknya.
Sisi baik perubahan home page Facebook
Ketika Facebook mengubah home page-nya, maka Facebook sudah lebih tampak mirip dengan Twitter, termasuk untuk Live Feed yang berupa update status real time. Pada dasarnya, di Live Feed, untuk setiap update status dari jaringan teman user akan tertampil dan masuk tanpa adanya filtering. Sedangkan untuk News Feed yang baru tidak menampilkan setiap status dari setiap teman yang meng-update status, namun News Feed memberikan agoritma pintar yang dapat menampilkan hanya posting dan update status yang disukai oleh jaringan user, termasuk status yang paling banyak dikomentari atau memiliki interaksi terbanyak dengan jaringan teman user. Perubahan tersebut akan menggabungkan fitur Highlight kembali ke News Feed, yang memudahkan box Events di panel sebelah kanan untuk bergeser ke posisi yang lebih tinggi daripada sebelumnya, menurut Robert Scoble, evangelist teknologi Facebook.
Sisi buruk perubahan home page Facebook
Ketika user melihat default News Feed, maka akan muncul sebuah tanda ‘gelembung’ di samping link Live Feed, yang akan menunjukkan semakin membesar ketika semakin banyaknya pula jumlah postingan yang tidak ada di Live Feed. User dapat mengklik dan melihat status yang masuk. Satu masalah adalah Live Feed harus di-refresh untuk melihat masukan posting yang baru. Setiap di-refresh maka yang terjadi adalah perubahan focus layar dan user harus men-scroll untuk menemukan apa yang dicari. Setidaknya, Facebook perlu untuk membuat bagaimana menampilkan update tanpa harus me-refresh layar atau mengubah focus ketika user sedang asyik membaca status.
Masalah lainnya juga dibuat oleh News Feed. User memiliki jaringan pertemanan di Facebook karena mereka mengenal atau tertarik denga orang bersangkutan. Namun, karena Facebook menampilkan komentar dari teman user, dan komentar dari teman mereka yang lain, maka user hanya akan mendapatkan terlalu ramai status yang harus dibaca. Sedangkan menurut Scoble, untuk Twitter tidak memiliki komentar, sehingga user tidak bisa melakukan conversation real time seperti di Facebook atau FriendFeed.
Feedback member
Dari sekian perubahan yang dilakukan Facebook, ternyata tidak semua member dari 300 juta member di Facebook menyukai perubahan tersebut. Menurut PCWorld, banyak member yang menyukai perubahan tersebut, namun setengah juta dari mereka telah join group Change Facebook
Sisi baik perubahan home page Facebook
Ketika Facebook mengubah home page-nya, maka Facebook sudah lebih tampak mirip dengan Twitter, termasuk untuk Live Feed yang berupa update status real time. Pada dasarnya, di Live Feed, untuk setiap update status dari jaringan teman user akan tertampil dan masuk tanpa adanya filtering. Sedangkan untuk News Feed yang baru tidak menampilkan setiap status dari setiap teman yang meng-update status, namun News Feed memberikan agoritma pintar yang dapat menampilkan hanya posting dan update status yang disukai oleh jaringan user, termasuk status yang paling banyak dikomentari atau memiliki interaksi terbanyak dengan jaringan teman user. Perubahan tersebut akan menggabungkan fitur Highlight kembali ke News Feed, yang memudahkan box Events di panel sebelah kanan untuk bergeser ke posisi yang lebih tinggi daripada sebelumnya, menurut Robert Scoble, evangelist teknologi Facebook.
Sisi buruk perubahan home page Facebook
Ketika user melihat default News Feed, maka akan muncul sebuah tanda ‘gelembung’ di samping link Live Feed, yang akan menunjukkan semakin membesar ketika semakin banyaknya pula jumlah postingan yang tidak ada di Live Feed. User dapat mengklik dan melihat status yang masuk. Satu masalah adalah Live Feed harus di-refresh untuk melihat masukan posting yang baru. Setiap di-refresh maka yang terjadi adalah perubahan focus layar dan user harus men-scroll untuk menemukan apa yang dicari. Setidaknya, Facebook perlu untuk membuat bagaimana menampilkan update tanpa harus me-refresh layar atau mengubah focus ketika user sedang asyik membaca status.
Masalah lainnya juga dibuat oleh News Feed. User memiliki jaringan pertemanan di Facebook karena mereka mengenal atau tertarik denga orang bersangkutan. Namun, karena Facebook menampilkan komentar dari teman user, dan komentar dari teman mereka yang lain, maka user hanya akan mendapatkan terlalu ramai status yang harus dibaca. Sedangkan menurut Scoble, untuk Twitter tidak memiliki komentar, sehingga user tidak bisa melakukan conversation real time seperti di Facebook atau FriendFeed.
Feedback member
Dari sekian perubahan yang dilakukan Facebook, ternyata tidak semua member dari 300 juta member di Facebook menyukai perubahan tersebut. Menurut PCWorld, banyak member yang menyukai perubahan tersebut, namun setengah juta dari mereka telah join group Change Facebook
Post a Comment
Jangan Lupa untuk selalu komen di blog yunusst