yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Showing posts with label berita jawa timur. Show all posts
Showing posts with label berita jawa timur. Show all posts

Thursday 26 January 2023

Viral, Inilah Kronologi Warga Serbu Masjid Usman bin Affan Pamekasan karena Diduga Sebar Faham Wahabi, Wadduh!

 


Viral, sejumlah warga terlihat menggelar aksi demonstrasi dan menyerbu sebuah masjid di Pamekasan.

Sejumlah warga menggelar aksi demonstrasi dan menyerbu sebuah masjid di Pamekasan tersebut diketahui tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Desa Nyalabu Laok, Nyalabu Daya, Bettet, Klampar, Samiran dan Samatan Pamekasan.

Sejumlah wargamenggelar aksi demonstrasi dan menyerbu masjid tersebut bertujuan untuk menolak adanya lembaga pendidikan dan Masjid Utsman bin Affan serta minta segera ditutup karena diduga menyebarkan faham Wahabi.

Dikutip dari Karimatafm.com, menurut Ahmad, Korlap Aksi menyebutkan bahwa kedatangan mereka untuk melakukan penutupan lembaga pendidikan dan masjid Utsman bin Affan karena dinilai meresahkan masyarakat sekitar karena diduga Khutbahnya Ustadz Yazir Hasan dianggap beraliran Wahabi .

“Tuntutan kami ada 3 diantaranya, tutup ajaran Wahabi, tutup semua kegiatannya dan kami ingin ketemu dengan Ismail pemilik tempat dan Ustadz Yasir Hasan yang telah mengajarkan paham-paham Wahabi,” ungkap Ahmad dikutip pada Kamis, 26 Januari 2023.

Disebutkan oleh Ahmad bahwa masjid tersebut tidak memiliki Jamaah sebanyak 90 orang dan tidak mempunyai izin dari Kemenag Pamekasan serta tidak ada rekomendasi dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Pamekasan.

“Dia juga diduga telah menyebarkan berita bohong mengatasnamakan Muassis Nahdlatul Ulama Syekh Hasyim Asy’ari tentang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.

Usai warga melakukan demonstrasi, akhirnya disepakati jika masjid tersebut ditutup secara permanen.

“Saya sebagai Kepala Desa Nyalabu Laok tidak ingin ada konflik di Desa Nyalabu Laok, apalagi ini urusan ibadah,” terang Kades Nyalabu Laok.

Share:

Wednesday 3 October 2018

Mjokerto, Kiai Cabuli Santri Berikut Ulasanya

share
Mojokerto (dikutip dari beritajatim.com) - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Mojokerto tenggah menanggani kasus pencabulan. Pelaku merupakan seorang kiai asal Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto yang mencabuli santrinya berkedok mengembalikan kesucian.
Orang tua korban, ST mengaku, jika anaknya yang berusia 17 tahun hampir setiap bulan dicabuli pelaku. "anak saya itu setiap satu bulan pasti digituin sama pelaku. Diajak ke ndalem (rumah kiai, red) dan dicabuli. Sudah delapan bulan," ungkapnya, Rabu (3/10/2018).
Masih kata warga Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo ini, pelaku S (55) berdalih akan mengembalikan kesucian korbannya yang dituduh sudah tidak perawan. Korban dituduh tidak perawan dan jika tidak mengaku akan diancam akan diadukan ke wali santri. Setelah berhasil diajak masuk ke dalam.

"Saat di ndalem itu, anak saya disuruh buka kerudung kemudian buka baju dan disuruh berbaring. Pakaian bagian bawah dilepas sendiri sama pelaku dan meraba-raba korban mulai dari dahi hingga ujung kaki. Kemudian disuruh duduk dan payudara diremas-remas dari belakang," katanya.
Perbuatan itu kerap dilakukan pelaku saat korban akan pulang dari pondok karena memasuki masa liburan. Selain itu, pelaku juga sering melakukan perbuatan cabul itu saat korban baru kembali ke pondok. Korban mengaku diperlakukan pelaku seperti itu sudah selama delapan bulan.
"Cerita anak saya, ada santri baru, setelah diajak berbuat seperti itu dengan pelaku, santri baru itu cerita ke teman-temannya saat berada di kamar. Sejak itu, baru semua terungkap sehingga kami laporkan kasus ini ke pihak kepolisia ," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP M Solikhin Ferry membenarkan laporan korban tersebut. "Benar, laporan itu sudah kami terima setelah melapor ke Polsek Kutorejo. Saat ini masih proses penyelidikan Unit PPA Satreskrim Polres Mojokerto," tegasnya.[tin/kun]
Share:

Tuesday 2 October 2018

Kecelakaan Maut di Cangar Berikut Pengakuan Supirnya!

share
Cangar Pacet. Kecelakaan maut yang menelan korban jiwa kembali terjadi di Mojokerto. Sebuah mobil Suzuki APV yang di duga mengalami rem blong dijalur maut turunan dusu kemiri cangar, Kecamatan Pacet Mojokerto, menabrak empat motor hingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

Dari informasi yang di dapat, kecelakaan maut yang sekitar pukul 17.20 WIB tersebut bermula ketika mobil Suzuki APV bernopol N 1793 HR di kendarai Dimas Novan Bagus Permadani (20) Asal Desa Kademangan Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto bersama Dinda Dwi Amanah Sari (19) asal Jl. Dokter Cipto Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Malang melaju dari arah Batu menuju Mojokerto. Dilokasi kejadian, mobil melaju kencang dan tak terkendali. Dugaan kuat mobil mengalami rem blong.

AKP Bobby M Zulfikar Kasat Lantas Polres Mojokerto, mengatakan, akibat tidak terkendalinya laju mobil ini, langsung menabrak empat motor di depannya hingga mengakibatkan tiga pengendara motor tewas di lokasi. “Dugaan awal mobil rem blong sehingga sopir tidak mampu mengendalikan laju kendaraan dan langsung menghantan sejumlah kendaraan didepannya,” ungkap Bobby, jumat (28/9/2018) malam.

Sementara dari pengakuan sopir kepada petugas kepolisian, terungkap fakta mencengangkan. Sebelum terjadi kecelakaan, mobil yang di tumpanginya sebenarnya telah mengalami rem blong di kawasan wisata Sendi, namun ia tetap memaksa melanjutkan perjalanan.
Hingga saat sampai di lokasi kejadian, di tambah pengemudi tidak hafal medan, mobil yang di tumpanginya bersama satu temanya melaju dengan kencang, hingga pengemudi pun tak dapat mengendalikan mobil Suzuki APV dan menabrak empat motor yang ada di depannya.
kunjungi juga wisata sendi adventure sebagai alternative liburan di akhir pekan
Akibat kejadian tersebut, tiga korban meninggal dunia dan empat korban selamat mengalami luka serius dan harus dirawat di Puskesmas Pacet dan Sumberglagah. Data yang di dapat, identitas tiga korban meninggal dunia antara lain, Fery Selamat Sobagyo, laki-laki 26 tahun asal Desa Seduri, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto pengendara motor Honda Beat nopol S 3837 NN. Soedarsono (54) pengendara motor Honda Supra X 125 nopol S 5009 TA warga asal Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dan Tofik Hidayat, (32) pengendara motor Honda Vario nopol AG 3957 FB asal Dusun Pengkol, Desa Kasreman, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Kediri.
Sementara itu, korban selamat dan dievakuasi ke Puskesmas Pacet, yakni Deni Hardianto (23) dan Deni Hariyanto (23) pengendara motor Honda Supra X 125 nopol S 3231 SE asal Kelurahan/Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto yang mengalami luka ringan.


Sedangkan, dua korban lainnya yang merupakan penumpang dan sopir Suzuki APV dievakuasi ke RS Sumberglagah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto untuk mendapatkan perawatan medis. Kejadian kecelakaan tersebut kini dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Mojokerto. Petugas terus melakukan pendalaman perkara untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan tersebut.
Share:

Thursday 6 September 2018

Aksi unjukrasa buruh yang di PHK oleh PT Pei Hai.

Dikutip dari Jombang.tv Sumobito – Sejumlah buruh PT Pei Hai yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak, menggelar aksi unjukrasa di depan pintu gerbang pabrik yang berada di Desa Jogoloyo, Kecamatan Sumobito, Jombang, Senin (3/9/2018) pagi. Tak hanya itu, dugaan pelecehan seksual juga menjadi faktor lain aksi unjukrasa tersebut. Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, para buruh ini bergantian menyuarakan aspirasi sambil membentangkan poster tuntutan.
Aksi unjukrasa buruh yang di PHK oleh PT Pei Hai.

“Yang menjadi tuntutan kita, tolak PHK yang alasannya karena absensi yang tidak jelas, absensi yang beradasarkan penilaian subyektif suka dan tidak suka. Padahal yang di PHK ini adalah Ketua, wakil ketua dan bendahara serikat buruh. Artinya Pei Hai dengan sengaja menghabiskan temen teman karyawan tetap agar merekrut harian lepas,” papar Nurul Chakim, korlap aksi pada sejumlah jurnalis.


Sedikitnya ada 35 buruh yang mengalami PHK sepihak, dengan rincian 9 orang adalah serikat pekerja. “Ini adalah upaya yang bisa kita simpulkan bahwa menghalang halangi teman teman untuk berserikat. Ada dugaan itu, karena teman teman, ketua dan wakil ketua itu tidak boleh di PHK tanpa melalui proses musyawarah. Ini terjadi seperti itu, tidak ada musyawarah tidak ada pertemuan tiba tiba dipanggil akan di PHK,” imbuh Chakim menjelaskan.

Sementara, terkait adanya dugaan pelecehan seksual, dikatakan Chakim bahwa, salah satunya yakni apabila ada buruh yang hendak melakukan cuti haid, harus benar benar dibuktikan. “Dirogoh (diraba,red) sampai memang benar benar ada bukti bahwa dia memang benar benar berdarah, dipanggil ke klinik,” ujarnya.

“Dan juga ketika ada orang hamil, sudah kelihatan besar 6 atau 7 bulan ini harus mengambil, eh…tidak boleh kerja. Yang jelas harian lepas harus putus tidak boleh bekerja. Kalau ingin bekerja lagi setelah melahirkan kesini lagi, nah ini kan upaya pelanggaran memutus status yang semestinya mereka terima,” sambung Chakim.

Dengan berbagai macam temuan tersebut, dalam waktu dekat ini, PT Pei Hai akan dilaporkan ke Komnasham. “Kita akan melaporkan ke International Labour organization (ILO) yang ada dinaungan PBB bahwa terjadi pelanggaran telak disini. Kita bersama teman teman akan merumuskan tuntutannya,” pungkas Chakim.
Hingga berita ini ditulis, pihak perusahaan tidak mau dikonfirmasi. Sedangkan aksi buruh ini akan terus dilakukan apapbila tuntutan mereka tidak dipenuhi. (jb1/adm)
Share:

Sunday 2 September 2018

Pria Nganjuk Tewas Usai Bertemu Sang Mantan, Ada Apa?

Nasib naas dialami WM (28), pria asal Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, itu ditemukan tewas di dalam kamar kos dan tergantung pada seutas tali tampar.
Pertemuan dengan sang mantan diduga kuat jadi pemicu WM nekat mengakhiri hidupnya pada Jumat 24 Agustus 2018.

"Sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban sempat bertemu dengan mantan kekasihnya bernama Yulia Fatmawati atau Yulia (28). Ketika bertemu di ruang kos Yulia, korban terkejut melihat sang mantan sedang bersama pria lain," tutur Sudarto (58), pemilik kos.
Sudarto mengungkapkan, WM terlihat marah. Yulia pun ketakutan, lalu pindah ke kamar kost temannya, Sari. Sementara, teman lelaki Yulia langsung pergi meninggalkan tempat kost. Tidak lama berselang, WM menyusul Yulia ke kamar kos Sari. Pertengkaran tak bisa dihindarkan. Keduanya terlibat adu mulut.
"Usai bertengkar, korban balik lagi ke kos (kamar) Yulia, masuk dan mengunci rapat pintu kamar dari dalam," ujar Sudarto.

Namun WM tak kunjung keluar. Sudarto dan Yulia berupaya membuka pintu kamar. Usai terbuka, keduanya malah melihat WM dalam posisi tergantung.
"Saat saya dan Yulia masuk ke kamar, korban sudah dalam keadaan gantung diri. Saya nggak berani megang dan langsung melaporkan ke pak RW," ucapnya.

Wakil kepala Polsek Pesantren, Iwan SB membenarkan peristiwa tersebut. Yulia dan Sudarto turut dibawa ke kantor untuk dimintai keterangan. Tali tampar dan sepeda motor milik WM juga diamankan. Sementara, jenazah WM dibawa ke rumah sakit untuk autopsi.


"Kita bawa saksi ke kantor untuk dimintai keterangan," katanya.



Kanit Reskrim Polsek Pesantren Iptu Panggayuh menambahkan, dugaan sementara korban nekat menghabisi nyawanya karena cemburu buta.
"Mungkin sementara diduga karena masalah asmara saja," ujarnya melalui pesan singkat.


Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook