yunusst memberikan inspirasi kepada anda

Tutorial

Showing posts with label Kisah Nyata. Show all posts
Showing posts with label Kisah Nyata. Show all posts

Wednesday 15 April 2015

Kisah Aulia Kerjakan UN Sambil Gendong Bayinya

Aulia Mesiya Setiawati, mengerjakan soal Ujian Nasional sambil menggendong bayinya, Fairuz Dirgantara, yang baru lahir 7 hari lalu. Meski sambil menggendong, Aulia masih semangat mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Khusus?

Sorot matanya terus menatap lembaran kertas di depannya yang berisi sekumpulan soal. Tangan kanannya yang berada di atas lembar jawaban sibuk membulatkan satu per satu kolom isian. Namun, sesekali siswi ini menolehkan perhatiannya ke arah makhluk mungil yang sedang digendongnya. Ia tatap baik-baik dan sesekali melemparkan senyum agar sang bayi yang masih kemerahan dan baru lahir itu tidak terganggu saat ibundanya mengerjakan soal-soal uji‎an. Itulah yang dilakukan ‎Aulia Meisya Setiawati, salah satu siswi Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sultan Agung, Desa ‎Pelandakan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/4/2015). Di antara 80 siswa-siswi kejar paket C, Aulia adalah satu-satunya siswi yang mengerjakan ujian sambil menggendong anaknya. Meski lelah dan beberapa kali merasakan kram di bagian tangan kirinya, Aulia terus bertahan dan tetap semangat mengerjakan semua soal ujian. Ia tak menyerah, apalagi ‎merasa malu dan minder dengan teman-temannya.

Di sela waktu istirahat, Aulia mengaku kondisi ini terpaksa dilakukan agar sang buah hati, Fairuz Dirgantara, tetap bersamanya. Dokter melarang Aulia memberikan susu formula, selain air susu ibu (ASI), lantaran Fairuz baru lahir delapan hari lalu, 6 April 2015. "Mau bagaimana lagi Mas, saya gak boleh jauh dari Fairuz. Kalau Fairuz nangis, siapa yang menenangkan. Dia hanya boleh minum ASI saya, gak boleh selain itu," katanya.

Aulia juga mengungkapkan, ia memaksakan diri ikut ujian dengan menggendong Fairuz lantaran tidak ada ujian susulan. Sementara itu, ia benar-benar ingin ujian dan dapat lulus dengan baik. Ijazah tersebut akan dia gunakan untuk mendaftarkan perguruan tinggi. "Saya gak malu, apalagi minder. Saya gak mau tertinggal sama adik saya. Orangtua masih benar-benar mendukung. Habis ini saya mau kuliah," katanya dengan penuh semangat. Meski sempat memilih untuk keluar sekolah sebelumnya, semangat menuntut ilmu Aulia masih benar-benar tinggi.

Agung Apriyanto, Kepala PKBM Sultan Agung, mengakui, sebelum ujian nasional, Aulia serta orangtuanya meminta untuk tetap diizinkan mengikuti ujian. Mereka ingin Aulia dapat lulus dengan baik dan dapat melanjutkan jenjang pendidikannya. "Awalnya tidak tega, Aulia masih terlihat lemah dan kerepotan. Namun, mereka sangat semangat dan kami pun pihak penyelenggara justru mendukung‎ agar cita-cita terwujud," katanya di tengah meninjau ujian. ‎Saat masa pembelajaran pun, kata Agung, Aulia termasuk siswi yang rajin. Ia berusaha selalu datang dan UTS beberapa bulan lalu pun ikut. Aulia terpaksa harus mengikuti UNPK sekarang. Pasalnya, tidak ada jadwal ujian susulan.

Share:

Monday 22 December 2014

Kakek Misterius Getarkan Hati Penumpang Kereta

Ini kisah tentang pasangan tua yang menumpang kereta dari Stasiun Jakarta Kota. Pasanganini duduk di bangku, berbagi dengan penumpang lain dalam gerbong yang melaju ke arah Depok itu.
Namun,ada yang sangat mengganggu. Kakek dan nenek yang tak diketahui namanya ini sungguh berbau. Sehingga,menilik dari pakaian yang kumal dan bauyang menyengat itu, penumpang lain mengira pasangan ini adalah pengemis.
Saking baunya, banyak penumpang tak tahan duduk di dekatnya. Bahkan ada perempuan yang semula duduk di samping mereka keluar gerbong dan muntah sejadi-jadinya.
Lantas,masuklah pemuda berdandan necis. Pemuda itu duduk di sebelah pasangan lanjut usia itu. Seolah tak terganggu dengan bau, pemuda itu terlibat obrolan panjang dengan sang kakek. Sementara kereta perlahan bergerak meninggalkan Stasiun Kota.
Dari percakapan itu, pemuda ini tahu bahwa kakek dan nenek ini akan turun di Stasiun Gondangdia. Sehingga,saat dekat stasiun itu, pemuda itu merogoh saku. Mengeluarkan selembar uang Rp 100 ribu dan mengulurkannya ke kakek itu.
“Pak, saya punya sedikit rezeki buat Bapak dan Ibu, mungkin bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup Bapak dan Ibu beberapa hari ke depan,” demikian kata pemuda itu.
Kakek itu hanya terdiam. Sesaat kemudian, bibir keriputnya mengeluarkan penolakan halus. Sebuah jawabanyang menggetarkan hati penumpang di gerbong itu.
“Sungguh agamaku melarangku menjadi seorang pengemis yang menengadahkan tangan menunggu bantuan uang dari si tuan kaya raya, kuyakin Tuhanku Maha Kaya, sangat kaya,” kata kakek itu.
“Saya tahu niat Ananda adalahuntuk membantu kami, dan sungguh saya yakin bahwa Allahlah yang telah mengirimmu kepada kami. Namunmohon maaf.......”
Jawaban itu membuat orang-orang di sampingnya terperangah. Kemudian bapak itu pun melangkahkan kakinya turun ke Stasiun Gondangdia bersama istrinya.

Sumber : Dream.co.id

Share:

Translate

Arquivo do blog

Total Pageviews

Facebook